Kaizen Azurre Kochou, kini sedang berada di ruangan CEO dengan keadaan gelisah. sebab saat dihubungi tadi, Kaizen mendengar bahwa sang CEO akan mengobrol dengan serius kali ini. Pikiran negatif pun muncul dipikiran Kaizen, apakah dia akan di pecat? atau jabatannya akan diturunkan? kata-kata itulah yang berputar di kepala Kaizen.
"Jadi Kai, saya ingin kamu menjadi pengasuh anak tunggal saya."
betapa terkejutnya Kaizen, bahkan pikiran negatif itu langsung terbang begitu saja saat tau hal yang ingin dibicarakan adalah dirinya menjadi pengasuh anak sang CEO. "ma-maksudnya, Pak?" Kaizen tak bisa mencerna semua omongan dari sang CEO.
"pekerjaan kamu double, menjadi sekretaris pribadi saya dan menjadi pengasuh pribadi anak saya. Anak saya sungguh nakal, jika kamu mengurusnya mungkin saja dia akan berubah menjadi pribadi yang patuh-" ucap sang CEO dan memantikkan koreknya untuk membakar ujung rokok.
"- dan tugasmu mengasuh hanya menyiapkannya pakaian untuk bersekolah dan tidur, serta mengantar dan menjemputnya, Karena motor nya ku sita. Dan lagi untuk memasakkan itu terserah mu, karena banyak maid yang bisa memasak di rumah. Gajianmu juga akan kutambah 5%" lanjut sang CEO dengan mulut yang keluar asap karena rokok yang ia hisap.
Gajiannya ditambah 5%? Karena uang Kaizen menyetujui permintaan tersebut, biarkan saja jika lelah yang penting uangnya semakin banyak.
"baiklah aku menerima nya, Pak".
"Oh ya, kemaskan barang-barangmu nanti karena supir Luna akan menjemputmu nanti. Luna sangat ingin kau tinggal bersamanya, karena pemikiran kalian dan humor kalian sama jadi biarkan Luna menjadi temanmu".
"ah.. nyonya besar? baiklah, pak. Aku akan mengemaskan barang-barangku, terimakasih".