Chereads / Kamu Yang Tersakiti / Chapter 6 - Kamu Yang Tersakiti 6

Chapter 6 - Kamu Yang Tersakiti 6

Mita yang sudah di ujung tebing dia mendengar suara Bram di balik pembunuh yang datang mendekat."Bram,"ucap Mita yang menahan rasa sakitnya.

"Mita untuk apa kamu lari. AKu ada disini, kesinilah aku tidak akan melukai kamu,"ucap Bram yang dingin.

"Kamu tidak akan melukaiku. Apa itu benar, kamu pembohong,"ucap Mita. Yang melihat ke belakang dimana air dingin menantinya di belakangnya. jika Mita jatuh ke sana semuanya akan berakhir. Tapi MIta tidak mau semua itu berakhir begitu saja untuk anak yang dia inginkan dan dia kandung. Mita harus melindungi anak ini apapun yang terjadi.

"Kenapa kamu berpikir kalau aku akan membunuh kamu Mita. Kesinilah di situ berbahaya,"kata Bram yang mencoba membuju Mita yang masih di ujung tebing.

"Aku akan ke sana tapi, siapa wanita itu. Apa dia selingkuhan kamu yang juga mengandung anak kami,"kata Mita.

Bram yang tidak terlalu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Mita hanya tersenyum dan mencium Jesi yang ada disampingnya."Itu benar dia adalah wnaita yang aku sukai dan dia sekarang sudah mengandung anakku. Lalu kamu mau apa?,"kata Bram yang dengan tajam melihatnya. Dimana suasana saat itu hujan deras dan angin yang kencang.

"kenapa kamu melakukan ini semua Bram. Apa salahku dan ini juga anak kamu sendiri darah daging kamu,"kata Mita yang mencoba untuk tetap tenang. Tapi hatinya yang kecil dan rapuh sudah tidak bisa menahan semuanya. Semenara pembunuh itu mencoba mendekar.

Tapi semakin pembunuh itu mendekaT Mita sedikit berjalan ke belakang dimana nyawanya dia taruhkan."Kamu ingin tahu kesalahan kamu itu apa. Kamu itu tidak cantik. Apa lagi kamu itu sudah tidak ada gunanya lagi. Kamu ini hanya sampah bagiku MIta. Kenapa juga aku mau bercinta dengan kamu yang lama hamilnya. Lebih baik kekasihku ini kami sudah lama bertemu sebelum kam datang,"kata Bram.

"Itu benar dari awal Bram itu hanya untukku. Kamu yang sudah merebut semuanya dariku. Kamu seharusnya sadar dimana posisi kamu,"kata Jesi.

"Kamu bertanya dimana posisiku,"ucap Mita yang tersenyum.

"Aku tidak akan memaafkan kalian berdua. Tapi aku ucapkan selamat untuk kalian yang bisa bersama. Bram kamu akan menyesal telah membuangku dan anak kamu sendiri. Karma akan datang ke tempat kamu sendiri,"ucap Mita.

Tapi setelah Mita seperti itu suara petir bergelegar tersambar keras. Tapi pada disaat itu juga dengan rela Mita memeluk perutnya dan berkata,"Maaf anaku, mama tidak bsia menjaga rumah kita yang hangat."

Karena Mita di posisi itu juga melepaskan dirinya terjun ke tebing dengan dibawah air yang sangat dingin dengan bebatuan."Selamat tinggal Bram, inikan yang kamu mau,"ucap Mita disaat dia melangkah satu kebelakang dengan wajah dia tersenyum tanpa ada penyesalan tapi hanya ada kesedihan yang ada.

Mita yang masuk ke dalam air dengan tubh menjaga si bayi. Tapi di tempat lain Jesi yang bahagia kalau Mita terjun dengan sendirinya. "Sayang sekarang sudah tidak ada yang mengganggu kita berdua,"ucap Jesi yang memeluknya.

"Itu benar karena dia sudah mau mati dengan keinginan sendiri,"ucap Bram. Sementara pembunuh itu yang melihat saja tidak berkata dan langsung pergi karena semua tugas yang diberikan telah selesai. tapi sebelum pembunuh itu pergi."Tuan jangan lupa uang kami harus dikirim sesuai dengan janji kerjas samanya. Jika kalian tidak ingin ada masalah,"ucap pimpinan pembunuh.

"Kalian tidak usah khawatir uang kalian sudah aku kirim,"kata Bram. Pimpinan pembunuh dengan rekan mereka pergi dari hutan itu, hanya ada Bram dan Mita yang melihat ke laut yang dingin.

"Dia sudah mati dan tidak akan menggangu kita lagi sayang,"ucap Jesi.

"Tentu saja,"ucap Bram. Setelah semua telah selesai mereka berdua kembali ke rumah yang akan mereka tempati. Untuk rumah Bram dan Mita yang sekarang ini akan dihancurkan bersama barang yang dimiliki oleh Mita.

Bram dan Jesi yang tinggal di rumah yang baru bersama dengan anak mereka yang belum lahir. Sementara di di dalam air Mita yang masih merasakan dingnnya air hingga dia tidak sadarkan dirinya. Mita hanyut bersama dengan derasnya air laut, sampai di suatu pulau Mita masih tidak sadarkan diri.

Tapi di posisi itu pulau dimana Mita terdampar adalah milik pemuda yang dia temui di taman. Pelayan dari pemuda itu menemukan Mita tidak sadarkan diri dan membantu dia. Pelayan yang menemukan itu adalah pengasuh dari pemuda yang cacat.

"Tuan saya menemukan wanita ini tidak sadarkan diri,"ucap pengasuh. Pemuda yang menjadi pemilik dari pulau itu melihat wanita yang tidak asing ini."Wanita ini bukan wanita yang kita temui di perusaahan B&J,"kata Alex.

"Apa tuan kenal dengan wanita ini,"kata pengasuh yang bernama bibi ica.

"Saya tidak tahu tapi panggil saja dokter Rendra ke sini untuk memeriksa wanita ini,"kata Alex. Pengasuh Ica segera pergi untuk memanggil Rendra. Sementara Alex yang melihat wanita ini seperti kasihan.

Rendra datang bersama dengan Ica yang masuk ke dalam kamar."Kenapa kamu memanggilku. Apa ada hal yang mendesak,"ucap Rendra.

"Kamu periksa saja pasien itu,"kata Alex

"Siapa wanita ini?,"ucap Rendra yang juga sambil memeriksa kondisi Mita yang tidak sadarkan diri. Tapi melihat kondisi Mita yang tidak baik saja apa lahi Mita sedang hamil.

"Tolong ambilkan air hangat dan baju hangat. Wanita ini dalam masa kritis,"ucap Rendra yang sedang mengutamakan wanita didepan itu karena dia adalah pasien yang harus diselamatkan.

"Apa kondisinya tidak baik,"ucap Alex. Sementara Ica yang pergi bersama dengan pelayan mengambil pakaian dan selimut bersama dengan air hangat.

"Kondisi wanita ini sedang hamil. Di tambah lagi di tubuhnya ada luka memar dengan suhu tubuh yang tidak setabil. Tapi anehnya wanita ini masih tetap menjaga kandungan tetep tidak tergunjang. Wanita yang tangguh, tapi bagaimana kamu bisa menemukan wanita ini?,"kata Rendra.

"Apa yang kamu katakan kalau wanita ini sedang mengandung. Pengasuh Ica yang menemukan wanita ini terdampar di pantai. Lalu dibawa ke sini untuk di obati. Tapi apa dia tidak dalam bahaya bukan,"kata Alex.

"Kamu tidak usah khawatir dia akan melewati masa kritis dengan baik. Kamu kita aku ini siapa?,"ucap Rendra yang percaya dengan kemampuannya.

"Tapi bagaimana bisa wanita ini terdampar di pantai dan ada memar di tubuhnya. Pasti dia sudah terombang-ambing air laut untuk cukup lama karena tubuhnya dingin sekali,"kata Rendra.

Setelah pelayan datang membawa air hangat dan pakaian hangat. Rendra memita mereka untuk menggantikan pakaian yang tipis tersebut dengan pakaian yang sedikit tebal. Dimana air hangat untuk membasuh tubuhnya yang dingin.

Rendra dan Alex yang keluar dan hanya ada Ica dan pelayan yang membantu wanita itu untuk mengganti pakaiannya. Tapi di posisi lain Mita yang ada di alam lain merasa ada kehangatan di tubuhnya dan Mita juga melihat cahaya yang menghampirinya dimana cahaya itu sangat nyaman dan merasa Mita tenang di pelukan cahaya itu.

Tapi apakah Mita akan terbangun dari tidur panjangnya...