(Malam pun tiba mereka tidur lebih awal agar tidak terlalu lelah untuk perjalanan besok)
Zia sedang otw menuju caffe,Laura dan Naura pun sedang dalam perjalanan.
"Nau gimana kalau kita undang si Gio,gimana pun Gio kan suka sama Zia" ucap Laura, "Boleh juga nih nanti kita jangan muncul dulu biar Zia dan Gio ngobrol berdua" jawab Naura, "oke siap" seru Laura
Laura pun menelfon Gio
"Eh Gio-Gio lo harus cepetan sekarang juga ke Specta caffe buruan" Ujar Laura, "Eh apaan nih ada apa emang gua disuruh buru-buru kesana" jawab Gio dengan kebingungan. "Cepetann Zia mau pindah ke Semarang lo gausah banyak tanya langsung dateng ajaa" ucap Laura,dan Gio pun bergegas untuk menuju Specta caffe.
Setelah Laura dan Naura sampai mereka melihat Zia yang sedang menunggu mereka,namun mereka tidak langsung masuk lantaran mereka menunggu Gio datang dan berbicara dengan Zia (sambil mengintip).
Tak lama Gio pun sampai "Zia ka-kamu mau pindah ke Semarang,kenapa?" Ucap Gio sambil menatap mata Zia. "Loh lo dateng juga,iya perusahan bokap gue yang di Semarang lagi ada masalah dan mau ga mau gue dan nyokap gue harus ikut" jawab Zia.
"O-oke sebelum kamu pergi aku mau ngomong satu hal sama kamu" ucap Gio, "Iya kenapa?" jawab Zia. "A-aku tuh se-sebenernya SUKA SAMA KAMU" ujar Gio sambil berkata ragu setengah lantang.
Laura dan Naura yang sedang mengintip pun kaget dengan perkataan Gio."Gilaa gue ga nyangka Lau dia seberani itu" Ucap Naura. "Sama cuy gua pikir dia bakal malu-malu hahaha" jawab Laura. Tak lama ada pelayan yang sedang membawa minuman di belakang Naura dan Laura.
Saat mereka menengok dan menghadap ke belakang BUARRRR!! minuman itu pun tumpah kesenggol oleh Laura. "Eh ma-maaf mass saya ga liat" ucap Laura sambil panik, Zia yang mendengar suara berisik itu langsung menghampirinya "Loh Laura Naura kalian kenapa disini?kenapa ga masukk" Tanya Zia , "E-eee tadi kita mau masuk tapi kalian kayak serius banget" jawab Naura.
"Yaudah lah Mas nanti saya tanggung jawab atas kerugian ini ya" ucap Zia, "Iya mba terimakasih" jawab mas pelayan. "Yaudah kalian nunggu apa lagi masuk" ujar Zia. "Iya hehe" jawab mereka.
"Maaf ya Gio gue lagi ga mau pacaran dulu,gue mau fokus sama karir gue dulu setelah lulus SMA nanti" jawab Zia kepada Gio. "Iya Zia gapapa kamu jaga diri baik-baik disana ya,jangan lupain aku,dan aku akan tunggu kamu sampai kamu balik lagi ke Jakarta ya" ucap Gio sambil menunduk dan meninggalkan caffe.
"Kenapa lo tolak Ziaaa,dia udah baik banget sama lo" ucap Naura, "Yaudah si Nau itu keputusan dia ko" jawab Laura. "Gue sebenarnya juga cinta sama dia tapi gue takut gue gabakal balik kesini lagi" jawan Zia.
"Hah lo pasti balik lagi ko" jawab Naura sambil menenangkan Zia. "Gue mau minta maaf sama kalian ya kalo gue ada salah,kalian sahabat gue yang baik banget sama gue dari pertama gue masuk SMA dan di bully kalian yang nolongin gue makasih ya udah mau jadi sahabat gue" ucap Zia sambil mengusap air mata. "Kita beruntung banget sahabattan sama lo, lo jangan lupain kita ya kalo udah ada teman baru" jawab Laura dan Naura sambil memeluk Zia.
"Yaudah ya gue mau siap-siap berangkat dulu bye" ucap Zia sambil melihat ke arah sahabatnya dan menangis. "HATI-HATI ZIA,KITA BAKAL TUNGGU LO SAMPAI LO BALIK LAGI" Ucap Laura dan Naura sambil berteriak ke arah Zia yang sudah berjalan pergi.
Laura dan Naura pun berpelukan karena sedih di tinggal satu sahabatnya. "Yah gaada yang ngasih contekan pelajaran matematika dan gaada yang traktir kita lagi" ucap Naura sambil berbisik, "Iya,eh sstttt jangan ngomong gitu Nauraa" jawab Laura. "Iya-iya" ujar Naura.
Zia dan keluarganya pun berangkat ke berangkat ke bandara pribadi milik papahnya. Pada waktu petang mereka pun berangkat Jakarta-Semarang, Zia melihat ke arah jendela pesawat "Apa kita akan balik lagi pah mah" tanya Zia sambil bersedih. "Kalau masalah papah udah selesai insyaallah kita bakal balik lagi" jawab papah. "Oh oke pah" jawab Zia.
Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan mereka pun sampai di kota Semarang. Mereka langsung diantar menggunakan mobil pribadi menuju rumah mereka yang ada disana.
Sesampainya disana "Rumahnya besar sekali pah,lebin besar dari rumah kita yang di Jakarta" ujar Zia. "Iya sayang papah sengaja cari yang besar dan apa pun ada di rumah ini supaya kamu dan mamah nyaman tinggal disini" jawab Papah. "Oiya sayang mamah juga sudah daftarin kamu di SMA Lima Sila besok kamu sudah mulai sekolah ya sayang" ucap mamah. "Iya mah" jawab zia.
Zia berjalan menuju kamar di lantai 3 "Rumahnya seperti istana dengan cat berwana hitam putih abu rada serem juga hehe" ujar Zia di dalam hati.
Karena sudah malam mereka pun beristirahat.
Matahari mulai terbit terdengar suara alarm hp Zia, ia pun terbangun dan bersiap-siap sekolah. Zia pun turun kebawah untuk sarapan.
"Nak hari ini hari pertama kamu sekolah,semoga kamu betah ya" ujar mamah,"Iya mah insyaallah aku bakal kuat ko" jawab Zia.
"Papah mana mah" tanya Zia. "Papah udah berangkat nak buru-buru tadi" jawab mamah.
Ouu sepertinya papah bakal sibuk banget disini" ujar Zia. "Iya sayang, oiya nanti kamu dianter sekolah sama supir pribadi kamu sekarang ya namanya Pak Handri"sambung mamah. "Iya mah" jawab Zia.
Zia pun pamitan kepada mamah dan dibawakan bekal berupa ayam kecap kesukaannya. "Wahh makasih mah aku seneng banget kalo di bekelin ini hihi" ujar Zia. "Iya sayang,itukan makanan kesukaan kamu" jawab mamah. "Pa Handri jagain anak saya ya" ujar mamah. "Siap Bu!" jawab pa Handri dengan semangat.
Zia pun berangkat sekolah dengan pa Handri.