Chereads / PENYIHIR KEHANCURAN TERAKHIR / Chapter 6 - Alpha,sang komandan pasukan shadow

Chapter 6 - Alpha,sang komandan pasukan shadow

Hari sudah semakin siang dan saat ini menunjukan pukul sebelas siang hari,Annika saat ini masih berada di dalam perpustakaan.

gadis itu membaca buku buku yang menarik perhatian nya,dia sangat asik membaca buku dan tidak memperhatikan waktu sama sekali karena jiwa Koze jeanix yang berada di tubuh Annika haus akan informasi terhadap segala sesuatu.

sifat haus informasi nya itulah yang membuat sosok dirinya akan menjadi ancaman bagi orang orang yang berani mengusiknya di massa depan.

sementara itu di ruangan dapur,para pelayan yang sering menindas Annika dan bella selama hidup mereka sedang berkumpul untuk menyiapkan makan siang untuk seluruh anggota keluarga inti Mikhailovich.

jauh beberapa jam yang lalu para pelayan yang melihat kejadian mengenaskan yang menimpa dua rekan kerja mereka karena hendak menindas Annika dan Bella menceritakan dengan detail kepada kepala pelayan di rumah ini,atau bisa di sebut ketua geng penindas.

sama seperti orang orang yang lainnya,kepala pelayan juga ikut bingung dan terkejut dengan perubahan sikap dari Sang nona muda Annika yang mereka kenal sangat lemah lembut dan gampang menangis.

beberapa pelayan yang tidak mengetahui atau melihat Annika saat itu berada di dapur juga menunjukan ekspresi yang sama dengan kepala pelayan.

saat ini semua pelayan yang ada di dapur itu sedang membahas Annika dan berencana akan membalas perbuatan nya atas perintah dari kepala pelayan.

melihat rekan mereka di perlakukan seperti itu apalagi sampai di masukan ke dalam penjara dan di hukum cambuk sebanyak lima puluh kali tentu membuat mereka murka dan ingin membalasnya,di satu sisi yang lain para pelayan juga tidak menyangka Annika akan memberi hukuman tegas seperti itu.

"Saya akan mendiskusikan rencana balas dendam kepada gadis itu dengan kedua tuan muda,kalian tunggulah perintah dari saya dan jangan bergerak sembarangan kepada gadis itu tanpa sepengetahuan atau perintah saya" perintah Kepala pelayan kepada para pelayan yang ada di dapur.

ngomong ngomong kepala pelayan itu bernama Rose Byrne atau biasanya di panggil nyonya Rose oleh semua pelayan di kediaman ini karena pangkatnya sebagai kepala pelayan.

"Baik,Nyonya!" jawab serempak pelayan yang ada di dapur.

"ada kemungkinan terburuk dimana gadis itu bisa saja memberitahu semua perbuatan kita selama ini.mengingat dirinya mengalami perubahan sikap yang tidak wajar,besar kemungkinan dia akan memberitahu nya.cepat atau lambat itu pasti akan terjadi,jadi sebaiknya kita cepat bergerak untuk memberi pelajaran kepada gadis itu dan membungkam mulutnya selamanya"Ucap Nyonya Rose Byrne dengan kesimpulan yang matang.

dia sendiri juga penasaran dengan perubahan sikap,sifat bahkan mungkin kepribadian dari nona muda Annika yang berubah drastis dalam semalam,tetapi ada hal yang lebih penting dari itu yaitu memberinya pelajaran dan membungkam mulutnya selama nya.

nyonya Rose Byrne mengesampingkan rasa penasaran nya itu,dia akan mencari tahu nya jika sudah selesai memberi Annika pelajaran.karena tidak ada gunanya terjebak dalam rasa penasaran dan bingung terhadap segala sesuatu ketika dirimu dalam bahaya,dari pada berfikir bagaimana menjawab rasa penasaran itu,lebih baik berfikir tentang bagaimana selamat dari bahaya.

"Saya sempat mendengar bahwa Nona muda Annika akan berkumpul dengan seluruh anggota keluarga inti Mikhailovich di ruang tamu,saya yakin bahwa itu adalah saat dimana dia akan mengatakan seluruh perlakuan tidak pantas yang ia Terima selama ini" sahut Salah satu pelayan yang ada di dapur.

Nyonya Rose berdecak kesal mendengar informasi yang mendadak dari pelayan itu,baru saja dirinya berharap diberi waktu untuk Berdiskusi dengan kedua tuan muda mengenai rencana pembalasan kepada Annika,tetapi sepertinya para pelayan maupun orang orang yang menindas kedua nona muda itu kena sial.

"tidak ada waktu banyak yang tersisa.kalian semua urus makan siangnya untuk seluruh anggota keluarga inti,saya akan pergi menemui kedua tuan muda untuk membuat rencana" Ucap Nyonya Rose tergesa gesa lalu berjalan bergegas meninggalkan dapur.

para pelayan yang ada di dapur hanya mengangguk mengerti dan paham seperti seorang anjing yang patuh terhadap tuannya.

setidaknya masih ada waktu setengah hari untuk nyonya Rose dan kedua tuan muda itu membuat rencana pembalasan dan membungkam mulut Annika.

entah apa yang akan Annika hadapi nantinya,semoga saja dirinya dapat memberitahu semuanya kepada ayah dan ibunya dalam kondisi baik baik saja.

orang yang mereka bicarakan saat ini Masih sedang asik membaca buku,sesekali dirinya tadi bersin karena di bicarakan oleh para pelayan di belakang.

"Haacuuhh!!.....hmm?siapa sih yang membicarakan saya di belakang?" Ucap Annika.

gadis itu lalu memalingkan tatapannya ke arah jam dinding yang ada di ruangan perpustakaan yang saat ini menunjukan pukul sebelas lewat lima siang.

"Araa~,sepertinya saya terlalu asik membaca sampai lupa dengan dunia ini" Ujar Annika sadar.

dia lalu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan sambil membawa buku untuk di kembalikan ke tempatnya semula.setelah selesai menaruh buku pada tempatnya,gadis itu berjalan keluar perpustakaan menuju kamarnya untuk beristirahat.

dalam perjalanan Annika sibuk dengan pikiran nya mengenai tindakan apa yang akan di lakukan oleh kedua kakak laki lakinya maupun para pelayan,mengingat dirinya tadi pagi di ruangan makan seperti seolah olah menyatakan perang kepada kedua kakak laki lakinya yang merupakan akar permasalahan nya.

tidak mungkin bukan mereka akan diam seperti orang bodoh dan pasrah akan keadaan menunggu sampai Annika memberitahu perbuatan mereka selama ini?yang pastinya mereka saat ini sedang menyiapkan sebuah rencana untuk membungkam mulut Annika.

"fufu~apapun itu,saya menantikan pertunjukan yang akan kalian buat" Gumam Annika pada dirinya sendiri sambil tersenyum tipis.

beberapa tarikan nafas kemudian,gadis itu sampai di ruangan kamarnya dan sedang merebahkan tubuh nya di atas kasur empuk.sesekali dirinya berguling guling seperti orang kehilangan tujuan hidup atau bisa di sebut bosan.

matanya sama sekali tidak pernah terpejam,padahal dirinya ingin sekali tidur siang.saat masih menjadi Koze Jeanix dia dulunya sama sekali tidak pernah beristirahat ketika siang hari dan hanya beristirahat ketika waktu malam,alasanya apa?tentu saja berlatih untuk menjadi lebih kuat agar dapat membalaskan dendam seluruh rasnya.

"apakah sihir membangkitkan ada di tubuh baru saya ini,ya?bagaimana kabar Alpha,beta,Zeta,dan Delta saat ini?apakah dengan kekuatan sihir yang saat ini saya bisa memanggil mereka?" Ucap Annika dengan segudang pertanyaan di kepalanya.

dirinya lalu menghela nafas panjang karena usahanya saat masih menjadi Koze jeanix terasa sia sia di kehidupan keduanya ini,tetapi tidak ada waktu untuk mengeluh seperti orang bodoh.

Gadis itu lalu memutuskan untuk memanggil sosok yang di sebut Alpha,beta,Zeta,dan Delta itu datang ke ruangan kamarnya.

dia bangun dari tempat tidur dan berjalan di tengah tengah ruang kamarnya dan berdiri diam di sana,mata merahnya menjadi bersinar terang lalu dia mengucapkan mantra dengan cepat.

muncul kabut kegelapan di hadapannya,kabut itu mengeluarkan energi sihir yang sangat menyeramkan seperti aura kematian yang sangat kental.

Annika yang akar muasalnya atau dasar kekuatan nya adalah kehancuran tidak tertekan oleh energi sihir kabut kegelapan yang ada di hadapan nya itu.meskipun dirinya juga memiliki aura sihir yang menyeramkan seperti pembawa malapetaka,itu tidak mengubah dirinya adalah seorang kehancuran.

kabut kegelapan itu membentuk sosok bertubuh manusia dengan tinggi dua setengah meter dan empat sayap besar di punggungnya dan kuku yang tajam.sosok itu memiliki mata berwarna merah darah menyala dan membawa sebuah pedang kegelapan di tanganya.

jadi jika di bandingkan dengan Annika sosok itu jauh lebih tinggi karena umumnya maksimal tinggi manusia adalah satu meter mendekati dua meter.Annika sendiri tingginya seratus tujuh puluh lima centimeter karena umurnya sudah mencapai tingkat dewasa.

sosok itu lalu bertekuk lutut di hadapan Annika seperti sedang berada di hadapan seorang raja.

"Senang dapat bertemu dengan anda di tubuh baru,Rajaku" Ucap sosok itu dengan penuh rasa hormat.

"Senang dapat bertemu dengan mu lagi,Alpha.ngomong ngomong di mana komandan shadow yang lainnya?kenapa hanya kamu sendiri yang datang ke hadapan saya?" Tanya Annika dengan penasaran.

"sebelumnya maaf jika perkataan saya ini akan lancang terhadap anda,rajaku.sepertinya kekuatan anda melemah di tubuh baru itu sehingga yang terpanggil di antara empat komandan shadow hanya saya saja yang datang" jawab sosok itu yang bernama Alpha.

"hmm,jadi begitu.sepertinya untuk sekarang sihir pembangkitan tidak ada di level kekuatan saya saat ini,begitupun dengan tiga komandan shadow lainnya dan seluruh pasukan shadow" Ucap Annika paham.

sedikit informasi mengenai empat komandan shadow dan pasukan shadow Annika.

saat masih menjadi Koze Jeanix,dia memiliki sebuah pasukan shadow yang berjumlah sepuluh juta.jumlah itu di bagi sama rata kepada empat komandan yang terdiri dari,Alpha,Beta,Zeta,dan Delta untuk memimpin setiap pasukan yang di bagi oleh Annika.

pasukan shadow terbentuk karena Koze jeanix membangkitkan semua mahluk yang mati menjadi pasukannya yang akan setia dan patuh selamanya.pasukan shadow Koze jeanix terhubung secara langsung dengan kekuatan sihir nya,jadi jika Koze bertambah kuat maka otomatis pasukan shadow juga akan bertambah kuat.

empat komandan shadow adalah orang kepercayaan Koze jeanix di massa lalu sekaligus yang terkuat di antara seluruh pasukan shadow.sihir mereka bahkan teknik berpedang terbilang mirip dengan punya Annika karena empat komandan itu tercipta bukan karena di bangkitkan oleh Annika melainkan murni tercipta oleh sihir gadis itu.

Koze jeanix sendiri juga tidak tau bagaimana dirinya dapat menguasai sihir pembangkitan dan bagaimana empat komandan shadow itu dapat tercipta dengan sendirinya ketika dirinya setiap kali menembus tingkat penyihir ke tahap yang lebih tinggi.

dan yang lebih menariknya empat komandan memiliki sayap berjumlah empat di punggung mereka seperti seorang Malaikat,meskipun begitu mereka lebih mirip seperti iblis dan Koze tidak peduli mengenai itu karena yang lebih penting mereka akan setia selamanya tanpa berkhianat.

"Alpha,kekuatan mu akan jauh lebih lemah dari sebelumnya karena saya di kehidupan kedua ini sangat lemah.meskipun begitu saya berharap kamu dapat di percaya dan di andalkan seperti dulu,mohon kerja samanya,oke?" Ucap Annika.

"itu sama sekali tidak masalah.saya akan tetap setia berada di sisi anda selamanya dan akan selalu menjadi orang kepercayaan anda." Jawab Alpha dengan tegas.

"bagus,untuk sekarang dan seterusnya panggil saya Nona muda Annika dan ubahlah wujud mu itu menjadi sesosok manusia.saya akan menjadikan mu sebagai pelayan pribadi di rumah ini oleh karena itu menyamarlah sebagai manusia,mengerti?" Ucap Annika dengen tegas.

"keinginan anda adalah perintah untuk saya,Nona muda Annika" Jawab Alpha lalu dirinya di selimuti oleh kegelapan.

kegelapan itu lalu hilang secara perlahan dan memperlihatkan sosok Alpha yang tadinya sangar dan menyeramkan menjadi seorang pemuda tampan dengan mata berwarna merah dan rambut hitam mengenakan baju putih dan celana panjang hitam.

Annika tersenyum tipis melihat salah satu orang kepercayaan nya telah kembali,itu akan membuatnya menjadi lebih mudah untuk melancarkan rencana balas dendamnya kepada penyihir cahaya dan tidak perlu repot repot ketika harus melakukan sesuatu yang merepotkan karena sekarang dirinya memiliki Alpha untuk membantu nantinya.

Annika memberi kode kepada Alpha untuk ikut denganya,lalu orang kepercayaan gadis itu menganggukkan kepalanya paham dan segera berdiri tegap di hadapan sang nona muda.

Annika berjalan keluar dari kamarnya bersama Alpha yang saat itu berjalan di belakang layaknya seorang pengawal.para pelayan maupun prajurit yang tidak sengaja berpapasan atau melihat itu tentu penasaran siapa pemuda tampan yang di bawa Nona muda mereka.

Annika menghiraukan mereka semua karena tujuanya adalah ke ruangan Sang ayah untuk mengangkat Alpha menjadi pelayan pribadi nya.dia berjalan cepat karena waktu makan siang tinggal setengah jam lagi.

Alpha hanya mengikuti sang nona muda dengan wajah datar dan tanpa mengucapkan sepatah katapun.dia dengan patuh mengikuti setiap langkah Annika dengan senang hati.

beberapa tarikan nafas mereka berdua sampai di depan ruangan kerja sang Duke,Annika lalu mengetuk pintu sebanyak tiga kali.

sang Duke yang saat itu sedang mengerjakan pekerjaan nya mendengar ketukan pintu dari luar,dia lalu mempersilahkan nya masuk ke dalam.

karena sudah mendapat izin masuk,Annika dan Alpha membuka pintu lalu berjalan masuk ke dalam.tidak lupa Calon pelayan pribadi gadis itu menutup pintu nya kembali lalu melanjutkan langkahnya ke arah sang nona muda.

Tuan Duke Zenix merasa ragu ragu ketika harus bertatapan langsung dengan putri nya itu,mengingat apa yang di katakannya di ruangan makan tentu membuat sang Duke merasa seperti itu karena gagal menjadi orang tua.

tetapi dia memberanikan diri untuk menatap putri nya itu,entah apa yang akan di sampaikan nya tuan Duke sama sekali tidak bisa menebak karena putrinya memasang ekspresi datar.

sebenarnya sang Duke juga penasaran dan bingung mengenai perubahan drastis sikap putrinya itu,tetapi dia yakin ada sebab nya kenapa sikapnya bisa berubah dan pasti ada kaitannya dengan apa yang akan di ceritakan oleh Annika.

"duduklah terlebih dahulu,putriku" Ucap tuan Duke Zenix dengan nada lembut.

Annika duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan itu sedangkan Alpha berdiri di belakang nya.

Annika hendak menyuruh Alpha untuk duduk juga karena membiarkan seseorang berdiri sedangkan kita duduk itu terkesan tidak sopan dan kurang ajar,tetapi Ayahnya dengan cepat memberikan pertanyaan.

"baiklah,apa yang membuatmu datang kemari,putriku?" Tanya tuan Duke Zenix langsung pada intinya.

sang Duke menatap laki laki yang ada di belakang putrinya itu dengan bingung dan heran.

"untuk apa putriku membawa Seorang pemuda tampan itu ke sini?apakah dia berniat untuk diberi restu bertunangan!?" batin Tuan Duke Zenix karena hanya itulah yang dia pikirkan ketika melihat putrinya membawa seorang laki laki.

"salam hormat saya kepada Ayah.sebelumnya maaf saya datang dan menganggu waktu anda.saya datang kemari untuk mengangkat laki laki yang ada di belakang saya ini menjadi seorang pelayan pribadi saya" Jawab Annika dengan santai.

"ohhh,jadi begitu.siapa laki laki yang ingin kamu angkat menjadi pelayan pribadi ini,putriku?ayah perlu memastikan identitas nya sebelum menjadikan nya pelayan pribadimu" tanya tuan Duke Zenix dengan curiga ke arah Alpha.

Tentu saja dia curiga karena tiba tiba putrinya ingin mengangkat seorang laki laki secara tiba tiba menjadi seorang pelayan pribadinya,apalagi tuan Duke Zenix sama sekali tidak pernah mengenal laki laki itu apalagi melihatnya di kediaman ini.

"Perkenalkan dirimu,Alpha" perintah Annika.

Alpha dengan sigap menjalankan perintah dari sang nona muda,dia memperkenalkan diri dengan sopan santun yang patut di contoh untuk orang orang.

"Salam hormat kepada tuan Duke Zenix Mikhailovich.perkenalkan nama saya Alpha,saya berasal dari pusat kota Kerajaan dan saya ingin menjadi pelayan pribadi Nona muda Annika karena beberapa alasan seperti Nona muda pernah menyelamatkan nyawa dan bahkan membantu saya.kebetulan Nona muda ingin menjadikan saya pelayan karena saya berasal dari sebuah organisasi assasin yang terlatih,oleh karena itu saya mohon menjadi pelayan pribadi Nona muda kepada Anda,tuan Duke" Ucap Alpha dengan alasan sangat brilian dan nada yang ramah serta sopan.

Tuan Duke Zenix memutar otaknya untuk mencerna penjelasan dari Alpha,di satu sisi setelah mendengar penjelasan dari pemuda bernama Alpha itu tentu sang Duke akan mengangkatnya menjadi pelayan pribadi putrinya.mengingat bahwa seorang assasin sangat lincah dan ahli dalam mengatur strategi serta bertarung jarak dekat maupun jarak jauh,bisa di katakan bahwa kelompok assasin itu sangat hebat dan jarang sekali yang dapat berinteraksi dengan mereka apalagi sampai berteman.

yang menjadi pertanyaan tuan Duke Zenix adalah mengapa putrinya itu dapat bertemu dan membuat laki laki bernama Alpha itu bersedia menjadi pelayan pribadinya.seingat sang Duke putrinya yang satu ini tidak pernah keluar rumah sedikitpun selama hidupnya,jangankan keluar rumah,keluar kamar saja sangat jarang kecuali ketika sudah waktunya sarapan baru dia akan keluar kamar.

Putrinya yang penyendiri dan tidak pandai berinteraksi dengan orang orang tentu menjadi pertanyaan oleh tuan Duke Zenix.dia berfikir mungkin laki laki bernama Alpha itu sengaja ingin menjadi pelayan pribadi putrinya dengan maksud dan tujuan lain,saat ini sang Duke menyimpulkan bahwa putrinya itu di manipulasi oleh laki laki itu untuk menjadikannya pelayan pribadi.

entah bagaimana caranya dia memanipulasi,yang pastinya tuan Duke yakin laki laki itu tidak berasal dari kediaman ini maupun dari wilayah kekuasaan nya.

dia menatap Alpha dengan tatapan tajam dan dingin dengan rasa penuh curiga menyelimuti hatinya.sang Duke tidak mau putrinya kenapa napa jadi wajar saja dia berfikir seperti itu.

"Ayah menolak menjadikanya pelayan pribadimu,putriku...kamu mengatakan bahwa dirimu bertemu denganya di luar sana sedangkan ayah tau bahwa kamu keluar kamar saja sangat jarang apalagi berani keluar rumah tanpa sepengetahuan Ayah maupun ibu dan kedua kakak laki laki mu serta adik perempuan mu itu.cepat katakan yang sebenarnya mengenai laki-laki itu,apa yang sebenarnya membuatmu sampai berbohong seperti itu kepada ayah?ayah berkata seperti ini karena khawatir dengan apa yang akan terjadi padamu nantinya"Ucap tuan Duke Zenix dengan tatapan tajam dan nada dingin di arahkan ke Annika.

sang Duke juga sempat melirik Alpha dengan tatapan mematikan penuh curiga,saat ini dia sedang bersiap siap apa yang akan terjadi dan berasumsi laki laki bernama alpha itu adalah seorang penyusup yang ingin mengacaukan keluarganya atau seluruh wilayah kekuasaan keluarga Mikhailovich.

"ayah berasumsi seperti itu karena hanya menilai saya sebelah mata,saya juga adalah seorang manusia yang tidak mau jika harus terkurung di dalam kamar sampai mati kebosanan.ayah itu sibuk...bahkan sangat sibuk sehingga tidak pernah sekalipun tau mengenai apa yang kami lakukan dan bagaimana kami menjalani hidup.ayah menilai kami semua berdasarkan apa yang orang lain katakan dan sama sekali tidak pernah turun tangan untuk memastikan yang sebenarnya.apa saya benar,ayah?"Ucap Annika dengan nada pelan tetapi penuh penekanan.

entah kenapa dirinya jika saat ini berbicara dengan sang ayah menjadi sangat emosian karena menurutnya tidak pantas menjadi orang tua.

"ayah sama sekali tidak tau mengenai apapun tentang saya,oleh karena itu apapun yang ayah katakan saya akan tetap menjadikan Alpha pelayan pribadi.itu saja yang ingin saya sampaikan kepada ayah,kalau begitu saya pergi terlebih dahulu,maaf sudah menganggu waktu kerja mu,ayah"sambung Annika setelah jeda beberapa detik tadi.

Gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu ruangan kerja Sang duke.dia membuka pintu lalu berhenti melangkahkan kakinya tetapi di mulut pintu.

mendengar perkataan dari putrinya itu membuat hati tuan Duke Zenix terasa sakit dan perih seperti di tusuk tusuk oleh ribuan jarum tajam.sekarang dirinya benar benar sadar sudah gagal menjadi orang tua yang baik bagi anak anaknya,ingin sekali sang Duke meminta maaf kepada semua anaknya tetapi dia berfikir mungkin permintaan maafnya tidak akan di Terima oleh mereka.

apalagi sang Duke dapat merasakan emosi yang sedang di tahan oleh putrinya itu agar tidak lepas kendali.seharusnya dia sebagai orang tua walaupun sesibuk apapun harus mengutamakan anak anaknya karena sudah melahirkan mereka di dunia ini,jadi harus bertanggung jawab.

"Tolong perbaiki kesalahan anda sebagai orang tua,Ayah dan jangan lupa nanti malam tolong berkumpul di ruang keluarga karena ada beberapa hal penting yang harus saya sampai kan.sekali lagi renungkan dan pikirkan baik baik kesalahan anda" Ucap Annika lalu melangkah kan kakinya lagi keluar dari ruang kerja ayahnya.

Tuan duke Zenix tertegun menatap kepergian putrinya itu,dia duduk diam di kursi sambil melamun memikirkan perkataan putrinya.