Chereads / Titans Knight : Freedom / Chapter 2 - Chapter 2: Melarikan Diri dari Kota Bulu Hitam

Chapter 2 - Chapter 2: Melarikan Diri dari Kota Bulu Hitam

Kota Bulu Hitam

Kenyataan yang ada didepannya mempuat tubuh Ariel terpaku serta jiwa-jiwanya bergetar syok melihat rumahnya terbakar hebat, ada dorongan dari dalam jiwanya untuk berlari menerobos kobaran api untuk mencari kedua orang tuanya, tetapi setelah Ariel mulai berjalan selangkah dari belakangnya ada seseorang yang menarik tubuhnya.

"Ayo bocah segeralah pegi ke area utara kota kreta pengungsian bersiaga di sana" Teriak Doran kepada Ariel yang masih berusaha masuk kedalam kobaran api.

"Lepaskan aku paman Doran aku harus mencari kedua orangtua ku" Ariel terus meronta ingin melepaskan diri dari Doran.

"Apakah kamu gila bocah rumah itu telah terbakar hebat mustahil menerobosnya kau hanya akan mati, ayo bocah mungkin orang tua mu sudah pergi ke area utara kota" Ucap Doran sambil mengndong Ariel di pundaknya dan berlari ke arah utara kota bulu hitam.

Malam masih panjang dan seakan-akan takkan pernah berakhir api berkobar hampis di setiap sudut kota Buhu Hitam kecuali daerah utara kota, para predator terus menerus menyerang para penduduk dan penjaga kota semakin kewalahan menangani gelombang predator yang datang tiada henti-hentinya.

Daerah Utara Kota Bulu Hitam, merupakan area stasiun kereta api besi berada diamana titik berkumpulnya para pengungsi yang akan lari meninggalkan kota Bulu Hitam. Area di sekitar stasiun sudah sangat kacau dimana para penjaga kediaman tuan kota Bulu Hitam mulai menertibkan pengungsi yang bertindak anarkis.

"Berhenti saling mendorong berbaris lah dan antri untuk masuk kedalam kereta" teriak salah satu penjaga, berkebalikan dari itu di sisi lain para bangsawan bisa dengan cepat menaiki gerbong kereta bagian depan yang memperlihatkan kesenjangan kedudukan dalam masyarakat.

Doran baru saja sampai di stasiun kereta api besi "Kemana saja kau Doran kereta akan segera berangkat" ucap salah satu komandan penjaga atasan Doran. "Maafkan aku Pak aku pergi menjemput keluarga ku" ucap Doran sambil menunjukan Ariel yang ada di punggungnya.

Karena Ariel terus memberontak saat di bawa Doran ke area utara di perjalanan tadi ia membuat Ariel pingsan agar lebih mudah untuk membawanya naik ke kereta api besi.

"Kalau begitu cepatlah bawa masuk kedalam kereta kita akan segera berangkat sebentar lagi" perintah komandan itu.

"Apakah kita tidak menunggu semua pengungsi naik ke kereta pak" Sambil berjalan masuk kedalam kereta Doran bertanya pada komandannya.

"Apa menurut mu itu mungkin kapasitas kereta ini terbatas tidak mungkin membawa mereka semuanya" ucap komandan menjawab pertanyaan Doran

Mendengar hal itu doran tidak bisa berkata apa-apa lagi karena melihat wajah dari komandannya yang terlihat marah dengan pertanyaan yang dia ajukan. Begitulah kenyataan yang terjadi hanya orang-orang yang memiliki kuasa dan penting saja yang akan di prioritaskan, Doran merenung sambil melihat nasib para pengungsi yang masih di luar sana.

Tak lama berselang kereta api besi mulai berjalan meninggalkan gema teriakan dan tangisan dari para pengungsi di belakangnya.

Kereta Api Besi melaju menuju ke daerah tengah Imperium Arkadia dengan kecepatan yang terus meningkat, menembus gelapnya malam yang menyedihkan yang kelak akan dikenal dengan kejatuhan Provinsi Emberfall

Gerbong 1 Area VVIP

"Apa yang terjadi bagaimana para predator itu dapat menyerbu kota Bulu Hitam bukankah jaraknya cukup jauh dari garis depan mendan perang dan bagaimana pula mereka dapat melewati Kubah Cahaya bagian luar yang melindungi keseluruhan Imperium Arkadia" pertanyaan – pertanyaan mulai dilontarkan oleh pemimpin kota Bulu Hitam kepada komandan utama penjaga kota.

"Maafkan saya Viscount, tidak ada intel yang menyatakan bahwa garis depan telah tertembus, tiba-tiba para predator muncul dari arah selatan dengan jumlah yang tidak mampu kami perkirakan" Jawab Komandan itu yang bingung juga dengan situasi saat ini.

Tiba-tiba ada penjaga yang masuk ke gerbong 1 tempat komandan utama pasukan penjaga berada "Tuan ini gawat kita kedatangan Predator tingkat menengah dan puluhan tingkat rendah dari sisi kanan kereta mereka berusaha mengejar kita" ucap penjaga itu memerikan laporan.

"Segera aktifkan meriam pertahanan kereta api besi untuk menghambat mereka" perintah komandan utama penjaga, Predator tingkat menengah tidak akan dapat dikalahkan oleh para penjaga tanpa mereka menggunakan Titan karena armor para Predator tingkat menengah mampu menahan sebagian besar senjata Meriam

"Semoga ada bantuan dari kamp militer terdekat karena tidak ada di antara kita yang memiliki titan untuk mengadapi Predator tingkat menengah" ucap komandan utama penjaga.

Kreta api besi mulai mengeluarkan turret-turet pertahanan untuk menembaki para predator yang mendekat ke kerata, beberapa predator tingkat rendan mulai terbunuh dan berjatuhan satu persatu akan tetapi tembakan Meriam tidak mampu menggores Predator tingkat menengah. Didalam kerata pun mulai terjadi kepanikan dikarenakan kedatangan para predator begitu juga di gerbong yang dinaiki oleh Doran dan Ariel.

"Bagamana mereka bisa secepat ini mengejar kita" ucap Doran sambil memandang keluar jendela kereta, Ariel yang sudah mulai sadar kembali meronta dan mencari kedua orang tuanya.

"Tenanglah bocah kita berada di tempat aman sekarang jadi tenangkan dirimu nanti akan kubantu mencari orang tuamu sebisa ku" ucap Doran menenangkan Ariel.

"Berhentilah berteriak Doran" bentak Komandan di samping Doran

"Mungkin kita belum tentu dapat selamat kali ini, apa kamu tak melihat kita di kejar oleh predator tingkat menengah juga" ucap komandan lagi

Setelah cukup tenang Ariel mulai melihat keluar jendela dimana Predator tingkat menengah di serang oleh Meriam pertahanan kereta tepati tidak terluka sedikitpun. Hal tersebut membuat ketakutan yang telah ia tekan mulai muncu kembali dalam dirinya.

Sesaat setelah itu dari langit yang gelap muncul beberapa kilatan cahaya yang terbang di langit malam yang gelap gulita, cahaya itu mulai mendekat kearah kereta. Ariel memfokuskan matanya agar dapat melihat apa yang datang. Dengan wajah yang pucat Ariel bertanya kepada paman Doran "Apa yang datang dari kejauhan itu paman dan itu semakin mendekat kearah kita" ucap ariel betanya.

Dengan reflek Doran melihat kearah yang ditunjuk oleh Ariel. Dengan wajah senang Doran berkata "Kita terslamatkan komandan itu para Ksatria Titan telah datang menolong kita" komandanun juga ikut melihat keluar jendela "hahaha" dengan tawa yang senang komandan menjelaskan "itu Titan Seraph salah satu Titan Imperium Arkadia".

Digerbong 1 VVIP

Penjaga datang kembali untuk melapor "Pak, Kita mendapat bantuan dari Kamp militer No. 9 Sebanyak 3 Titan Seraph telah terlihat menuju kearah kita" laporan itu membuat Viscount dan Komandan utama penjaga gembira dan tersenyum.

"Baguslah akhirnya kita terslamatkan dari situasi kritis ini" ucap komandan utama penjaga.

Dari arah utara Titan Seraph yang berwarna perak mulai mendekat dan mulai menyerang gerombolan Predator yang mengejar Kereta Api Besi, para Ksatria titan itu dengan mudahnya membunuh Predator tingkat bawaha seperti sedang momotong tahu, dan salah satu Ksatria Titan yang melawan Predator tingkat menengah juga cukup mudah mengalahkan lawannya itu.