Si Jessica chat gw untuk mengajak ketemu di taman SMP 5. Oh iya, gw bersekolah di SMP 19 btw. Habis pulang sekolah ketaman SMP 5? Hmm, gahabis pikir aja. Waktu itu, gw pernah ke taman SMP 5 secara ga sengaja. Gw baru aja pulang sekolah dan sedang berjalan-jalan tanpa tujuan. Tiba-tiba gw menemukan diri gw berada di depan gerbang SMP 5. Gw merasa penasaran aja sama SMP ini, karna gw emang pengen banget bersekolah disini. Ini adalah SMP favorit gw, ya waktu itu aja ga bernasib baik.
Walaupun masuk di SMP 19 juga SMP favorit, tetapi SMP 5 masih tergolong diatas SMP 19. Yaudah, gw terima aja ajakan Jessica untuk bertemu ditaman SMP 5. Tapikan, jaraknya yang cukup jauh membuat gw mikir, apakah perjalanan jauh ini akan sepadan dengan pertemuan gw dengan Jessica di taman SMP 5. Tapi, rasa penasaran gw untuk melihat SMP favorit gw ini akhirnya mengalahkan keraguan gw. Gw memutuskan untuk menemui Jessica di taman SMP 5.
Hari itu langit cerah dan udara terasa segar. Setelah pulang sekolah, gw memutuskan untuk jalan ke taman SMP 5 atau yang sudah disepakati sebelumnya. Perjalanan menuju SMP 5 terasa cukup lama. Gw melewati jalan-jalan yang belum pernah gw lewati sebelumnya. Melewati ramainya jalan yang kadang masih buat gw takut, itu tapi bukan jadi halangan buat gw. Gw terus jalan, jalan, dan jalan. Ya walaupun kalo denger suara ada rem dadakan membuat gw takut, itu akan menjadi tantangan tersendiri buat gw. Akhirnya gw sampai juga di taman SMP 5. Gw melihat Jessica sudah menunggu di salah satu bangku taman.
"Halo, akhirnya kamu datang juga!" kata Jessica dengan gembira.
"Hai, maaf membuatmu menunggu," balas gw sambil tersenyum.
"Gapapa, aku juga baru dateng disini. Ayo, kita duduk di sini. Kamu jalan kaki ya?" ajak Jessica sambil menunjuk ke salah satu bangku taman.
"Iya, gw jalan kaki. Jaraknya lumayan jauh dari SMP 19 ke SMP 5, tetapi its okay. Itu bukan hanya tentang jarak kok. Tetapi tentang niat."
Gw dan Jessica duduk di bangku taman dan mulai berbincang-bincang. Kita bercerita tentang sekolah, teman-teman, dan hal-hal lainnya. Gw merasa senang bisa bertemu dengan Jessica di taman SMP 5.
"Lu tahu ga, gw selalu ingin bersekolah di SMP 5 ini. Gw pengen banget masuk sini, emang impian banget. Pas itu gw juga daftar disini, tetapi Nasib berkata lain. Ya mau gimana lagi ya. Nilai alhamdulillah waktu itu cukup kok, tetapi ibu ga ngizinin. Karna terlalu jauhnya jarak," ungkap gw sambil menunjuk ke arah bangunan sekolah.
"Oh ya? Kenapa?" tanya Jessica dengan rasa penasaran.
"Karena SMP 5 ini adalah SMP favoritku. Aku selalu kagum dengan bangunan dan fasilitas yang ada di sini," jawab gw dengan antusias.
"Memang sih, SMP 5 ini bagus banget. Tapi, kamu harus tahu, Dhan, impianmu untuk masuk SMP 5 itu sangat menginspirasi. Aku bisa merasakan betapa kuatnya tekadmu untuk meraih impian itu."
"Iya, Jess. Impian itu selalu ada di hati gw, dan rasanya sulit untuk melepaskannya. Tapi, mungkin memang ada alasan mengapa harus bersekolah di SMP 19 dan bukan di SMP 5."
Jessica meletakkan tangannya di bahu gw dengan lembut, "Mungkin memang begitu, Dhan. Terkadang, kehidupan membawa kita ke tempat yang tak terduga dan mengajarkan banyak hal. Meskipun impian awalmu tak tercapai, tapi siapa tahu di SMP 19 ini kamu akan menemukan hal-hal yang tidak kalah berarti."
Gw tersenyum dan mengangguk, "Iya, lu benar, Jess. Gw harus tetap bersyukur dan menikmati setiap momen yang ada di SMP 19 ini. Siapa tahu, di sini akan menemukan banyak hal yang berharga."
Setelah beberapa saat berbincang-bincang, gw dan Jessica memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar taman. Kita melihat banyak anak-anak bermain dan tertawa riang. Kita merasa senang melihat mereka. Melihat-lihat bunga-bunga yang bermekaran di sekitar. Warna-warni yang indah membuat kita terpesona. Kita juga mendengar suara burung-burung yang berkicau di pepohonan. Suasana alam yang sejuk dan nyaman membuat dunia ini merasa damai.
"Kamu lihat itu deh, bunga-bunga itu indah sekali ya. Mirip wajah kamu yang tampak terlihat ceria Ketika diliat orang lain," ucap Jessica sambil menunjuk ke arah bunga-bunga yang bermekaran.
"Bisa aja lu Jess. Oh iya ada receh ga?" jawab gw sambil menghirup aroma bunga-bunga itu.
"Ada receh? Maksudnya? Kok ada receh?"
Gw kepikiran untuk memberikan sedikit lawakan, ditengah lagi seriusnya pembicaraan kita berdua.
"Ikan ikan apa yang ada dilaut tapi bisa buat lu tersenyum hayooo." tanya gw sambil menahan ketawa.
"Gatau tuh, Dhan. Ikan apa."
"Ikan Hiu.. Hiu Lope you."
Jessica tertawa mendengar lawakan yang gw berikan. Dia Nampak ceria, dan senang sekali dengan lawakan itu. Gw memandang Jessica dengan penuh perhatian. Gw melihat wajahnya yang cantik dan manis. Gw melihat matanya yang bersinar dan bibirnya yang merah. Gw senang melihat Jessica tertawa. Gw merasa ada kebahagiaan yang mengalir di hati
"Bisa aja lu Dhan. Bikin gw ngakak aja," kata Jessica sambil menepuk pundak gw.
"Ya kan, biar suasana jadi lebih asik. Lagian lu juga cantik kalau senyum,"
Gw melihat Jessica tersipu malu, dan senyumnya semakin membuatnya terlihat cantik. Tatapan kami bertemu sejenak, dan suasana di sekitar terasa begitu hangat.
"Oh iya, bunga itu bisa membuat hati kita menjadi lebih tenang dan damai. Seperti cinta yang bisa membuat hidup kita menjadi lebih indah," kata Jessica sambil menatap ke arah bunga-bunga itu.
Gw merasa tersentuh dengan kata-kata Jessica. Gw merasa senang bisa berjalan-jalan bersama Jessica di taman SMP 5 ini. Kami terus berbicara dan bercanda, menikmati waktu bersama di taman SMP 5.
Setelah beberapa saat, kita memutuskan untuk duduk kembali di salah satu bangku taman. Angin berhembus lembut, menyejukkan hati. Kita merasa damai dan tenang.
"Kamu tahu, Dhan, dari pertemuan tadi aku merasa...," ujar Jessica, tapi sepertinya dia terbata-bata mencari kata yang tepat.
"Gimana, Jess?" tanya gw dengan penuh rasa ingin tahu.
"Kita harus pulang sebelum malam benar-benar datang," kata Jessica.
"Iya, aku juga harus menempuh perjalanan jauh. Tapi percayalah, hari ini adalah salah satu hari terbaik dalam hidup," ujar gw.
Setelah beberapa saat menikmati keindahan taman SMP 5 bersama, kita pun memutuskan untuk pulang. Gw merasa puas dengan kunjungan gw ke taman SMP 5 dan bertemu dengan Jessica. Walaupun perjalanan jauh, tapi rasanya sepadan dengan pengalaman yang gw dapatkan. Gw harus menempuh jalan kaki yang lumayan jauh Kembali, ya tetapi gapapa. Its okay, ini hanya tentang jarak dan perasaan.