Chapter 23 - Pilihan part 1

Malam pun tiba,Kamui berada di penginapannya.Kamui langsung berbaring di atas ranjangnya.

"Hah...lelah."kata Kamui.

Tiba-tiba portal muncul yang terlihat Sharry keluar dari portal itu,Kamui melihatnya tanpa sebarang kata.

"Sepertinya kamu sangat berseronok sampai lupakan bawahan kamu."kata Sharry.

"Tidak lah."kata Kamui.

Mereka berdua pun pergi ke singgahsana yang berada di istana raja iblis,Kamui memanggil bawahan lainnya.Beberapa menit kemudian,kesemua bawahannya telah tiba.

"Syukurlah tuan sudah sedar,saya sangat risau apa yang akan terjadi kepada tuan."kata Drago menggunakan telepati kepada Kamui.

"Terima kasih atas prihatinnya."kata Kamui kepadanya.

"Saya ingin menolong tuan tapi takut tuan marah kerana ingkar perintah.Apa para manusia lakukan sesuatu kepada tuan?"tanya Laila yang sangat risau.

"Saya baik-baik sahaja,mereka tidak melakukan apapun kepada saya."jawab Kamui.

Kamui melihat Lucifer.

"Lucifer,laporkan."kata Kamui kepadanya.

"Baik,bola hitam itu muncul dengan sendirinya tanpa ada makhluk di sekitar kemunculan bola tersebut,saya pun mencoba meletupkan bahagian di mana sumber bola tersebut muncul lalu ia berhenti."jawab Lucifer.

"Ini pasti sihir yang dipindahkan."sambungnya lagi.

"Memindahkan sihir..."kata Kamui dengan kecil.

"Ini pasti pelakunya adalah iblis."kata Sharry.

"Benar sekali,terutamanya yang boleh memindahkan sihir sesuka hati adalah raja iblis."kata Lucifer.

"Raja iblis,boleh jadi juga kerana bola hitam tersebut lumayan kuat hingga membuat sihir pertahanan tingkat tinggi saya hancur begitu sahaja."kata Kamui melihat ke arahnya Lucifer.

"Yang pasti itu bukan saya."kata Lucifer tidak mahu dituduh.

Kamui menggunakan sihir anti menipu kepada Lucifer,ia pun berkata dalam hatinya "Dia berkata jujur."

Laila melihat ke arah Lucifer.

"Tapi raja iblis sekarang cuma ada kamu dan Raja Kamui,itu pun kamu sudah bukan lagi raja iblis."kata Laila.

"Jadi kemungkinannya ada raja iblis yang lain muncul di dunia ini."kata Sharry dengan kecil.

Mereka semua mendengarkan percakapannya.

"Itu mustahil."kata Lucifer.

"Dua raja iblis tidak tidak akan muncul dua dalam satu masa."kata Kamui.

"Betul juga..."kata Sharry.

"Tapi berkemungkinan besar juga..."kata Kamui seperti tahu sesuatu.

"Membuat perjanjian..."kata Lucifer dengan kecil.

Mereka semua diam sejenak.

"Untuk sekarang,kita harus berwaspada."kata Kamui.

"Laporkan kalau ada sesuatu yang aneh terjadi di sekitar kalian."sambungnya lagi.

"Bersurai,kecuali Lucifer."kata Kamui.

Mereka semua menghilang dalam hitungan detik kecuali Lucifer.Lucifer melihat ke arah Kamui yang terlihat seperti dalam masalah.

Lucifer pun tersenyum lembut kepadanya.

"Mahu pergi rumah saya,saya boleh buatkan kopi."kata Lucifer kepadanya.

Di dunia Camo.

Camo sedang berada di rumah sendirian,ia sedang memakan cemilan di atas sofanya sambil berkata dalam hatinya "Sejak akhir-akhir ini saya pakai wang terus,dari bikin nasi kari,bikin kek belikan hadiah mereka berdua."

Camo pun menghelakan nafasnya.

"Yang dulu seharusnya saya cuma makan nasi sama telur..."kata Camo melihat ingatannya Kamui.

Beberapa menit kemudian Camo tersenyum.

"Tapi berkat mereka berdua,hati dari tubuh ini berlahan-lahan menjadi cerah."kata Camo sambil memegang dadanya.

"Kamui saya sudah ubah diri mu yang ini,apa kamu juga sama?"sambungnya lagi.

Tiba-tiba lonceng rumah berbunyi.

"Aduh,pasti mereka berdua lagi."kata Camo lalu ia berdiri dan pergi ke pintu hadapan.

Camo sudah berada di pintu,ia ingin membuka pintu tersebut,tiba-tiba ia merasakan hal yang tidak membuatnya senang lalu ia berkata dalam hatinya "Ini perasaan apa..."

Camo bergementaran ingin membuka pintu,ia pun akhirnya membuka pintu depan rumahnya.Camo langsung menunjukkan muka ketakutan dan berkata dalam hatinya

"Ini tipukan..."

Camo melihat ibunya di depan pintu rumah,ibunya menatap dengan tatapan yang tajam.

Tangan Camo bergetaran,tiba-tiba ia langsung teringat masa lalunya Kamui iaitu ibunya selalu menderanya.Camo langsung memegang kepala,ia pun berkata dalam hatinya "Apaan ini,kenapa saya sangat ketakutan,apa ini perasaannya Kamui."

Camo melihat ke arah ibunya.

"Kamu sudah semakin besar."kata ibunya dengan dingin dan dia pun masuk ke dalam.

"Ada apa keperluan kamu datang ke sini?"tanya Camo dengan perasaan marah sambil melihat ibunya memegang beg besar menujuh ke tangga.

"Untuk sementara ibu akan tinggal di sini."jawab ibunya yang mambuat Camo terkejut.

"Apa kata mu,jadi ayah!"kata Camo tidak terima.Ibunya menatap Camo dengan sangat seram.

"Lagian ini rumah saya punya,apa masalah kamu."kata ibunya.

Camo pun melihat ke arah lain kerana tidak sanggup melihat ibunya.

"Ayah kamu sibuk dalam urusan tentera manakala saya diberikan percutian."kata ibunya.

"Percutian kata mu...banyak-banyak tempat kenapa pilih di sini..."kata Camo melihat ke bawah lantai.

"Apa kamu mahu pukul saya lagi untuk melepaskan tekanan dari kerja..."Camo tiba-tiba mengeluarkan air mata,tetesan air mata satu per satu jatuh ke lantai lalu ia berkata dalam hatinya "Saya tidak suka perasaan ini..."

Ibunya tidak berkata satu pun,ia pun pergi ke lantai dua.

Camo tidak tahan dengan perasaan yang dialaminya sekarang,ia pun memakai sihir penghilang emosi terhadap dirinya sendiri sama seperti waktu ia menutup emosi kepada manusia di dunia lamanya.

Perasaan Camo mulai tenang,ia pun duduk di sofa sambil memikirkan apa yang hendak ia lakukan sekarang.

Di dunia Kamui.

Lucifer meletakkan sebuah cawan berisikan kopi yang hangat di mejanya,Kamui mengambil cawan tersebut lalu meminumnya.

"Ha...ini,di sini sangat tenang..."kata Kamui dengan sangat selesa.

Lucifer melihat ke arah jendela yang di mana ribut yang sangat kuat tetapi di dalam sangat tenang.

"Jadi apa tuan hendak sampaikan?"tanya Lucifer.

"Apa kamu pernah merasakan sesuatu yang hangat ketika kamu mendekatinya."kata Kamui.

Lucifer melihat ke arah api unggun.

"Maksud kamu?"Lucifer tidak faham.

"Apa kamu pernah merasa hati yang tidak tenang sewaktu mendekatinya."kata Kamui.

"Apa kamu pernah merasakan kegembiraan sewaktu mendekatinya."sambungnya lagi.

"Apa kamu pernah merasakan jikalau hal tersebut perlu dilindungi."sambungnya lagi.

"Apa ka-"kata Kamui langsung dicelah oleh Lucifer "Apa kamu sedang melamun cinta...tuan..."

"Cinta...ternyata cinta..."kata Kamui.

"Saya pernah dengar daripada Sharry bahawa kamu dan seorang gadis manusia selalu berapat."kata Lucifer.

"Siapa namanya."tanya Lucifer dengan serius.

Kamui pun langsung serius.

"Apa iblis dan manusia boleh bercinta.."tanya Kamui.

Lucifer menghelakan nafasnya.

"Tiada larangan,hal ini sudah terbuktikan daripada raja iblis ke 10 yang bercinta dengan seorang manusia dan melahirkan raja iblis ke 11 tanpa ada masalah,kalau ada masalah pun itu bukan daripada tuhan."kata Lucifer.

Kamui memikirkan Raja Yuri.

"Tetapi apa kamu sudah bersiap?"kata Lucifer.

"Bersiap?"Kamui kebingingan.

"Kamu itu abadi manakala manusia tidak,mereka cuma akan bertahan paling tidak 70 tahun."kata Lucifer.

"Jadi?"tanya Kamui.

"Jadi,apa kamu bersiap kehilangannya,ia akan tinggalkan kamu setelah ia sudah tiada dan kamu tidak akan mati jadi kamu tidak akan bertemu dengannya lagi,dan lagi satu...kamu itu iblis,kamu tidak akan dibenarkan masuk ke dalam syurga."kata Lucifer.

Kamui pun berdiam tanpa berkata sambil melihat kopi yang berwarna hitam,ia langsung mengingat kejadian bola hitam.

Kamui meletakkan cawan itu ke atas meja.

"Saya adalah seorang manusia tanpa kekuatan,tanpa keberanian,tanpa perasaan dan tanpa kasi sayang..."kata Kamui dengan melihat rupa dirinya yang dulu di fikirannya.

"Saya tidak pernah diberi kasih sayang,teguran,semangat,kekuatan yang boleh membuat hati seseorang terbuka."Kamui melihat tangannya.

"Saya cuma manusia sampah pada waktu itu..."Kamui langsung menggenggam tangannya dengan kuat.

"Tapi bila saya tiba di sini,semuanya berubah...semua yang saya tiada di dunia sebelumnya dapat di sini...kasih sayang...terutamanya dia..."Kamui berfikirkan Roselia.

"Jadi..."kata Kamui dengan kecil.

Lucifer pun bersandar.

"Apa kamu bencikan manusia?"tanya Lucifer.

Kamui pun berdiam sejenap.

"Hah...soalan itu lagi..."kata Kamui sambil ketawa kecil.

Lucifer melihatnya ia yang tidak menjawabnya.

"Kamui...semua keputusan dan pilihan berada di tempat kamu...jangan lupakan itu,apa yang kamu pilih...saya akan sokong termaksud semua bawahan kamu."kata Lucifer.

Kamui mengambil cawan kopi tersebut lalu ia meminumnya.

"Kamu buat ini sedap gila!"kata Kamui dengan puas.

Di dunia Camo.

Di malam hari,Camo sedang memasak sup ayam di dapur.

Ibunya sedang menonton televisi,Camo memindahkan sup tersebut ke atas meja makan.

"Kamu makanlah."kata Camo tidak terlalu peduli.

Ibunya pun datang ke meja makan,ia pun melihat sup ayam yang sedap.

Mereka pun menjamu selera,ibunya meminum sup tersebut.

"Sedap."kata ibunya.

"Terima kasih."kata Camo dengan nada yang datar.

Tiga menit kemudian,Camo sudah selesai makan.

"Kamu kasih habislah semua."kata Camo kepadanya lalu ia pergi mencuci piringnya sendiri.Setelah itu,Camo pergi ke kamarnya.Terlihat ibunya seperti ingin memanggilnya tetapi ibunya cuma melihat Camo naik ke atas lantai 2.

Camo berbaring di katilnya,ia berkata dalam hatinya "Kenapa saya tidak dapat merasakan perasaannya padahal saya pakai sihir perasaan..."

Camo mengambil telefon pintarnya di bawah bantal,ia pun pesan kepada Sarah dan Nana agar tidak datang ke rumahnya.Camo memejamkan matanya.

Keesokan harinya,Camo keluar untuk jalan-jalan di kota.

Camo melihat menara Tokyo,ia pun melompat dengan tinggi sampai di atas menarah Tokyo.Camo melihat kota Tokyo dari atas menara yang terlihat sangat indah.

Camo melihat ke bawah menggunakan sihir penglihatan dekat,ia melihat di lorong-lorong bangunan terdapat orang-orang menjual narkoba.

"Di sebalik keindahan terdapat kegelapan."kata Camo melihat banyak kegiatan jahat di Tokyo tersebut iaitu mafia,pencuri,pengedar dan lain-lain.

"Manusia memang rakus...eh saya juga manusia."kata Camo sendiri di atas menara.

Camo pun ketawa kecil,ia pun melihat ada anak-anak kecil yang sedang bermain dengan orang tua mereka.

Camo ketawa tak henti-henti lalu beberapa saat kemudian ia mengeluarkan sedikit air mata,ia pun berkata dalam hatinya "Apa rasanya dimanja oleh orang tua..."

Ibu asli Camo telah dibunuh oleh manusia sejak Camo masih kecil manakala Kamui selalu didera oleh ibu sejak kecil.

Mereka berdua tidak pernah merasakan kehangatan daripada seorang ibu.

Camo menghirup udara di sekitarnya.

"Pulang lah."Camo ingin pulang.

Camo sudah berada di depan rumah,ia membuka pintu dan terlihat ada sepatu kepunyaan Sarah dan Nana.

"Aduh."Camo dengan pelan.

Camo perlahan-lahan maju ke ruang tamu,ia melihat Sarah dan Nana duduk di sofa.Camo melihat ibunya duduk di meja makan.

"Saya sudah cakap jangan datang."kata Camo kepada mereka berdua dengan kecil.

"Jadi ini permainan kamu."kata ibunya.

"Main perempuan."sambungnya lagi.

Camo kebingungan.

"Main perempuan? lah,memangnya kamu mahu ambil tahu pasal aku."kata Camo melawan.

"Aku ini ibu mu!"kata ibunya dengan kuat.

Camo pun langsung maju kedepannya.

"Ibu...ibu kata mu...selama ini saya rasa saya cuma lahir daripada batu tanpa ibu!"kata Camo dengan kesal.

"Bapa pun tidak pernah datang ke rumah!"sambungnya lagi.

Ibunya ingin bercakap tetapi Camo duluan.

"Apa sumbangan kamu kepada saya,dera!"sambungnya dengan kuat.

"Camo."kata Nana dengan kecil.Camo melihatnya.

"Maaf saya tinggikan suara,kamu tidak pernah ambil fikir pasal saya!"kata Camo kepada ibunya dengan kesal.

"Ketika saya dapat peringkat no 1 di sekolah rendah,kamu tidak pernah merasa bangga sekalipun!"sambungnya lagi.

"Ketika ada festival keluarga,kamu tidak pernah datang pun!" "Ketika ambil keputusan sekolah rendah,kamu tidak datang pun sampai cikgu yang urus semuanya!"satu per satu Camo mengeluh kepada ibunya.

"Masa-masa itu saya berharap kamu datang...tapi kamu tidak! Saya baru pulang sekolah kamu langsung pukul saya!"

"Jadi apa sumbangan kamu kepada saya sampai mahu saya akui kamu sebagai seorang ibu!"kata Camo mulai meneteskan air mata.

Ibunya Kamui cuba berdiam sejenak lalu ia bercakap

"Saya sibuk kerja."

Sarah pun langsung berdiri dengan muka yang tidak puas hati.

"Saya punya ibu kerja dari pukul 10 pagi dan pulang pada pukul 10 malam tapi bila ada acara atau apa,ia sanggup ambil cuti kerja demi saya."kata Sarah dengan tidak setuju dengan jawapan ibunya Camo iaitu "Sibuk kerja"

Nana pun berdiri.

"Saya pun,sejujurnya saya dan ayah saya jarang berinteraksi di dalam rumah karana ia sibuk kerja tetapi dia selalu risaukan saya ketika saya sakit,ia sangup ambil cuti demi untuk merawat saya sampai sihat."kata Nana.

Ibunya Kamui cuma diam.

"Selama ibu tidak ada di rumah,hati saya selalu gelap...sampai dibuli di sekolah..."kata Camo.

"Di situ saya cuba untuk melawan semuanya sendiri sampailah saya jumpa mereka berdua."sambungnya lagi.

"Mereka berdua lah yang menyembuhkan hati saya sampailah ibu datang hancurkan semuanya balik."kata Camo.

Ibunnya langsung melihat ke arah Camo dan mula mengeluarkan air mata.

"Ibu datang bukan dengan tujuan yang sama..."kata ibunya.

"Ibu datang ke sini ada tujuannya."sambungnya lagi.

"Maafkan ibu!"ibu langsung memeluk Camo dengan kuat sambil menangis dengan kuat.

"Maafkan ibu telah membuat banyak kasar kepada kamu!" "Maafkan ibu tidak datang ke festival!" "Maafkan ibu tidak datang untuk keputusan kamu!" "Maafkan ibu tidak menyayangi mu!" "Maafkan ibu tidak memberi perhatian!" "Maafkan ibu tidak memberi didikan yang sempurna!" "Maafkan ibu membuang barang-barang mu!" "Maafkan ibu tidak memberikan makanan selayaknya kepada kamu!" "Maafkan ibu mengoyak kerja rumah kamu!" "Maafkan ibu tidak bertanggungjawab sebagai seorang ibu!"

Ibu Kamui terus-menerus meminta maaf kepada Camo,sihir perasaan Camo tidak terkawal.

"Maafkan ibu telah meninggalkan kamu!!"kata ibunya dengan tagisan yang sangat kuat.

"Ibu janji akan menjaga kamu sebaik-baiknya."sambungnya lagi.

Camo berkata dalam hatinya "Punya ibu apa rasanya..."

Camo memeluk balik ibunya lagi menangis dengan perlahan,mereka berdua pun menangis sambil saling berpelukan.

"Maafkan ibu..."mata ibunya membengkak.

"Maafkan saya juga kerana kasar sama ibu tadi."Camo mengeluarkan air mata sambil peluk ibunya.

Camo merasakan kehagatan ibunya,Camo berkata dalam hatinya "Hangat...ini kah rasanya disayangi seorang ibu."

Sarah dan Nana tersenyum melihat mereka berdua.

"Tapi...ibu masih..."kata ibunya dengan perlahan.

"Masih apa..."Camo dengan perlahan.

"Masih belum terima mereka berdua lagi."Ibunya menunjuk ke arah Sarah dan Nana.

"Eh."Camo,Sarah dan Nana.