Chereads / Born In Poverty / Chapter 2 - Chapter 2 - Begin

Chapter 2 - Chapter 2 - Begin

Sekarang saya berumur 7 tahun dan saya sudah terbiasa dengan daerah kumuh tempat saya tinggal.

saya sudah mulai berjalan-jalan ke kota dan melihat daerah kota,berjalan menyusuri setiap gang dan terkadang saya berhenti diperpustakaan dan mengintip dari jendela.

saya sudah berkali-kali mencoba untuk masuk kedalam perpustakaan,namun selalu ditolak karna tampang saya yang lusuh dan kotor.

saat itu sedang tengah malam,saya mendengar kebisingan dari luar rumah saya,suara pukulan,cambukan,suara teriakan dari anak kecil dan wanita,saya memanggil kedua orang tua saya.

namun tidak ada jawaban,saya berjalan keluar dan melihat ayah saya sudah tewas dengan keadaan tanpa kepala.

Ibu saya meringis kesakitan tanpa busana dan masih dalam keadaan hidup.

"IBU!!!" ucapku dengan mata yang penuh dengan air mata dan berteriak keras.Prajurit menoleh kearah saya dengan tatapan yang sinis.

mereka mulai berjalan mendekat kearah saya,saya berjalan perlahan kebelakang.

"hei nak,jangan takut,ini cuman sedikit pelajaran untuk anak yang nakal" prajurit berbicara dengan nada yang ramah tapi dengan tatapan yang mengerikan,dia menarik rambutku dan mulai memukuliku.

saya kehilangan kesadaran saya,saya bermimpi tentang kehidupan saya yang sebelumnya,saya melihat waktu dimana saya bersama orang tua saya.

saat itu umur saya 7 tahun,pada malam natal orang tua saya memberikan banyak hadiah,seperti mainan,pakaian dan lainnya,mereka sangat menyayangi saya,mereka memeluk saya dengan hangat dimalam natal yang dingin,mereka tersenyum dan bercerita banyak hal tentang saya dimalam itu.

"nampaknya itu cuman mimpi" ucapku dalam hati sambil tersenyum kepada orang tua saya.

"hei,ada apa sayang" ucap ibu saya dengan senyum hangatnya.

"terimakasih ibu" air mata ku menetes saat aku sadar ternyata ini semua hanya ingatanku,aku sadar aku sudah mati didunia ini.

saya terbangun dari mimpi indah itu,menyisakan saya sendiri diruangan gelap gulita yang sangat bising,saya mendengar teriakan,rintihan,bahkan tangisan dari semua sisi.

"mimpi yang indah..." ucapku sambil melihat keatas.

"bintang malam ini indah ya,Ibu...." ucapku dengan air mata yang menetes

saya akhirnya bisa melihat sekeliling saya dipenuhi dengan jasad-jasad orang,saat itu mata saya terfokuskan pada satu hal.

saya melihat ibu saya dengan keadaan sekarat dan telanjang bulat didepan mata saya,dia merintih kesakitan,saya berlari ke tempat ibu saya berbaring.

"ibu..." ucapku sambil memeluknya dengan erat,ibu mulai membelai rambutku.

"sayang...terimakasih sudah menjadi cahaya untuk ibu..." ucap ibuku dengan senyuman hangatnya saat itu air mataku menetes kewajah ibu dan ibu langsung menghapus air mataku.

pupilnya mulai memudar,saya pikir ini perpisahan saya dengan orang yang paling saya sayangi dan cintai.

saya melihat ibu saya,dia menutup matanya perlahan.

saat itu saya tersadar bahwa saya mengalami pendarahan dikepala saya,pandangan saya mulai buram,kepala saya sangat sakit dan pusing,saya terbaring di sebelah ibu saya sambil melihat cahaya bintang yang masuk kedalam penglihatan saya.

saya bermimpi lagi tentang kehidupan yang sebelumnya.

saat itu saya berulang tahun yang ke-11 tahun,saya melihat cahaya lampu dimana-mana,teman-teman saya sedang berbincang-bincang ria dan tertawa bersama,saya duduk diatas bangku ditemani dengan kedua orang tua saya di samping saya.

"sayang,kamu suka dengan pesta ini?" ucap ibuku.

saya menoleh ke arah ibu saya,wajahnya memburam dan saya melihat sekeliling saya,semua wajah disini memburam.

tiba-tiba saya berada ditempat gelap gulita lagi,kali ini tidak ada suara sama sekali,hening dan kosong,saya bahkan bisa mendengar suara detak jantung saya sendiri.