Hari hari berlalu, tanpa terasa hari ini sudah hari senin, itu berarti akan ada acara pentas seni, sebenarnya ini bukan pentas seni, melainkan acara menyambut libur musim panas, sebenarnya tidak biasanya dibuat acara seperti ini.
Aku datang sangat pagi seperti biasa walau acara pembukaan akan dimulai pada pukul 10 dan kami akan tapil dance pada pukul 10.30. Aku menyiapkan beberapa perlengkapanku.
Tak lupa aku mengambil baju yang sudah ku tempah, di tempat kak shelby. Setelah mengambil itu aku beristirahat sambil menunggu yang lain datang, hari ini aku tidak sendiri, aku bersama Kylie. Kami mengobrol sampai member lain datang. Setelah itu kami pun mengganti baju dan berlatih lagi untuk terakhir kali sebelum tampil. Setelah berlatih kami menggunakan makeup dan menunggu di backstage sampai nama kami di panggil.
Aku tampil dengan lancar jaya tanpa hambatan sedikit pun, setelah tidak ada penampilan yang harus ku lakukan lagi, aku segera mengganti baju ku dengan nyaman dan tak lupa menghapus riasanku yang sudah berjam jam berada di muka ku. Mulai dari esok musim panas di mulai dan itu tandanya tidak ada sekolah atau libur.
Setelah mengganti baju aku melihat lihat ke lapangan basket bagaimana keadaan mereka, rasa nya tidak enak juga kalau tidak melihat, secara aku sudah tidak mengikuti perlombaan tersebut masa aku tidak melihat mereka??. Aku berjalan memasuki lapangan menuju kursi penonton yang berada di samping, ternyata mereka sedang istirahat sejenak, aku tidak melihat keberadaan Riki, aku nyamperin daniel untuk bertanya "niel, Riki mana??" Tanya ku padanya. "Uks, tadi si Terry keseleo" ucapnya, "oh ya, makasih, btw ni untuk lo kasih yang lain juga ya" ucap ku sambil memberi kresek isi minuman dingin, aku berjalan menuju uks. Sampainya aku di sana, aku langsung masuk dan melihat Terry hang terbaring dan Riki yang sedang duduk di sampingnya "rik" panggil ku, ia menoleh "oh na, gimana acara lo?? Lancar??" Tanya nya, "lancar kok, btw nih buat lo" ucapku sambil duduk disampingnya dan mwmberikannya kaleng minuman dingin, "gw balik dulu ya, kayak nya bentar lagi lombanya mau mulai, duluan ya bang, na" ucapnya sambil terburu buru keluar, " rik-" ucapku terpotong karena ia sudah pergi terlebih dahulu,
'gw pergi ga ya??, aduh si Riki pake ninggalin segala lagi, hadeh, kalo gw tinggal juga kasian, kalo gw disini juga malesin,ah udah lah daripada ni anak nape nape ntar yang di salahin gw lagi' debat ku di dalam hati, "kalo mau pergi, pergi aja gw gapapa" ucapnya tanpa melihat ke arahku, aku hanya diam "oke gw pergi" ucap ku tanpa meninggalkan tempat duduk ku. Terry beralih menatap ke arah ku "pergi aja" ucapnya lagi, "berisik" ucapku. Aku menyodorkannya minuman dingin tanpa berkata sepatah kata apapun. "Ternyata masih inget apa yang gw suka" ucapnya dengan wajah seperti mengejek.
"Pulang sama gw, gw nginep" ucapnya tiba tiba, aku memasang wajah seakan bertanya 'maksud lo?' Dan ia hanya diam dan mengalihkan pandangan nya keluar jendela. "Apasih?? Gamau" ucap ku, "kalo lo gamau ntar lo gabisa pulang" ucapnya santai, aku kaget "maksud lo??" Tanya ku dengan nada yang tidak bersahabat. "Riki ga balik, dia nginep di tempat temennya" jawabnya, "truss?? Kalo dia ga balik trus nginep tempat temennya, lo juga nginep tempat gw gitu?? Sorry gaada space buat lo" ucapku, ia membuka hp nya dan memperlihatkan kepada ku sebuah pesan nya kepada mamaku, aku merampas hp nya dan membaca satu satu pesan nya.
Ia meminta izin kepada mama ku untuk menginap dan tentu mama ku mengizininya, aku sudsh tidak bisa berkata kata lagi. Bisa bisanya ia berani untuk mengirimkan pesan seperti itu. Sangat tidak sopan. "Gw mau balik ke lapangan" ucapnya "lah?? Bukannya tadi kaki lo keseleo??" Tanya ku keheranan. "Udah baikan sekarang" ucapnya dengan santai dan hendak berjalan keluar. Saat ia sedikit berjalan ia terdiam sejenak "udah gw duga" ucapku, aku tau ia hanya berpura pura sembuh padahal nyatanya kakinya masih sakit. Karena seorang Nayara sangat baik hati dan tidak pemarah, aku menolongnya untuk kembali ke ranjang uks, "udah duduk diem, gausah pecicilan" ucapku. Suasana seketika hening sejenak, aku berinisiatif untuk mengurut kaki nya, agar aku bisa cepat kembali ke ruangan ku "yang mana??" Tanya ku "apanya??" Tanya nya balik. "Yang sakit lah?? Apa lagi coba??" Ucap ku sedikit menaikkan suara. Ia menunjuk aku mengurut kaki nya.
"Udah??" Tanya ku, dan ia hanya mengangguk, "jalan" suruh ku, ia pun bangkit dan berjalan, aku pun ikut berdiri dan berjalan keluar. Kami sama sama balik ke ruangan masing masing.
Aku kembali ke ruangan latihan, dan aku tidak melihat satu orang pun disana. Aku beralih ke ruangan vocal tapi tetap tidak ada orang, aku segera membuka ponsel ku dan berniat ingin bertanya dimana mereka semua. Saat aku membuka hp ternyata banyak sekali pesan masuk dan ada missed call juga aku lupa kalau hp ku dalam kondisi silent.
Aku baca pesan mereka satu per satu, dan ternyata mereka sudah pulang lebih dulu. Aku pergi ke lapangan basket untuk melihat pertandingan. Aku menonton pertandingan sampai selesai, bodohnya aku tidak pulang lebih awal malah menonton pertandingan, kalo aku pulang lebih awal kan aku bisa menghindari Terry?? Kenapa aku ga pulang lebih awal coba??, ah sudah lah emang manusia akan sial pada masa nya.
Mau tak mau aku pulang bareng dia, selama di perjalanan tidak ada pembicaraan. Tetiba ia memberhentikan motor nya di suatu supermarket, aku terkejut, ia membuka helm ku "ngapai??" Tanya ku, "belanja" jawabnya. Aku turun dan masuk kesuper market tersebut. Kami berkeliling dan berbelanja semua yang di butuhkan. Setelah selesai belanja kami langsung pulang ke rumah.
Aku masuk ke rumah dan langsung masuk ke kamar, Aku tidak peduli apa yang ia lakukan nantinya. Aku mandi dan mengganti baju, setelah selesai aku keluar dari kamar dan pergi kedapur untuk mengambil air. " re, Terry mana??" Tanya mama yang tiba tiba databg ke dapur, "gatau ma" ucapku sambil mengambil air, "tante" ucap Terry yang tidak tahu dari mana, aku menyelonong ke kamar.
Malam pun tiba
Saat aku sedang menonton film tetiba ada yang mengetuk pintu kamar ku dan langsung ku suruh masuk tanpa mengetahui siapa yang menggetuk pintu tersebut. Ternyata itu Terry "ngapa??" Tanya ku jutek ia menyelonong masuk dengan alat untuk memasak daging ? Gatau namanya, dan beberapa alat dan bahannya. "Buat apa??" Tanyaku,ia langsung pergi ke balkon kamar ku yang menghadap langsung ke rumah Riki. Aku menyusulnya dan melihat apa yang akan ia "duduk" suruhnya. Aku bertanya apa yang ingin ia lakukan, "mau makan ga?" Tanya nya dingin, aku hanya diam dan menunggu hasil nya saja.
"Lo kenapa ngehindarin gw??" Tanya nya tiba tiba aku hanya diam dan asik memakan makanan ku, "jawab" ucapnya tegas, "baru kepikiran untuk nanya lagi sekarang?" Tanya ku dingin tanpa melihat ke arah nya. Ia terdiam "kenapa?? Jawab aja" ucapnya lagi "kalo lu nanya itu jawaban gw, lo duluan yang ngehindarin gw" ucap ku sambil sedikit ingin menangis. "Kapan gw ngehindarin lo??" Tanya nya, aku memasang wajah smirk sambil menunduk.
Flashback on
Saat aku duduk dibangku sd aku bertemu seseorang bernama Terry, kami menjalani hubungan yang sangat baik, bahkan sangking baiknya aku sampai rela meninggalkan William dan Riki, karena aku lebih sering bermain bersama Terry,Saat kami beranjak naik kekelas 5, tetiba saja Terry dikabarkan pindah keluar negri, ia meninggalkan ku begitu saja tanpa memberi tahuku,tanpa ada kata terakhir, dan bahkan ia tidak memberi tahu ku nomor yang bisa ku telepon.
Tahun demi tahun berlalu, sampai akhirnya aku masuk smp, dan bahkan aku sudah naik kekelas 2 smp sekarang. Aku sedang berjalan jalan bersama keluarga ku, saat kami melihat lihat barang tanpa sengaja mama ku melihat seseorang yang tidak asing baginya, spontan mama bilang kepada ku "re, coba liat deh, mama kaya kenal sama itu orang" ucap mama sambil menunjuk orang tersebut. Sontak aku langsung meliat kearah orang yang mamaku tunjuk dan benar apa yang dibilang mamaku, aku juga tidak asing dengan orang tersebut, aku tatap ia lekat lekat, dan menyadari siapa orang tersebut.
Aku menghampiri orang tersebut dan memanggilnya "Terry" panggilku dengan antusias, dan ia menoleh tapi aneh nya ia hanya diam saja "kamu lupa sama aku??" Tanya ku, ia tetap diam tanpa suara, disaat itu aku diambang rasa bahagia dan rasa sedih, di satu sisi aku senang ketemu teman lama ku, disisi lain aku sedih ternyata teman ku melupakan aku begitu saja. Ia pergi meninggalkan ku dan disaat itu lah air mataku jatuh.
Semenjak saat itu, aku selalu benci ketika ada yang berbicara tentang nya ataupun bertanya tentang dia.
Sampai suatu saat aku naik ke bangku sma, aku tidak sengaja melihat dia ada di sekolah itu. Gara gara hal itu aku menjadi malas untuk sekolah, yah tapi mau begimana pun kan aku harus tetep sekolah, jadi aku menurunkan ego ku dan aku berniat untuk mengabaikan nya saja.
Pada suatu saat, di jam istirahat aku sedang jalan menuju ke kantin, tiba tiba Terry mendatangi ku "ikut aku" ucapnya sambil menarik tanganku. Aku di bawa ke rooftop sekolah, aku sempat mencoba untuk melepaskan diri tapi upaya ku tidak berhasil.
Sampainya di rooftop aku bertanya padanya, "maksud lo apa si??" Tanyaku, "kenapa??" Ucapnya, "huh,kenapa apanya sih, lo dulu ngejauhin gw kan" ucapku, ia pun kaget mendengar ucapan ku, "maksud kamu??" Tanya nya. "Ah, udah lah gapenting itu, gw mau lo ngejauh, dan anggep aja kita ga pernah kenal, gw pergi" ucapku dan pergi meninggalkannya.
Flashback off