Chereads / Terlahir Kembali Menjadi Karakter Pendukung dalam Novel / Chapter 19 - Bab 19: Memutuskan Untuk Tinggal Terpisah

Chapter 19 - Bab 19: Memutuskan Untuk Tinggal Terpisah

Pagar rumah Sun Dashan rendah, pintunya juga terbuka. Dari dalam terdengar suara tangisan tertahan.

Jiang xi terpikir alur novel, sebelum Jiang Zhaodi bertindak sesukannya, keluarga Sun memperlakukannya dengan baik. Tetapi setelah dia menjadi semakin keterlaluan, keluarga Sun menjadi kecewa terhadapnya.

Namun, Jiang Zhaodi sudah dewasa ketika menemukan keluarga ibunya, tidak seperti sekarang, mereka berlima masih anak-anak. Tidak tahu nanti keluarga Sun melihat mereka akan bereaksi seperti apa.

Dia dan adik-adiknya bersama dengan Luo Qiushi dan He Chunhua masuk ke dalam perkarangan rumah.

Luo Qiushi berteriak: "Ketua Sun, saya mengantarkan anak-anak ke sini."

Sun Dashan bertemu Luo Qiushi pada saat rapat semua anggota dan mengenal Luo Qiushi adalah pemimpin di bagian pengiriman.

Tadi pagi orang bagian pengiriman juga sudah memberikan kabar. Jadi dia langsung keluar untuk menyambut mereka dan mengucapkan terima kasih.

Jika bukan neneknya Fang Aizhen pingsan setelah mendengar kabar putrinya meninggal dalam perjalanan dan semua anggota keluarga menjadi panik, mereka pasti akan pergi menjemput anak-anak itu.

Pada saat bersamaan, nenek, paman dan bibi juga keluar. Sebelum Jiang Xi dan yang lain mengatakan apapun, Feng Aizhen langsung mendekat dan memeluk mereka lalu mulai menangis lagi.

"Kasihan cucu-cucuku, putriku yang malang, mengapa kamu rela meninggalkan anak-anakmu dan pergi begitu saja....Mengapa kamu begitu tega....Sebagai seorang ibu, aku bahkan tidak melihat bisa melihatmu untuk terakhir kalinya, aku tidak ikhlas...."

"Akhir-akhir ini aku terus merasakan perasaan tidak enak, ternyata kamu sedang memperingatkan ibu....Ibu tidak pernah menyangka kamu sudah meninggalkan kami..."

"Putriku yang malang....Sampai meninggalpun tidak sempat makan makanan yang hangat...Putriku....huhuhu..."

"..."

He Chunhua tersentuh oleh tangisan Feng Aizhen, matanya berkaca-kaca.

Waktu orang tua Jiang Xi meninggal, dia juga orang tua yang mengantar kepergian anaknya.

Tanpa diduga, setelah terlahir kembali, Jiang Xi tetap tidak memiliki jodoh dengan orang tua.

Anak-anak teringat ibu mereka ikut menangis, Jiang Xi juga menangis. Tidak sedang berakting, Jiang Xi menangis tersedu-sedu.

Dia menangis untuk dirinya. Anak yang tidak mempunyai orang tua sangat susah, dia tahu itu. Kasih sayang yang diberikan oleh nenek tidak sama dengan kasih sayang orang tua. Tidak ingat sudah berapa kali terbangun dari mimpi sambil menangis.

Kehilangan ibu saat masih muda dan kehilangan putri saat sudah tua, semua itu merupakan penderitaan di dunia.

Paman tertua, Sun Zhiyong sambil menyeka air mata sambil menariknya, "Ibu, jangan menangis lagi. Coba lihat, tangisan ibu membuat anak-anak menangis semua, ayo suruh mereka masuk ke rumah, masih ada teman dari bagian pengiriman!"

Bibi Yufen, istri dari paman tertua dengan ramah mengundang He Chunhua dan Luo Qiushi, "Ayo masuk dan minum dulu."

Sun Dashan juga ikut menasihati Feng Aizhen, sehingga dia berhenti menangis. Matanya sudah bengkak seperti kacang kenari.

Semuanya tahu Feng Aizhen sangat bersedih karena kepergian putrinya.

Tetapi Feng Aizhen mengerti jika dia tidak bangkit lagi, kelima anak ini akan semakin susah.

Tunggu, mengapa ada lima anak?

Dia melihat dengan teliti dan akhirnya melihat Xiaoshitou.

Jiang Xi dan ketiga adiknya memiliki wajah yang mirip, hanya Xiaoshitou yang berbeda.

Dia menyeka matanya dan bertanya: "Zhaodi, ini siapa?"

Xiaoshitou panik, dengan gugup memegang tangan Jiang Xi.

Jiang Xi menjawab dengan jujur: "Ini anak paman kedua keluargaku, namanya Xiaoshitou, paman kedua dan istrinya sudah tidak ada, kami membawanya bersama."

Feng Aizhen mengangguk, "Oh, baiklah, tinggallah bersama."

Luo Qiushi melihat keluarga Sun bukanlah keluarga yang tidak baik, Luo Qiushi menoleh ke arah He Chunhua dan berkata: "Kita sudah mengantar anak-anak ini, ayo pulang."

Mata He Chunhua masih basah oleh air mata. Dia teringat alur cerita, keluarga Sun memperlakukan Jiang Xi dengan tidak baik, lalu menarik Jiang Xi dan mengatakan: "Kalau begitu aku pulang dulu, jaga diri baik-baik, ingin ke rumahku kapan saja, aku akan menyambutmu dengan senang."

Jiang Xi mulai berkaca-kaca, "Saya mengerti, bibi tidak perlu mengkhawatirkan kami."

Setelah selesai berbicara, dia mengucapkan terima kasih kepada Luo Qiushi.

Luo Qiushi juga mengatakan beberapa kata dengan sopan sebelum pergi bersama He Chunhua.

Di perkebunan selain anak muda terpelajar dan pensiunan tentara, sebagian besar adalah masyarakat yang pindah dari daerah perbatasan. Tidak hanya anak muda, tapi juga orang yang membawa keluarga, semuanya pindah ke sini.

Cabang tiga terdapat masyarakat dari beberapa desa, semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu mengembangkan daerah bagian utara dan memiliki persediaan makanan yang banyak.

Keluarga Sun adalah keluarga yang pindah semua ke sini, namun tidak lengkap.

Sun Dashan memiliki dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Anak pertama dan istrinya tinggal bersamanya, memiliki dua cucu perempuan dan satu cucu laki-laki.

Anak kedua adalah ibunya Jiang Zhaodi, memiliki empat cucu yaitu Jiang Xi bersaudara.

Anak bungsu adalah tentara, sampai saat ini masih belum menikah.

Setengah hari itu, Jiang Xi mengetahui kondisi keluarga Sun secara umum.

Sudah bertemu dengan kakek dan nenek, paman besar dan istrinya juga sudah bertemu. Dia masih belum bertemu dengan sepupu perempuannya.

Setelah ditanya, dia baru tahu kalau mereka sedang belajar di sekolah menengah di kota. Satunya kelas tiga, satu lagi kelas satu.

Sepupu laki-lakinya sekolah di sekolah dasar dalam perkebunan.

Jika bukan karena mereka akan datang, keluarga nenek juga akan pergi bekerja.

Rumah keluarga Sun tidak kecil, kamarnya juga banyak.

Sepupu terkecil bernama Sun Tianci tidur bersama orang tuanya.

Sepupu perempuan tidak di rumah, Jiang Xi dan adik-adiknya bisa tinggal di kamar mereka. Feng Aizhen sudah mengaturnya dengan baik.

Bibi Yufen terlihat tidak senang, Jiang Xi melihatnya, tapi tidak berniat untuk membuat kekacauan, dia memikirkan kata-kata untuk bisa tinggal di luar: "Nenek, tolong carikan rumah kosong untuk kami, aku ingin membawa mereka tinggal terpisah dengan nenek."

Ketika mendengar yang dikatakan Jiang Xi, Feng Aizhen berkata: "Tidak bisa, walau ibu kalian sudah tidak ada, tapi masih ada kakek, nenek, paman dan bibi. Kami makan apa, kalian juga makan itu."

Paman besar Sun Zhiyong menyenggol tangan Yufen, Yufen berkata dengan enggan: "Mudah untuk pindah, di tepi sungai ada sebuah rumah kosong. Namun jika kalian tinggal terpisah, bagaimana orang lain melihat kami, apalagi kakekmu adalah ketua tim produksi, lebih baik tidak membiarkan orang lain membicarakan kakekmu."

Sun Zhiyong memegang keningnya dan merasa sedikit menyesal karena membiarkan istrinya berbicara.

Dia langsung berkata: "Rumah kosong itu mana bisa untuk ditinggal! Kalian tinggal di sini dengan tenang, tidak perlu khawatirkan apapun."

Sun Dashan juga mengatakan: "Masih ada kakek, kalian tidak perlu tinggal di luar, malam ini nenekmu akan membuatkan mie."

Mendengar itu, Yufen berkata: "Ayah, tepung itu kan buat nanti Fangfang dan Yueyue pulang baru dimakan, mereka sekolah perlu berpikir keras."

"Nanti tinggal beli lagi." Feng Aizhen paling tidak suka menantu besarnya yang pelit ini, "Zhaodi, Yuanbao, Mibao, Maimiao dan Xiaoshitou, kalian tinggal di rumah nenek ya. Nanti kakek akan memindahkan kependudukan kalian ke sini, jadi sudah tidak perlu tinggal di luar lagi."

"Masih mau memindahkan kependudukan mereka ke sini?" Yufen semakin tidak bisa duduk diam. "Ibu, keluarga kita sudah susah, mana bisa menanggung mereka! Satu dua orang masih bisa dipaksakan, ini ada lima orang, bagaimana keluarga kita bisa hidup. Fangfang dan Yueyue sekolah juga membutuhkan uang, Tianci juga. Mereka juga di usia yang harus sekolah, apakah akan membiarkan mereka tidak sekolah! Atau mereka tidak perlu makan!"