Chereads / From Straight To Gay [BL] / Chapter 3 - Taste lagu yang sama

Chapter 3 - Taste lagu yang sama

"Apa yang ingin anda pelajari, Tuan muda?" tanya Kaizen, soalnya dia tak tahu harus bagaimana? toh kan dia belum pernah tau soal Arion.

"gausah belajar, gua males" jawab Arion sambil memainkan handphone nya dan tiduran di atas kasur.

"tapi tuan besar menyuruh anda untuk belajar, dan jika ada pekerjaan rumah sebaiknya dikerjakan sekarang".

"ngatur amat lo" cibir Arion

"saya tidak mengatur, ini memang sudah peraturan pekerjaan saya" ujar Kaizen.

Kaizen melihat ke arah jam, jarum jam iu menunjukkan pukul 9 malam dan dia belum mengerjakan pekerjaan yang harus dibawa meeting esok. Tapi, bagaimana keluar dari neraka ini? yaudahlah ya tinggal keluar aja. "maaf tuan muda, saya masih ada pekerjaan. Kalo gitu saya izin permisi" Kaizen melangkahkan dirinya ke arah pintu keluar.

ceklek...

BRAKK..

Kaizen terkejut dikala ia mau membuka pintu malah didorong lagi sama Arion, bencana apalagi yang akan mendatanginya sialan. "yang ngizinin lu keluar siapa? gua bahkan belum jawab misi lu itu" ucap Arion.

"maaf tuan muda, tapi saya ada kerjaan yang harus dibawa meeting besok".

"gua gamau denger alasan apapun, tapi lu harus di sini" Arion menolak apapun alasan yang diberikan oleh Kaizen, sang pengasuh pun menyerah dengan keras kepala tuan muda nya.

Kaizen duduk disofa yang ada di kamar Arion, karena sudah diizinkan pemilik- lebih tepatnya disuruh sang pemilik kamar. "Ajarin gua tentang ini" Arion melempar buku pelajarannya ke arah Kaizen dengan tak sopannya dan langsung duduk disampingnya, Kaizen mah udah nahan urat kesal nya.

bentar lagi mau putus kayaknya.

Kaizen mengajarkan semua dengan cara mudah agar tuan muda nya mengerti, tapi ternyata Kaizen salah perkiraan hanya dengan satu penjelasan saja Arion langsung mengerti. Kaizen pikir, Arion harus dijelaskan berkali-kali baru mengerti tapi nyata nya hanya sekali.

Arion sudah pintar, tapi kenapa harus diajarin lagi?..

"baiklah tuan muda, jika anda sudah mengerti biarkan saya kembali ke kamar saya" ucap Kaizen.

"ga, lu tetep di sini. Nginep di kamar gua, mau ngerjain kerjaan lu juga di sini" bantah Arion.

"tapi..."

"gaada tapi-tapian, tidur di sini bareng gua."

"tapi laptop saya ada di kamar, jadi saya harus mengambil nya tuan mud-".

Arion meninggalkan Kaizen yang masih berada di kamar, "sialan anak itu, bagaimana bisa sopan santunnya hilang begitu saja?! bajingan gila, gua mana bisa sabar ngadepin orang kayak gitu" misuh Kaizen.

Arion kembali lagi dengan laptop yang ia bawa dan kasih laptop itu ke sang pemilik, Kaizen sedikit terkejut ternyata Arion mengambilkan laptop nya. "terimakasih tuan muda, anda seharusnya tak repot saya bisa mengambilnya sendiri".

"sebagai gantinya gua mau ngedusel di dada lu, sebagai ganti karena lu bikin gua batal ciuman sama cewe gua" celetuk Arion membuat Kaizen tercengang.

"dada lu gede, kayaknya empuk buat diduselin" lanjutnya.

"tapi tuan muda, saya tidak bisa menerima nya".

"lu pengasuh gua, lu harus nurutin semua kemauan gua".

Kaizen menghela nafas "baiklah tuan muda, tapi apakah saya boleh menyetel lagu?" tanya Kaizen.

"ya terserah" Arion mulai memeluk Kaizen dan menduselkan dirinya di dada kenyal itu, 'enak banget sial ini dada' batin Arion.

Kaizen mengambil handphonenya dan menyetel lagu Snowfall, Arion tak menduga lagu yang disetel pengasuhnya adalah lagu favoritenya. "Kenapa setel ini?" tanya Arion mendongak menatap sang pengasuh, "karena ini lagi kesukaan saya" jawab Kaizen.

Arion sedikit terkejut, bagaimana bisa taste lagu mereka sama?! "jangan bilang lu suka The Weeknd juga?" tanya Arion.

"ah.. iya, saya paling suka-"

"Out Of Time sama After Hours" ucap mereka bersamaan.

"what the fuck, kenapa bisa sama?! wah jangan-jangan lu ngestalk gua ya? ngaku lo!" fitnah Arion pada Kaizen tapi tetap menduselkan dirinya di dada sang pengasuh.

"huh? tidak, saya kenal anda aja baru tadi, lagian ini hanya kebetulan saja tuan muda" bantah Kaizen pada fitnahan tersebut, bayangkan saja dia baru saja tau seorang Arion dan malah dituduh ngestalk, ga waras.

"ck bodoamat lah, yang penting gua ngedusel dada lu kenyel banget si" ucap Arion membuat pipi Kaizen merona.

"anda harus tidur tuan muda, besok anda harus masuk sekolah. saya akan kembali ke kamar".

"gua udah nyuruh lu buat tidur di kamar gua, bareng gua, gua mau ngedusel semaleman".

"uh.. baiklah tuan muda"

<><><><>

"Tuan muda, ayo bangun saya tak bisa bergerak jika anda memeluk saya terus-terusan" Kaizen menggoyangkan tubuh Arion agar terbangun namun sang empu hanya mengucapkan 5 menit lagi, sebentar lagi. Hingga pintu kamar terbuka menampakkan Luna yang sedikit terkejut dengan mereka ber2 terutama Arion memeluk sang pengasuhnya.

"haduh, pasutri ayo bangun waktunya bekerja dan bersekolah" ucap Luna.

"Tuan muda, bangunlah aku harus bekerja. Tuan besar pasti sudah siap" Kaizen mencoba menyingkirkan tangan besar itu dari pinggangnya, hasilnya nihil Arion malah mengencangkan pelukannya.

"ack- tuan muda, saya harus bekerja uh. Nyonya bantu saya" mohon Kaizen yang ingin menangis, mukanya udah merah gegara malu + kesel dan panik takut tuan Glen nya marah.

"Mommy sayang, kamu lucu banget ck andai saja menantu saya itu kamu" Luna sangat gemas dengan Kaizen, bagaimana bisa tubuhnya kekar tapi tidak dengan wajahnya. wajahnya sangat terlihat seperti anak muda, sangat muda. "Mommy aku mohon..." Kaizen terus menerus memohon untuk diselamatkan dari monster yang sedang memeluknya.

"pfft baiklah sayang" Luna mendekati ranjang dan langsung menarik telinga anak tunggalnya itu membuat sang empu menjerit kesakitan dan langsung bangun.

"Albert bangun, nanti Daddy marah padamu" titah Sang Mommy.

"akhh iya iya mom, berhenti, ini sakit" ringis Arion.

"Terimakasih Mom, kalo gitu aku permisi dulu, aku harus bersiap" Kaizen membawa laptop dan handphone nya pindah ke kamar sebelah. kemudia buru-buru mandi dan bersiap, dia tau pasti jam segini taun Glen sudah siap bahkan sudah menunggu.

Kaizen berlari ditangga turun ke bawah, dan melihat tuan Glen yang masih sarapan di meja makan. Kaizen menghela nafas, itu berarti dia belum telat. Kaizen merapihkan seluruh jas nya takut ada yang kotor bahkan merusak pemandangan tuan Glen, setelah itu ia langsung menghampiri tuan Glen.

"Selamat pagi, pak" sapa Kaizen sedikit menunduk.

"pagi, kamu udah sarapan?" tanya tuan Glen.

"saya akan sarapan di perusahaan saja, pak" jawab Kaizen.

"kenapa tidak bersama saja? dan dimana istri saya?".

"Nyonya besar sedang memarahi tuan muda, pak".

"anak itu pasti terlalu nyenyak tidur sampai lupa waktu kan?" tanya tuan Glen.

"ah.. iya, pak" jawab Kaizen, tubuhnya sedikit bergetar takut. soalnya dia lah penyebab tuan muda nya tertidur lelap T-T. rasanya mau menghilang aja dari bumi.

tuan Glen menyeruput kopi nya dan langsung bangun "ayo, kita harus menyegerakan meeting nanti".

"baik, pak".