Kekaisaran Zhou, sebuah Kekaisaran yang sangat besar nan luas. Kekaisaran itu terletak di bagian di sebelah barat Sungai Huang Ho atau Sungai Kuning di daerah Hao hingga ke daerah Luoyang yang berada di sebelah timur Sungai Huang Ho atau Sungai Kuning. Di Kekaisaran itu, hidup seorang anak yang bernama Wang Cai. Seorang anak yang disukai oleh putri Raja Zhou, putrinya bernama Zhou Lingyao, dia merupakan anak bungsu yang dihormati karena kejeniusannya dalam seni beladiri maupun sastra. Dia bersikap dingin kepada orang yang tak menyukainya, dan hanya bersikap baik kepada orangtuanya, pelayan pribadinya, serta Wang Cai yang disukai olehnya.
Sedangkan untuk Wang Cai, dia berasal dari ibukota Kekaisaran Zhou, yaitu Luoyang, provinsi Henan. Wang Cai merupakan anak yang disebut sebagai jenius karena kejeniusannya yang tinggi, dia pandai menulis sebuah puisi, dan pandai menggunakan seni beladiri. Sifatnya dikatakan sangat dingin, namun kenyataannya adalah sifatnya sangat baik dan lembut.
Kekaisaran Zhou merupakan Kekaisaran yang makmur dan damai, dan Kekaisaran Zhou mempunyai musuh, yaitu Kekaisaran Qin. Mereka bermusuhan karena ingin memperebutkan sumber daya, maka dari itu Raja Zhou mencoba untuk mencegah terjadinya peperangan. Alhasil Raja Zhou harus membuat kesepakatan dengan Kekaisaran Qin, agar peperangan tidak terjadi.
Kesepakatan itu berisi bahwa "Kekaisaran Zhou tidak boleh menyerang Kekaisaran Qin secara diam-diam, begitu juga dengan Kekaisaran Qin, mereka tidak akan menyerang Kekaisaran Zhou secara diam-diam, jika salah satu dari mereka melanggar kesepakatan, maka surga akan menghukumnya." Dengan begitu, mereka saling menyepakati dan pergi setelah kesepakatan itu berakhir.
Terlihat seorang pemuda yang sedang bersandar di atas pohon apel yang berbuah. Namanya Wang Cai, dia adalah Reincarnator yang berasal dari dunia peperangan. Dan saat ini dia adalah seorang pelayan di Kekaisaran Zhou.
"Aku telah hidup di dunia ini selama 14 Tahun... Itu merupakan waktu yang lama bagi seorang Reincarnator sepertiku." gumam Wang Cai sambil menatap buah apel dengan dingin. Saat ini Wang Cai berumur 17 Tahun, dengan klasifikasi pelayan Raja Zhou. Dia memakai jubah berwarna putih dengan pedang yang cukup panjang yang ada di pinggangnya. Rambutnya yang berwarna hitam pekat serta pupil matanya yang dingin membuat dirinya menjadi semakin tampan.
Selama Wang Cai hidup di dunia yang di sebut dunia Tiandu, dia telah belajar banyak hal untuk mendapatkan pencapaian dan bergabung dengan Kekaisaran Zhou. Mulai dari belajar seni beladiri sampai tahap Martial Master, belajar kecapi sampai mendapatkan sebuah gelar yang bernama "Master Kecapi Yang Hebat", dia juga belajar melukis sampai disebut "Master Lukisan", dan lain-lain. Dia melalui semua itu hanya butuh 14 Tahun, umumnya para pelayan Raja Zhou berumur 43-64. Dan Wang Cai merupakan pelayan termuda dalam sejarah Kekaisaran Zhou. Maka dari itu, para pelayan sangat iri terhadap Wang Cai yang mempunyai banyak pencapaian.
***
Tidak lama setelah Wang Cai bergumam, seorang perempuan menghampirinya.
"Wang Cai, kamu dimana? Hei, Wang Cai! Jawab aku!!" Teriak Zhou Lingyao, dia memakai pakaian berwarna putih dan membawa sebuah buku di tangan kanannya. Rambutnya berwarna biru panjang, serta pupil mata yang berwarna ungu membuat dirinya semakin cantik.
"Hmm...? Apakah itu putri? Sial, jika aku ketahuan memakan apel, dia pasti akan mengerjaiku! Aku harus kabur!" Batin Wang Cai dengan rasa khawatir.
Wang Cai yang ingin bergerak melompati rumah-rumah yang ada di Kekaisaran Zhou terdengar oleh Zhou Lingyao, ia lalu menyeringai saat mengetahui Wang Cai berusaha untuk kabur. Ia lalu berteriak, "Ayah! Wang Cai mencoba untuk kabur dariku!! Sepertinya dia tidak menyukai ku, huhu..." sambil berpura-pura sedih.
Ayahnya, Zhou Wu, yang mendengar teriakan itu sontak mengeluarkan aura yang mengintimidasi sekitarnya. Nampak kemarahan di wajahnya, Wang Cai yang merasakan bahwa Raja Zhou marah kemudian berbalik dan menghampiri Zhou Lingyao.
Zhou Lingyao yang melihat Wang Cai berbalik kemudian menjadi sangat senang. Berbeda dengan apa yang dirasakan oleh Wang Cai, dia merasa sangat-sangat khawatir akan dirinya yang mungkin akan mati untuk kedua kalinya karena mengabaikan Zhou Lingyao.
"Wang Cai, kenapa kamu kabur dariku? Apa kau tidak menyukaiku...?" Tanya Zhou Lingyao sambil berpura-pura sedih.
"Bu-bukan begitu, Tuan putri... Hanya saja saya merasa tidak pantas untuk disukai oleh Tuan putri..." Jawab Wang Cai sambil bertekuk lutut.
"Tidak pantas...?" gumam Zhou Lingyao, ia lalu menampar Wang Cai dan melanjutkannya dengan berkata "Kamu pikir dirimu itu siapa, Hah!? Jika bukan karena ayahku yang merasa kasihan padamu, dia tidak akan mau menerimamu!" sambil bersikap emosional.
Wang Cai yang mendengar hal itu langsung terdiam, dia lalu berdiri secara perlahan dan memberi salam(memberi Gongshou) kepada Zhou Lingyao, setelah itu dia pergi tanpa mengucapkan sepatah kata.
1 Hari berlalu, karena kejadian kemarin, Wang Cai saat ini harus berhadapan dengan Kaisar Zhou. Dia tidak ingin mengelak lagi, mungkin jika hari ini dia mati. Dia bisa tenang dan tidak akan ada penyesalan dalam kematiannya, itu karena selama 14 Tahun yang dia lewati dan semua pencapaian yang ia dapat adalah hasil dari masa lalunya. Saat dia masih menjadi Kaisar Surgawi, dia memiliki banyak gelar di dunianya, misalnya Dewa Abadi Wang, Pelukis Surgawi Wang, dan 9th Langit Abadi.
Dia merasa sudah cukup untuk merasakan kebahagiaan, dia sama sekali tidak ingin orang-orang yang berada didekatnya terluka. Maka dari itu, Wang Cai harus menghindari Zhou Lingyao.
"Apa kau tau apa kesalahanmu, pelayan rendahan?" Tanya Raja Zhou sambil menahan amarahnya.
"Ya, saya tahu apa kesalahan saya, Raja." Jawab Wang Cai dengan rasa penuh tanggung jawab.
"Kalau begitu, aku akan memberimu dua pilihan, yang pertama yaitu mati di eksekusi, dan pilihan yang kedua adalah mati dengan siksaan yang kejam, apa pilihanmu?" Tanya Raja Zhou sambil menatap Wang Cai.
"...Saya memilih pilihan pertama, yaitu mati di eksekusi" Jawab Wang Cai dengan nada tanpa kekhawatiran.
Para tetua yang berada di aula pengadilan kemudian terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Wang Cai. Mereka kira Wang Cai akan ketakutan seperti mereka saat di tanyai oleh Raja Zhou, namun kenyataannya tidak, Wang Cai malah menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Raja Zhou dengan tenang.
1 Jam berlalu, Nampak Raja Zhou yang masih duduk dan saling bertatapan dengan Wang Cai yang masih berlekuk lutut. Raja Zhou lalu menghela nafas dan mengucapkan sepatah kata.
"Kau..." saat Raja Zhou ingin mengucapkan sepatah kata, mereka langsung berbalik dan melihat Raja Zhou dengan rasa khawatir serta penasaran, Raja Zhou lalu melanjutkan sepatah katanya, "...Lulus". Para tetua yang melihat Raja Zhou membuat Wang Cai tidak jadi di eksekusi kemudian terkejut. Mereka langsung berteriak.
"Apa!!?? Lulus!!?!?".
Wang Cai merasa heran dengan Raja Zhou yang tidak jadi mengeksekusinya. Raja Zhou lalu menyuruh Wang Cai untuk berdiri, Wang Cai lalu berdiri dengan segera. Ia lalu berkata sesuati yang tidak akan pernah mereka kira, ia mengatakan "Nak, mulai saat ini, kau akan menjadi Menantuku." sambil menepuk pundak Wang Cai.
"Apa...!?" Batin Wang Cai sambil merasa sangat terkejut dengan apa yang didengarnya. Para tetua yang mendengar Raja Zhou mengatakan hal itu kemudian merasa lemas dan tidak bertenaga. Mereka berpikir, "Bagaimana mungkin seorang anak baru bisa menikahi tuan putri yang manis nan cantik...? Sial, kami benar-benar iri!".
***