Chereads / Terlahir Kembali Menjadi Karakter Pendukung dalam Novel / Chapter 20 - Bab 20: Memindahkan Makam, Mengubah Nama

Chapter 20 - Bab 20: Memindahkan Makam, Mengubah Nama

"Tidak mungkin membiarkan mereka tinggal diluar juga!" Kata Sun Dashan sambil menghisap rokoknya dan terlihat serius.

"Memindahkan kependudukan mereka ke sini, mereka baru dianggap sebagai warga di perkebunan, jadi mereka baru bisa bekerja untuk mendapatkan poin dan mendapatkan manfaat sebagai warga perkebunan."

Jiang Xi justru takut menghadapi hal seperti ini, tak diduga benar terjadi.

Dia sering berakting dalam banyak drama tentang keluarga, walaupun bukan pengalaman pribadim tapi dia mengerti banyak tentang hal ini.

Kependudukan tentunya harus pindah ke sini, namun harus terpisah dengan keluarga kakek. Jika tidak, persediaannya di ruang ajaib tidak bisa digunakan. Mereka juga harus sekolah, anak-anak tidak boleh buta huruf.

Dengan serius berkata: "Nenek dan kakek, aku bisa merawat mereka berempat dengan baik. Kalian bantu aku cari rumah kosong sudah cukup, lalu bantu aku pindahkan kependudukan ke sini. Benar-benar tidak perlu ada konfilk dalam keluarga karena kami."

Keempat anak masih kecil, namun mereka mengerti untuk mengamati keadaan, melihat bibi tidak senang, juga tidak ingin tinggal di situ.

Semakin anak-anak itu peka, Feng Aizhen dan Sun Dashan semakin tidak nyaman.

YuFen menggunakan kesempatan itu untuk berbicara: "Mereka sudah berkata begitu, jadi biarkanlah mereka tinggal di luar. Nanti lebih banyak bantu mereka saja, pasti tidak ada masalah apapun. Rumah di tepi sungai lebih bagus dari rumah kita, tinggal diperbaiki sedikit saja sudah cukup. "

Sun Zhiyong teringat adik perempuan satu-satunya belum bertemu sudah meninggal dalam perjalanan, sekarang anak-anak mereka diperlakukan tidak baik, merasa sangat bersalah.

Dia berkata dengan wajah datar: "Jangan terlalu banyak bicara, kamu tidak berhak untuk mengambil keputusan dalan keluarga ini!"

Yufen tidak mau mengalah, "Aku sudah melahirkan tiga anak untuk keluarga ini, kamu bilang aku tidak berhak untuk ambil keputusan! Sampai berbicarapun tidak ada hak!"

"Sudah, jangan bertengkar!" Sun Dashan berteriak, "Masih kurang memalukan kah!"

Yufen keluar dengan marah dan tidak rela.

Dia berjalan ke pintu dan berkata: "Aku peringatkan, tinggal sementara tidak apa-apa. Jika kamu membiarkan mereka tidak selamanya di sini, aku akan membawa Tianci pulang ke rumah orang tuaku."

Keluarga Yufen tidak pindah ke daerah bagian utara, jika cucu laki-laki satu-satunya keluarga Sun dibawa pergi, itu adalah hal yang tidak mungkin, jadi Su Zhiyong langsung menyusulnya.

Sun Dashan sangat marah, dia sampai menghela nafas berulang kali.

Feng Aizhen memegang tangan Jiang Xi dan berkata: "Bibimu emosian, jangan masukan ke hati. Ada nenek dan kakek di sini, tidak akan membiarkan kalian diperlakukan buruk."

Jiang Xi mengerti, mereka di mata bibi hanyalan saudara miskin yang ingin meminta bantuan.

Jika itu dia juga tidak akan suka di rumah tinggal begitu banyak orang, apalagi memindahkan kependudukan di keluarganya.

Daripada tinggal di sini dan harus melihat wajah bibi yang tidak senang, lebih baik tinggal di luar sehingga bisa lebih bebas. Untuk apa hubungan kekeluargaan, tinggal di luar akan lebih nyaman dan lebih mudah menggunakan persediaan dari ruang ajaib.

Dia bersikeras: "Nenek, aku tahu nenek dan kakek akan memperlakukan kami dengan baik, aku sangat senang mengetahuinya. Tapi aku benar-benar tidak ingin menyusahkan kalian, lalu membuat paman dan bibi bertengkar. Jika berpikir dari sudut pandang lain, tidak ada salahnya tinggal di luar. Kami cepat atau lambat harus mandiri. Lebih cepat mandiri akan lebih baik, jangan sampai kami terbiasa mengandalkan kalian, jadi tidak bisa menjalani hidup sendiri."

"Dasar gadis bodoh..." Air mata Feng Aizhen kembali mengalir.

Dia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana Jiang Xi sampai di sini bersama keempat adiknya yang masih kecil. Lalu putrinya yang malang, mengapa tidak bisa bertahan sampai mereka bertemu.

Anak-anak yang begitu patuh, mengapa putrinya rela meninggalkan mereka, pergi begitu saja.

Jiang Xi menyeka air matanya dan berkata: "Jangan menangis lagi nek, jika ibu melihatnya pasti akan sangat sedih dan menjadi tidak tenang di sana. Walaupun kami tinggal di luar, juga akan sering bertemu nenek, begini sudah sangat baik!"

Feng Aizhen merasa sangat tertekan, hatinya sangat sakit, dia menangis tersedu-sedu.

Karena kegigihannya, Sun Dashan dan Feng Aizhen akhirnya setuju dengan mereka yang ingin tinggal terpisah.

Namun mereka tidak ingin membiarkan anak-anak tinggal di tepi sungai yang agak jauh dari rumahnya. Lalu mencari rumah kosong di sekitar.

Jika rumah yang berjarak dua rumah dari keluarga Sun, akan memudahkan mereka untuk merawat anak-anak. Dengan sedikit perbaikan, lalu menambahkan peralatan seperti panci, kuali, piring, mangkuk dan lainnya sudah cukup.

Setelah membandingkan, Jiang Xi tetap lebih suka rumah di tepi sungai.

Kata kakek, rumah di tepi sungai itu adalah rumah seorang pemburu tua, dua tahun yang lalu masuk ke dalam hutan dan tidak kembali lagi, jadi rumah itu menjadi kosong.

Dalam novel, juga ada menuliskan rumah ini. Pemeran utama wanita tidak sengaja menemukan barang-barang peninggalan pemburu tua yang cukup berharga, yaitu kulit hewan dengan kualitas bagus, serta sedikit persediaan makanan.

Perlu diketahui, pemeran utama wanita lima tahun kemudian baru muncul.

Barang-barang tepatnya ada di mana, tidak tertulis dengan jelas, hanya sekilas saja.

Dia bersama kakek pergi melihat, di dalam dan di luar rumah tidak menemukan kulit hewan. Namun, perkarangan yang tertutup pagar sangat luas, sangat cocok untuk menanam sayur, mencuci baju juga nyaman karena dekat dengan sungai.

Di situ juga ada berbagai perkakas, perabot, panci dan kuali peninggalan pemburu tua.

Seperti yang dikatakan bibi, setelah diperbaiki sedikit bahkan lebih bagus dari rumah keluarga Sun. Dia dengan mantap memilih untuk tinggal di situ.

Sun Dashan melihat dia sangat menyukainya, juga tidak ingin membuatnya kecewa, jadi menyetujuinya.

Memperbaiki rumah dan menambahkan perabotan juga tidak akan selesai dalam waktu satu dua hari, jadi sementara mereka tinggal di rumah nenek.

Mungkin karena merasa Jiang Xi bersaudara akan tinggal di luar, sikap Bibi Yufen jadi berubah menjadi lebih baik.

Tapi dia sedikit tidak senang saat nenek membuat mie kuah dan bakpao untuk menyambut mereka saat makan malam, jadi dia makan dua mangkuk tanpa mempedulikan orang lain.

Di sisi lain, putranya Sun Tianci sangat senang melihat ada tamu datang ke rumahnya.

Anak kecil, baru berusia 9 tahun, juga tidak memiliki kelicikan. Dia juga sering tidur dengan kakek dan neneknya, karakter dan kepribadiannya mirip dengan Sun Dashan.

Dia sangat bangga menjadi kakak.

Berbicara dengan Yuanbao dan yang lainnya tentang sekolah. Yuanbao dan lainnya sangat iri setelah mendengarnya.

Dengan berinteraksi dengan Yuanbao, Sun Tianci pun mengajari Yuanbao menulis.

Feng Aizhen melihat ujung sepatu kelima anak itu terbuka, jadi dia mencari potongan kain yang telah dia kumpulkan, lalu mulai membuat sepatu untuk mereka.

Yufen merasa sangat menyayangkan kain itu, lalu membawa ke kamarnya, lalu mengambilkan pakaian bekas yang penuh tambalan untuk menggantikannya. Dia tidak ingin Jiang Xi dan adik-adiknya mendapatkan yang lebih bagus.

Sekarang ini, memakai baju tiga tahun baru tiga tahun lama, setelah ditambal bisa dipakai tiga tahun lagi. Adik memakai baju bekas kakak adalah hal yang sangat wajar.

Jiang Xi terjadi hal ini, dia sedang memikirkan hal lain.

Sun Dashan memutuskan untuk memindahkan makam putrinya Sun Xiaoru ke sini sebelum memperbaiki rumah.

Putrinya sudah meninggal di luar, tidak mungkin membiarkannya tanpa makam yang layak.

Namun Yufen merasa keberatan, anak perempuan yang sudah menikah, sudah bukan keluarga inti lagi. Dikuburkan di keluarga perempuan tidak pantas, bisa mempengaruhi peruntungan keluarganya.

Sun Dashan dan Feng Aizhen tidak menerima pendapatnya kali ini. Mereka tidak peduli dengan keberuntungan, tapi tidak akan membiarkan makam putri mereka di luar sendirian.

Apalagi keluarganya juga baru pindah belakangan ini, kuburan leluhur masih di kampung halaman.

Mereka hanya ingin lebih dekat dengan putri mereka dan lebih mudah jika ingin mengunjungi makamnya.

Dari arahan Jiang Xi, mereka menemukan Sun Xiaoru dan menempatkannya di peti mati yang layak.

Peti mati itu dibuat oleh Sun Zhiyong sampai lembur, dia adalah seorang pengrajin, jadi tidak sulit untuknya.

Orang tua yang mengantar kepergian anaknya, sebagai keluarga pasti sedih. Rambut putih Feng Aizhen dan Sun Dashan bertambah banyak.

Memindahkan makam bukan kegiatan besar, tetapi memakan waktu tiga hari.

Setelah memindahkan makan, Sun Zhiyong mengambil ahli pekerjaan perbaikan rumah dan perabot.

Yang lain masih bisa dibiarkan, tetapi atap rumah tidak boleh bocor, jendela juga tidak boleh bocor. Lemari baju juga bisa dipakai, sampah yang perlu dibersihkan juga harus dibersihkan.

Tong kayu untuk mandi juga harus ada. Keranjang-keranjang juga perlu disiapkan. Kalau tidak, nanti ingin mengambil rumput pakan babi, bisa menggunakannya.

Rumput-rumput di halaman perlu dibersihkan dan beberapa peralatan bersih-bersih seperti sapu juga sangat diperlukan.

Tidak bisa membiarkan paman besar melakukannya sendirian, Jiang Xi dan adik-adiknya juga membantu.

Nanti rumah ini akan menjadi rumah mereka, mereka bekerja sangat keras.

Penyakit Xiaoshitou membaik dengan cepat, karena suasana hatinya membaik dan Jiang Xi yang diam-diam memberikan obat.

Hanya saja setelah pemindahan makam, bibi terus mengoceh sepanjang hari, semakin melihat mereka semakin tidak suka. Walau dia tidak langsung mengatakannya, tetapi semua bisa merasakannya.

Jiang Xi pun mulai mendesak Sun Dashan untuk menangani pemindahan kependudukan mereka. Sebenarnya dengan adanya surat keterangan dari pemerintahan, proses pemindahan tidak terlalu rumit. Dia juga merupakan ketua tim produksi, banyak hal akan dipermudah.

Namun sebelum memindahkan kependudukan mereka, dia memastikan kembali nama Jiang Xi dan keempat adiknya.

Tidak perlu dikatakan lagi, Jiang Xi mengubah nama Yuanbao menjadi Jiang Yuanqing, Mibao menjadi Jiang Miqing dan Maimiao menjadi Jiang Maimiao.

Sementara Xiaoshitou tidak ada nama resmi, selalu dipanggil Jiang Shitou. Jadi Jiang Xi memberikan nama untuknya yaitu Jiang Guoqing.

Sebelum Sun Dashan keluar, Jiang Xi menghentikannya, "Kakek, aku ingin mengubah namaku."

Sun Dashan tahu dia punya pemikirannya sendiri, tetapi dia tidak menyangka kalau Jiang Xi akan mengubah namanya, jadi dia bertanya: "Bukannya namamu sudah cukup bagus, mengapa kamu ingin mengubahnya?"