Di kediaman Duke Mikhailovich menunjukan pukul delapan pagi,semua orang melakukan aktivitasnya masing masing di kediaman tersebut.tetapi ada dua nona muda cantik yang berjalan jalan di kediaman itu dengan santainya.
Annika dan bella berjalan berdampingan menuju halaman belakang rumah mereka.dalam perjalanan dua sepasang adik kakak itu mengobrol santai dan bercanda gurau layaknya adik kakak pada umumnya.
suasana yang menyenangkan itu harus terganggu karena mereka berpapasan dengan dua orang pelayan yang terbilang sering menindas Annika dan Bella.
raut wajah bella menjadi berubah menjadi takut ketika melihat dua pelayan itu berpapasan dengan mereka.Annika yang menyadari perubahan ekspresi dan suasana hati adiknya tentu bingung apa yang membuatnya begitu.
dua pelayan itu ketika melewati Annika dan bella memasang wajah sinis dan jijik.salah satu pelayan itu hendak memukul bagian belakang kepala bella dengan tangan kirinya yang sudah di perkuat dengan sihir.
tetapi ketika tanganya hampir mengenai kepala bella,ada tangan lain yang memegang tangan nya itu.pelayan itu tentu terkejut karena tangannya di hentikan oleh seseorang,pandangannya mengikuti tangan yang menahan itu untuk mencari sosok nya.
pandangannya bertemu dengan pandangan Annika dengan sempurna yang saat itu sedang menatap tajam ke arah si pelayan.
"apa maksud dari tindakan anda itu?kenapa pelayan seperti anda hendak memukul kepala adik saya yang sudah jelas jelas adalah seorang nona muda di kediaman ini?apakah kalian ingin di beritahu mengenai kejadian tadi barusan ke ayah dan ibu saya agar anda di pencat dari sini?sungguh kurang ajar sekali tindakan anda itu"Ucap Annika Mikhailovich dengan dengan sorot mata tajam dan nada yang dingin.
bella melihat ekspresi wajah kakaknya yang sangat menyeramkan itu.dia menjadi ngeri melihat wajah kakaknya karena mirip seperti seseorang yang akan melahap mangsanya.
bella menyimpulkan bahwa kakaknya itu memperlakukan seseorang tergantung bagaimana orang itu memperlakukan dirinya.di satu sisi bella merasa kagum dan menjadikan kakaknya sebagai idola dan dirinya berniat akan berubah seperti kakaknya.
"cih,nona muda apanya.anda saja tidak bisa mengunakan sihir dan tidak berbakat dalam bidang apapun,dasar gadis sampah dan aib bagi keluarga.jadi untuk apa saya harus menghormati kalian,hah?" Jawab si pelayan yang tidak tau diri.
"begitu kah?apakah kalian ingin saya beritahukan mengenai sikab dan tingkah laku kalian selama ini kepada saya dan bella kepada ayah dan ibu kami?saya penasaran bagaimana reaksi ayah ataupun ibu ketika tau dengan tingkah laku kalian kepada kami" Balas Annika dengan senyum miring.
"dasar gadis sialan!!sepertinya anda perlu di beri pelajaran!" Jawab Si pelayan marah dan nada yang membentak.
pelayan itu tidak menyangka Sang nona muda memiliki keberanian ingin melaporkan semua tindakan pelayan kepada mereka selama ini kepada Ayah dan ibunya,jadi wajar saja dia marah karena tidak ingin kehilangan pekerjaan.
dia memperkuat tangan kanannya dengan sihir yang di kuasinya,lalu hendak melayangkan pukulan ke wajah cantik Annika itu.belum sempat tangannya menyentuh ujung hidung sang nona muda,perutnya sudah lebih dulu di tendang oleh Annika dengan kencang sehingga membuat nya membentur dinding di belakangnya.
ada bunyi patah tulang ketika pelayan itu membentur dinding dan dia mengeluarkan seteguk cairan berwarna merah dari mulutnya.pelayan itu terbatuk batuk di lantai sambil mengeluarkan darah segar dari dalam mulutnya.
suara bising itu membuat para pelayan dan prajurit yang tidak jauh dari Annika dan bella mendengarnya.mereka semua dengan cepat pergi ke arah asal suara untuk memastikan apa yang terjadi.
pelayan yang satunya menatap rekan kerjanya itu tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi.dirinya sama sekali tidak mengerti kenapa rekan kerjanya itu bisa mengalami keadaan itu hanya dengan satu kali tendangan dari seorang nona muda yang terkenal tidak bisa melakukan apapun dengan benar.
merasa tidak ada gunanya memikirkan itu,pelayan tersebut mengumpat kepada Annika dan hendak melayangkan pukulannya ke arah gadis itu.
tetapi pukulannya tidak cepat sama sekali sehingga Annika lebih dulu menendang perut si pelayan dengan sangat kencang sehingga mengakibatkan ada suara patah tulang ketika dia membentur dinding.
sama seperti sebelumnya,pelayan itu juga mengeluarkan seteguk cairan berwarna merah dan tubuhnya ambruk di dekat rekan kerjanya lalu pingsan bersama nya.
para prajurit dan pelayan yang baru sampai melihat dua orang pelayan yang tergeletak di lantai dengan keadaan mengenaskan.mereka semua menunjukan ekspresi sama yaitu terkejut dengan apa yang dilihat.
para pelayan tentu tau siapa yang tergeletak di lantai itu,mereka berdua adalah rekan kerja di kediaman ini sekaligus orang yang ikut dalam penindasan dan penyiksaan kepada Annika dan Bella.
Bella yang saat itu terkejut dengan apa yang di lakukan kakaknya barusan.
"tidak hanya kepribadian dan sikapnya yang berubah,kakak juga ternyata sangat kuat?" batin Bella sambil Melihat wajah kakaknya.
"salam hormat kami kepada Nona muda Annika dan nona muda Bella.apa yang sebenarnya terjadi di sini,nona muda?mengapa dua pelayan wanita itu tergeletak di lantai dengan keadaan mengenaskan" tanya salah satu prajurit yang ada di kerumunan itu.
"kedua pelayan itu hendak memukul adik saya yang sudah jelas jelas adalah nona muda di kediaman ini.tindakan mereka sudah sangat kurang ajar dan tidak bisa di maafkan,bahkan saya sempat menanyakan alasan di balik tindakan berani mereka itu,tetapi hanya penghinaan kepada kami berdua lah yang keluar dari mulut busuk nya.oleh karena itu saya memberinya hukuman seperti ini"jelas Annika dengan singkat dan santai tanpa menunjukan ekspresi bersalah sedikit pun.
"tolong beberapa prajurit di antara kalian memberitahu kejadian ini kepada ayah dan ibu saya, dan bawa dua pelayan itu ke dalam penjara lalu berikan hukuman cambuk sebanyak lima puluh kali ketika mereka sudah sadar.dan tolong sampaikan pesan saya untuk berkumpul di ruangan keluarga nanti malam ketika selesai makan malam kepada ayah,ibu,dan kedua kakak laki laki saya"Ucap Annika.
"siap,nona muda!"ucap serempak para prajurit yang berada di kerumunan itu.
mendengar penjelasan dari sang nona muda tentu membuat para prajurit terkejut dan tidak percaya.pasalnya tidak mungkin pelayan yang bekerja di rumah ayah dan ibu dari nona muda berani melakukan tindakan itu kepada putri majikan mereka sendiri.
beberapa prajurit ada yang berlari untuk memberi tahu kejadian dan pesan yang di minta oleh Annika kepada seluruh anggota keluarga inti duke Mikhailovich,dan beberapa prajurit yang lainya mengangkat tubuh dua pelayan itu lalu membawanya menuju ke penjara rumah ini.
pelayan yang lainya menyaksikan bagaimana rekan kerja mereka itu di bawa pergi ke penjara atas perintah sang nona muda.sebenarnya apa yang terjadi kepada Annika sehingga dirinya berubah seperti itu?
"kalian semua yang masih berkerumun,tolong kembali bekerja kembali" Ucap Annika dengan nada dingin dan tatapan datar melihat kerumunan.
para pelayan dan beberapa prajurit yang masih tersisa pamit pergi untuk melanjutkan tugas mereka.para pelayan berniat akan memberitahukan kejadian barusan kepada kepala pelayan dan kedua tuan muda Mikhailovich untuk berdiskusi.
akhirnya hanya tersisa Annika dan bella yang masih ada di sana.
"wow,apakah kakak sebelumnya sudah sangat kuat seperti ini?" tanya Bella dengan tatapan kagum.
"kamu bisa beranggapan seperti itu,jadi bagaimana kalau kakak mengajari mu beberapa teknik bela diri agar kelak dapat menjaga dirimu sendiri?" Jawab Annika sambil tersenyum.
"benarkah?tentu saya mau kakak!kapan kakak akan mengajari saya!?" ucap bella dengan antusias dan bersemangat.
"sepertinya kamu sangat bersemangat ya,hari ini juga kakak akan mengajari mu.baiklah mari kita ke halaman belakang,ayo!" jawab Annika lalu berlari sambil memegang tangan adiknya.
sementara itu di sisi lain,dua orang prajurit telah sampai di depan ruang kerja tuan duke Zenix.mereka mengetuk pintu sang duke terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam.
tok
tok
tok
tuan duke Zenix yang saat itu sedang melihat berkas dan beberapa dokumen di meja kerjanya,secara perlahan mengalihkan pandangan nya ke arah pintu ketika telinganya berhasil menangkap suara ketukan itu.
sang duke mempersilahkan masuk ke dalam,lalu dua orang prajurit itu membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam ruangan kerja sang duke.tidak lupa mereka menutup kembali pintu.
"salam hormat kami kepada,tuan duke Zenix,maaf karena kedatangan kami menganggu waktu anda.kedatangan kami kemari atas permintaan nona muda Annika untuk menyampaikan perkataan nya" ucap salah satu prajurit di antara keduanya sambil membungkukan badan.
"jelaskan apa yang ingin di sampaikan oleh putriku itu?" Jawab tuan duke Zenix.
"nona muda Annika ingin menyampaikan bahwa ada dua orang pelayan yang hendak memukul kepala Nona muda bella ketika mereka berpapasan di lorong.tindakan kurang ajarnya itu membuat Nona muda Annika menjadi marah dan menanyakan alasan di balik tindakan kedua pelayan itu tetapi kedua pelayan itu tidak menjawab dan hanya menghina nona muda dan bahkan mereka mencoba memukul nya.Alhasil Nona muda mereka pelajaran dan memenjarakannya atas tindakan mereka itu"Jelas salah satu prajurit kepada sang Duke.
tuan duke Zenix terdiam di tempat mencoba mencerna penjelasan dari prajurit itu di kepalanya.dia sama sekali tidak percaya dan tidak menyangka sekaligus terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kedua pelayan itu.
"dan juga Nona muda Annika berpesan untuk berkumpul di ruangan keluarga nanti malam ketika selesai makan malam" sambung prajurit itu.
"baiklah,Terima kasih atas informasinya nya.sekarang kalian boleh pergi dan kembali bekerja" ucap tuan duke Zenix.
"baik,tuan duke Zenix.kami pamit pergi terlebih dahulu"jawab kedua prajurit itu dan membungkukan badan lalu bergegas keluar dari ruangan kerja sang duke.
tuan duke Zenix masih terduduk diam di kursi kerjanya.dia masih berfikir mengenai apa yang barusan di beritahu oleh prajurit mengenai tingkah laku pelayan kepada kedua putri nya.
"apakah ini berkatian dengan apa yang ingin di beritahu oleh Annika?"gumam tuan duke Zenix sambil melihat berkas dan dokumen di atas mejanya.
akhirnya sang duke memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan nya terlebih dahulu dan lebih memilih menunggu putrinya memberitahu semua nya.
di sisi lain,sepasang adik kakak sudah berada di tengah tengah halaman belakang yang biasanya di gunakan tempat berlatih para prajurit.
mereka menatap satu sama lain dengan jarak beberapa meter jauhnya seperti sedang ingin melakukan duel.
"anu, kakak....kenapa saya harus belajar mengunakan pisau terlebih dahulu?" tanya Bella yang bingung sambil memegang sebilah pisau di tanganya.
"barusan tadi kamu bilang rutin belajar teknik bela diri selama ini,bukan?dan kamu sama sekali tidak pernah belajar mengunakan pisau maupun pedang.jadi pertama tama belajar lah dulu mengunakan pisau sebelum mengunakan pedang" jawab Annika.
"aaahhh,jadi begitu" balas bella paham.
"baiklah mari kita saling beradu teknik mengunakan pisau.kamu gunakan lah gaya bertarung yang sama dengan bela dirimu ketika memegang pisau,karena kakak ingin melihat sejauh mana potensimu,adikku" Ucap Annika.
Bella mengangguk paham,lalu mereka berdua memasang kuda kuda sesuai dengan bela diri yang mereka pelajari.mereka berdua memperlihatkan ekspresi serius bertarung.
Annika dan bella secara bersamaan melesat dengan kecepatan tinggi.pisau mereka berbenturakan sehingga menghasilkan suara yang nyaring.tidak hanya sampai di situ, bella mulai menyerang dengan agresif dan gerakan yang cepat.
pisau mereka beradu dengan sangat nyaring sehingga para prajurit yang tidak sengaja melihat atau dekat dengan mereka berhenti melakukan aktivitas untuk melihat pertarungan mereka.
gerakan halus,cepat tetapi bertenaga itu membuat Annika menjadi terpojok sehingga Mengharuskan dirinya memasang kuda kuda bertahan dari serangan bella.
pertarungan yang sengit itu membuat Annika menjadi bersemangat.karena merasa dirinya terpojok,dia mulai melakukan serangan balasan karena tidak mau harus bertahan lagi.
baju yang mereka kenakan tergores oleh pisau satu sama lain dan mengeluarkan darah karena beradu serangan dengan sangat cepat.
pertarungan mereka tidak hanya sebatas beradu pisau tetapi beradu bela diri maupun itu tangan dan kaki mereka.
di antara keduanya tidak ada yang mau menurunkan kecepatan serangan nya sehingga membuat para prajurit bahkan pelayan yang melihat nya terkagum kagum dan menatap tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Bella mengubah cara dia memegang pisau yang tadinya di atas menjadi di bawah.dia mengambil jarak beberapa meter ke belakang untuk melakukan serangan.
Annika tidak membiarkan adik perempuan nya itu untuk mundur ke belakang,dia mengayunkan kaki kirinya menuju ke arah kepala sang adik untuk mengakhiri pertandingan ini.
tendangan penuh dengan tenaga itu melesat menuju Bella yang saat itu dalam posisi hendak melompat ke belakang.Annika yang saat itu yakin tendangannya lebih cepat ketimbang lompatan ke belakang sang adik di buat terkejut.
Bella menghindarinya dengan menundukan badanya ketika dalam posisi hendak melompat.tidak hanya sampai di situ,Bella menyerang Annika dengan berlari di bawah kaki sang kakak yang saat itu masih berada di atas udara menuju tubuh Annika.
pisaunya itu di arahkan menuju bagian sekitar gunung kembar Annika.serangan itu tentu membuat sang kakak terkejut,dia lalu membentuk kedua tanganya menjadi berbentuk silang dengan pisau sebagai tameng untuk menahan serangan bella.
Bella menghantam pisau Annika dengan sangat keras mengunakan pisaunya sehingga membuat pisau sang kakak terlempar cukup jauh ke belakang.
serangan itu membuat Annika terkejut beberapa detik,tetapi bella dengan cepat melanjutkan serangan nya untuk mengakhiri pertandingan ini.
"sudah berakhir,kakak!!" teriak bella dengan penuh semangat dan percaya diri.
pisau tajam itu di arahkan ke leher Annika untuk mengakhiri pertandingan,tetapi bella yang saat itu sudah yakin dirinya dapat menang melawan sang kakak dibuat terkejut.
"tidak semudah itu,adikku yang imut" jawab Annika sambil menahan pergelangan tangan bella mengunakan tangan kanannya.
pergelangan tangan bella yang memegang pisau di tahan oleh Annika dengan tangan kanannya.lalu dengan cepat sang kakak berdiri setengah berjongkok membelakangi bagian depan tubuh bella sambil memegang tangan sang adik yang memegang pisau.
Annika lalu memegang dagu bella dan membanting nya ke tanah dengan cukup keras sehingga menghasilkan debu serta suara sang adik yang kesakitan.
dengan begini pertarungan latihan antara kakak dan adik selesai dengan kemenangan sang kakak.prajurit yang menonton dari awal sampai akhir pertarungan mereka itu semakin di buat bersemangat dan kagum dengan nona muda mereka.
berbeda dengan para pelayan yang melihat kejadian itu dari awal sampai akhir mereka memasang ekspresi tidak percaya serta cemas di saat yang bersamaan karena orang yang selalu mereka tindas dahulu menjadi sekuat itu.
para pelayan itu juga khawatir sang nona muda sudah memberitahukan semua perbuatan para pelayan maupun kedua tuan muda Mikhailovich ke tuan duke Zenix dan nyonya veronica.
dengan berakhirnya pertandingan itu membuat prajurit serta pelayan kembali melaksanakan pekerjaan mereka yang sempat tertunda tadi.kini hanya tersisa Annika dan bella yang saat itu berada di tengah tengah halaman belakang.
Annika mengulurkan tangannya untuk membantu sang adik berdiri dan bella pun menerimanya dengan senang hati walaupun bagian punggung tubuhnya terasa sakit akibat bantingan tadi.
"tidak buruk,kamu sangat hebat adikku.selama ini kenapa kamu selalu menyembunyikan teknik bela dirimu ini?dan di mana kamu belajar semua ini?" puji Annika sembari menarik tangan sang adik untuk berdiri, lalu di sertai pertanyaan di perkataan nya.
"Terima kasih,kakak.saya menyembunyikan kemampuan ini karena beberapa alasan,dan saya belajar semua ini dengan ayah ataupun ibu ketika mereka memiliki waktu luang" jawab Bella sembari tersenyum.
"jadi begitu.baiklah,sekarang bajumu kotor semua karena kakak.bagaimana kalau kamu mandi dan ganti pakaian,ada beberapa hal yang ingin kakak tunjukan kepada mu nantinya jadi datanglah ke kamar kakak ketika sudah selesai mandi,dan jangan lupa untuk mengunakan teknik bela dirimu itu ketika ada pelayan yang mencoba menindas mu,oke?"Ucap Annika dengan nasihat di kalimatnya.
"ay,ay~~kakak!" jawab Bella dengan senyum semangat terukir di wajahnya.
Annika dan Bella berjalan masuk ke dalam kediaman untuk kembali ke kamar masing masing sebelum melakukan sesuatu yang lainya.Annika akan memikirkan rencana pembalasan dendam yang sepadan dengan tindakan mereka selama ini kepada kedua kakaknya dan para pelayan di kamarnya.