Annika menikmati setiap detik suasana di taman bunga itu,tetapi ada seseorang yang memanggil namanya dari belakang dengan nada sedikit berteriak.
suara itu sampai di telinga Annika.kemudian gadis itu yang sedang duduk secara perlahan mengalihkan pandangan nya ke asal suara.
Nona muda cantik itu menangkap satu sosok seorang gadis perempuan berambut putih sama seperti dirinya sedang berjalan ke arahnya.rambutnya sebahu dan wajahnya yang terbilang sedikit mirip dengan Annika.
postur tubuh dari gadis itu juga sangat ideal dan sempurna seperti Annika,tetapi tinggi tubuhnya sedikit lebih pendek dari Annika.meskipun begitu,dia tetap cantik dan mempesona serta lebih terlihat ke sisi imut.
berbeda dengan Annika yang memiliki kecantikan seperti seorang gadis dewasa dan berwibawa.bisa di katakan dia memiliki hanya sedikit kecantikan dalam bidang keimutan.
setelah beberapa tarikan nafas berjalan ke arah Annika,gadis itu akhirnya sampai dan memasang sebuah ekspresi aneh dan sulit untuk di pahami.
jiwa Koze jeanix menelusuri ingatan tubuh barunya itu tentang seorang gadis yang ada di depannya.setelah selesai menelusuri ingatan tentang gadis itu,dia membuka suaranya.
"iya.ada apa,adik perempuan ku?kenapa kamu mencari kakak?" tanya Annika Mikhailovich sembari tersenyum hangat dan lembut.
"sudah waktunya sarapan pagi dan seluruh anggota keluarga inti saat ini sudah berada di ruang makan,saya datang ke sini memanggil kakak untuk sarapan pagi bersama" jawab Bella Mikhailovich.
gadis bernama bella Mikhailovich itu adalah adik perempuan Annika.usianya hanya berbeda satu tahun dari kakak perempuan nya,yaitu Annika Mikhailovich.
sejauh jiwa Koze jeanix menelusuri ingatan Annika,adik perempuan nya lah satu satunya yang hanya mempedulikan dan menyayangi Annika ketika semua orang di keluarga Mikhailovich menganggap nya sebagai sampah serta aib bagi keluarga.
adik perempuan Annika itu memiliki kekurangan yang sangat merugikan di zaman ini,dia tidak bisa mengunakan sihir karena akar muasalnya tidak ada sama sekali sumber sihir dari lahir.
kekurangan nya itulah yang membuat nya juga diperlakukan tidak pantas oleh para pelayan dan orang orang yang ada di kediaman ini.meskipun di perlakukan tidak pantas,dia masih bisa bertahan.dia memiliki kepribadian yang lemah lembut,rendah hati,dan memiliki etika sopan santun yang sangat baik.
Annika menggenggam kedua tanganya setelah menelusuri semua ingatan tentang keluarga Mikhailovich.dari tatapannya dia terlihat sedang menahan emosi dan energi sihir kegelapanya secara perlahan meluap keluar.
dengan cepat gadis itu menenangkan emosinya dan bertekat akan mengabulkan permohonan terakhir Annika.
"baiklah adiku,mari kita ke ruang makan" balas Annika Mikhailovich lalu berdiri dari tempat duduknya.
dia ingin melihat secara langsung dengan mata dan kepalanya sendiri seluruh anggota keluarga inti Duke Mikhailovich.
kakak dan adik itu berjalan berdampingan dengan santai menuju ruangan makan untuk sarapan pagi bersama.sepanjang perjalanan Annika mengobrol santai dengan adik perempuan nya itu karena sudah menjadi kewajiban seorang kakak untuk dekat dengan adiknya.
Bella yang mendengar kakak perempuan nya itu berbicara dengan santai dan lebih banyak mengeluarkan suara dari sebelumnya memasang ekspresi bingung dan heran dengan tingkah Annika yang berubah.
tetapi Bella tidak mempertanyakan rasa penasaran nya itu tentang tingkah Annika yang tiba tiba berubah.tidak terasa mereka sudah sampai di depan pintu ruangan makan keluarga.
dua orang Prajurit yang berjaga di kedua sisi kiri dan kanan pintu itu secara bersamaan membungkukan badan dan memberikan salam hormat.
kakak dan adik itu hanya menanggapi seperlunya saja dan memberitahukan kedatangan mereka kemari.setelah mendengar tujuan kedatangan mereka kemari,dua prajurit itu membukakan pintu ruangan makan dengan lebar dan mempersilahkan kedua nona muda itu masuk.
Annika dan Bella berjalan memasuki ruangan makan,pemandangan pertama yang di lihat mereka adalah ada tiga orang laki laki dan satu wanita sedang menatap kedatangan mereka.
kakak dan adik itu berjalan ke arah seorang laki laki yang sudah berumur sekitar empat puluh tahun ke atas sedang duduk di kursi kepala keluarga.
"salam hormat kami kepada ayah" ucap bersamaan Annika dan Bella.
"duduklah kedua putriku,kami semua sudah menunggu kedatangan kalian berdua" jawab Tuan Duke Zenix sembari tersenyum tipis.
setelah selesai memberikan salam,Annika dan Bella duduk di salah satu kursi makan yang ada di ruangan itu.
Annika duduk di samping ibunya begitupun dengan Bella yang duduk di samping kakak perempuan nya itu.mereka berdua duduk berhadap hadapan langsung dengan kedua kakak laki-laki mereka.
Annika tau bahwa akar permasalahan adik perempuan nya dan dirinya berasal dari kedua kakak laki lakinya.tindakan kurang ajar mereka itu bersama para pelayan sama sekali tidak diketahui oleh kedua orang tua mereka.
gadis itu baru saja menemukan sebuah ide cemerlang untuk membalas semua perbuatan yang sudah mereka buat selama ini kepada dirinya dan adik perempuan nya.dia tersenyum tipis karena sudah mendapatkan sebuah ide.
senyuman nya itu dilihat secara jelas oleh kedua kakak laki lakinya yang sedari tadi memberikan tatapan mencela dan sinis.mereka sama sekali tidak menganggap sosok Annika dan Bella sebagai adik perempuan mereka.
"ada apa,Annika?mengapa kamu tersenyum seperti itu?" tanya Erick Mikhailovich yang merupakan anak tertua dari tuan Duke Zenix.
dia menganggap Annika sudah gila karena tidak ada sesuatu yang terjadi dan patut untuk tersenyum.
"tidak ada,saya hanya bingung dan heran mengenai tatapan kalian berdua,tuan muda Erick dan tuan muda Hendry.sangat jelas tatapan kalian itu seperti tidak suka dengan kehadiran saya dan Bella,memangnya apa yang sudah kami berdua lakukan hingga kakak menatap kami seperti itu?" jawab Annika Mikhailovich dengan sempurna.dia memasang ekspresi polosnya padahal di dalam pikiran nya dia sedang tersenyum lebar.
"tidak ada yang aneh dengan tatapan kami,Annika.mungkin itu hanya perasaan mu saja.dan juga kenapa kamu memanggil kakak laki laki mu ini dengan sebutan itu?apakah sekarang kamu sudah tidak menganggap kami sebagai kakak laki laki mu?" tanya dan elak Hendry Mikhailovich.
perasaan dan pikiran Hendry menjadi bingung dan heran serta penuh dengan tanda tanya mengenai sifat adik perempuan nya itu yang tiba tiba tidak seperti biasa nya.
dulu dia sama sekali tidak berani menatap Erick dan Hendry karena takut dan trauma dengan siksaan dan tindasan yang mereka lakukan.tetapi kenapa saat ini dia berani menatap langsung dan bahkan memasang ekspresi santai?
"itu benar, putriku.mengapa kamu memanggil kakak laki laki mu seperti itu.tidak sopan jika memanggil kakak laki laki kandung mu sendiri seperti itu" Ucap Nyonya veronica Mikhailovich yang juga heran dengan ucapan dan sifat dari putri nya itu.
"oh ibu,saya jelas sekali melihat tatapan sinis mereka kepada saya dan Bella.tidak kah ibu ingin mengetahui alasan di balik tatapan mereka itu kepada kami berdua?ini adalah sesuatu yang sangat mengejutkan,loh.bahkan mungkin ayah dan ibu tidak akan percaya mendengarnya" jawab Annika Mikhailovich sembari tersenyum tipis karena setengah rencana nya sudah di jalankan dengan lancar.
"tidak kah ibu dan ayah ingin tahu mengenai luka luka yang saya dan Bella alami selama ini?saya sendiri selalu memberi alasan kepada ibu dan ayah ketika sedang mengalami perawatan di ruang medis jika luka di tubuh saya itu di sebabkan oleh kecelakaan dan kecerobohan diri,padahal bukan itulah alasan sebenarnya.apakah ayah dan ibu ingin tahu alasan sebenarnya?"sambung Annika Mikhailovich.
mendengar ucapan dari Annika itu membuat seisi ruangan menjadi tegang.Hendry dan Erick terlihat panik dan jantung mereka berdetak lebih cepat karena memiliki prediksi adik perempuan mereka itu akan memberitahu semua perlakuan tidak pantas yang dia alami selama ini.
Bella yang sedari tadi menyimak ucapan dari kakak perempuan nya itu terlihat sangat terkejut sekaligus bingung dengan tingkah dan sifat Annika yang berubah menjadi berani.
Tuan Duke Zenix dan nyonya veronica juga menjadi penasaran karena sudah lama mereka ingin mendengar jawaban asli dari kedua putri mereka itu.
apa yang di katakan oleh Annika memang benar,selama ini gadis itu dan adik perempuan nya selalu memberikan alasan kecelakaan dan kecerobohan sendiri mengenai luka luka mereka.
padahal sangat tidak wajar dan aneh kedua putri mereka itu selalu pergi ke ruang kesehatan untuk di obati.dulu beberapa kali tuan Duke Zenix dan nyonya veronica mencoba membujuk kedua putri mereka itu untuk membicarakan alasan yang sebenarnya.
Tuan muda Erick yang terlihat panik sekaligus emosinya yang mulai muncul mengunakan sihir untuk membungkam mulut Annika agar tidak memberi tahu kedua orang tua mereka.
setelah berhasil mengunakan sihir pengendalian tubuh kepada Annika,tuan muda Erick membungkam mulut nya,tetapi sihirnya tidak bekerja dan malah mendapat serangan balik.
tuan muda Erick terlihat terkejut karena sihirnya tidak bisa mengendalikan tubuh adik perempuan nya itu.bahkan dari tatapan Erick,sihirnya hanya menyelimuti tubuh Annika dan sedikit pun tidak menyentuh tubuh gadis itu.
Tuan muda Erick mendapat serangan balasan sihir dari Annika lalu keluar darah dari sudut bibir tuan muda itu.
dia memegang cairan berwarna merah itu yang berada di sudut bibirnya.tuan muda Erick membelalakan matanya karena mendapat serangan balasan dari adik perempuan nya yang terkenal tidak bisa membangkitkan sihirnya.
Annika Mikhailovich yang melihat kejadian itu memasang ekspresi tersenyum puas,sedangkan Bella,tuan Duke Zenix dan Nyonya veronica kembali di buat terkejut dengan kondisi tuan muda Erick yang mengeluarkan darah dari bibirnya.
"ada apa,putraku?mengapa tiba tiba keluar darah dari bibirmu?" tanya Nyonya veronica dengan khawatir.
"sekilas tadi ayah merasakan energi sihir walupun tipis,sepertinya seseorang telah menyerangmu sehingga mengeluarkan darah seperti itu" Ucap tuan Duke Zenix.
seperti yang di harapkan dari sang Duke, dia dapat merasakan energi sihir setipis itu dalam kondisi yang sedang mencoba memahami apa yang terjadi di ruang makan itu.
tetapi sayangnya dia tidak bisa mengetahui siapa yang sedang beradu sihir itu dan tatapan nya melihat satu satu persatu anggota keluarga nya lalu di teruskan menatap setiap sudut ruangan.
"anda yang menyerang saya,tetapi anda yang terluka.sekarang jelaskan apa maksud nya anda mencoba menyerang saya tadi mengunakan sihir?" tanya Annika Mikhailovich.
ucapan Annika itu membuat suasana yang ada di dalam ruangan makan menjadi semakin tegang dan berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya.
"apa maksudmu,Annika?mengapa juga menyerang mu mengunakan sihir?" tanya balik Erick Mikhailovich yang tetap menghindar.
"jangan berbohong seperti itu,tuan muda Erick.seperti yang ayah bilang bahwa dia merasakan energi sihir walaupun tipis dan energi sihir itu punya anda" jawab Annika Mikhailovich.
"putriku,tidak baik menuduh kakak laki laki mu seperti itu.sangat tidak masuk akal jika dia menyerang mu tanpa alasan yang jelas" ucap Nyonya veronica yang membela tuan muda Erick.
Nyonya veronica juga terlihat bingung dengan sifat putrinya itu dan bagaimana bisa dia dapat merasakan energi sihir padahal dirinya belum membangkitkan kekuatan sihirnya.
"apa yang ibu katakan benar,minta maaflah karena sudah menuduh kak Erick dan tolong berhenti memanggil kami berdua dengan sebutan tuan muda" ucap Hendry Mikhailovich dengan tegas.
Hendry merasakan ada yang berbeda dengan adik perempuan nya itu dan di sisi lain dia juga bertanya tanya kenapa seseorang yang tidak bisa membangkitkan kekuatan sihirnya dapat merasakan energi sihir setipis itu dan bahkan melakukan serangan balik.apakah Annika sudah membangkitkan kekuatan sihirnya?
"ibu dan kakak kira saya menuduh tanpa dasar sebuah bukti?oleh karena itu bagaimana kalau kalian mendengar penjelasan saya yang sebenarnya mengenai kebenaran luka luka saya dan Bella.di penjelasan saya ini ada tersimpan sebuah bukti yang kalian cari barusan" Jawab Annika Mikhailovich yang memojokan kedua kakak laki lakinya.
walaupun saat masih menjadi Koze jeanix sang penyihir kehancuran terakhir dulu,dia mempelajari psikologi hanya dari buku saja,tetapi dirinya dapat memahami manusia dan dapat mengendalikan nya melalui emosi ataupun debat.
tuan Duke Zenix juga merasa putri nya itu lebih banyak bicara dan terlihat auranya sangat berbeda dari sebelumnya.dari ucapan nya itu seperti seorang profesional menjebak seseorang melalui sebuah debat.
dengan tuan muda Erick yang mendapat serangan balasan dari Annika,maka tuan muda Hendry pun merasa ragu jika melakukan hal yang sama karena dirinya jika melakukan hal tersebut dan gagal,maka akan di curigai oleh semua orang yang ada di sini karena mereka berdua sudah masuk ke perangkap Annika.
di saat suasana yang semakin menegang dan penuh dengan tanda tanya mengenai apa yang akan di beritahu oleh Annika dan bingung serta heran dengan tingkah gadis itu,pintu ruangan makan terbuka memperlihatkan beberapa pelayan membawakan makanan untuk sarapan.
sontak semua orang secara refleks melihat ke arah para pelayan yang berjalan membawa makanan menghampiri mereka,karena di saat menenangkan seperti itu sangat sensitif terhadap perubahan suasana yang ada di ruangan.
para pelayan menyusun menu makanan dengan rapi di atas meja panjang itu.setelah selesai mereka tidak lupa memberikan salam hormat dan pamit untuk kembali bekerja.
"mari kita kesampingkan dulu apa yang kita bahas tadi dan mari kita sarapan pagi bersama sebelum melakukan aktivitas masing masing.baiklah silahkan di nikmati hidangan ini" ucap tuan Duke Zenix yang mengangkat suaranya sebagai pembukaan.
karena sudah menjadi etika sopan santun turun temurun bangsawan jika waktunya sudah makan maka tidak di perbolehkan untuk mengobrol dan hanya di perbolehkan ketika selesai makan maupun sebelum makan.
mereka semua diam dan tidak melanjutkan obrolan lagi.semua orang mengambil menu hidangan kesukaan mereka masing masing begitupun dengan Annika.
hanya ada suara dentingan garpu yang berlawanan dengan piring makanan di dalam ruangan itu.sangat sunyi bahkan nafas menjadi manual apalagi untuk orang yang gugup.
tuan muda Erick dan tuan muda Hendry menyantap makanan mereka masing masing dan sibuk dengan pikiran mereka.
"hmm.beruntung sekali kalian,tuan muda Erick dan tuan muda Hendry" batin Annika Mikhailovich sambil menikmati makanan nya.