Eschall Maharani, Gadis dengan rambut coklat kemerahan, mata berwarna coklat ke abuan, dan kulit kuning-oranye yang putih cerah saat ini sedang berada di kamarnya.
Putri Antilla Insectar, putri dari Hugo Insectar datang dengan memakai syal dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Putri Antilla masuk ke ruangannya Eschall
Ras Insectonoid memiliki banyak sub ras, ras semut, capung, kecoa, kumbang, rayap, belalang, nyamuk, lalat, dam banyak lainnya. Dan mereka tidak dapat memakai pakaian dan armor seperti manusia. Mereka menutupi tubuhnya dengan melilitkan kain.
Tubuh para Insectonoid sangat keras dan kuat, mereka mampu membawa sebuah batu dengan ukuran 15x lebih besar dari tubuhnya.
Di dalam sejarah, Primal Exodus berasal dari 5 Insectoid yang berteman, mereka tidak menikah, dan manusia baru saja berkembang, manusia menyebar dengan kelompok dan membuat desa-desa kecil, beberapa manusia mencoba menyerang para Insectoid lord, namun mereka tidak dapat, para Insectoid lord pun memakai tubuh mereka dan membuat anak dengan menanam benihnya ke tubuh manusia tersebut, Insectoid baru muncul dengan tubuh manusia.
Kedatangan Prime God Haru mempengaruhi tubuh para Insectoid tersebut, karna bentuknya berbeda dari banyak mahluk, Prime God Haru menamakan mereka sebagai Insectonoid, diambil dari kata Insectoid dan Humanoid. Itu karna para Insectoid itu memiliki tubuh seperti humanoid dan kulit dan bentuk perawakan insectoid.
Putri Antilla menunduk dan mengatakan "Selamat Malam Putri Eschall, saya Antilla Insectar putri dari Hugo Insectar, datang atas perintah Yang Mulia Hugo untuk menemui mu dan memberikan kabar penting".
Eschall yang sedikit mengerti menundukkan kepalanya dan mengatakan "Selamat Malam juga, Tuan putri Antilla, saya
Eschall von Maharani, Penerus Tahta dari Kekaisaran Giyanti, apakah kabar yang ingin kamu sampaikan?".
Antilla menjawab "Malam ini adalah malam pertama anda di Primal Exodus, jika ada masalah tolong jangan sungkan untuk mengatakannya. Dan yang mulia Raja telah mengosongkan semua jadwalnya selama 3 Hari. Besok pagi adalah jadwal pertemuan yang akan di mulai pukul 08.30".
Eschall kemudian menundukkan badannya dan mengucapkan "Saya akan datang ke pertemuan tersebut, terim kasih atas informasinya semoga malam mu indah".
Keesokan Harinya.
Di Kekaisaran Giyanti, Givanny memerintahkan pejabat miliknya untuk mulai melakukan perekutan prajurit baru, dan menyuruh memproduksi senjata dengan lebih cepat. Givanny mengirim pesan ke Primal Exodus dan melakukan
Di Kastil Primal Exodus, Escall datang dengan memakai Gaun berwarna royal biru dan putih, pada bagian rok terdapat bordiran bunga putih, dan warna royal bluenya sedikit transparan, terdapat pita pada belakang roknya, dan dibagian atas, ia memakai mahkota emas yang kecil dengan mutiara di tengah, mahkota tersebut adalah tanda bahwa ia adalah Penerus Tahta.
Gaun yang dia pakai sangat indah, dan tidak sperti para bangsawan lain di Primal Exodus.
Mata yang tertuju pada Eschall membuat Raja Hugo sangat terkesan.
Di sore hari, Givanny berhasil merekut 560 orang dan mereka akan di latih dengan keras.
Eschall pun sangat bahagia bercerita tentang ayahnya dengan Hugo, namun penjaga datang dengan ekspresi takut dan terkejut.
Hugo yang tidak tau apa-apa jadi penasaran dan penjaga itu membacakan surat yang berisikan dekrit yang berbunyi "Penghinaan yang cukup berani telah di lakukan oleh Primal Exodus, Mereka telah menyerang dan berusaha untuk membunuh pewaris tahta dari Kekaisaran Giyanti, dengan demikian kami akan datang dan membalas penghinaan".
Keheningan terjadi diruangan tersebut, dan mereka mengakhiri pertemuan itu, Eschallpun kembali kekamar dengan wajah yang heran.
Kesokan paginya, Ratusan Tentara dari Kekaisaran Giyanti telah datang ke perbatasan, mereka mulai membangun pos dan benteng yang cukup besar dan mulai mengatur pasukan disana.
Karna tidak mengerti apa yang terjadi, Hugo mengirimkan pembawa surat dan mencoba melakukan Negosiasi.
Draco Nava menyarankan Eschall untuk tinggal di Primal Exodus sampai masalah selesai. Dan Eschall datang ke hadapan putri Antilla. Atilla yang melihat Eschall menghampirinya, iapun berhenti dan memberikan salam bangsawan.
"Salam Hormat, Putri Eschall" ucap Antilla
"Dengan Hormat, tuan putri Antilla, apakah saya bisa tinggal lebih lama" balas Eschall
"Tidak masalah, kami juga sedang tidak memahami masalah yang dituduhkan Negrimu pada kami" balasnya.
Beberapa minggupun berlalu, dan Kekaisaran terlihat telah mengumpulkan ribuan pasukan di perbatasan.
Hugo yang mendapatkan kabar itu juga memerintahkan pasukan dengan jumlah besar untuk ke perbatasan.
Mereka memiki perbandingan yang jauh atas seluruh Pasukannya. Secara jumlah pasukan Kekaisaran Giyanti sangat berambisius, dan secara fisik dan kekuatan, Primal Exodus lebih hebat.
To Be Continue