Chapter 15 - Bab 15: Gunting Rambut

Begitu Jiang Xi selesai berbicara, Yuanbao dan Mibao datang dan Xiao Liu bahkan sudah membungkuskan makanan.

Meng Xiaoqing berkata dengan antusias: "Makan dulu, setelah makan baru potong rambut. Kalian beruntung, hari ini ada daging dan bihun, juga ada roti kukus, enak loh!"

Xiaoshitou yang tidur di ranjang terbangun setelah mencium wanginya makanan.

Setelah akupuntur, Xiaoshitou menjadi lebih segar.

Jiang Xi takut dia tidak bisa mencerna dagingnya, jadi dia hanya memberikan sayuran kepadanya dan mencelupkan roti kukus ke dalam sup sayuran.

Xiaoshitou sangat patuh dan memakan roti kukus yang dicelupkan ke sup sayur setengah potong.

Maimiao, Mibao dan Yuanbao makan sampai perutnya membuncit.

Ini juga pertama kalinya Jiang Xi memakan makanan dari zaman ini dan dunia ini. Dia makan semangkuk besar dan juga sepotong roti kukus.

Harus diakui, orang yang membuat makanan sangat ahli.

Putih dan lembut, gandum di daerah bagian utara sungguh berbeda, dengan aroma gandum yang khas dan tekstur yang kenyal.

Yang paling penting adalah bisa menggunakannya membuat bakpao juga.

Meng Xiaoqing dan Su Manling membereskan piring, dan Jiang Xi merasakan kenyamanan menjadi seorang anak kecil.

He Chunhua datang dan tahun dia ingin potong rambut, jadi dia kembali lagi untuk mengambil gunting.

Ketika Luo Qiushi baru kembali mengambil air panas, dia melihat He Chunhua yang tergesa-gesa, berteriak dari belakang: "Mau kemana?"

"Mau potong rambut." Jawab He Chunhua lalu segera pergi.

Potong rambut???

Tiga tanda tanya perlahan muncul di kepala Luo Qiushi.

Melihat rambut He Chunhua yang di kepang dua dengan bingung, saat itu dia setuju untuk menikah dengan He Chunhua karena kedua kepangan tersebut.

Jika kedua kepangan itu sudah tidak ada, maka....

Tanpa sadar di masuk ke dalam kamar dan bercermin.

Awalnya dia ingin mencukur jenggotnya, tapi sekarang suasana hatinya menjadi tidak baik.

He Chunhua tidak tahu dia salah paham. Sampai di asrama wanita, dia langsung memberikan tasnya kepada Jiang Xi.

Di depan Su Manling, Meng Xiaoqing dan lainnya, dia berkata kepada Jiang Xi: "Zhaodi, tolong keluarkan guntingnya, saya cuci tangan dulu."

Jiang Xi langsung mengerti maksudnya, dengan cepat mencari barang di ruang ajaib dengan pikirannya, lalu mengerluarkannya melalui tas yang dibawa He Chunhua tadi.

Namun dia tidak tahu gunting mana yang akan dipakai, mengeluarkan satu paket gunting adalah hal yang tidak mungkin juga, jadi hanya mengeluarkan sisir cukur, gunting sasak gerigi dan gunting biasa.

Dulu tiga jenis ini yang paling sering digunakan nenek.

Tidak mengeluarkan celemek, Su Manling mengambilkan pakaian lamanya yang dipakai untuk bekerja.

Dia melihat bahwa pakaiannya lebih bagus dari yang dia kenakan, jadi dia menggunakan pakaian yang dibawanya.

He Chunhua mulai memotong rambut, Su Manling, Meng Xiaoqing dan lainnya tercengang.

Bukan mereka yang tidak melihat dunia luar, tetapi He Chunhua terlihat sangat profesional. Lalu alat dan teknik memotong rambut yang digunakannya semakin dilihat semakin profesional.

Rambut Jiang Xi yang kusut berjatuhan, terdengar suara gesekan antara gunting dan rambut. Setelah selesai potong, wajahnya terlihat lebih segar lagi.

Maimiao awalnya masih bimbang, tetapi setelah melihat kakaknya terlihat segar dan cantik, dia menjadi tenang dan menerima untuk memotong rambutnya.

Setelah rambutnya dipotong pendek, panjangnya hanya sampai telinga dengan poni tipis. Terlihat imut dan cantik.

Jiang Xi bersaudara memiliki kulit putih, tetapi mereka sangat kurus karena kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Jiang Xi menatap mata Maimiao yang besar dan ekspresif, tidak bisa menahan diri untuk mencubit pipinya. Sayangnya, wajah Maimaio kurus, jadi tidak tercubit.

"Kalau Maimiao lebih gemuk maka akan semakin manis."

"Kalau kakak lebih gemuk maka akan semakin cantik." Maimao tersenyum, matanya seperti tersembunyi bintang-bintang yang indah.

Jiang Xi menyukai Maimiao yang bermata cerah, dia tidak akan membiarkan adiknya yang cantik ini meninggal dalam depresi.

Dia mengambil cermin, saat hendak berkaca, Zhaoyang dan Xuyang berlari mendekat.

Zhaoyang baru saja ingin memanggil He Chunhua untuk pulang, ketika dia melihat Jiang Xi dan tertegun.

Rambut Jiang Xi lebih panjang dari Maimiao, walaupun saat ini dia masih memakai baju yang penuh tambalan, tetapi benar-benar berbeda dengan penampilannya beberapa hari yang lalu yang seperti pengemis.

Lebih cantik dari temannya yang di kota, jadi dia berkata: "Apakah kamu Zhaodi?"

Jiang Xi meliriknya dan berkata: "Tidak ada sopan santun. Kamu harusnya memanggilku kakak."

Zhaoyang: "....."

Selama hidupnya, dia tidak pernah memanggil gadis desa dengan sebutan kakak.

Lalu dia membalikan badan dan berkata kepada He Chunhua: "Ma, papa bilang airnya sudah mau dingin."

He Chunhua baru ingat bahwa dia harus mandi, dengan cepar menepuk-nepuk rambut yang menempel di tubuhnya, lalu pergi mencari sapu untuk menyapu rambut di lantai.

Kakak lain yang satu tim dengan Su Manling mengambil sapu dan berkata: "Kami yang sapu saja, lain kali Kak Chunhua bantu memotongkan rambut kami ya, hasil potongan rambutmu terlihat sangat bagus."

"Baik, jika kalian tidak merasa potongannya jelek, saya akan dengan senang hati memotong rambut kalian." He Chunhua berkata dengan senang.

Jika ingin bersosialisasi dengan baik di tempat ini, pertama-tama harus menjalin hubungan baik dengan mereka, sehingga dia bersedia berinteraksi dengan cara seperti itu.

Zhaoyang bingung, "Ma, apakah ini hasil potongan mama?"

He Chunhua tidak menyangkalnya, "Iya, apakah potongan mama bagus?"

"Kapan mama belajar potong rambut?" Zhaoyang belum pernah melihat ibunya memotong rambut, ini membuatnya bingung.

Xuyang juga ikut berkata: "Aku tidak sekolah, tapi aku juga tidak pernah melihatnya!"

He Chunhua berkata dengan tenang: "Saat kamu pergi ke sekolah, lalu kamu pergi main dengan teman, mama belajar sendiri, hebatkan mama?"

Xuyang mengangguk penuh semangat, "Mama hebat."

"Sudah, berhentilah menyanjungku, bukannya air sudah mau dingin!" desak He Chunhua sambil berjalan keluar.

Ketika dia sampai di depan pintu, Luo Qiushi lega melihat rambutnya yang masih menempel.

Dia sengaja bertanya: "Bukankah kamu bilang mau potong rambut? Rambutmu masih menempel!"

"Aku pergi memotong rambut Zhaodi dan adiknya. Kamu berkata begitu jadi mengingatkanku untuk potong rambut, setelah mandi aku akan memotongnya sendiri." He Chunhua tidak menyukai dua kepangan itu, merepotkan!

Apalagi di tempat seperti ini, keramas juga tidak nyaman.

Wajah Luo Qiushi langsung berubah.

Lebih baik tadi tidak mengingatkannya, semua gara-gara mulut ini yang terlalu banyak bicara. Dia menepuk mulutnya dan berkata: "Jangan dipotong jadi jelek ya."