Chereads / My second life become a demon / Chapter 2 - chapter 02.

Chapter 2 - chapter 02.

Namaku Mikami Ryou, aku adalah manusia dari bumi abad 21, dan karena sebuah kecelakaan yang bisa di bilang tidak tragis aku mengalami kematian.

Saat sebelum kehilangan kesadaran entah bagaimana ada suara suara aneh yang memenuhi kepalaku. Dan saat aku tersadar aku berada di dunia lain.

Saat ini tepat di depan mataku aku melihat sebuah desa yang di huni oleh monster yang bernama goblin.

Sebuah monster humanoid yang hidup berkelompok dan bahkan membangun sebuah desa.

"Huh ... Apa mereka berbahaya bagiku?"

"Ras goblin lemah jika tidak berkelompok, akan tetapi karena host adalah seorang Archdemon, meski berkelompok goblin tidak mampu mengalahkan host!"

Setelah mendengar penjelasan dari sistem aku merasa sedikit lega, karena dunia ini masih asing bagiku. Aku masih bergerak dengan hati hati dan menganalisis apapun.

Karena kemungkinan terbunuh di dunia ini sangatlah tinggi, bahkan seekor naga saja hidup di dunia ini.

"Apa mungkin mereka akan menyerang diriku jika aku ketahuan."

"Kemungkinan besar tidak, host adalah makhluk yang mengeluarkan aura intimidasi lebih besar dari ras goblin."

"Jadi begitu, mereka bisa merasakan hawa intimidasi, yah sama seperti saat aku bertemu keluarga ku saat perkumpulan. Aku bahkan tidak memiliki hal untuk di tonjolkan dan mereka menyombongkan diri dan mengintimidasi diriku."

Gumam diriku di dalam hati, sesaat setelah berpikir dan menganalisa kemungkinan, aku mulai keluar dari semak semak.

Suara yang tercipta mulai menarik perhatian para goblin yang ada di dekat diriku dan mereka mulai melirik ke arahku.

"Uh ... Anu bisakah kalian tidak menyerang diriku?"

Ucap diriku sembari mengangkat kedua lengan dan berjalan mendekat menghampiri para goblin.

Lalu secara mengejutkan, salah satu goblin yang ada di sana mulai berteriak dan menyebabkan lebih banyak goblin yang datang.

"Demon!"

Dalam sekejap aku mulai terkepung oleh para goblin yang memegang senjata masing masing dan mengarahkan ke arahku.

"Wow ... Wow tunggu, apa kalian malaah menyerangku aku bahkan tidak ada niatan untuk bermusuhan."

Para goblin yang berjumlah lebih dari 30 mulai ketakutan dan berkeringat dingin setelah mendengar ucapanku.

Tidak lama setelah itu hob goblin tua yang merupakan ketua suku mulai menenangkan mereka.

"A-apa yang seorang Archdemon seperti anda lakukan di tempat kecil ini?"

Tanya sang hob goblin tua itu dengan gemetar dan ketakutan, keringat yang mulai menetes ke tanah membuat situasi semakin mencekam.

Meskipun aku datang dalam keadaan damai mereka tetap saja ketakutan, karena pada dasarnya di dunia ini yang kuat yang berkuasa.

"Ah ... Itu, sebenarnya aku hanya tersesat setelah bertarung dengan true dragon, jadi aku hanya ingin menanyakan beberapa hal."

Aku yang masih naif malah membuat situasi menjadi semakin memburuk. Dengan mengatakan bahwa aku bertarung dengan seekor true dragon.

Seperti menegaskan bahwa itu adalah sebuah ancaman besar untuk mahkluk lemah seperti mereka.

"True dragon?"

Teriak para goblin yang bergemuruh membicarakan tentang true dragon yang terlihat belum lama ini, dan ternyata orang yang mengalahkannya saat ini ada di desa mereka.

"Pe-permisi tuan ... Apa anda yang membunuh sang true dragon xinon?"

"Ah jadi namanya xinon, aku memang membunuhnya, tapi apa masalah nya?"

Tanya ku kala itu, dan setelah aku berkata seperti itu wajah para goblin dari ketakutan

Mulai berubah perlahan menjadi bahagia.

"Terimakasih Tuan, anda adalah makhluk agung yang telah menyelamatkan hutan ini!"

Secara tiba tiba hob goblin tersebut mulai bersujud dan di ikuti oleh goblin goblin lainya.

Dalam suasana canggung itu aku memerintahkan mereka untuk berdiri dan meminta penjelasan dari mereka.

Dan ternyata sang true dragon xinon adalah makhluk Apex predator yang menjadikan hutan ini sebagai wilayah perburuannya.

Tidak sedikit dia membantai ras ras lainya yang lebih lemah darinya tanpa pandang bulu.

Dan para goblin bersujud karena berpikir jika aku adalah utusan dewa yang di utus menyelamatkan hutan ini.

"Ah sial ... Seperti mereka salah paham."

Lalu aku mulai bertanya kepada sang hob goblin, dan dari penjelasan yang dia katakan. Hutan ini berada di wilayah kekaisaran javelin.

Sebuah kekaisaran terbesar di benua ini, dan merupakan kekaisaran yang cukup makmur.

Mereka juga bahkan menyediakan tempat perdagangan untuk para ras humanoid.

Seperti ajin, demon, elf, dwarf, dan lainnya.

"Sistem apa jarak menuju kekaisaran jauh?"

"Tidak, untuk host jika bergerak dengan kecepatan maksimal kemungkinan akan sampai dalam waktu 3 hari."

"Sial, bukankah itu jauh!"

Gumam diriku dalam hati, lalu setelah mendengar penjelasan dari hob goblin aku mau beranjak pergi dari desa tersebut.

Satu hari telah berlalu setelah aku berada di dunia ini, saat ini aku tengah menuju ke arah kekaisaran.

Untuk mencari beberapa informasi penting tentang dunia ini, manusia adalah salah satu ras yang paling bisa di andalkan.

"Huh ... semalam aku tidur tidak nyenyak."

Sembari menghela napas, aku mulai turun dari pohon, semalaman aku memutuskan beristirahat di atas pohon.

Karena untuk keamanan dan juga menghindari faktor faktor yang tidak ku inginkan.

Aku melanjutkan perjalanan selama kurang lebih 6 jam. Dan akhirnya keluar dari hutan tersebut dan melihat sebuah desa kecil.

"Hum ... Apa itu sebuah desa yang di huni manusia?"

"Benar!"

"Apa mereka akan menyerang diriku jika aku kesana?"

"Kemungkinan host di serang 50 persen, menghitung manusia tidak akan berani bertindak ceroboh."

Lalu aku mulai berjalan mendekati desa tersebut setelah mendengar pendapat dari sistem.

Yah aku juga ingin mengetahui apakah mungkin manusia akan menyerang makhluk yang tidak menunjukkan sifat bermusuhan.

Setelah berada tepat di depan gerbang, kedua penjaga terlihat ketakutan dan berkeringat dingin setelah melihat diriku.

"De-demon!"

"Ah ... Tenang saja aku datang dengan damai, aku sedang pergi menuju kekaisaran, dan Secara tidak sengaja melewati desa ini."

"Ah begitu."

Lalu kedua penjaga tersebut mulai menurunkan pertahanan mereka, dan menjelaskan keadaan desa yang saat ini tidak memungkinkan untuk di datangi oleh orang asing.

"Jadi ada sekawan serigala liar yang menyerang desa akhir akhir ini?"

"Yah kami mencurigai ada nya orang di balik semua ini."

"Serigala liar tidak mungkin akan menyerang tempat yang sama untuk dua kali atau lebih.

Masuk akal jika mereka berpikir begitu."

Gumam diriku.

Lalu aku mulai pergi menjauh dari desa dan melanjutkan perjalanan ku menuju kekaisaran.

Di malam hari tepat saat aku hendak beristirahat.

"Huh ... Apa itu?"

Ucap diriku yang melihat di arah kejauhan.

"Sial bukankah itu sekelompok serigala, apa itu yang di bicarakan dua orang tadi."

Para serigala yang terlihat kelaparan dan ganas berlari dengan cepat menuju ke arah desa tersebut.

Tanpa pikir panjang aku mulai berlari ke arah kelompok serigala tersebut, mereka yang menyadari kehadiran diriku mulai bergerak menuju ke arahku.

"Yo ... Yo apakah aku akan menjadi makanan serigala?".

End Of Chapter 02.