Chereads / Terlahir Kembali Menjadi Karakter Pendukung dalam Novel / Chapter 14 - Bab 14: Kakak yang Ramah

Chapter 14 - Bab 14: Kakak yang Ramah

He Chunhua terkejut, berpura-pura batuk untuk menyingkir secepat mungkin.

Tangan Luo Qiushi hanya memegang udara, membuatnya sedikit canggung, "Kenapa jadi batuk?"

He Chunhua mencari alasan, "Mungkin aku belum cocok dengan udara di sini, beberapa hari lagi akan baik."

Luo Qiushi melupakan hal ini, "Beberapa hari ini kamu sudah lelah, ayo segera makan, setelah beres-beres dan mandi, bisa langsung tidur."

"Makan di mana?" Xuyang bertanya dengan tidak sabar begitu dia masuk. "Aku sangat lapar, sampai-sampai perut kempes begini."

Luo Qiushi berkata sambil tersenyum: "Kita akan makan di kantin, papa akan mengantar kalian untuk makan sebentar lagi."

Zhaoyang melihat sekeliling kamar, di kamar hanya ada satu ranjang, dia mengerutkan kening, "Papa, kita akan tidur di sini!"

Yang dipedulikan oleh kedua anak itu hanya makan dan tempat tinggal. Zhaoyang sudah putus asa setelah melihat tempat tinggal, namun jika harus tidur di satu ranjang dengan orang tua, akan membuat menjadi tidak nyaman.

He Chunhua segera berkata: "Inilah kondisi di sini. Jangan pilih-pilih, nanti malah merepotkan atasan. Kamu dan adikmu tidur ditengah-tengah papa mama, kita terima saja yang ada sekarang, pasti bisa menghadapinya dengan baik."

Zhaoyang terdiam.

Xuyang tidak peduli, di rumah sebelumnya, dia juga tidur satu ranjangndengan ibunya, ini hanya berganti tempat saja.

Hanya Luo Qiushi yang terkejut dengan jawaban He Chunhua, dia tidak menyangka He Chunhua bisa berbicara seperti itu. Hal ini membuat dia terdiam sejenak, lalu membawa anak-anak untuk membeli makanan.

He Chunhua menghela nafas lega dan berdiri di depan pintu memandangi asrama wanita.

Asrama wanita tempat tinggal sementara Jiang Xi berjarak sekitar 200 meter di seberang jalan.

Saat ini, dia sedang mandi bersama Maimiao menggunakan tong kayu besar.

Kakak-kakak membantu mereka mandi seperti memandikan boneka, membantu menggosok punggung dengan sangat teliti, bisa dikatakan bahwa hampir menyeka satu kilogram tanah.

Saat keduanya keluar dari air, mereka merasa jauh lebih rileks.

Rambut mereka juga dikeramas dengan bersih dan harum.

Setelah mandi, mereka dipakaikan pakaian yang bersih.

Pakaian yang dibawa Jiang Xi semuanya penuh tambalan, tetapi bahkan mengenakan pakaian yang penuh tambalan pun membuatnya merasa cantik.

Mandi kali ini membuatnya sangat nyaman.

Jiang Xi menyeka rambutnya dan dengan rasa ingin tahu bertanya kepada kakak yang membantu menyeka rambut Maimiao: "Kakak Manling, apakah kakak dari datang dari ibu kota?"

Su Manling tersenyum dan berkata: "Benar, kamu sangat pintar bisa menebaknya. Saya, Meng Xiaoqing dan Lu Zhui berasal dari ibu kota, dan masih ada 30 orang lagi yang datang bersama, semua ditugaskan ke cabang yang lain di daerah ini.

Jiang Xi bisa tahu karena sudah membaca alur ceritanya.

Dalam cerita, Su Manling adalah pemeran wanita kedua, dia merupakan ketua di asrama wanita terpelajar, saat ini sedang dalam masa pemantauan.

Su Manling menyukai Lu Zhui, tapi dia tidak menyatakan cintanya kepada Lu Zhui sampai pemeran utama wanita muncul.

Pemeran utama wanita akan selalu menjadi pusat perhatian, dia lebih berani dan blak-blakan daripada Su Manling. Dia jatuh cinta pada Lu Zhui pada pandangan pertama dan mengungkapkan perasaannya kepada Lu Zhui secara terang-terangan.

Dikatakan bahwa seorang pria mengejar seorang wanita bagaikan melintasi gunung, sedangkan seorang wanita mengejar seorang pria bagaikan melintasi cadar.

Pemeran utama wanita berhasil mengejar Lu Zhui.

Cinta Su Manling yang bertepuk sebelah tangan itu tidak akan terungkapkan lagi.

Dia juga tidak menikah, kemudian dia terjun ke dunia bisnis dan menjadi wanita kaya yang terkenal.

Jika Jiang Zhaodi memiliki cara pandang seperti Su Manling, dia tidak akan menjalankan hidupnya dengan sia-sia.

Ss....

Ketika sedang melamun, satu gigi sisir patah karena rambutnya yang kusut.

Karena kekurangan nutrisi dalam jangka panjang, rambutnya menjadi kering, kusut dan bercabang, serta tidak mudah disisir bahkan setelah dikeramas.

Sisir Jiang Zhaodi memang kehilangan beberapa giginya. Tadi tersangkut beberapa helai rambut yang susah disisir, sehingga sisirnya menjadi seperti nenek yang ompong.

Rambut Maimiao lebih pendek darinya, tapi tidak lebih baik dari rambutnya. Su Manling menyisir rambutnya dengan sangat lembut, tetapi masih tetap ada yang tersangkut.

Jiang Xi berpikir sebentar dan berkata, "Kak Manling, bisakan bantu memotongkan rambut aku dan Maimiao? Potong semua rambut di bagian bawah yang tidak bisa disisir."

Su Manling tercengang, "Apakah kamu rela memotong rambut panjangmu?"

Jiang Xi menganggukan kepala, "Iya, yang lama tidak dibuang, yang baru tidak akan datang. Rambut ini kering dan kuning, jadi tidak sayang untuk dipotong. Sisakan sedikit untuk bisa disisir saja, benarkan Maimiao?"

Maimiao mengedipkan matanya yang besar, melihat sisir yang giginya patah, lalu berkata dengan patuh: "Aku mengikuti kakak."

Su Manling berkata sambil tersenyum: "Kamu berani memotongnya, tapi saya tidak berani melakukannya. Memotong rambut juga harus ada teknisnya. Jika potongan rambutnya jelek, nanti kamu akan menangis."

Tidak, kami tidak semanja itu, potong saja dengan santai." Jiang Xi hanya ingin memotong rambur yang tidak bisa disisir, tidak ada permintaan untuk model rambutnya.