Setelah semua kekacauan itu berakhir, saat ini aku dan Alicia berada di tempat evakuasi para Elf, yaitu di dalam sebuah rumah pohon yang terletak jauh di dalam hutan, sehingga tempat ini masih belum terjangkau oleh api.
Tapi, tentu saja, bukan berarti semua kekacauan ini akan berakhir begitu saja.
Sekarang ini, bersama dengan semua Elf yang selamat, kami sedang malakukan diskusi untuk merebut kembali desa mereka.
Sepertinya dalang dibalik kebakaran hutan ini masih berada di sana. Aku dan Alicia diminta oleh kepala desa Elf untuk ikut turut membantu di dalam diskusi kali ini.
Yah, aku masih memiliki utang kepada mereka karena telah menyelamatkan kami, jadi mau tidak mau aku harus ikut adil di dalam pertempuran ini.
Tampaknya di dalam desa masih ada sisa Elf yang tertinggal, dan saat ini mereka sedang bersembunyi di dalam sebuah rumah pohon yang menjadi pusat dari desa mereka, yaitu Pohon Suci, Elgia.
Untuk sementara mereka masih selamat.
Tapi, sekarang yang menjadi masalahnya adalah—
"Naga Jahanam, Rodan. Apa kita punya cara untuk mengalahkannya?" tanya seorang prajurit Elf pria, dia memiliki rambut pirang panjang, dan memiliki wajah yang feminim, namun dia merupakan prajurit terkuat diantara para Elf.
Aku dapat melihat dari parasnya yang tegas, dan juga ototnya yang terbentuk. Selain itu, berbeda dari prajurit Elf lainnya, dia memiliki panah yang tampak mencolok. Menurut penjelasan Alicia, sepertinya itu adalah senjata sihir.
Melihat orang yang sangat kuat seperti dia mengatakan bahwa dia tidak dapat mengalahkan naga itu. Sebenarnya seberapa kuat lawan yang akan kami hadapi?
Serius, apa aku harus ikut campur ke dalam pertarungan ini?
Aku tidak yakin aku bisa berguna.
Aku juga tidak ingin memiliki pengalaman diambang kematian sekali lagi.
"Oi, Alicia, apa kau yakin tidak punya semacam kekuatan untuk menyegel naga itu? Bukankah itu selalu ada, cerita tentang seorang dewi yang menyegel mahkluk jahat atau apapun itu," bisikku kepada Alicia yang berada di sampingku.
"Ya ampun, apa kau lupa? Kekuatanku sekarang telah berkurang berkat penalti karena aku turun ke dunia fana, seharusnya kau tau itu."
"Uuh, benaran nih tidak ada cara lagi? Terus apa yang harus kita lakukan?"
Entah kenapa ini hanya membuat situasinya menjadi tampak semakin mustahil.
Lawan kami kali ini adalah salah satu dari mahkluk terkuat di dunia ini, yaitu seekor naga. Aku memang sangat ingin melihatnya secara langsung jika bisa, tapi aku tidak mau menjadi abu begitu aku melihatnya.
"Kita sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk terus berdiskusi seperti ini. Bahkan, selagi kita melakukan ini, saudara kita yang ada di Pohon Suci sedang berjuang menunggu bantuan kita! Ayolah, aku yakin kita bisa melakukannya! Jika kita menyerang naga itu secara bersamaan, kita pasti bisa mengulur waktu untuk menyelamatkan saudara kita yang terjebak di sana!" sahut seorang prajurit Elf muda dengan penuh semangat.
Mendengar itu, kepala desa, yang merupakan Elf paling tua diantara mereka mengangkat suaranya. "Sayangnya, di depan pintu Pohon Suci juga terdapat salah satu dari pimpinan pasukan Raja Iblis, Estella Sang Vampir Bulan Merah. Sekalipun kita memiliki kekuatan untuk mengulur waktu dengan naga itu, kita tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengalahkan Vampir itu."
"Uuh, kenapa pimpinan Raja Iblis menyerang desa kita?"
"Kemungkinan dia berniat untuk menjadikan Pohon Suci sebagai pangkalan. Seperti yang kita tau, monster bertipe undead memiliki kekuatan [Energy Drain], dia mungkin bermaksud untuk menyerap kekuatan sihir yang melimpah dari Pohon Suci. Jika kita membiarkannya melakukan itu, maka seluruh hutan ini akan tamat, karena hutan ini dapat bertahan hidup juga berkat kekuatan Pohon Suci."
"…."
Mendengar penjelasan dari kepala desa, semua Elf langsung terdiam, mereka hanya bisa menunduk dengan wajah yang suram karena menemui jalan buntu.
Yah, perasaan itu juga ada pada diriku.
Aku tidak percaya, minggu pertamaku di dunia ini, aku akan segera disuruh untuk melawan monster yang terdengar seperti last boss itu.
Bukankah urutannya terlalu jauh?
Aku bahkan belum membunuh slime.
Ngomong-ngomong, aku tidak tau apakah ini waktu yang tepat untuk menanggapinya. Tapi, aku heran kenapa orang yang terlihat seperti gadis kecil berumur 13 tahun itu adalah seorang kepala desa?
Apa dia benar-benar orang yang paling tua di desa ini?
Aku tau bahwa Elf memiliki umur yang panjang dan juga awet muda, tapi bukankah ini terlalu berlebihan. Tidak bisakah dunia ini membuat setingannya dengan lebih baik?
Selagi aku memikirkan hal itu, tiba-tiba seorang pria Elf mengangkat tangannya dan membuat semua orang menatap ke arahnya.
"Sebenarnya aku sudah penasaran dari tadi. Tapi, siapa mereka berdua? Bukankkah mereka manusia, apa yang mereka lakukan di sini?" tanya pria Elf itu, yang mana menatap kami dengan tatapan yang tajam.
Itu membuatku terkejut karena pembahasannya tiba-tiba mengarah kepada kami.
Sepertinya, sama-sama tidak menduga hal itu, Alicia juga sedikit terkejut, dia dengan buru-buru bersembunyi di belakangku ketika menerima tatapan tajam dari semua Elf yang ada di sana.
Itu juga membuatku takut.
Apa mereka memiliki semacam dendam kesumat kepada umat manusia?
Rasanya tatapan mereka sedikit berbahaya.
"Umm, kami—"
Pada saat aku sedang berpikir tentang apa yang harus kukatakan, tiba-tiba gadis Elf yang selalu berada di samping kami menyelaku.
Dia adalah gadis elf yang sebelumnya pernah kami selamatkan, namanya adalah Elvy.
"Mereka adalah penyelamat hidupku. Ketika aku sedang diserang oleh monster, mereka menyelamatkanku dan juga menyembuhkanku. Jadi aku tidak akan tinggal diam jika kalian menghina penyelamat hidupku," sela Elvy yang langsung maju ke depan untuk membela kami.
Uuh, entah kenapa aku merasa ingin menangis.
Dia benar-benar gadis yang baik. Aku bersyukur karena telah menyelamatkannya waktu itu.
Tapi, sekalipun suaranya membantu kami, itu masih belum bisa menghilangkan kecurigaan semua orang terhadap kami.
Melihat itu, kepala desa juga ikut membantu. Dia tersenyum dan berkata dengan suara yang lembut dan halus, seperti orang tua yang sudah berumur.
"Jangan khawatir, wanita yang ada di sana— Alicia-san merupakan pengguna [God Sense] yang sama sepertiku, jadi mereka adalah orang baik."
"[God Sense]?!"
"Manusia itu?!"
"Aku tidak bisa mempercayainya!"
Mendengar hal tersebut, semua Elf tampak sangat terkejut dan mereka mulai menatap Alicia dengan tatapan yang kagum.
—[God Sense], itu adalah sebuah berkah yang sama seperti para dewa, yaitu kekuatan untuk melihat dan berbicara dengan para roh. Bahkan diantaranya juga ada yang dapat melakukan kontrak dengan mereka.
Yah, tapi milik Alicia sedikit berbeda, itu bukan berkah dari para dewa. Melainkan karena dia adalah dewa itu sendiri, jadi wajar saja jika dia memilikinya.
Tampaknya, ketika aku sedang melawan monster yang seperti singa itu, Alicia menggunakan kekuatannya tersebut untuk mengirim pesan kepada kepala desa melalui para roh, karena mereka memiliki kekuatan yang sama.
Sehingga, berkat itu juga aku berhasil diselamatkan.
Yah, aku benar-benar bersyukur tentang itu.
"[God Sense], aku tidak percaya dia juga memiliki kekuatan itu," ucap seorang wanita Elf dengan penuh kekaguman, karena ini pertama kalinya mereka melihat seseorang dengan berkah yang sama seperti kepala desa mereka.
Lagipula, berkah ini termasuk ke dalam kategori super langka, yang mana hanya akan muncul 1 banding 1 juta orang dalam kurung waktu 100 tahun, sehingga tidak heran jika mereka merasa kagum.
Rata-rata pengguna [God Sense] adalah orang baik, karena mereka merupakan orang-orang yang terpilih langsung oleh para dewa dan dicintai oleh para dewa, jadi wajar saja jika dengan Alicia di sisiku, kami di anggap sebagai orang baik.
Setelah tau bahwa semua orang memujinya, dewi itu akhirnya keluar dari belakang punggungku dan membusungkan dadanya dengan sombong.
"Yah, karena itulah, kalian tidak perlu khawatir. Mereka berada dipihak kita dan akan membantu kita untuk merebut kembali desa kita," tegas ulang sang kepala desa, kemudian dia melanjutkan kembali perkataannya, dengan raut wajah yang serius. "Baiklah, mari kita lanjutkan diskusi kita sekali lagi. Aku ingin kalian semua mengutarakan semua ide yang bisa kalian pikirkan. Kita tidak memiliki waktu lama lagi, kita harus segera menyelesaikan ini sebelum lusa besok,"