Rahang Mark yang kokoh menegang, "Tapi Bayi itu adalah milikku. dan aku menginginkannya."
Yaa, tentu saja Mark menginginkan bayi itu, jolene teringat, bagaimana mereka pernah berbaring bersama dalam bahagia, saat itu sambil berpelukan sesudah bercinta, mereka membahas tentang masa depan, mereka berdua menghendaki anak. Mark bilang pasti sangat menyenangkan jika ia memiliki seorang anak laki-laki, tapi seandainya mereka mendapatkan anak perempuan lebih dulu, itu akan lebih baik. Orang bilang, seorang anak perempuan akan mengisi hati ayahnya dan mengajarkan tentang cinta.
Tapi Mark tidak boleh memiliki anak ini.
"Aku bilang tidak ada bayi." tegas Jolene ketus,
"Jangan bohong padaku. Aku tahu kamu hamil",
"Kenapa kau memaksa. Aku benar-benar tidak hamil", ulang Jolene dengan putus asa, wajahnya menunjukkan kelelahan yang dalam,
Mark tampak terpukul, sepertinya ketakutannya menjadi nyata,"Katakan padaku, apa yang telah kau lakukan pada bayiku ?",
"Kau jangan bicara sembarangan. aku tidak sepicik seperti dirimu, yang bisa melakukan hal-hal keji menjijikkan dibelakang, bisa-bisanya kau meniduri isteri ayahku. padahal nyata-nyata aku masih bersamamu. dasar brengsek. shame on you !",
"Aku tidak melakukan itu. kau salah paham padaku !",
"Aku tahu kau pasti akan menyangkalnya!!. sayangnya aku sudah melihat dengan kedua mataku sendiri saat kau sedang memeluknya !",
"Apapun yang kau lihat ... tapi aku tidak pernah mengkhianatimu. aku tidak pernah meniduri vina",
"Lalu bagaimana kau menjelaskan padaku tentang bagaimana Vina bisa berada di kamarmu di malam selarut itu ?!, hal penting apa yang tidak bisa ditunda untuk dibicarakan esok hari ?? dan mengapa harus dibicarakan dalam kamar berdua ?",
"Vina ingin membicarakan sesuatu denganku", jawab Mark dengan raut wajah tidak berdaya,
Kemarahan Jolene seolah memuncak hebat, ia ingat dengan jelas, bagaimana ia menemukan Mark sedang memeluk Vina dikamarnya saat itu,
"Apa kau pikir aku bodoh ?, yang akan percaya dengan kata-kata denial-mu itu ?? bahkan sejak awal semua orang juga sudah tahu, dari cara Vina memandangmu. meskipun kau selalu mengatakan padaku bahwa kalian hanya sahabat lama, tapi aku bukan gadis naive yang tidak bisa melihat jika Vina sangat menginginkanmu. Aku hanya tidak menyangka jika kau sama rendahnya dengannya. mau bermain-main dengan istri orang. perempuan yang delapan tahun lebih tua darimu ",
"Sudah kubilang. aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya joo !, Aku tidak pernah memiliki perasaan special padanya, kenapa kau tidak mau percaya padaku. kenapa kau berpikiran sempit dan lebih senang berprasangka dengan hal yang tidak pernah kulakukan ?",
Jolene tersenyum sinis, tidak menghiraukan bantahan Mark. ia tampak lebih senang dengan mengutarakan seribu pertanyaan yang selama ini ada dibenaknya, "Setelah menduda sekian tahun, aku tidak mengerti mengapa ayah tiba-tiba tergoda untuk menikah lagi, Apalagi dengan perempuan yang jauh lebih muda darinya...",
"Semua orang mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya... sangat wajar jika ayahmu ingin seseorang untuk menemani hari-harinya, ia sudah terlalu lama hidup sendiri....",
"Tetapi sayangnya ayah salah pilih. nyatanya ia bukannya mendapatkan kebahagiaan yang dicarinya ... justru pengkhianatan kejam yang diterimanya ",Mata kuning Jolene yang keemasan menatap kearah Mark dengan jijik."Bahkan sebelum bulan madunya berakhir. istri barunya itu memilih meninggalkannya dirumah untuk bersenang-senang sendiri ",
"Jolene dengarkan aku.... aku tidak mencoba membela Vina... tetapi ayahmu----",
"Tutup mulutmu !, Jangan pernah berani menjelekkan ayahku."Amarah Jolene pecah. "Ayahku orang baik. ramah. dan selalu positive. sayangnya ia terlalu mudah percaya pada orang lain. Ayahku jauh lebih baik daripada kamu !!, kau menipunya. merampoknya. mengambil istrinya. juga usahanya. kau tahu betul W Bank adalah hidupnya ",
Jolene berhenti berbicara, ia tampak menekan dadanya. berusaha menenangkan dirinya yang tampak terguncang hebat.
"Aku tidak menipu dan merampok ayahmu joo-", bantah Mark dengan tenang, "Aku hanya mencoba melakukan yang terbaik untuknya dan untuk semua orang di W Bank",
"Bullshit !!, "Jolene tampak kembali meradang. "Kau lelaki licik yang Hina !!, Hanya orang yang berhati kejam yang bisa mengkhianati seseorang yang sudah menolongnya ... Oh yaa, aku tahu kenapa kau jauh-jauh datang ke jakarta, dan aku tahu siapa yang membawamu. Richard sudah memberitahuku hal yang sesungguhnya ",
"Dan mungkin sebagian besar yang dikatakannya adalah kebohongan ",
"Tidak ada alasan bagi Richard untuk berbohong padaku ",
"Dia akan melakukannya. karena dia sangat membenciku."
"Huh tidakkah itu mengherankan? Segera setelah W Bank dengan aman menjadi milikmu, kau tendang ia keluar. lalu kau menuduhnya ceroboh dan tidak bertanggung jawab..."
"Percayalah padaku. Richard memang begitu !",
"Aku tidak akan percaya kebohonganmu lagi ",
"Semuanya adalah kenyataan. fakta. jika aku tidak segera mengambil alih, W Bank akan bangkrut. dan banyak orang termasuk ayahmu akan hancur. aku melakukannya demi kebaikan semuanya. Yang kulakukan sudah sesuai procedure yang benar joo~",
"Iya. memang semua sesuai procedure-mu untuk membunuh ayahku. dan 'Selamat' akhirnya kau berhasil melakukannya Mark !!", jawab Jolene dengan suara bergetar,