Di dunia Camo.
Camo berada di dalam salah satu tandas sekolah,ia sedang membuang air.Tidak lama itu,Camo terdengar seperti ada dua murid masuk ke tandas.
Kedua murid tersebut mencuci tangan sambil bercerita "Ui,kau tahu kah hari velentine sudah mahu dekat?"
"Yes! saya harap-harap ada gadis cantik kasih saya cokelat."kata kawannya.
"Pui tidak mungkin,haha!"
"Kau ni,jahat lah."
"Maaf-maaf." mereka pun pergi dari tandas.
Camo yang berada di dalam salah satu tandas berkata dalam hatinya "Velentine ya...cokelat apa yang harus saya kasih ke mereka berdua?" (Camo tidak terlalu faham tentang valentine,ia berfikir kalau lelaki dan wanita saling berbagi cokelat.)
Beberapa menit kemudian,Camo berjalan ke kelas.Tiba-tiba ada yang memegang tangannya,Camo dengan cepat melihat ke belakang,ternyata yang memegang tangan Camo ialah Sarah.
"Kau nih,mana Nana?"tanya Camo kepadanya.
"Di kelas kali."jawab Sarah.
Mereka pun sampai ke kelas,terlihat Nana sedang membaca sebuah novel di mejanya.
Camo duduk di tempatnya,ia melihat Nana sedang serius membaca novel.
"Novel apa itu?"tanya Camo.
Nana melihatnya dengan terkejut,ia dengan laju menyimpan novel tersebut.
"Ah maaf saya tidak sedar,novel faksi sahaja."jawab Nana.
Sarah melihat tajuk novel yang terlihat di dalam lacinya Nana "Oh...".
"Shttt,diam."kata Nana kepada Sarah.
Terlihat ada sekumpulan lelaki berada di hadapan yang sedang bercerita.
"Hari valentine sudah mahu dekat!!!"
"Cokelat..."
Mereka pun bising tetang hari velentine,terlihat ada seorang lelaki berambut hitam yang duduk di tengah-tengah kelas.
"Hari Velentine adalah cuma berlaku setiap tahun sekali...jika kau tidak dapat cokelat dalam tahun itu,kamu akan jomblo selama satu tahun setelah tamat persekolahan.....bukan...dua tahun...eh tiga kali..."kata lelaki tersebut yang membuat semua murid melihatnya.
Lalaki itu dengan cepat berdiri.
"Jadi.....mahu macam mana sekali pun...tahun ini harus dapatkan setidaknya satu cokelat,kalau tidak kamu akan jomblo selamanya."kata lelaki itu dengan kecil.
Semua lelaki langsung panik.
Lelaki berambut hitam menumbuk meja dengan kuat dan berkata "Jangan risau semua! saya akan memberikan cokelat kepada kamu semua."
Semua lelaki tidak tertarik.
"Cih,lelaki bagi cokelat kepada lelaki."
"Dasar gay."
Lelaki berambut hitam itu tenang,ia pun berkata "Bukan saya yang buat..."
Lelaki itu pun berjalan ke arah tingkap lalu membukanya,semua angin langsung masuk ke dalam kelas.
Lelaki itu melihat ke atas langit.
"My stepsister....."lekaki itu dengan tenang.Beberapa saat kemudian,semua lelaki langsung tunduk kepadanya.
Camo,Sarah dan Nana melihat mereka di depan.
"Apaan tuh..."kata Sarah dengan kecil manakala Nana cuma ketawa kecil.
Di dunia Kamui.
Pada waktu pagi,Elysia dan Vivi sedang berlatih melawan golem tanah yang dimunculkan oleh Kamui di dalam arena turnamen manakala Kamui dan Roselia berada di tempat duduk penonton.
Terlihat bangunan turnamen itu seperti stadium yang sangat-sangat besar.
"Jadi di sini kita akan lawan dengan pelajar kerajaan lain."kata Kamui melihat arena yang sangat besar,terlihat arena tersebut dapat menampung sebanyak 100k penonton.
"Saya sangat penasaran dengan pelajar dari kerajaan lain,sebelum turnamen ini adalah terbuka untuk semua orang dewasa termasuk pelajar tetapi satu pelajar pun tidak ada yang sertai dan kali ini adalah kesempatan yang bagus kerana turnamen ini kusus untuk pelajar sahaja."kata Roselia.
Kamui berkata dalam hatinya "Saya ingin tahu seberapa kuat pelajar dari kerajaan lain."
Roselia melihat ke arah Kamui dan berkata kepadanya "Mahu cuba satu lawan satu?"
Kamui terkejut "Satu lawan satu?"
"Ya,saya mahu liat seberapa kuat raja iblis kali ini."kata Roselia tidak takut.
Kamui melihat wajah Roselia dalam beberapa saat.
"Baik-baik..."Kamui menerima tantangannya.
Roselia pun berdiri lalu teriak ke arah Elysia dan Vivi "Kosongkan arena saya ingin lawan Kamui!"
Golem pun menghilang.
"Betul bah..."kata Vivi.
"Menarik."kata Elysia dengan teruja.
Beberapa menit kemuadian,Roselia dan Kamui sudah berada di arena,mereka berdua berada di tengah-tengah arena dengan menjaga jarak.
"Keluarkan seluruh kekuatan kamu."kata Roselia sambil mengarah pedangnya ke arah Kamui.
"Maaf...itu tidak akan terjadi."kata Kamui dengan santai.
Vivi mengangkat tangannya "Bersedia..."
"Mula!!"Vivi menurunkan tangan dengan cepat.
Kedua-dua dengan laju maju ke hadapan,Kamui memunculkan pedang birunya di hadapannya lalu mengambilnya.
Mereka berdua pun saling menangkis pedang mereka,tangkisan tersebut membuat hembusan angin yang kuat di sekitar mereka.
Elysia dan Vivi menahan angin tersebut.
"Kuat.."kata Elysia.
Roselia langsung melangkah ke belakang,ia mengeluarkan 10 pedang dari langit.
"Wah..."kata Kamui dengan kecil.
10 pedang tersebut langsung ke arah Kamui,Kamui dengan laju menangkis satu per satu pedang tersebut,pedang yang ditangkis terbuang jauh tetapi pedang-pedang itu kembali ke arah Kamui dengan sangat cepat.Dalam beberapa saat,Kamui menyedari Roselia berada di belakangnya yang ingin menikamnya dari belakang.
"Cep-"Kamui langsung menangkis pedang yang dipegang oleh Roselia.
10 pedang yang ditangkis oleh Kamui sudah berada di dekat mereka,Roselia tersenyum,ia pun mengarahkan pedangnya ke arah lehernya Kamui dengan 10 pedang sudah berada di sekitar mereka berdua.
Kamui mengeluarkan banyak aura hitam,ia pun menggunakan kakinya untuk menghentam tanah,hentaman yang sangat kuat hingga membuat arena itu bergetar,terlihat Roselia kesukaran untuk bergerak,ia pun mundur ke belakang.
Terlihat tanah retak di sekitar Kamui dengan 10 pedang itu tertancap di atas tanah mengelilingi Kamui.
Kamui melihat wajanya Roselia dan berkata "Kamu serius.."
Roselia terkejut,ia berkata dalam hatinya "Dia menghentam kakinya ke bawah dengan sangat laju hingga tekanan udara,angin semuanya turun ke bawah termasuk pedang-pedang saya."
Roselia pun tersenyum.
"Mestilah,kalau tidak kamu tidak akan keluarkan keseluruhan kekuatan kamu."kata Roselia.
"Begitu!"Kamui langsung menghantam tanah menggunakan kakinya lagi yang membuat sekitar bergetar.
Roselia mahu terjatuh,ia melihat tangan Kamui mengarah ke mukanya.Roselia dengan laju membuat 10 pedangnya menutup di depan mukanya untuk pertahanan.
Kamui memukul kesepuluh pedang itu sampai hancur,Roselia langsung mengeluarkan sihir pertahanan emas tetapi sihir pertahanan emas itu hancur begitu sahaja yang membuat Roselia terkejut dan berkata "Lebih kuat dari bola hitam?!"
Roselia tidak ingin kalah,ia dengan laju memunculkan 10 lapisan pertahanan emas.
Satu per satu lapisan emas itu hancur tetapi Roselia berjaya membuat pukulan Kamui menjadi lambat,Roselia langsung menundukkan kepalanya.
Kamui memukul lapisan emas yang terakhir dan berjaya dihentikan oleh Roselia,lapisan emas terakhir tidak hancur.
Kamui melihat Roselia bertunduk di bawahnya,Roselia tersenyum dan berkata "Dengan ini kamu selesai!"
Roselia menumpuhkan keseluruh tenaga ke tangannya,ia pun menumbuk perut Kamui dengan kuat.
Kamui langsung terbuang ke belakang dan terhentam ke dinding arena dengan kuat yang membuat asap di mana-mana.
"Berjaya!"Roselia dengan kesenangan.
Asap tersebut perlahan-lahan menghilang,terlihat Kamui melekat di dinding sambil tersenyum.
"Kamu menang..."kata Kamui menyerah,ia pun berkata dalam hatinya "Kekuatannya memang kuat,tetapi saya tidak akan mengeluarkan keseluruhan kekuatan saya...maaf."
"Cih,saya tidak percaya."kata Roselia dengan kecewa kerana Kamui tidak mengeluarkan keseluruhan kekuatannya.
Elysia dan Vivi terkejut melihat pertarungan mereka.
"Yang benar sahaja,Roselia belum puas."kata Vivi.
Petang,Kamui dan Roselia berjalan di koridor istana,Roselia tersenyum dan berkata kepada Kamui "Haha,ayah sangat marahkan kita kerana membuat kerusakan di arena."
"Makanya,kamu harus menahan diri sama seperti saya."kata Kamui.
"Palakau,kamu juga keluarkan penumbuk lebih kuat dari bola hitam,cuba saya tidak tahan,mungkin sudah hancur berkecai itu arena."kata Roselia.
"Hehe maaf."kata Kamui ketawa kecil.
"Turnamen akan mula pada esok hari..."kata Roselia dengan hati yang berdegup-degup.
"Saya tidak sabar menantikan esok hari."sambungnya lagi.