22 Februari 1692. Aula kantor Loji Gustavberg
suasana Aula loji sudah cukup penuh. para ahli pertukangan, sarjana, para tentara dan kru kapal sudah berkumpul sejak sejam yang lalu. mereka duduk di deretan-deretan kursi yang terbuat dari Kayu lokal Pallawaburi. tidak lama kemudian Gustav beserta petinggi-petinggi Loji Gustavberg memasuki ruang Aula, semua hadirin berdiri dan menundukkan kepala memberi hormat. para petinggi-petinggi Loji ini kemudian mengambil tempat duduknya di barisan kursi yang menghadap para hadirin. sebelum rapat dimulai,
"saya mohon maaf atas keterlambatannya. sebelum rapat dimulai mari kita berdoa terlebih dahulu" Ujar Gustav, seperti biasa Bapak Tyler memimpin doa dengan khidmat. Masyarakat Harmonia adalah masyarakat yang cukup religius, dan berdoa dalam upacara penting merupakan bagian yang tak terpisahkan. setelah Doa selesai. Gustav membuka Rapat perdana dengan pembukaan berupa keterangan mengenai Negeri Pallawaburi, sumberdaya alam yang ada dan dapat dikelola serta memperkenalkan diri Gustav kepada para hadirin.
"Tujuan saya kesini adalah ingin membentuk suatu komunitas baru disini....disamping itu juga mencari peruntungan disini. oleh karena itu saya mengajak tuan-tuan sekalian untuk hadir disini untuk mendiskusikan rencana-rencan terbaik kedepan untuk bersama-sama membangun masyarakat baru kita dan bersama-sama memperoleh kebahagiaan dan keuntungan bersama" papar Gustav.
"Oleh karena itu dalam rapat ini. saya mengumumkan untuk membentuk suatu Perusahaan sebagai institusi untuk menaungi aktivitas kita termasuk aktivitas Niaga kita. saya mengumumkan Perusahaan ini secara resmi berdiri dan dinamai Company Diederick." ujar Gustav mengumumkan.
"Apakah ada yang keberatan dengan nama perusahaan ini?" tanya Gustav kepada yang hadir
Tidak ada jawaban. nampaknya semua setuju
"sepertinya tidak ada masalah untuk penamaan perusahaan" ujar Karl menimpali.
di barisan paling depan di sebelah kanan, terdengar seseorang mengangkat suara. "apakah perusahaan ini bersifat terbuka atau tertutup>" tanya Fico, Fico adalah seorang pengrajin dan pedagang Menengah di Harmonia.
"Perusahaan ini adalah perusahaan terbuka. saya mengalokasikan 40% Saham perusahaan ini kepada publik, jadi saya membuka kesempatan bagi yang lain untuk menanam modalnya disini" Tukas Gustav.
"apakah ada hak spesial bagi penanam modal?" ujar Fico.
"dan mereka yang menanam modal. berhak duduk di kursi direksi dan punya andil untuk menentukan kemana arah perdagangan kita dan apa yang kita perdagangkan" timpal Gustav.
"Menarik. saya bersedia untuk menanam modal di perusahaan ini" ujar Fico. beberapa orang lain bersahut-sahutan tertarik untuk menanam modalnya.
"Kemudian apa ada hal-hal lain yang saudara-saudara ingin ajukan disini?. silahkan ini forum bebas" kata Gustav.
"pertama-tama kita harus memiliki hukum atau aturan di Loji ini dan Kadipaten yang tuan kuasai. tujuan dari hukum adalah untuk mengatur masyarakat agar masyarakat bisa hidup dengan tertib dan rasa aman akan muncul" ujar Otto Weisch, Otto Weisch adalah ahli hukum dan seorang pengacara yang diajak oleh Karl. Gustav pun mengangguk setuju atas ucapan Otto.
"aku setuju. tanpa hukum masyarakat akan jatuh kedalam anarki. jika boleh saya tahu disini ada berapa orang yang berprofesi sebagai ahli hukum disini?" tanya Gustav kepada hadirin. kemudian terlihat ada 8 orang yang mengacungkan tangan termasuk Otto sendiri. "baiklah. tuan otto. saya akan membentuk komite yang bertugas menyusun Hukum yang akan dipakai di Loji dan daerah kadipaten saya. dan saya menunjuk anda tuan Otto sebagai ketua komite ini" perintah Gustav. "saya siap dan mampu atas tugas yang anda berikan kepada saya tuan Gustav, komite saya akn mulai bekerja hari ini juga dan setiap perkembangannya akan saya laporkan kepada anda" ujar Otto.
"lalu bagaimana dengan tempat tinggal dan urusan properti?. beberapa dari kami membawa serta keluarga. dan aku merasa tidak cocok jika tinggal dengan keluarga di dalam barak yang ditempatkan di Loji ini" ujar Ole si ahli pandai besi dan pengrajin besi, ia memang membawa serta istrinya dan tiga anaknya kesini.
"Mereka yang membawa keluarga dan mereka yang tidak nyaman untuk tinggal di Barak-Barak. dapat tinggal diluar tembok loji selama tanah itu masih berada di kadipatenku. dan aku juga memberikan tiap keluarga masing-masing 2 hektar tanah apabila ada yang berkenan ingin tinggal diluar tembok Loji, tanah yang diberikan ini boleh kalian manfaatkan sebaik mungkin dan peraturan ini berlaku untuk semua orang disini" ujar Gustav.
"cukup adil. saya suka proposal tuan." ujar Ole. yang lainnya pun mengangguk-angguk tanda setuju.
"lalu bagimana dengan hal-hal berkaitan keamanan dan pertahanan?" tanya Sersan Matthew.
"kedepan. saya akan membentuk tentara dan polisi kita sendiri. tentara bertugas untuk menjaga Loji dan Kadipaten dari ancaman yang datangnya dari luar. sementara polisi ditugaskan untuk menjaga dan memlihara keamanan didalam Loji dan Kadipaten" Ujar Gustav.
"tapi rasanya sulit jika kita merekrut orang-orang kit saja sepertinya kita harus juga merekrut para penduduk lokal untuk kita latih sebagai tentara dan polisi kita" timpal Matthew.
"untuk hal ini saya setuju. tapi saya perlu membicarakan hal ini kepada petinggi kerajaan Pallawaburi. tapi dalam waktu dekat ini aku akan mengeluarkan pengumuman pembentukan Tentara dan polisi kita" ujar Gustav. Matthew setuju dengan apa yang Gustav paparkan.
"lalu bagaimana dengan pendidikan. masyarakat berhak mendapatkan pendidikan, apalagi disini juga sudah ada anak-anak yang perlu mendapatkan pendidikan?" ujar Alma. Alma adalah seorang tokoh pendidik di Harmonia, meski seorang perempuan ia adalah seorang peempuan yang getol mengadvokasi pendidikan di Harmonia. kemudian Paskal, seorang Dokter turut angkat bicara "jangan lupakan soal kesehatan...kesehatan juga unsur penting didalam masyarakat" katanya.
"pemerintahanku menjamin pendidikan dan kesehatan bagi semua orang dibawah pimpinanku. selama mereka tinggal dan hidup dibalik tembok kadipatenku. aku sudah memerintahkan para kuli untuk membangun institusi pendidikan dan kesehtan. setiap laba yang diperoleh dari hasil Niaga sekitar 20% nya langsung disalurkan kepada sektor pendidikan dan kesehatan" tegas Gustav.
ada jeda yang cukup lama setelah Alma dan Paskal mengajukan gagasannya. Gustav mengedarkan pandang kepada para hadirin. "apa ada lagi yang perlu untuk dibicarakan disini?" tanya Gustav kepada para hadirin.
"Jika tidak ada maka kuputuskan Rapat perana kita cukup sampai disini dulu. saya berterimakasih atas gagasan yang tuan dan nyonya sampaikan disini. saya mat memerlukan kehalian tuan-tuan dan nyonya sekalian untuk membangun komunitas kita. tak peduli jika tuan ahli hukum, ekonomi, tukang pahat atau kuli sekalipun. kemampuan dan keahlain anda sangat berharga disini" ujar Gustav.
Rapat kemudian ditutup dengan doa dari bapa Tyler. Gustav menyalami para hadirin yang mengikuti rapat.
"dapat kukatakan rapat perdana kita berlangsung mulus kawan" ujar Karl sambil menepuk bahu Gustav.
Gustav mengangguk setuju. "sepertinya karena mereka semua masih baru disini dan jumlah mereka belum begitu banyak. sehingga belum ada pertentangan diantara mereka"
"Ya. maka dari itu kita harus melangkah secara hati-hati kedepan. tidak hanya didalam kadipatenmu saja. tapi juga diluar kadipatenmu" celetuk Karl.
Gustav menatap langit yang berwarna biru. entah kenapa setiap kali melihat langit Gustav selalu merasa damai dan penuh harap nun jauh diatas sana. sementara dibawah sini, akan ada banyak tantangan menanti untuk dihadapi dan diselesaikan.
Bersambung