Chereads / Born In Poverty / Chapter 4 - Chapter 4 - Star Meeting

Chapter 4 - Chapter 4 - Star Meeting

saya berjalan di gang-gang kecil mencari sisa-sisa makanan,saya mendengar kegaduhan dari ujung lorong.

suara teriakan bocah perempuan,saat saya mendekat saya melihat ada seorang anak perempuan yang hampir telanjang bulat,dia dilecehkan oleh sekolompok pria tua.

saya seperti pernah mengalami ini sambil mengingat kejadian yang serupa seperti ini.

"ya,ini seperti aku dulu" ucapku dalam hati

saya bersembunyi dibelakang kotak tidak jauh dari tempat pelecehan tersebut.

"jangan!!jangann!!!,lepaskan aku!!!" ucap perempuan itu dengan mata yang bercucuran air mata,dia berteriak lengking dengan seluruh tenaganya.

"tidak apa-apa nak,kami cuman ingin main" ucap seorang pria dikelompok itu dengan suara cabul dan mata cabulnya,dia mulai memegang bagian-bagian dari tubuh perempuan tersebut.

perempuan itu akhirnya pasrah,matanya nampak kosong,dia menangis tapi tidak mengeluarkan suaranya lagi.

saat itu dia sudah hampir disetubuhi,entah apa yang merasuki tubuh saya,tiba-tiba bergerak dan menendang salah satu kaki pria dikelompok itu,saya menarik tangan perempuan ini dan bergegas kabur dari situasi tersebut.

"BANGSAT!!!JANGAN KABUR" ucap pria yang kutendang kakinya,mereka mengejar kami sekuat tenaga,dan akhirnya kami terkejar.

saya ditendang dan pria itu menarik kembali tangan perempuan itu.

"jangan kabur,kamu adalah mainan kami" ucapnya sambil menjilat wajah perempuan itu.

"LEPASKAN PEREMPUAN ITU!!" ucapku dengan nada sok jagoan,padahal aku hanyar bocah 7 tahun.

"bocah sialan!" pria itu berteriak lalu menendangku.

saat itu juga aku terpental dan membentur dinding,pria itu berjalan mendekat kearahku.

"mati kau!" ucapnya dengan mata yang benar-benar ingin membunuh.

"tuhan,kali ini saja aku tidak meminta untukku,kalau aku mati disini,setidaknya selamatkan perempuan itu" ucapku dalam hati.

entah kenapa aku berpikir untuk menyelamatkan seseorang yang bahkan aku tidak tahu namanya,aku melihat sebilah pisau tertimpa kotak.

"terimakasih tuhan" ucapku dalam hati sembari menarik pisau itu.

Aku menancapkan pisau itu tepat di dada pria tersebut,pria itu terdiam,darah keluar dari mulut nya dan dia mulai memuntahkan darah.

saat itu juga saya menarik perempuan itu dan berlari sekencang mungkin kabur dari sekelompok pria gila itu.

saya sekarang berada disebuah rumah kosong,saya memberikan pakaian saya kepada perempuan ini.

"hei,kamu baik-baik saja?" ucapku sambil membersihkan luka lecetnya dengan perlahan,dia cuman mengangguk kepadaku.

"siapa namamu?" ucapku dengan nada yang ramah.

"namaku Elyian Buston Linuc..." ucap perempuan itu dengan nada yang ketakutan,suaranya sangat kecil,hampir tidak terdengan olehku.

"salam kenal,nama saya Arthur Eunoia" dia mengangguk lagi kepadaku.

"nampak nya dia seumuran denganku" ucapku dalam hati sambil memandanginya.

"bagaimana aku harus memanggilmu?" ucapku dengan ramah.

"ely..." ucapnya sambil melirik kewajahku,nampak ketakutannya sudah mulai berkurang.

"ely,kamu tinggal dimana?aku antarkan pulang dan menjelaskan semuanya" ucapku sambil mengobati lukanya.

"aku...aku tinggal di kerjaan pusat ibu kota..." ucap ely.

"ah...nampaknya seorang putri kerajaan,aku kayaknya harus lebih hati-hati" ucapku dalam hati.

"yasudah aku akan mengantarkan mu kesana,kamu udah bisa jalan kan?" ucapku sambil meregangkan seluruh badanku.

dia mencoba berdiri namun nampak nya masih tidak bisa.

"masih gak bisa ya..,aku gendong gapapa kan?" ely menjawab dengan mengangguk kepadaku.

saya perlahan menggendongnya dan keluar dari rumah kosong ini,saat saya sampai dipusat kota,warga-warga melihat kearah kami,saya tidak memakai baju,yang tersisa dibadan saya hanyalan celana saya,dan mereka tau saya menggendong seorang putri,aku mendengar pembicaraan salah satu warga.

"hei,hei,lihat itu,bukannya itu putri yang terkenal ganas dan arogan?"

"hei,itu bukannya anak malang yang seminggu lalu diangkut oleh penjaga desa?"

banyak sekali ocehan yang masuk kedalam telingaku.

"sialan" ucapku dalam hati.