Chereads / Petualangan Ke Dunia Baru / Chapter 16 - Buku 2 part IV : Konstitusi

Chapter 16 - Buku 2 part IV : Konstitusi

10 Maret 1692. Kantor Loji Gustavberg

Gustav sedang bekerja di kantornya seperti biasa. ia sedang mengecek arus barang yang masuk kedalam gudang, sebab dalam waktu beberapa minggu lagi pengapalan pertama barang-barang dagang akan diberangkatkan. tapi hari ini juga Gustav akan ada jadwal lain selain mengecek arus barang masuk. yaitu kunjungan tim komite pembentukan hukum yang diketuai oleh Otto Tuff. diluar terdengar suara ketukan, pintu terbuka dan masuklah Karl. Karl memang diundang juga untuk turut hadir dalam diskusi pembentukan hukum yang akan mengatur Kadipaten Gustav.

"Hai Gus. kuharap aku tidak telat" Ujar Karl

"tidak apa-apa. diskusinya juga belum dimulai" Kata Gustav.

Karl mengambil tempat duduknya didepan Gustav. 

"Sepertinya semua berjalan baik-baik saja ya. minggu depan pengapalan pertama akan dilangsungkan" Kata Karl.

"Ya. kuharap hari-hari akan berjalan sebaik ini seperti biasanya. dan aktivitas perdagangan kita kedepannya lancar jaya selalu" timpal Gustav.

selanjutnya Karl dan Gustav membicarakan hal-hal kecil. beberapa saat kemudian Otto datang dengan membawa lembaran-lembaran kertas yang merupakan draf hukum. Otto menunduk memberi hormat pada Gustav dan karl lalu mengambil tempat duduknya disebelah Karl.

"Senang melihatmu Otto" kata Gustav

"Senang melihatmu juga tuan Gustav" balas Otto

"baiklah langsung mulai saja kalau begitu" Ujar Gustav

otto mengangguk. "Tuan Gustav. ini proposal hukum yang kami susun selama 2 minggu terakhir ini" Ujar otto sambil menyodorkan lembaran draf kepada Gustav. Gustav menerimanya dan membacanya.

"dalam draf itu terdapat unsur penting Hukum pemerintahan. yakni bentuk pemerintahan, dekrit penguasa, susunan kabinet, kekuatan hukum, keterwakilan pihak lain didalam Dewan Perkumpulan, hak istimewa penguasa dan aturan suksesi penguasa" Ujar Otto.

Gustav membaca isi draf tersebut lalu menaruhnya di mejanya.

"Kalau begitu kita mulai dari urutan pertama yakni bentuk pemerintahan. disini komite menawarkan bentuk pemerintahan Republik Dagang. kalau tidak salah sistem ini mengacu pada sistem a'la Republik Zexen. apa benar begitu?" tanya Gustav.

"Ya tuan Gustav. sistem Republik Dagang ini mengacu pada sistem yang diterapkan di Republik Zexen. dimana seorang penguasa memerintah atas dasar kekuatan modal-nya. penguasa memiliki masa jabatan yang tak terbatas, namun apabila mangkat maka Dewan yang terdiri dari para pengusaha dan elit pemerintahan berkumpul untuk menentukan penguasa baru" ujar otto menerangkan.

"kenapa komite mengajukan sistem pemerintahan Republik Dagang?" tanya Karl.

"Tuan Karl. komunitas ini dibangun atas semangat dagang dan pencarian keuntungan. jadi komite merasa masuk akal apabila sistem pemerintahan yang berlaku disini adalah sistem republik dagang" papar Otto.

Gustav tampak menimbang nimbang. sistem republik Dagang memang nampak egaliterketimbang sistem monarki. namun sistem ini memiliki celanya tersendiri yaitu kecurangan yang berpotensi besar terjadi. dalam sejarah Republik Zexen, tindakan korupsi dan manipulasi penguasa kerap terjadi akibat sistem RepublikDagang yang oligarki ini. Keluarga Alvaro yang sekarang menjadi Presiden Zexen, dikenal gemar melakukan suap dan membuat aturan hukum sekehendak hati yang menguntungkan bisnisnya. alhasil walaupun secara konsep pergantian kekuasaan terlihat bebas namun sebenarnya semu.

"aku kurang begitu setuju dengan sistem Republik Dagang" ujar Gustav.

Otto mengangkat alis sebelah kanannya, tanda penasaran. "mengapa demikian tuan".

"Alasanku sederhana. disini belum ada kelas pengusaha dan penguasa, jadi tidak mungkin mendirikan sistem republik dagang, lalu bukannya mau bersombong. akulah yang menemukan Tanah ini dan belahan dunia ini. jadi sebagai Primus inter pares aku memiliki hak Majestic untuk menentukan sistem pemerintahan apa yang akan digunakan" ujar Gustav.

"Alasan anda dapat diterima tuan Gustav. komite hanya memberi saran saja, namun keputusan tetap ditangan tuan Gustav. namun keputusan yang tuan Gustav ajukan haruslah memiliki dsar alasan yang jelas agar dapat diterima oleh komite" ujar Otto.

"aku mengajukan agar sistem Monarki yang menjadi sistem pemerintahan di tanah wilayahku. dengan aku yang menjadi penguasa monarki tentunya".

ada rasa terkejut yang terlihat di wajah Otto, namun Otto segera menguasai dirinya. "dengan segala hormat Tuan Gustav, tapi anda tidak memiliki darah ningrat. lagipula sampai saat ini anda belum mempunyai Istri dan belum berketurunan" ujar Otto.

Karl yang tersentak dengan ucapan Otto lantas mengingatkan Otto. "Hei hati-hati dengan ucapanmu". "Maaf Tuan Gustav. tapi memang begitulah kenyataannya".

Gustav menggeleng tanda ia tak tersinggung dengan ucapan Otto. "tidak apa-apa Otto, kamu tidak sepenuhnya salah. kau benar, aku tidak memiliki darah ningrat dan belum memiliki Istri. tapi aku akan membuktikan diriku dihadapan rakyat kita bahwa aku bisa menjadi penguasa monarki yang baik bagi mereka. aku yakin mereka akan menerimaku sebagai penguasa monarki mereka".

"Idealnya ya. tapi jika tuan Gustav berkehendak demikian maka saya dan komite akan mengusahakan agar hal tersebut mungkin" kata Otto. Otto lalu memberikan coretan di draf sistem pemerintahan.

"baiklah. lanjut ke draf berikutnya. yaitu susunan kabinet. kabinet adalah kumpulan menteri-menteri yang tugasnya membantu anda menjalankan pemerintahan sehari-hari. komite mengajukan agar membentuk Mentri Ekonomi yang tugasnya berurusan dengan keuangan dan perdagangan, Mentri dalam negeri yang bertugas mengurus Hukum dan hal-hal internal masyarakat, Mentri Pertahanan yang mengurus keamanan wilayah dari ancaman luar dan dalam, Mentri Pendidikan yang mengatur urusan pendidikan dan mentri sosial yang mengurus kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. kabinet diketuai oleh Kanselir yang tugasnya memimpin, mengkoordinasi kabinet dan membantu penguasa menjalankan pemerintahan" tutur Otto.

"untuk pemilihan menteri dan kanselirnya bagaimana?" tanya Karl

"pemilihan Mentri dan Kanselir merupakan hak prerogatif tuan Gustav selaku penguasa" timpal Otto.

Gustav mengangguk-angguk. "tidak ada masalah dengan proposal ini, aku tidak keberatan. lanjut ke draf berikutnya" ucap Gustav.

"Baiklah". Otto membalikkan halaman draf berikutnya. yang ini mengenai dewan perkumpulan masyarakat. tujuan dibentuknya dewan ini adalah menampung aspirasi yang berkembang didalam masyarakat dan disampaikan kepada kabinet untuk dibicarakan lebih lanjut. anggota dewan nantinya dipilih dari kalangan mereka" ujar Otto.

"ok, lanjut ke draf berikutnya" Ujar Gustav

"Draf berikutnya adalah mengenai hak eksklusif penguasa. komite mngusulkan agar kekuasaan penguasa bersifat menguasai namun dibatasi...." ujar otto. tiba-tiba saja Karl langsung memotong.

"menguasai namun dibatasi. sungguh paradoks sekali" celetuk Karl.

"usulan ini digulirkan agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. lagi-lagi keputusan akhir tetap berada di tangan tuan Gustav" ujar Otto.

"maksudnya dibatasi seperti apa, bisa kamu jelaskan lebih lanjut Otto" kata Gustav.

"Begini. penguasa memiliki kekuasaan secara simbolis dan dalam pemerintahan sehari-hari, penguasa juga mendapat hak spesial yaitu lese majeste atau kekebalan dari hukum. namun setiap Dekrit atau titah raja sebelum dikeluarkan, akan dikaji oleh Dewan perkumpulan masyarakat dan kabinet. kemudian Dekrit baru dapat lolos setelah mendapat voting mayoritas di Dewan perkumpulan dan kabinet. namun dalam keadaan darurat penguasa dapat melancarkan dekritnya tanpa harus mendapat voting persetujuan dari kabinet dan dewan perkumpulan masyarakat. hukum sipil juga memiliki supremasi agar hak-hak didalam masyarakat terjamin" papar Otto.

Karl mencondongkan tubuhnya kepada Gustav. "sebaiknya kamu jangan mengambil draf satu  ini. entah kenapa draf ini memiliki cela yang dapat menggoyang kekuasaanmu dan kekuasaan penguasa selanjutnya dikemudian hari".

"draf ini dibentuk agar pemerintahan tidak berkuasa secara absolut sehingga menyalahgunakan kekuasaan, seperti yang terjadi di negara kita sendiri yaitu Harmonia...tuan Gustav" kata Otto sambil menatap kearah Gustav.

"bukankah tuan Gustav ingin membentuk masyarakat baru disini. masyarakat yang berkeadilan dan berbeda dengan harmonia. jika itu yang tuan inginkan maka proposal ini adalah perwujudan cita-cita tuan sendiri" ujar Otto.

Gustav berpikir dan mencerna ucapan Otto. Otto benar. kekuasaan yang tersentralisasi dan begitu absolut di harmonia menyebabkan penguasa monarki disana dapat berbuat sewenang-wenang. sehingga yang terjadi adalah praktik otoritarianisme koruptif yang menyengsarakan keseluruhan masyarakat Harmonia. ia tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali di tanah kekuasaannya.

"aku setuju dengan draf terakhir ini Otto. di tanah ini kita harus memiliki hukum yang memberikan partisipasi bagi yang lain. agar kesalahan yang sama tak terulang disini" Ujar Gustav.

"Bagus. supremasi hukum memastikan kedudukan hak rakyat keseluruhan dijamin dalam konstitusi yang menjadi dasar negara ini" ucap Otto.

Karl mencoba menyela. tapi tidak lama kemudian ia mengurungkan niatnya untuk bicara. 

"Baiklah tuan Gustav. jika demikian aku harus kembali bekerja, kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat ini membahas mengenai pengesahan hukum yang telah kita susun" ujar Otto. Otto kemudian pamit pergi, menyalami Gustav dan Karl lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Berarti sekarang tinggal soal pengesahan dan acara penobatanmu sebagai  Raja" Kata Karl.

"itu soal gampang.tapi pertama-tama aku harus bernegoisasi dahulu dengan Raja Naravarman. biar bagaimanapun dialah yang memberikan kita tanah ini untuk kita tinggali dan kita manfattkan" tegas Gustav.

Karl mengangguk-angguk setuju. "kamu benar. sebagai seorang Bangsawan yang berada dibawahnya. mungkin ia akan merasa enggan untuk mengizinkanmu menjadi Raja atas tanah yang ia berikan padamu".

Gustav mengetuk-ngetukkan jari kanannya diatas meja. ia tengah berpikir kata-kata apa yang cocok untuk dibicarakan kepada Raja Naravarman mengenai niatnya. sementara diluar sinar matahari sore menyorot masuk kedalam ruangan. 

"akan kupikirkan nanti. aku merasa lelah sekali hari ini. sekarang aku mau pulang, kita ketemu besok disini untuk membahas soal ini dan beberapa hal yang lain" .

"Baiklah. kamu istirahat saja dahulu dulu kalau begitu. jangan sampai kau ambruk gara-gara ini. ingat, kita semua mengandalkanmu dan kepemimpinanmu" kata karl.

keduanya kemudian berpamitan. Gustav menaiki kereta kudanya dan memerintahkan kusir kereta kuda untuk berjalan ke rumahnya.