Bagian 3
Gelap Dan Terang
Mungkin disini awal perjalananku di mulai. Awal dari memulai hidup. Awal dari semuanya bermulai. Semuanya berawal dari aku duduk di bangku kelas 1 SMA. Sintya dan Ive menemukan teman baru lagi. Pada saat mereka sedang eskul Pramuka. Dia adalah Kharisa. Kami berteman karena kami bertiga telah kalah dalam melakukan game pada saat eskul Pramuka.
Pada saat Pramuka kami bertiga di hukum karena kami kalah dalam game Pramuka. Sedikit memalukan saat di hukum. Namun, dari situ kami mulai kenal. Bahkan sampai pulang bersama. Dari situlah kami bertiga berteman dengan baik. Ia bernama Kharisa.
"Eh hari ini kan Jumat, Gimana kalo nanti pulang eskul pramuka main ke rumahku?" Ucap Kharisa.
"Hmm gimana yah?" Ucap Sintya.
"Ayo aja mumpung besok libur. Ayo Sin nanti pulangnya aku anterin." Ucap Ive.
"Emm... Okay deh." Ucap Sintya.
Sintya ragu dan takut, Sintya masih takut kalau teman SMA nya sekarang sama persis ketika Sintya SMP. Sintya mencoba percaya sedikit demi sedikit pada Ive.
Selepas pulang sekolah Ive dan Sintya pun menuju rumah Kharisa. Sintya dan Ive mengikuti Kharisa dari belakang.
Sesampainya di rumah Kharisa, Ive dan Sintya terkagum kagum dengan rumah Kharisa yang sangat mewah.
"Woah!!! Besar sekali rumahmu Saa..." Ucap Ive.
Sintya hanya diam dan melihat sekelilingnya. Betapa kagumnya Sintya dengan rumah milik Kharisa.
"Sini masuk." Ucap Kharisa memanggil Ive dan Sintya.
Mereka berdua pun berjalan dan masuk.
"Duduk dulu aja." Ucap Kharisa.
Ive dan Sintya duduk, Kharisa pun masuk, Kemudian Ibunya pun keluar.
"Ehh, Anak ibu udah pulang." Ucap Ibunya.
Kharisa pun memeluknya.
"Bu, Itu ada temen temenku. Tolong buatin minum ya." Ucap Kharisa.
"Iya, Itu siapa? Temen baru di SMA mu?" Ucap Ibunya.
"Iya dia teman baruku, Namanya Sintya. Dan Yang satunya Ive." Ucap Kharisa.
"Ohh, Yasudah Ibu akan buatkan mereka minum. Kamu ganti baju ya Sa..." Ucap Ibunya.
Ibunya membuatkan minum sementara Ive dan Sintya duduk menunggu Kharisa berganti baju.
"Enak banget Kharisa ya..." Ucap Ive.
"Enak gimana?" Ucap Sintya.
"Rumahnya mewah, Orang tuanya sayang banget sama dia, Perhatian lagi." Ucap Ive.
"Iya juga, Keluarga harmonis deh." Ucap Sintya.
Ibunya pun datang dengan membawa minuman es teh.
"Silahkan di minum dulu mba." Ucap Ibunya.
"Eh iya Bu makasih, Repot repot banget." Ucap Sintya.
"Eh iya Bu ibu bisa memanggil saya Ive dan ini Sintya." Ucap Ive memperkenalkan diri.
"Ohh, Halo Ive dan Sintya. Ngomong ngomong Kharisa di sekolah bagaimana?" Ucap Ibunya.
"Maksudnya Bu? Kharisa baik baik saja kok." Ucap Sintya.
"Ohh dia anak yang baik di sekolah?" Ucap Ibunya.
"Iya dia baik, Ramah, Tapi kami kenal dengan Kharisa karena kami bertiga di hukum pada saat Pramuka tadi." Ucap Sintya.
Ibunya tertawa. Lalu mengucap.
"Pertemanan kalian di mulai dengan cara yang aneh, Atau bisa di bilang unik." Ucap Ibunya.
"Tak mengapa, Ini Juga adalah sebuah prosesnya Bu." Ucap Ive.
"Iya, Baik baik ya sama Kharisa." Ucap Ibunya.
"Okay Bu." Ucap Ive Dan Sintya.
Kemudian Kharisa datang dan sudah selesai berganti pakaian.
"Ayo dong di minum es tehnya, Eh tadi Ibuku ngomongin apa?" Ucap Kharisa.
Ive dan Sintya meminumnya sedikit sambil mendengar Kharisa bertanya tentang apa yang Ibunya bicarakan tadi.
"Tanya hal hal kecil aja Sa, Tentang gimana aku dan Ive bisa temenan sama kamu. Ibumu juga ketawa tadi setelah ngedengrin apa yang aku ceritain." Ucap Sintya.
"Ohh begitu, Baiklah di hari ini pertemanan kita dimulai." Ucap Kharisa.
Pertemanan kami pun di mulai, Dengan berjalannya 3 orang, Sintya, Ive dan Kharisa. Mereka mempunyai masa lalu masing masing. Ntah gelap atau terang. Mereka masih tidak mengerti. Mereka masih belum saling bercerita.