Sebuah game rpg fantasi saat ini sedang booming dikalangan anak muda. Apakah karena mekanisme dan sistem gamenya yang menarik? Apakah karena tidak adanya embel-embel gacha? Apa karena grafik yang jernih bak air di pegunungan? Atau mungkinkah karena desain karakternya yang memanjakan mata? Salah, tidak ada salah satupun yang benar.
Jadi, apa jawabannya?
Lalu ini lah jawabannya—
Jakarta, Tahun 2050 Masehi.
Seorang pemuda sedang duduk di sebuah warnet memainkan sebuah game. Game itu berjudul "True Heart" . Jika kita melihat dari namanya saja, pasti kita mengira game ini adalah game otome yang disukai gadis-gadis muda ataupun game berbasis rpg open world dengan karakter-karakter cantik serta tampan bukan? Tapi nyatanya ini adalah sebuah game rpg dengan hanya ada mode story yang dapat dimainkan. Jika kamu membayangkannya, mekanisme game ini mirip dengan Sword Art Online (SAO) yang terkenal itu. Lalu apa sih yang membuat game ini begitu diminati walaupun kita sendiri tahu game-game seperti ini banyak ditemui dan bisa dibilang "pasaran" ?
Jawabannya mudah sekali, hal yang membuat game ini sangat diminati adalah karakter last bossnya yang tidak masuk akal, sebuah karakter yang tidak pernah disebutkan sebelumnya dalam alur cerita lalu tiba-tiba muncul dengan kekuatan yang gila. Tapi, apakah hanya karena itu? Tidak, yang membuat ini menarik adalah adanya efek khusus dimana statistik semua player tanpa terkecuali, mau itu player pay to win ataupun free to play akan disama ratakan. Semua equipment yang sangat mahal seketika menjadi barang rongsokan. Sementara itu, statistik bos sendiri berada di level yang gila, seakan-akan dia hanya ada untuk membunuh pemain yang telah menjadi Hero. Terakhir, apa lagi yang membuatnya semakin menantang? Ya, bos ini memiliki pattern untuk mengetahui pergerakan bos tersebut. Lho, bukankah akan semakin mudah jika memiliki pattern ? Tidak, nyatanya bos ini dirancang dengan jutaan pattern yang terus berubah-ubah sehingga menyiksa para pemain. Akan tetapi, walaupun mekanisme yang menyiksa dan tidak logis tidak menyurutkan semangat pemain, para pemain tetap terus mencoba walaupun mereka lama-lama bisa gila. Akan tetapi, hanya ada satu alasan karena satu alasan itulah mereka tetap bertahan, yaitu mereka ingin ketenaran. Sampai saat ini tercatat hanya ada sepuluh orang di dunia yang dapat mengalahkan last boss tersebut dan mendapatkan true ending sejak perilisan game tersebut 10 tahun lalu , bahkan pihak pengembang game sendiri mengaku bahwa belum ada satupun dari pihak mereka yang bisa mengalahkan bos tersebut. Itulah kenapa dengan sedikitnya pemain yang berhasil mencapai true ending membuat adrenalin semakin terpicu untuk menjadi pemain yang menang berikutnya.
Lalu, siapa pemuda itu?
Namanya adalah Amasawa Makoto. Seorang pemuda keturunan Jepang-Indonesia yang lahir di Jakarta. Dia terus memandang monitor dengan fokus yang berlebihan. Apakah mungkin dia seseorang yang pendiam dan tidak mempunyai teman seperti seakan-akan dirinya memiliki dunianya sendiri? Tidak juga, dia cukup pandai bergaul walaupun tidak begitu baik dengan lawan jenis, dia hanyalah seorang pemuda biasa-biasa saja. Pandangannya begitu fokus, sekiranya bola mata bisa meloncat keluar begitu saja maka mungkin hal itu terjadi, dia terus memainkan "True Heart" tanpa tujuan yang jelas.
Setelah terus bermain beberapa saat, di monitor tersebut tertulis jelas "Karakter Anda telah mati".
"Hah..., sudah kuduga waktu itu mungkin hanya sedang hoki saja. Lagipula, game ini benar-benar gila" katanya sambil mengeluh.
Tiba-tiba dibelakangnya, muncul seorang gadis dengan sweater putih dan kacamata hitam. Dia melirik Makoto yang mengeluh dengan perasaan jengkel.
"Sudah jam berapa ini? Ayo cepat selesaikan urusanmu! Sebentar lagi kita akan berangkat!" katanya dengan nada dingin.
Makoto yang merasakan punggungnya menggigil berbalik dan tertawa kering.
"Haha.., hai Evelyn. Lama tak jumpa" katanya acuh tak acuh.
"Lama tak jumpa apanya? Kamu tadi dengar kan? Ayo cepat!" teriak gadis bernama Evelyn itu.
"Ok..ok, tunggu sebentar" balas Makoto pasrah.
Setelah membereskan keperluannya, Makoto dan Evelyn meninggalkan warnet dan menuju pusat bandara.
Dalam perjalanan mereka mengobrol sedikit.
"Mako, kamu terus memainkan game itu, memangnya apa lagi yang kamu incar? Bukannya kamu telah berhasil menamatkannya setahun yang lalu?" tanya Evelyn.
"Yah, aku hanya mencoba-coba, kali aja aku bisa menamatkan game terkutuk itu untuk kedua kalinya" jawab Makoto
"Hah.., hari ini terakhir kamu bisa memainkan game itu. Setelah kita sampai di Jepang, kamu harus fokus ke studymu" balas Evelyn kesal.
Makoto yang diceramahi hanya bisa mengangguk-angguk dan mengiyakan, yah perkataan Evelyn memang benar. Makoto sendiri telah berhasil menamatkan "True Heart" satu tahun yang lalu saat dia masih kelas 11 SMA dan dia menjadi pemain ke 10 yang berhasil menamatkan game tersebut dan belum ada pemain setelahnya yang berhasil. Saat dia berhasil pada waktu itu, seluruh media sosial menjadi heboh dan dia menjadi artis dalam semalam. Di wawancarai terus menerus, dimintai tips and trick untuk melawan last boss ataupun hanya sekedar orang iseng yang penasaran dengan sosok ke 10 tersebut seperti apa. Lalu setelah itu, dia pun terus menerus mencoba untuk menamatkan kedua kalinya tapi selalu gagal alias dia hanya membuang-buang waktu saja, yah meskipun nilainya tetap bagus dan kali ini dia mendapat beasiswa kuliah di Jepang, jadi bahkan orang tuanya sendiri tidak bisa berbicara banyak.
Latar pun berganti menjadi pusat bandara. Di sana ada dua pasang suami istri serta Makoto dan Evelyn. Ya, kedua pasang suami istri tersebut adalah kedua orang tua Makoto dan Evelyn.
Mereka semua sedang mengobrol.
"Makoto, ibu titip Evelyn padamu ya"
"Itu benar Makoto, tolong kamu jaga Evelyn. Kamu tau sendirikan seberapa ceroboh dia kalau tidak diawasi"
Sepasang suami istri itu yang merupakan orang tua Evelyn tertawa kecil.
"Tentu saja, om dan tante. Tidak perlu khawatir, saya akan berusaha sebaik mungkin menjaga Evelyn selama di Jepang" jawab Makoto tersenyum.
"Bagus-bagus" balas ayah Evelyn sambil menepuk pundak Makoto.
"Tapi walaupun begitu Makoto, kamu tidak boleh melakukan hal yang tidak-tidak pada Evelyn, kamu tahu itu kan?"
"Ibumu benar, Makoto. Jangan sampai kamu menyentuh Evelyn hanya karena kalian tinggal seatap," kata ayah Makoto dengan nada menekan.
Obrolan itu beralih ke ibu dan ayah Makoto.
"Tidak perlu khawatir, Ayah-Ibu. Aku ga akan nyentuh dia kok, tenang saja," jawab Makoto santai.
"Itu benar, om-tante. Kalau Mako sampai berani melakukan hal yang tidak-tidak padaku, akan kupukul kepala dia nanti, jadi tenang saja," balas Evelyn sambil memegang tangan ibu Makoto untuk menenangkannya.
"Begitu ya, kalau Evelyn bilang begitu, pasti benar, kalau begitu kalian jaga diri baik-baik disana ya," kata ibu Makoto tersenyum lembut.
"Tentu, tidak perlu khawatir" balas Evelyn sambil tersenyum lembut sebagai balasan atas senyuman tadi.
Setelah beberapa kata perpisahan, Makoto dan Evelyn pun meninggalkan kedua orang tua mereka dan pergi ke terminal keberangkatan. Selang beberapa saat mereka masuk ke pesawat dan pesawat pun lepas landas.
Beberapa jam kemudian di pesawat.
Suara pramugari terdengar bahwa pesawat sedang berada di wilayah udara Taiwan, tidak ada yang aneh hingga—
"....Mako..."
".....Mako kembalilah..."
Makoto yang masih tersadar terkejut dengan rintihan suara yang dia dengar, dia mencari-cari sumber suara tersebut di sekitarnya tapi dia tidak bisa menemukan apapun.
"Suara apa itu tadi?" gumamnya.
Beberapa saat kemudian...
"...Mako berhati-hatilah...."
"....Mako tolong jangan mati lagi...."
Lagi dan lagi suara itupun terdengar, Makoto yang semakin gelisah memilih menatap keluar jendela menikmati langit yang indah, hingga—
Sebuah benda melesat dengan kecepatan tinggi ke arah mereka(pesawat tersebut).
Sebelum Makoto bisa bereaksi, badannya segera mendingin.
*Boom
"A-apa itu...?"
Makoto yang terlempar keluar dan jatuh bebas merasakan kematian di depannya. Dia melihat pesawat yang ditumpanginya hancur lebur. Dia sadar bahwa dia akan segera mati dan kesadarannya segera jatuh ke titik terendah
Sebelum kesadarannya menghilang sepenuhnya, sekali lagi sebuah suara seseorang terdengar. Jika sebelumnya tidak jelas suara apa ini maka sekarang terdengar jelas, suara ini adalah rintihan seorang gadis.
"....Mako akhirnya kamu kembali...."
Setelah itu, dia lenyap sepenuhnya.
Beberapa jam kemudian.
"Permirsa, berita terbaru datang sore ini. Beberapa jam yang lalu sebuah pesawat tujuan Jakarta-Tokyo milik Japan Airlines terlihat meledak di atas Laut Cina Selatan dalam wilayah udara Taiwan. Menurut saksi mata yang merupakan pelayan dari Vietnam dan Tiongkok menyebutkan bahwa sebelum pesawat itu meledak mereka melihat sebuah benda melesat dengan kecepatan tinggi menuju pesawat tersebut. Investigasi sedang dilakukan oleh PBB bersama aliansi negara-negara Asia Tenggara dibantu Tiongkok, Taiwan serta Jepang. Dugaan awal, hal ini terjadi karena kecerobohan seorang perwira angkatan laut Amerika Serikat yang secara tidak sengaja menekan tombol peluncuran rudal anti-pesawat dimana rudal itu sedang menargetkan pesawat komersial tersebut, kebetulan disaat yang sama militer AS dan Taiwan sedang melakukan latihan militer bersama di wilayah insiden tersebut. Investigasi ini akan terus dilakukan dan jika terbukti militer AS bersalah maka PBB tidak akan diam saja dan akan bertindak tegas. Untuk korban sendiri, sampai saat ini dipastikan bahwa tidak ada korban yang selamat mengingat seberapa parahnya kecelakaan tersebut."
"Baik berita selanjutnya datang dari....."