Chereads / IMAN KARAKTER / Chapter 14 - Membangun Fondasi Iman yang Tidak Goyah

Chapter 14 - Membangun Fondasi Iman yang Tidak Goyah

Membangun Fondasi Iman yang Tidak Goyah

Fondasi adalah dasar yang kuat dan kokoh untuk membangun suatu struktur. Tanpa fondasi yang kokoh, struktur tersebut akan mudah roboh dan tidak dapat bertahan dalam menghadapi guncangan atau cobaan. Hal yang sama berlaku dalam kehidupan iman kita. Untuk memiliki iman yang kokoh dan tahan uji, kita perlu membangun fondasi iman yang tidak goyah. Fondasi iman yang kuat akan memampukan kita untuk menghadapi tantangan dan godaan dengan teguh dan tetap setia kepada Tuhan. Satu ayat pendukung yang relevan dengan tema ini adalah dari Surat 1 Korintus 3:11, "Sebab tidak ada fondasi lain yang dapat diletakkan selain dari pada yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus."

Pertama-tama, fondasi iman yang tidak goyah adalah Yesus Kristus sendiri. Dalam ayat pendukung di atas, jelas disebutkan bahwa hanya Yesus Kristus yang dapat menjadi dasar atau fondasi iman kita. Yesus adalah batu karang yang kokoh dan tak tergoyahkan, di mana kita bisa membangun kepercayaan dan pengharapan kita. Ketika kita menempatkan iman kita pada Yesus Kristus, kita mengalami pertobatan dan keselamatan yang abadi, serta mendapatkan akses kepada Allah sebagai Bapa kita yang penuh kasih. Hanya dengan fondasi yang benar ini, kita dapat membangun iman yang tahan uji dan tidak mudah goyah dalam menghadapi segala situasi hidup.

Kedua, fondasi iman yang tidak goyah adalah Firman Tuhan. Dalam Surat Roma 10:17, tertulis, "Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." Firman Tuhan adalah dasar yang kokoh untuk memperkuat dan memperluas iman kita. Ketika kita secara aktif terlibat dalam membaca, mempelajari, dan merenungkan Firman Tuhan, kita mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakter dan kehendak-Nya. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup dalam kebenaran dan ketaatan, serta memberikan hikmat dan petunjuk dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Dengan fondasi Firman Tuhan yang kukuh, kita dapat mengatasi keraguan dan godaan yang datang menggoyahkan iman kita.

Ketiga, fondasi iman yang tidak goyah adalah doa yang penuh pengharapan. Dalam Surat Filipi 4:6-7, Allah berjanji, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Dan damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hatimu dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Doa adalah saluran komunikasi langsung dengan Allah, tempat kita dapat mengutarakan segala keinginan, kekhawatiran, dan perasaan kita. Ketika kita berdoa dengan penuh pengharapan dan tulus, Allah memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus, memberikan ketenangan dan kekuatan di tengah tantangan hidup.

Keempat, fondasi iman yang tidak goyah adalah komunitas kepercayaan yang saling menguatkan. Dalam Surat Ibrani 10:24-25, tertulis, "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling menggugah dalam kasih dan dalam pekerjaan yang baik, dan jangan meninggalkan pertemuan-pertemuan kita, seperti beberapa orang biasa melakukannya, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya, karena kamu tahu, bahwa hari itu semakin dekat." Bersama-sama dengan sesama orang percaya, kita dapat saling menguatkan dan mendukung iman satu sama lain. Dalam persekutuan yang saling memperhatikan, kita dapat membagikan pengalaman iman, membangun persekutuan doa, dan menyemangati satu sama lain dalam menghadapi cobaan dan kesulitan.

Kelima, fondasi iman yang tidak goyah adalah kehidupan yang taat dan setia kepada Tuhan. Dalam Surat Yakobus 1:22, tertulis, "Tetapi hendaklah kamu melaksanakan firman itu dan jangan saja mendengarkan saja, karena jika kamu hanya mendengarkan saja, kamu menipu diri kamu sendiri." Ketaatan dan kesetiaan dalam hidup kita adalah bukti dari iman yang hidup dan berarti. Ketika kita hidup sesuai dengan ajaran dan perintah Allah, kita menunjukkan keteguhan dan kedalaman iman kita kepada dunia luar. Dengan hidup yang taat dan setia, kita menjadi saksi hidup bagi kebenaran dan kasih Kristus.

Dalam kesimpulannya, membangun fondasi iman yang tidak goyah adalah penting dalam menghadapi segala situasi hidup. Fondasi iman yang kokoh adalah Yesus Kristus sendiri sebagai dasar, Firman Tuhan yang memperkuat, doa yang penuh pengharapan, komunitas kepercayaan yang saling menguatkan, dan kehidupan yang taat dan setia kepada Tuhan. Dengan fondasi yang benar ini, kita dapat menghadapi tantangan dan godaan dalam hidup dengan teguh dan tetap setia kepada Tuhan. Kiranya iman kita senantiasa dibangun dan diperkuat, sehingga kita menjadi saksi hidup bagi kasih dan kuasa-Nya yang tak tergoyahkan.