Chereads / Teror Boneka Smaylda / Chapter 2 - Bab 2 Menyakiti Diri Sendiri

Chapter 2 - Bab 2 Menyakiti Diri Sendiri

Dalam cerita horor yang menyeramkan ini, Rosa memutuskan untuk memberi makan kegelapan dalam dirinya. Pengaruh Kekuatan Iblis itu membuatnya semakin terjebak dalam rasa sakit yang tak terhingga.

Rosa, yang telah kehilangan akal sehatnya, melakukan tindakan mengerikan pada dirinya sendiri. Dalam keputusasaannya yang melampaui batas, ia mencabik-cabik kulitnya dengan kuku panjangnya dan membiarkan darah mengalir seperti sungai ke lantai kamarnya.

Tanpa ada pengawasan yang memberikan perhatian, Rosa tenggelam dalam kegelapan yang menghantui dan menyiksanya. Setiap tindakan yang ia lakukan pada dirinya sendiri, bagaikan nyanyian kehancuran yang melengkapi suasana seram kamarnya.

Rosa bergumam dengan suara bergetar, "Semakin banyak aku menyakiti diri, semakin puas Smaylda".

Smaylda tertawa jahat, "Yess, Rosa. Teruslah menyakiti dirimu sendiri. Berikan aku kekuatan yang lebih besar!

Rasa sakit dan kehancuran semakin mendominasi Rosa. Dia kini hidup dalam ketidaksempurnaan dan penderitaan yang tak terhingga. Tubuhnya penuh dengan luka dan jiwanya tertutupi oleh bayang-bayang kegelapan.

Kemudian, ibu Rosa memasuki kamarnya dengan cemas setelah mendengar suara gemetar yang kuat. Dia terkejut melihat keadaan putrinya yang terluka parah.

Ibu Rosa terisak, "Rosa! Apa yang kamu lakukan? Kamu harus berhenti, sayang!".

Rosa dengan suara lemah, "Aku terjebak, ibu. Boneka Smaylda telah merasuk ke dalam pikiranku. Aku tidak bisa menghentikannya, rasa sakit ini begitu kuat".

Ibu Rosa berlutut menghampiri Rosa dengan penuh kasih sayang Bersikaplah kuat, sayang. "Kita akan mencari cara untukmenghilangkan pengaruh boneka itu dan menyembuhkanmu".

Rosa menggeliat kesakitan, "Tapi bagaimana, ibu? Aku seakan terjebak dalam lingkaran kegelapan ini".

Ibu Rosa mencoba menenangkan Rosa, "Kita akan mencari bantuan. Aku akan menghubungi seorang ahli roh jahat yang terkenal di desa ini. Dia mungkin memiliki pengetahuan dan kekuatan untuk mengusir Kejahatan dari tubuhmu".

Ibu Rosa kemudian berpikir, bukankah boneka ini sudah dibuang jauh kemarin dari rumahnya. Tapi sangat anek seklai, boneka ini sekarang sudah ada di kamar Rosa lagi dan menyakiti Rosa lebih dalam. Ibu Rosa lalu menenangkan Rosa kembali. Dia mengobati lukanya dan membiarkan Rosa tidur kembali di ranjang tidurnya dan Laura pun keluar kamar dan melanjutkan tidurnya.

Tanpa Ibu Rosa sadari Rosa yang tidak dapat lagi mengendalikan pikirannya, terobsesi untuk bunuh diri dengan cara mencekik lehernya sendiri. Saat bulan penuh tersembunyi di balik awan, ia duduk di kamarnya yang gelap, dengan boneka Smaylda di genggamannya.

Rosa berbisik kepada dirinya sendiri, "Aku tidak bisa lagi, tidak ada lagi alasan untuk hidupku. Aku harus berhenti menderita".

Tiba-tiba, di tengah keheningan malam itu, Rosa mendengar suara aneh yang terdengar dari boneka Smaylda. Hampir tiap malam Rosa diteror oleh boneka Iblis itu.

Smaylda dengan suara serak, "Rosa, tidak ada kebebasanmyang kamu cari dari kematian. Aku tahu keputusasaanmu, tetapi ingatlah bahwa ada harapan di luar sana.

Rosa terkejut, "Siapa yang berbicara? Apa ini bagian dari khayalan ku?".

Smaylda senyum jahat, "Aku, Smaylda. Aku telah menghuni boneka ini selama bertahun-tahun, menyerap kegelapan dan keputusasaan dari setiap orang yang menyentuhku. Aku datang kepadamu untuk memberikanmu pilihan".

Rosa bingung "Apa maksudmu?".

"Kamu bisa lanjutkan rencanamu, tetapi apakah kamu benar-benar ingin hidupmu berakhir di sini, dalam kegelapan dan kesepian? Aku bisa menawarkanmu kehidupan baru, berbeda dari segala sesuatu yang kamu tahu. Hanya jika kamu bersedia melepaskan keinginanmu untuk bunuh diri", ujar suara seram Smaylda.

Rosa ragu-ragu, "Kehidupan baru... Bagaimana mungkin itu?".

Smaylda melihat Rosa dengan penuh nafsu, "Ah, itu sederhana. Kamu hanya perlu melepaskanku dari boneka ini dan mengizinkan aku memasuki tubuhmu. Kamu akan menjadi bagian dari diriku dan bersama-sama, kita akan menaklukkan dunia tanpa batas".

Rosa merasa sangat takut, "Tidak! Aku tidak ingin menjadi seperti kamu, mahluk kegelapan! Tidak ada kebahagiaan yang bisa didapat dari membenamkan diri dalam kejahatan!".

Smaylda tertawa jahat, "Kamu masih belum memahami, Rosa. Keputusasaanmu dan dorongan untuk bunuh diri telah memberiku kekuatan besar. Aku akan membebasimu dari penderitaanmu dan menggantinya dengan kegelapan abadi".

Rosa dengan berani, "Aku tidak akan membiarkanmu menguasai pikiranku! Aku akan menghancurkanmu, boneka jahat!".

Mendengar perkataan Rosa, boneka Smaylda bergerak dengan sendirinya, tangan yang tadinya lentur di sekitar leher Rosa tiba-tiba menjadi kaku.

Rosa bergumam dengan nafas yang tersengal-sengal, "Aku tidak akan menjadi budakmu, Smaylda!".

Dia mengumpulkan semua kekuatan yang dia miliki dan dengan segenap keberanian, Rosa melemparkan boneka Smaylda ke lantai dengan kekuatan penuh. Boneka itu berputar-putar sejenak sebelum terlempar dan pecah menjadi potongan-potongan kecil.

Suasana seram dan horor langsung berkurang seketika. Rosa merasa segera setelah boneka itu hancur. Ruangan yang tadinya gelap dan angker berubah menjadi terang benderang dan aman.

Tiba-tiba, boneka iblis Smaylda kembali utuh seperti tidak pecah. Rosa yang melihat hal tersebut sangatlah terkejut dan tambah merasa takut. Rosa melangkah dengan hati-hati ketika tiba-tiba, dia terjebak dalam kegelapan. Tangan-tangan tak terlihat yang mencengkeram lehernya dan mulai mencekiknya. Dia berjuang untuk mengambil nafas terakhirnya. Tubuhnya melemah, dan dia hampir kehilangan kesadarannya.

Rosa merasakan sesak napas, "Tolong... lepaskan aku... aku tidak bisa... bernafas".

"Kamu sudah mengetahui terlalu banyak, Rosa. Aku tidak bisa membiarkanmu hidup lagi", suara boneka Smaylda.

Rosa berusaha keras untuk membebaskan dirinya. Dia menendang dan menggigit, mencoba melawan kekuatan tak terlihat yang memegangnya. Tetapi itu semua sia-sia. Semakin lama, semakin sulit baginya untuk bertahan.

Rosa sekarang dalam keadaan panik, "Mengapa kamu melakukannya? Aku tidak tahu apa-apa... Tolong, beri tahu aku! Aku minta maaf jika aku telah melakukan sesuatu yang salah!".

Suara Misterius: Kamu tahu terlalu banyak tentang rahasia ini, Rosa. Aku tidak bisa mengizinkanmu melanjutkan hidupmu dengan membawa beban ini.

Rosa berusaha menjelaskan, "Aku tidak sengaja mengetahuinya, aku berjanji! Aku tidak akan memberitahukan siapa pun!".

"Janji? Apakah kamu berpikir aku bisa percaya padamu? Kamu tahu terlalu banyak, dan aku tidak bisa mengambil risiko", suara seram itu kembali terdengar menjawab ucapan Rosa.

Rosa mencoba dengan segala yang ada padanya. Dia mencoba untuk menjelaskan bahwa dia hanya seorang yang tidak bersalah dan tidak punya niat jahat, tetapi suara misterius itu tidak terpengaruh. Kegelapan semakin dalam dan rasanya seperti kehilangan segala harapan.

Tiba-tiba, pintu di sebelah mereka terbuka dengan keras. Cahaya memancar masuk ke dalam ruangan yang gelap. Seorang pria berdiri di ambang pintu, memandang dengan penuh kejutan dan kekhawatiran.

"Rosa, Apa yang sedang terjadi di sini?!", ujar seorang pria pada Rosa

Rosa dalam keadaan lemah, "Tolong... tolong aku... kak", ujar Rosa pada Pria itu.

Pria itu dengan cepat mendatangi Rosa dan melepaskan cengkeramannya yang kuat. Dia memegang Rosa dengan lembut, mencoba membantunya untuk pulih.

"Jangan khawatir, aku ada di sini untukmu sekarang. Apakah kamu baik-baik saja?", ujar Pria itu.

Rosa mengeluarkan suara lemah, "Aku... aku rasa begitu... terima kasih".

Ternyata pria itu adalah kakaknya Rosa yang bernama Edwin.