Chereads / I’ll Run This Ruined Empire / Chapter 6 - { EP. 5 } WALKING ON A TIGHTROPE

Chapter 6 - { EP. 5 } WALKING ON A TIGHTROPE

꧁ WALKING ON A TIGHTROPE ꧂

» Horschtel Manor, Provinsi Alberg, Wilayah Kekuasaan Rowena «

» Sisi Timur Kekaisaran Emasvico «

» Tahun 1296 Kekaisaran Emasvico «

Tangan lentik yang kotor akan darah itu dengan kesulitan meraba apapun yang bisa dijadikan pegangan dan tumpuan untuk berdiri. Seraphine mulai mengamati ruangan kamarnya yang kini terasa asing.

Pikirannya masih penuh atas wujud darah dan kobaran api di segala tempat. Dia memejamkan mata sejenak setelah menatap pantulan wajahnya yang terlihat menyedihkan.

Sang putri perlu mengendalikan dirinya lebih baik lagi. Dia tidak boleh kedapatan terpengaruh roh hitam apalagi bila hal ini sampai diketahui orang lain selain Tuan Nolan dan Nyonya Boille.

Ketika mulai bisa bernapas dengan baik, dadanya seakan ingin menangkap udara sebebas-bebasnya hingga gadis itu kembali tersentak akan rasa ngilu yang masih menusuk ulu hatinya.

Jantungnya bagai dilubangi dan menganga hingga detaknya saja tak terasa. Tak lebihnya tubuh mati dengan jiwa yang mulai terkikis dengan sendirinya.

Tangannya meremat gaun yang ia kenakan. Tidak ada waktu untuk bersantai. Tidak ada waktu untuk merasa sakit baginya.

Sang putri harus segera membersihkan namanya sebelum Kuil Agung Mitterand mengendus rumor itu. Bila itu sampai terjadi, maka dia harus siap hidup dalam pengasingan selamanya. Seraphine menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan berat.

Skenario terburuk yang bisa saja terjadi padanya adalah, suksesor kedua harus siap meletakkan kepala dalam tiang penggal atas tuduhan tak berdasar.

            "Sialan....Sialan..."

Hanya umpatan yang terus keluar dari mulutnya. Tangan yang kotor akan darah itu mulai dipukulkan dengan keras ke tembok.

Air mata yang sedari tadi menggenang dan ditahannya agar tak lagi jatuh kini kembali mengalir. Sang putri langsung mengusapnya dengan kasar.

Dibandingkan kecewa, rasa marah dan dendam memenuhi tubuhnya. Seluruh kondisi ini jelas tidak bisa ia terima. Seraphine membenci dirinya dengan penuh kesungguhan. Namun orang yang mempermainkan namanya jelas tidak akan termaafkan.

Begitu menyadari kelemahan yang menganga lebar dalam dirinya, dia tak memiliki rasa lain selain perasaan malu. Lagi-lagi rasa putus asa dan tidak mampu.

Suksesor kedua benci kelemahannya yang fatal ini.

Seraphine mendapati penampilannya yang kacau, memutuskan untuk mengganti gaunnya dengan gaun tidur yang mudah dikenakan. Melihat salah satu jubah besar yang menggantung di sudut almari, gadis itu langsung menyambarnya dan membawanya turun.

Sembari memikirkan rencana yang perlu dipersiapkan, ia mengusap kasar tangan serta bekas darah yang masih terlihat merah di bawah mulutnya dengan jubah itu. Namun belum sempat kaki itu memasuki ruang kerjanya lagi, suara rendah terdengar memanggil namanya.

            "Yang Mulia...." Tuan Nolan, butler yang ia percaya dengan sepenuh hati—kini berdiri dengan khawatir melihat sang putri. Matanya yang teliti pun menatap tangan tuannya yang terlihat kemerahan sambil memegang erat jubah usang.

Pak tua yang kini seluruh rambutnya memutih itu langsung memberi salam kembali dan mendekati sang putri dengan hati-hati. Beberapa jam yang lalu sang putri terlihat tidak dalam kondisi emosi yang stabil, namun saat ini—Butler Nolan menyadari jika kondisi Seraphine lebih buruk dari sebelumnya.

            "Yang Mulia Putri, apakah saya bisa meminta waktu anda sejenak?"

Seraphine menimbang dengan berat. Tubuhnya masih terasa sakit dan rencana meloloskan diri dari rumor itu bahkan belum ia pikirkan sama sekali.

Namun melihat wajah butlernya yang serius dan dalam khawatir secara bersamaan membuat snag putri merasa natural untuk mengiyakan permintaannya. Seraphine mulai berpikir mungkin saja berita kedatangan Caroline telah disampaikan ke manor.

Anggukan pun diberikan dan lelaki itu dengan sigap langsung mengekorinya menuju ruang kerja sang putri.

Letaknya berseberangan dengan kamar Seraphine, tepatnya satu ruangan besar yang digabung dengan ruang baca dan ruang tamu pribadinya. Gadis itu mendekap jubah usang di dadanya lalu melemparnya begitu saja ke belakang meja baca.

Bekas koran yang terbakar sudah dibersihkan oleh butlernya dan meja itu kini telah rapi seakan emosinya yang meluap beberapa jam yang lalu telah dilenyapkan habis jejaknya. Seraphine mulai duduk sementara pria itu dengan hati hati meletakkan sebuah kotak di meja.

            "Saya harap anda menerimanya dengan baik, Yang Mulia Putri."

Sebuah peti kecil dengan ornamen ular yang khas dengan simbol yang siapapun pasti menyadari siapa pengirimnya.

Tuan Nolan tanpa mengatakan hal lain seakan menunggu sang putri membuka kotak itu untuk diprosesnya sendiri. Kotak itu dirantai dengan segel khas. Bahkan Seraphine bergantian menatap Tuan Nolan dan kotak kecil di depannya.

Sang putri kini merapal mantra sederhana.

            "Buka."

Krak...krak...krieettt...

CTAK...

Lilitan segel berbentuk ular mulai bergerak dan perlahan lenyap. Menyisakan kotak kayu mahoni yang memendarkan tulisan nama lengkapnya dengan huruf kuno Verandal. Bahasa kuno asli sebelum Emasvico berdiri ribuan tahun lalu.

Anneliese Seraphiene Vern Marionetth Von Verandal

Namanya berkilauan seakan tujuan surat itu hanya diperuntukkan dan hanya bisa dibuka olehnya.

Mata teduhnya kini membelalak dengan bingung sekaligus tidak percaya begitu kotak itu terbuka dengan sendirinya. Sebuah surat tebal beramplop hijau dengan tanda timbangan yang digantung di suatu pedang yang dililit ular.

Sebuah cap keluarga yang khas dan begitu dikenal bahkan oleh gelandangan sekalipun. Seraphine spontan kembali menatap Tuan Nolan yang masih berdiri di depan mejanya.

            "Jelaskan apa maksudnya ini?" Barulah pak tua itu mau membuka suaranya dan menatap sang putri dengan penuh harap.

            "Opherion(1) putih penyampai pesan datang ke tempat saya. Ular itu berkata Grand-Duke Muda Davasora (2) meminta agar pesan ini disampaikan secara pribadi pada anda, Tuan Putri."

Davasora. Menghubunginya. Bahkan melalui Ophel—ular sihir khas keluarga itu.

            "Apa yang mereka inginkan kali ini?"

———Ophel(1) atau Opherion: sekumpulan energi alam berbentuk ular yang mengabdi dan memiliki kontrak abadi pada keluarga Davasora(2). Ular ini juga tertera dalam lambang khas keluarga itu.

            'Politik kekaisaran dan para pengais keuntungan. Satu masalah belum terselesaikan lalu apalagi ini!' Hanya itu yang mampu sang putri pikirkan.

———Davasora(2): salah satu dari 4 pilar kekaisaran yang gila harta. Sebanyak apapun kekayaan yang dimiliki mereka, Davasora adalah bentuk lain dari materialistik duniawi.

Bahkan ada pepatah terkenal dari Emasvico mengatakan,

Tidak ada keluarga yang mampu memiskinkan satu negara bila itu bukan Davasora.

Berkat hak istimewa yang mereka miliki, Davasora adalah sosok visioner yang bisa melihat peluang apapun bahkan di tengah kondisi perang atau bencana alam sekalipun.

Sungguh tidak manusiawi. Keluarga itu adalah keluarga paling bertentangan dengan pilar kekaisaran lainnya, Mitterand—sang suci yang berpegang pada keteguhan Dewa sekaligus penafsir ramalan yang mereka yakini sebagai pesan dari Dewa. Keluarga yang dipercayai Marionetth untuk menerima separuh energi fragmen ke-enam. Fragmen suci yang dinamakan Arion.

Sang penganut keilahian yang suci dari Kuil Agung Mitterand jelas sangat bertentangan dengan pemilik kongsi dagang yang memanfaatkan keuntungan dari perang milik Davasora.

Kemanapun Davasora pergi, mereka akan mempertimbangkan untung dan rugi. Jika mereka menghubunginya, itu artinya Davasora memiliki keuntungan lain yang akan mereka dapatkan dari seorang suksesor kedua.

            'Dasar orang-orang perhitungan!'

            "Apabila Davasora menghubungi anda, bukankah ini jelas berhubungan dengan Putra Mahkota Karsten, Yang Mulia?" Seraphine kemudian terdiam kembali, mulai memikirkan ucapan Tuan Nolan yang ada benarnya. Sambil memandangi surat di tangannya yang masih enggan dibaca, setidaknya sang putri berusaha mencerna situasi sebelum membuka surat yang masih tersegel rapat ini.

Emasvico saat ini memiliki tiga suksesor Marionetth dari tiga keturunan utama Kaisar dan Permaisuri. Kaisar atau ayah dari Seraphine tidak memiliki selir. Jadi ketiga suksesor lahir dalam satu ibu, sang Permaisuri. Si pangeran pertama Karsten(3), si putri kembar Caroline(4) dan Seraphine.

———Karsten(3). Tobias Karsten Vern Marionetth: kakak pertama Seraphine, seorang putra mahkota sekaligus suksesor pertama Kekaisaran Emasvico.

———Caroline(4). Annette Caroline Vern Marionetth: saudari kembar Seraphine yang lahir 32 menit lebih awal sekaligus suksesor ketiga Kekaisaran Emasvico.

Davasora sama halnya pilar kekaisaran lain yang mendukung salah satu suksesor paling menjanjikan bagi keluarga mereka. Bila dijabarkan lebih jelasnya, banyak orang menilai Davasora si penggerak ekonomi Emasvico dan pengikutnya melayangkan kecenderungannya pada suksesor pertama, Karsten. Sedangkan Maximillian si penyihir yang menerima separuh fragmen surga beserta para pengikutnya memegang perhatian pada suksesor kedua, Seraphine serta Morgenstern dengan militer utama Emasvico melindungi suksesor ketiga, Caroline.

Meski demikian, ketiga suksesor tidak memiliki intensi saling menyerang dan bergesekan demi takhta Emasvico. Mudahnya, sebab para suksesor akan mengikuti Tradisi Hennior De Malefinox(5).

———Tradisi Hennior De Malefinox(5) : dikenal dengan tradisi bakti darah para Marionetth dimana para suksesor akan saling memperebutkan energi dua fragmen asli Marionetth yang disegel di Shadowvalley. Biasanya dalam tradisi ini beberapa suksesor akan meregang nyawa sebab energi luar biasa dari fragmen yang tidak mudah dikendalikan.

            "Dan saya mendapatkan kabar dari prajurit Morgenstern yang berada di dekat garis perbatasan, bila Tuan Muda Maximillian berada di Ruggeri(6)."

———Ruggeri(6) : salah satu provinsi di Rowena yang terletak di sisi barat berdekatan dengan Provinsi Alberg—tempat Manor Horschtel milik Seraphine berdiri.

Seraphine memiringkan kepalanya dengan bingung.

            'Mengapa Escarlot Maximillian berada di Rowena? Harusnya lelaki itu menjalankan tugas suksesinya di negaranya sendiri!'

Escarlot Allois Maximillian atau Escar adalah sosok paling menjanjikan yang akan meneruskan menara sihir barat. Putra ketiga dari Duke Maximillian itu ahli dalam penguasaan sihir tingkat tinggi. Dia pintar memanipulasi energi dan parasnya itu tersembunyikan dengan baik.

Membuatnya seringkali disalahartikan dan tidak dikenali.

Bahkan dikatakan tidak ada yang mengetahui wajah asli dari penerus menara sihir barat selain para Marionetth dan para pilar kekaisaran.

Lelaki berambut pirang sebahu bermata langit cerah itu disebut-sebut sebagai calon Grundo atau pemimpin setara pemegang menara sihir barat yang berkedudukan sama dengan Duke Maximillian.

Singkatnya tidak ada kandidat lain selain Escarlot yang cocok mewarisi posisi itu. Bahkan Seraphine selalu kagum akan kemampuan sihir Escar yang telah muncul sejak dini.

Saat di pengasingan, Escar adalah sosok yang selalu bersamanya. Sesuai dengan tugas dari penerus menara sihir barat, Maximillian muda itu seakan sudah dilimpahkan tanggungjawab dalam melindungi suksesor Marionetth utamanya dalam urusan sihir terlebih putri kedua ditempatkan di wilayah-wilayah dengan intensitas sihir yang luar biasa.

Oleh karenanya Maximillian muda pernah meninggalkan sebuah artefak sensor agar mereka berdua saling terhubung dan mengetahui lokasi masing-masing bila saja Seraphine tiba-tiba diseret dalam pengasingan kembali.

Namun hal yang membuat Seraphine menoleh tak lain adalah keberadaan Maximillian itu. Harusnya Escarlot saat ini ada di menara barat di Negara Kekuasaan Therondian, wilayahnya sendiri di Emasvico bagian barat. Pun jika hendak mengunjungi sang putri, harusnya lelaki itu membuat pemberitahuan.

            "Mengapa dia berada di Rowena?"

Itu bagaikan ujung ke ujung Emasvico. Negara Rowena terletak di garis perbatasan paling Timur Kekaisaran Emasvico sedangkan Negara Therondian terletak di ujung barat yang dekat dengan samudera barat Emasvico.

            "Mungkinkah Anda memberikan suatu tugas sebelumnya? Saya tidak mendapatkan info lebih lanjut mengenai pergerakannya."

Seraphine menggeleng.

Ini terasa aneh dan mengganjal pikirannya. Terlebih apabila benar Escarlot akan berkunjung tanpa pemberitahuan, rasanya tidak etis seorang bangsawan mendatangi seorang putri kekaisaran yang dijaganya tanpa izin terlebih dahulu.

Terkadang Escarlot pun tidak mengerti batasannya. Maximillian muda tak jarang seakan membuat sang putri sulit bernapas. Berada di sekitar lelaki itu sejak dini membuat sang putri paham jika Maximillian muda mungkin memperlakukannya seperti seorang kakak yang super protektif terhadap adiknya.

Itu terlalu mengikat pergerakan Seraphine.

            'Bahkan Karsten saja tidak akan melakukan hal serupa.' Terlebih bila saat ini Escarlot akan berada di sekitarnya, lelaki itu akan dengan mudah mengetahui apa yang telah terjadi padanya.

Dengan darah yang belum begitu mengering di telapak tangannya dan penampilan acak-acakan seolah telah dikacaukan oleh sesuatu yang buruk.

Seraphine tidak bisa mengatakan apapun tentang kondisi anehnya ini. Bahkan dia tidak bisa menyusun kata-kata untuk sekedar menjelaskan apa yang terjadi.

Dadanya kembali berdenyut nyeri ketika merasa Escarlot mungkin saja segera mengetahui kondisinya yang menyedihkan ini. Lelaki itu belum pernah menginjakkan kaki di Manor Horschtel namun sekali Maximillian muda mengetahui aliran energi sang putri yang kacau, dia mungkin akan melaporkannya pada tetua Maximillian. Entahlah, itu bisa saja terjadi meski kemungkinannya rendah.

Tentu Maximillian muda akan terkejut begitu tahu intensitas energi yang kacau di sekitar tempat ini disebabkan oleh energi sang putri yang tidak dapat diseimbangkan.

Sebagai seorang penjaga, Escarlot mungkin akan melaporkan itu pada tetua Maximillian dengan niat yang baik—memperbaiki apa yang terjadi pada tubuh sang putri. Namun apabila kondisinya diketahui oleh tetua Maximillian, maka itu akan jadi bencana.

Sang putri tahu suara-suara yang mengganggunya adalah roh tersesat dari sihir hitam. Jika petinggi Maximillian tahu hal ini, dia akan lebih mudah dilengserkan dan dihapuskan dari keturunan Marionetth.

Dia telah menahan semua bentuk pelatihan yang ditujukan untuk memurnikan energinya dengan energi alam sebagai katalisator dalam membuka gerbang sihir sucinya.

Bila saja mereka tahu selama ini Seraphine hanya menahan energi hitamnya tidak timbul selama di pengasingan, maka pengasingan seumur hidup mungkin opsi terbaik yang bisa mereka pilih untuknya.

Singkatnya Seraphine akan dianggap sebagai ancaman utama Emasvico bila saja mereka tahu pengasingan itu justru mendobrak gerbang sihir hitamnya.

Seraphine sudah bersusah payah menahan semua yang tetua Marionetth lakukan padanya. Pun sang putri berjanji tidak akan membiarkan halangan sebesar apapun mengambil gelarnya begitu saja.

Suara Tuan Nolan yang berdehem singkat membuatnya mengerjapkan mata.

             "Ekhemm..."

            "Pemberitahuan kedatangan Yang Mulia Putri Pertama telah tiba. Persiapan ruang makan telah terkendali begitu pula tempat istirahat bagi rombongan Putri Pertama."

Tak ada waktu untuk melamun. Seraphine memejamkan mata sejenak sambil mengambil napas panjang.

Melirik undangan resmi yang tiba di manornya, tergeletak begitu saja di meja sang putri kedua. Caroline mungkin akan mengajak Seraphine hadir bersama di festival pembentukan kekaisaran di Verendor. Lebih baik jika Seraphine mengetahui persiapan yang perlu dilakukannya terlebih dahulu.

            "Tuan Nolan, jelaskan padaku seperti apa festival itu?"

            "Saya kurang memahami mekanisme terkini namun kurang lebih beberapa tahun lalu, para petinggi akan menetap kurang lebih tiga minggu di istana." Seraphine menyandarkan punggung, siap mendengarkannya berbicara.

            "Di minggu awal akan diadakan beberapa rapat untuk evaluasi dan penutupan seluruh proyek negara dan kerajaan di tahun ini serta pembukaan alokasi sumber daya di tahun depan. Dua hari berikutnya adalah pelelangan antar negara."

            "Ah dana miliaran holden(7) yang memusingkan pekerjaan Caroline tiap tahunnya."

———Holden(7) : kurs mata uang Davasora yang digunakan seluruh kekaisaran di sekitar Emasvico.

Tuan Nolan mulai menjelaskan banyak hal yang sebagian besar masih asing baginya. Itu seperti membuka tradisi tahunan yang sebenarnya saja harusnya perlu dikuasai oleh seorang suksesor ataupun anggota keluarga kekaisaran sepertinya.

            "Benar, Yang Mulia. Seperti yang telah anda ketahui, hasil pelelangan akan digunakan untuk kegiatan sosial dan amal. Sisanya untuk pengembangan Kuil Mitterand. Sehari setelahnya akan diadakan jamuan bagi para delegasi dan dewan bangsawan."

            "Satu hari berikutnya adalah hari penghormatan pembentukan negara, keluarga anda—Marionetth akan memperbaharui segel sihir hitam hutan Magnjante(8) serta segel pelindung Casterol Grimson(9). Kuil Agung Mitterand akan memberikan berkat bagi kekaisaran dan ditutup oleh iring-iringan para pasukan Morgenstern yang mengiringi para pilar kekaisaran dan ditutup dengan kenaikan Kaisar Marionetth ke takhta."

———Magnjante(8) : hutan hitam terlarang yang membentang dari wilayah sisi selatan Wilayah Kekuasaan Therondian, Kerajaan Harvillion, dan Kerajaan Valleris. Hutan itu adalah perbatasan selatan kekaisaran Emasvico dengan kerajaan dan kekaisaran lain.

———Casterol Grimson(9) : kastil tempat disemayamkannya para Kaisar dan suksesor Marionetth yang telah melewati Hennior de Malefinox. Tempat suci yang disegel dan hanya boleh dimasuki oleh Marionetth, Maximillian, serta Mitterand.

            "Mereka menyebutnya sebagai 'kelahiran kembali dari pencipta'."

            "Di malam harinya akan diadakan pesta besar di seluruh kekaisaran. Davasora akan membuka alun-alun sebagai tempat pertunjukan bagi rakyat jelata. Opera dan penyanyi akan didatangkan. Trubadur terkenal, para penyair, jesters, dan pesta topeng akan dilakukan sepanjang hari. Ini akan berlangsung selama satu minggu penuh setelah upacara utama."

            "Lalu jeda satu hari persiapan untuk dua hari perburuan di sepanjang area aman hutan Magnjante. Maximillian akan melelehkan salju dan membuat tabir pelindung di area berburu yang menghalau angin musim dingin masuk sehingga hutan tidak akan membeku."

            "Para tuan akan berburu dan para nona akan menunggu dengan pesta teh. Tentu ini bisa saja berubah tahun ini, namun pelaksanaan acara mungkin akan mirip dengan tahun-tahun sebelumnya." Seraphine memijat kening mendengar penjelasan panjang itu. Sungguh membayangkannya saja terasa melelahkan dan menyita banyak waktu.

            "Bukankah paling cepat mereka dua minggu di istana. Bukan tiga minggu, Tuan Nolan..."

            "Biasanya tamu dari kekaisaran lain akan mempersiapkan perjalanan kembali dalam satu minggu berikutnya, Yang Mulia."

            "Jadi para tamu kekaisaran biasanya akan menetap tiga minggu di istana atau bisa saja satu bulan tergantung kepentingan mereka. Sedangkan tamu dari negara dan kerajaan di Emasvico sendiri biasanya akan segera pulang untuk memulai pekerjaan di tahun terbaru yang telah diperintahkan oleh Kaisar."

            "Terlebih di musim dingin, para delegasi kekaisaran lain jelas penuh pertimbangan melakukan perjalanan membawa banyak rombongan di cuaca yang tidak terprediksi."

Sang putri mulai mengangguk dan teringat sesuatu yang membuat pikiran kelabunya sedikit tercerahkan. Dia bertanya kembali untuk memastikan dugaannya.

            "Apakah kekaisaran lain itu termasuk para Kaisarnya?"

            "Para penerusnya yang akan hadir, Yang Mulia." Dengan jawaban itu saja sudah cukup membuat sang putri memalingkan muka.

꧁ ————————— ꧂