Tringgg!!!
*bel masuk kelas telah berbunyi
Bu Rivta pun masuk kedalam kelas 12J
"Assalamualaikum anak-anak,hari ini kita kedatangan murid baru,yang belum sempat kenalan tadi karena ada sedikit kejadiaan,baik Zia silahkan perkenalan dulu maju kedepan" ujar bu Rivta
*Zia pun maju kedepan untuk memperkenalkan diri
"Hallo semua,perkenalkan nama saya Zia Naavaila Anderson kalian bisa panggil saya Zia,saya dari SMA Trisatsya Jakarta yang pindah ke SMA Lima sila ini" ucap Zia memperkenalkan diri.
"Haii juga Zia" jawab teman-teman sekelas.
"Nah dah pada kenal kan,oke Zia makasih balik ke tempat duduk dan lanjut belajar ya" sambung bu Rivta.
Orang yang duduk dibelakang Zia yang bernama Clarissa (ketua circle kelas itu) pun merasa iri karena melihat Air yang dekat dengan Zia,
"Heh lo tu anak baru gausa kecentilan ya" ujar Clarissa
"Siapa lo ngatur-ngatur gue,lo gaada hak ya buat ngatur-ngatur gue" ujar Zia yang merupakan orang pemberani karena ajaran sang papah.
"Ohh lo berani sama gue?" Sambung Clarissa.
" Iya emang lu siapa orang sama-sama makan nasi kok kecuali lu makan batu semen gua makan nasi baru gua takut sama lo" jawab Zia.
"Elo ya" Clarissa yang belum selesai ngomong
"EH CLARISSA JANGAN BIKIN RIBUT" ujar bu Rivta.
"Hahaha satu kosong" ujar Zia kepada Clarissa secara bisik-bisik.
"Ihhhh liat aja lo ya" jawab Clarissa.
Beberapa jam pelajaran pun sudah di lewati dan bell pulang sekolah pun sudah berbunyi.
Clarissa dan circlenya mengerjai Zia dengan menyelengkat kaki Zia yang sedang berjalan.
"Hahahaha sukurin lo,lagian ngapain lo berani sama gue" ujar Clarissa dan temannya yang sedang menertawainya.
"HEH ELO YA KA..." ujar Zia yang belum selesai berbicara,karena Air datang.
"Udah-udah Zia,kalo lu ngeladenin mereka Berarti lu sama aja kayak mereka,oke stop udah lu juga ngapain sih Clarissa senengnya Nyari masalah aja" ucap Air dengan tegas.
"I-iya maaf Air" jawab Clarissa.
Air pun mengajak Zia menunggu di depan gerbang sambil berjalan dia berbisik kepada Clarissa "dua kosong hahaha"
Clarissa yang melihat itu kesal dan memarahi teman-temannya.
Sambil berjalan, Zia bertanya kepada Air "Kenapa gue kayak seringg gitu denger nama lu Air dan ngeliat lu,tapi dimana dan kapan ya". Tanya Zia sambil mengingat-ingat.
"Mungkin perasaan lu aja kali,kita belom pernah ketemu sama sekali loh" jawab Air dengan lembut.
"Oke" jawab Zia dengan agak tidak yakin.
"Zia,lu ko belum pulang" tanya Air.
"Iya ini sebentar lagi,supir gue lagi otw katanya" jawab Zia sambil melihat kearah hp.
"Ga mau bareng gue aja kah" tanya Air kepada Zia.
"Nggak deh makasih,emang rumah lu dimana biar gue bisa nyamperin lu kalo lu bolos sekolah terus" ucap Zia dengan muka nyebelin.
"Oke deh,hehe rumah gua di Jalan Pelita Bangsa nomor 12" Jawab Air.
"HAH A-APA PELITA BANGSA NOMOR 12?" Jawab Zia dengan syok.Dan kepala Zia langsung pusing dan BRUKK!! ia pun langsung terjatuh pingsan.
"Iya, eh eh Zia lo kenapa lagi" ucap Air sambil menahan Zia supaya tidak jatuh.
*tak lama supir Zia,Pa Handri pun sampai
"Loh-loh-loh ada apa ini,non Zia kamu apain?" Tanya Pa handri dengan tatapan tajam ke arah Air.
"Ga saya apa-apainĀ pak,tadi Zia tiba-tiba pingsan" Jawab Air dengan cemas.
"Sini saya angkat menuju mobil" ucap pak Handri
"Biar saya bantu pak" Jawab Air,
*dimobil
"Aduhhh nanti saya diomelin sama nyonya nih" ujar pa Handri sambil ketakutan.
Tak lama Zia pun mulai membuka mata. Dan dalam hatinya Zia berkata "Kenapa gue seakan-akan tau kejadian penting yang belum kebongkar di Jalan pelita Bangsa nomor 12 ya"
"Aduh-duh-duh pak Handri kepala saya makin sakit pak buruan" ujar Zia sambil memegang kepalanya.
"Loh non sudah bangun,baik non" jawab Pa handri dengan cemas.
*akhirnya mereka pun sampai dirumah
"Loh pak anak saya kenapa" ujar mamah Zia dengan perasaan khawatir.
"Ini bu tadi...." ucap pa Handri yang belum selesai berbicara.
"Udah ya mah Zia cape mau istirahat" sambung zia.
"Iya nak,liat ya pa handri kita ketemu di teras belakang" ujar mamah kepada pa Handri.
"Iya bu,duh abis ini mah di pecat" jawab pa Handri samar-samar.
*sampainya Zia di kamar
Zia yang berbaring terus-menerus mengigat-ingat kejadian yang ia alami barusan. "Aduh duh duh kenapa semakin mengingat kepala gue malah makin sakit" ujar Zia.
"Yaudah lah mungkin perasaan gue aja,tapi kayak beneran gitu ada sesuatu,tapiii yaudah lah bodoamat makin sakit aja kepala gue nih ah" ujar Zia sambil menatap langit-langit kamarnya.
Tak lama suara hp Zia berbunyi
Tringgggg! Ternayata itu adalah Laura dan Naura yang sedang mengajak vcan
*saat video call-an
"Haiiiiii,lo apa kabar,sombong ni yee ga ngabarin kita-kita" ujar Laura.
"Iya nih ya Lau dah punya temen baru ya" sambung Naura.
"Iya maaf cuy belom sempet gue kabarin kalian karena dari kemaren masi sibuk beberes perlengkapan gue" jawab Zia dengan lesu.
"Lo kenapa Zia?lo sakit kah" tanya Naura.
"Iya lo sakit ya" sambung Laura.
"Gatau woy dari pertama sekolah tadi gue kayak pusing terus pingsan mulu" jawab Zia dengan lemas.
"Owalah apa lo sempet kenalan sama siapa gitu yang ngebantuin lo pas itu?" Tanya Laura.
"Sempet gue baru kenal sama satuorang cowo yang duduk di sebelah gue yaitu Air Arkhasa gitu,tapi gue kayak sering liat dia gitu tapi dimana ya woy gue juga ketemu sama orang nyebelin nama Clarissa and Circlenya" ujar Zia
"Bales Zia kalo dia nyebelin" ujar Laura
Mungkin lu ketemu cowok itu di dunia sebelum ini kali hahahahahahaha" jawab Naura sambil ngeledek.
"Hah tap-pi....." sambung Zia yang belum selesai ngomong dan kepala nya pusing kembali.
"Udah dulu ya cuy pala gue sakit banget njr" ujar Zia
"I-iya cepat sembuh ya" jawab Laura dan Naura.
* video call-an pun selesai
Zia mencoba memaksakan diri untuk mengingat yang terjadi dan "ARGHHHHHHHHH SAKIT BANGET KEPALA GUE" Ucap Zia sambil berteriak.
Mamah Zia yang mendengar teriakan itu langsung menghanpiri Zua dan membawakannya obat. "Kamu kenapa si sayang,kamu dari dulu ga pernah kayak gini loh" tanya mamah.
"Gatau mah kalau aku mencoba mengingat yang ada di otakku kepala ku langsung sakit mah" jawab Zia.
"Emang apa yang kamu mau inget si sayang" sambung Mamah.
"Jalan Pelita Bangsa nomor 12, itu mah yang dari tadi muncul di otakku" jawab Zia.
"Udahhh itu ga penting mungkin halusinasi kamu aja, istirahat ya besok kalau kamu masih sakit kita ke dokter aja ya sayang" seru mamah.
"Iya mah" jawab Zia.