Chereads / Enaknya pacar temen / Chapter 4 - 4 cemburu

Chapter 4 - 4 cemburu

"Beb tuh Titi Dateng…" kata Mela menyenggol Evan yang sibuk sama hp langsung noleh ke Titi.

"Sorry ya Mel aku telat soalnya resto rame." Kata Titi gabung di meja.

"Iya gapapa. Lagian aku sama Evan baru beres keliling mall. Ya ga sayang?" Tanya Mela noleh ke Evan.

Evan daritadi merhatiin Titi yang pake seragam kerja ketat dengan rok panjang robek sampai ke pangkal paha. "Ah, i ya…"

Titi senyum ke Evan. "Hallo Van."

"Eh, hallo Ti." Evan masih gugup aja ngeliat wajah cerita Titi.

"Jadi kenapa kamu nyuruh aku Dateng ke sini. Kamu mau aku jadi obat nyamuk?" Goda Titi ke Mela.

"Ga gitu Ti. Tapi aku mau kenalin kamu sama seseorang." Mendengar Mela, Titi dan Evan kaget.

"Kamu mau kenalin siapa?" Tanya Evan.

"Ada deh!" Jawab Mela terus angkat telpon. "Bentar, doi Uda datang, aku samperin dulu ya ke depan." Kata Mela terus keluar cafe.

Evan menoleh ke Titi. "Kamu bakalan dikenalin sama siapa?" Tanya Evan.

"Ih aku juga ga tau." Jawab Titi.

"Serius kamu ga tau atau pura-pura ga tau?" Muka Evan jelas jealous.

"Apaan sih Van. Kamu ga cocok cemburu, aku yang harusnya cemburu kamu jalan seharian sama Mela ga ngabarin aku." Kata Titi.

"Sorry, aku niatnya mau telpon kamu atau mampir ke kamu habis anterin Mela. Tapi kita ketemu disini."

Obrolan Titi Evan harus berhenti karena Mela narik seseorang.

"Nih kenalin, kak Bara, dia ini pemilik cafe hits di kota sebelah. Ka bara, ini Evan pacar Mela dan ini Titi sahabat Mela." Kata Mela.

"Hallo, kenalin aku Bara." Kata bara ngulurin tangan.

Titi langsung berdiri dan menjabat tangan Bara. "Aku Titi."

"Evan!" Kata Evan rada dingin.

"Ayo duduk kak." Mela keliatan akrab banget sama Bara.

"Loh, kamu kerja di resto A?" Tanya Bara ke Titi pas ngeliat logo baju Titi.

"Eh iya. Ketauan ya." Jawab Titi.

"Itu saingan aku." Jawab Bara.

"Ooh… hehehe… yah aku cuma cari uang aja kok di situ."

"Hahaha nggak apa-apa kok nggak usah takut aku, aku cuma bercanda kok."

"Oh heheee…" Titi dan Bara mulai ngobrol dengan tatapan sinis Evan yang ga suka sama Bara.

Evan ke Mela. "Kamu kenal darimana?"

Mela senyam senyum, "itu aku kenal pas ada photoshoot aku pikir Bara Ama Titi cocok kan? Gimana menurut kamu ay?"

Evan narik nafas dalam. "Aku ga tau."

"Kita pergi yuk. Biar mereka akrab." Kata Mela.

"Tapi Mel…"

"Ayo ay, ga pake tapi tapian…" Mela maksa Evan pergi.

"Loh kamu mau kemana Mel?" Tanya Titi.

"Beli sesuatu dulu!" Jawab Mela kabur membawa Evan.

Mela kedipin mata ke Bara ngasih kode.

****

Nggeng…

Titi turun dari moge Bara.

"Thanks ya udah anterin. Sorry jadi ngerepotin kamu kan." Kata Titi sungkan.

"Ga sama sekali. Aku senang bisa anter kamu. Btw boleh ga kapan-kapan aku mampir ke kos kamu ni?" Tanya Bara.

"Ya oke aja sih tapi jangan malam ini ya karena besok aku shift pagi." Jawab Titi.

"Hehehe, as soon pokoknya meski ga malam ini, oke goodnight Titi…"

"Thanks ya, bye…"

Titi baru mau buka pintu kos tiba-tiba.

"Seneng banget kayaknya?" Suara Evan ngagetin, Evan ketiduran di kursi teras kamar Titi.

"Astaga! Evan, sejak kapan kamu disini. Aku ga liat mobil kamu di depan." Titi kaget.

"Baru aja kok."

"Kamu ga ngabarin sih, jam berapa kamu ke sini?" Tanya Titi.

"Sejam lalu. Aku penasaran aja kamu sama dia kemana."

"Oh Mela ga kasih tau? Aku ke acara MasterChef sama Bara, nemenin dia hunting gitu."

"Oooh…" jawab Evan melangkah mendekati Titi lalu mengawasi rambut Titi ke belakang. "Cuma gitu aja?"

Titi tersenyum tipis. "Ya iya. Kamu pikir?"

"Aku kira…" Evan mendekatkan bibirnya ke telinga Titi, "kamu beginian…"

Hek!

Titi kaget pas Evan mengulum telinganya tiba-tiba.

"Vannn…" Titi menahan dada Evan, "masuk dulu yak." Kata Titi membuka pintu kamar.

Evan terus menempel ke Titi, menciumi tengkuk dan leher Titi, terus mengecup dan melumat kulit Titi.

"Van, aku mandi dulu ya." Kata Titi menahan Evan.

Tapi tangan Evan ga lepas memeluk Titi dan bibir Evan ga mau menjeda ciumannya di tengkuk Titi.

"Van…" lirih Titi mulai terangsang.

"Uuummmm ….." Evan terus membabi buta nyupangin leher Titi.

"Vannn… besok aku kerja loh…" lirih Titi mendongak, pasrah dengan serangan Evan.

"Uuummmhhhh…. Eeengghh…" tangan Evan dengan gercep menelusup masuk ke kemeja Titi, terus naik menyingkap baju Titi merayap ke punggung dan ctek! Bh Titi lepas membebaskan payudara Titi , tangan Evan menangkap bukit kembar Titi, memijat dengan penuh hasrat.

"Eeeuuuhhhhhh…. Vaaaannn…" desah Titi terdesak karena Evan terus mendorong hingga ke dinding.

Ciuman Evan terlepas sesaat lalu menatap wajah Titi yang keliatan lelah. "Bohong kamu Ti, kamu tidur sama Bara?"

"Hah, aku ga sepecun itu Van…" jawab Titi kesel.

"Liat aku Ti, aku ga suka kamu kenal sama Bara!" Gamit Evan di dagu Titi lalu dengan serakah melumat habis bibir basah Titi.

"Uuummmhhhhh….. uuuuummmmmhhgg…"

"Aaaahhhhh Vannn…" desah Titi, satu kakinya tertekuk dan menyundul kontol tegang Evan. "Aku mungkin keliatan murah di mata kamu Van tapi aku ga semurahan itu kok. Aku ga ngobrol body aku Van, kalau ga ngapain aku tinggal di kos sempit kayak gini, harusnya aku udah tinggal di apartemen kan?"

Evan memeluk erat pinggang ramping Titi, muka sayu Titi bikin Evan gemas dan ingin cepat cepat nyemprotin Pejunya di wajah Titi. "Aku bisa kasih kamu apartemen Ti, what ever, aku bisa kasih kamu Ti…" kata Evan kembali melahap bibir Titi yang setengah terbuka.

"Uummmm….  Aaahhh… ngggmmmmmm…."

Hossshh..

Ciuman panjang membuat Evan dan Titi kehabisan nafas.

"Aku ga mau kesannya morotin kamu Van, tapi Bara udah tau aku kos disini mungkin nanti dia bakalan mampir." Jawab Titi jujur.

"Cih, terus kalian bakalan begini, ngewe di ranjang bekas kita gitu?" Evan tambak kesal dan bringas, dengan kasar Evan menyedot bibir Titi, menggigit kasar sampai bibir Titi pecah dan berdarah.

"Ahh Van, kamu kalau marah jadi kasar mainnya." Kata Titi narik kemeja Evan.

"Sorry…"

"Ga apa apa… aku senang, itu artinya kamu mulai main hati sama aku, bener ga? Atau aku kepedean?"

Sreet!!

Evan menjambak rambut Titi lalu menyambar leher jenjang Titi.

Sluurrrppp…. Uuummmm….

Dibuatnya tanda cinta disana. Persetan besok Titi kerja.

Sluurrrppp, bibir Evan berakhir di telinga Titi, "kamu bikin aku marah Ti…" lirih Evan sambil membongkar celananya.

"Hehe… jangan buru-buru…" jawab Titi mengelus kemeja Evan lalu membuka satu-persatu kancing kemeja Evan.

Sreet!!

Evan buru-buru melepaskan kemejanya lalu celananya.

"Kamu cemburu sama aku? Kenapa ga kamu cemburu karena Mela dan Bara keliatan dekat dan mesra. Kamu salah orang Van…" kata Titi mengelus perut sixpacks Evan, terus mengelus dan menciumi otot perut Evan yang menegang.

"Aaaahhh…." Jambakan Evan di rambut Titi makin kasar bersamaan lenguhan nikmat disela giginya yang bergemeletuk kasar. "Uuughhh… geli banget dijilatin sama kamu Ti."

Slurrrppp…. Jilatan kasar Titi di puting Evan makin gencar bersamaan tangannya yang menangkap kontol Evan yang tegang.

"Aaackkk… Titi…" lirih Evan mendesah panas pas tangan Titi mengurut tytyd Evan sambil disedot teteknya.

"Aaahhh Tiii…" jambakan Evan di rambut Titi makin kuat bersamaan mulut Titi yang mulai bergerilya di kontol Evan, sedotan Titi makin dalam dan kenceng bikin kontol Evan makin tegang..

"Aaaaaahhhhhh…"