Chapter 2 - 1.

Pagi ini aku bangun lebih awal karena aku harus mengurus beberapa urusan ekskul ku, aku biasanya pulang-pergi bersama Riki karena kita adalah tetangga, tapi kali ini aku tidak berangkat bersama nya karena aku akan berangkat sangat pagi dan aku sudah bilang kepadanya untuk tidak berangkat bareng.

Aku berangkat ke sekolah pukul 05.00 pagi karena aku harus berjalan dari rumah ke halte bus dekat rumah ku, saat aku mulai berjalan menjauh dari rumah ku tiba-tiba ada mobil yang mengklakson, refleks aku melihat ke mobil tersebut, aku kaget karena ternyata yang mengklaksonku adalah Riki , aku hapal betul itu mobilnya aku selalu mengingat plat nomor mobilnya tersebut, aku termenung sebentar sambil melihat kearah mobil tersebut, ia kembali mengklakson ku dan aku tersadar dari lamunan ku, "mau masuk ga?? buru la gw ngantuk ni , gw tinggal ni kalo lama" Riki dengan muka ngantuknya, mendengar itu aku langsung buru buru memasuki mobilnya.

"Tumben???" Tanya ku saat ia sudah menjalani mobil nya. "Tumben paan???" Tanya nya balik, "tumben mau bangun pagi begini, biasanya tunggu mak lo marah marah dulu baru bangun, ini??? Jam 05.00 loh???" Ucapku, tetiba Riki memberhetikan mobilnya "turun lo!!!" Ucapnyaa "hehe, becanda Riki sayangkuuu" ucapku "gw tau kok lu khawatir sama gw maka nya lu jemput gw huhuuu terharu aku ㅜ , makasi loh udah peduli sama aku, ai lop u Riki

(' 3`)" ucapku, "lu mau bener bener gw turunin disini??" Tanya nya dengan nada malas, "jangan dong sayang kuu, iyaa iyaa, gw serius, kenapa lo tiba tiba jemput gw???" Tanya ku, "kegeeran lo, gw bangun pagi gini emang ga sengaja kebangun, trus gw di chat sama bang Terry, suru dateng pagi gini, yaudah deh mau ga mau, eh ga sengaja liat lo di pinggir jalan kek ada rasa kasian gitu, makanya gw suru lu naik" ucapnya panjang lebar. "Haa??? Ngapai tuh anak nyuruh lu?? Dia kan- eh gajadi l-lagian dia napa ga bilangin di grup???" Ucapku penuh pertanyaan, "udah, lo diam aja ntar gw turunin nih di jalanan, mau lo??" Ucapnya, dan aku hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

Kami sampai sekolah pada pukul 05.30 pagi, aku langsung bergegas menuju ruang latihan dance, sekolah pagi ini benar benar sunyi, ya biasanya juga seperti ini sii, karena kami emang masuk pukul 08.00 pagi, jadi wajar kalau pada jam segini tidak ada siswa/i bahkan guru pun belum hadir.

Aku datang sepagi ini untuk menyiapkan beberapa perlengkapan untuk anak anak dance yang lain. Aku tidak mengikuti acara itu, karena aku memilih orang yang menurut ku cocok dengan lagu yang digunakan. Setelah aku mengambil beberapa alat yang ada di gudang yang berada di ruang latihan dance, aku keluar dan melihat Riki tertidur di dekat pintu keluar ruangan. "Katanya di suru Terry dateng, orang nya aja kagaada" bisik ku di telinga nya. "Brisik lo, ngantuk ni gw" ucapnya dengan mata masih tertutup, "yee, sengaja kan lo, rela rela in bangun pagi demi nemenin gw, huuuhh i know laa, cukup jujur sajaa" ucap ku sambil pemanasan, "huuhh, mau balik tapi sayang udah sampe sekolah, gini amat dah idup gw" ucap nya sambil merubah posisinya menjadi duduk.

Hari ini aku sebenarnya tidak ingin izin sekolah,tapi anak anak dance dan guru pembimbing memaksa ku untuk izin saja dan menemani mereka ke acara tersebut. Aku masih belum bisa menentukan apa lebih bagus izin sekolah atau tidak.

Aku melakukan pemanasan sementara Riki memainkan hp nya "Rik, bagusan gw izin atau engga ya? bingung ni gw" ucap ku sambil terus pemanasan. "Kalo kata gw ni ya, lebih baek lu izin dah, daripada sekolah lu ntar kepikiran lagi sama mereka kan jadinya lu ga fokus belajar" ucap Riki, ada benarnya juga ucapan dia. Saat ada member dari ekskul yang ku ikuti tampil di sebuah acara atau apapun itu aku selalu memikirkan mereka yang sedang tampil dan membuat fokus belajar ku hilang.

"Oke deh gw izin aja" setelah berdebat dengan pikiran sendiri akhirnya aku memutus kan untuk izin.

Sekarang jam menunjukkan pukul 07.00, aku menyuruh anak anak dance yang akan tampil datang kesekolah jam segini, karena mereka harus latihan dan menyiapkan beberapa perlengkapan seperti kostum mereka yang tersedia di sekolah dan lain lain.

Setelah mereka datang, melakukan pemanasan dan sedikit latihan, aku memberi tahu mereka bahwa aku akan ikut dengan mereka. "Geess, listen, gw bakal ikut kalian" ucap ku kepada mereka semua, dan langsung disambut sorak diiringi tepuk tangan, "oke oke, gw bakal jadi cadangan kalian semisal salah satu dari kalian ada yang mendadak sakit atau pun cedera, gw bisa gantiin" ucap ku pada mereka.

Aku dan yang lain berangkat pukul 08.00, acaranya akan di mulai sekitar jam 10.00.

Kami sampai pukul 08.30 belum begitu banyak tamu yang hadir pada saat itu hanya grup yang mengikuti acara saja yang sudah hadir, kami menunggu nomor tampil grup kami keluar, setelah keluar ternyata kami tampil pertama, dan dance ini akan di bagi menjadi 2 sesi, yang pertama lomba dance biasa dan yang terakhir final. Mereka segera bersiap siap.

Setelah tim kami tampil, ada tim ku yang tetiba cedera karena dance nya, aku akhirnya menyuruh dia untuk beristirahat sejenak, kalau kira kira tidak bisa lanjut,aku akan gantikan. Setelah semua tim tampil dan ada jeda break sebelum pengumuman, aku bertanya ke vivian ia member yang mengalami cedera tadi "u dah oke belom?? Masi sakit gaa???" Tanya ku padanya. "Masii, sakit banget nii" jawabnya, "aduu, gimana yaa?? U mau pulang aja ga??? Atau ke rumah sakit???  lu mau gimanaa?? Pulang aja yaa???" Ucap ku padanya, "gausaa, gw gamau kerumah sakit, apalagi pulang, mau istirahat dulu disini" ucapnya "serius niii viv???" Tanya ku memastikan, "iyaa naa tenang aja" ucapnya lagi.

Setelah selesai break saat yang ditunggu pun tiba,pengumuman final. Grup demi grup dipanggil dan grup terakhir terpanggil "Clover" ya itu grup kami. Kami akan tampil di final, dan aku akan menggantikan vivian.

Aku bersiap siap untuk tampil, mengganti baju dan bermakeup. Kami tampil paling akhir, saat menunggu aku dan yang lain berlatih dan mengisi tenaga dengan cara makan hehe.