Hikosowa Suwako merupakan seorang Miko yang dihormati di Pulau Mikashira. Dia adalah Pemimpin dari Kultus Mikashira Cthulhu, sebuah sekte keagamaan yang memadukan kepercayaan tradisional Jepang dengan kultus Cthulhu.
[Miko (巫女) adalah istilah dalam agama Shinto di Jepang, merujuk pada wanita kuil (jinja) atau pendeta-wanita pendamping yang dulu pernah dipandang sebagai dukun tetapi dalam budaya Jepang modern pekerjaan tersebut dikenali sebagai peran secara adat dalam kehidupan di kuil sehari-hari, terlatih untuk mengerjakan tugas mulai dari melakukan penyucian hingga melakukan Kagura, suatu tarian suci.]
Dalam melayani urusan keagamaan. Hikosowa Suwako dibantu oleh kedua bawahannya, yaitu Miyahira Ayase, seorang perempuan berkacamata yang memiliki tubuh yang sama seksinya dengan dirinya. Di mana baik Suwako maupun Ayase, sama-sama memiliki paras yang cantik nan rupawan, berdada besar, dan memiliki tubuh yang indah. Sementara satu laginya adalah Azuma Hibari, seorang gadis tomboy yang berusia dua puluh tahun, dan berambut pendek berwarna jingga.
Suwako Hikosowa tengah memimpin do'a di sebuah kuil, di mana ratusan orang penduduk Pulau Mikashira tengah beribadah menyembah Cthulhu. Mereka melantunkan do'a untuk dipersembahkan kepada Cthulhu yang oleh mereka dianggap sebagai Dewa. Walaupun sebenarnya Cthulhu adalah monster pembawa kehancuran.
Orang-orang pergi meninggalkan kuil setelah selesai beribadah menyembah Cthulhu.
Suwako merangkul Ayase dan Hibari.
"Terima kasih kalian berdua yang selalu membantu kami untuk melayani para hamba Cthulhu," ujar Hikosowa Suwako.
"Adalah hal yang wajar jika kami membantumu, Suwako-san," ujar Ayase. "Mengingat kita semua adalah hamba Cthulhu."
"Aku sudah tidak tahan lagi. Bagaimana jika kita bermain di hutan belakang kuil?" ajak Hikosowa Suwako kepada kedua rekan kerjanya.
"Boleh saja. mengingat kita belum pernah bermain di luar," jawab Hibari.
----------
Suwako, Ayase, dan Hibari pergi keluar meninggalkan kuil Cthulhu.
Suwako menyandarkan tubuhnya pada sebuah pohon. Sementara Ayase duduk di sebelah kirinya, dan Hibari duduk di sebelah kanannya.
"Silahkan mulai. Tubuhku ini adalah milik bersama. Jamahlah tubuhku dan nikmatilah," balas Suwako.
Mereka bertiga mulai bercinta. Ayase meremas-remas dada kiri Suwako. Ayase juga saling berbagi ciuman dengan Suwako. Di mana kedua perempuan dewasa itu berciuman dengan penuh nafsu da hasrat.
Sementara Hibari tengah meremas-remas dada kanan Suwako sambil menjilat leher Suwako. Tangan kanan Hibari menjangkau kepala Suwako dan segera menciumnya dengan penuh nafsu.
Ayase menjilati tubuh Suwako dan juga lehernya. Walaupun Suwako tengah berciuman dengan penuh nafsu bersama Hibari. Tapi itu membuat Ayase semakin bergairah menjilati wajah cantik sang Miko senior maupun Hibari.
Suwako menghentikan ciumannya dengan Hibari.
"Bagaimana jika kita bertiga bermain lidah?"
"Lagian itu terlihat menyenangkan," jawab Hibari dengan ceria.
Tanpa pikir panjang, Ayase segera mencium Suwako. Suwako begitu kaget ketika Ayase menciumnya dengan penuh nafsu. Lidah mereka berdua slaing bertautan dan saling beradu. Permainan lidah itu semakin panas dan bergairah ketika Hibari ikut serta.
Ketiga perempuan itu bermain lidah dengan penuh nafsu. Selain bermain lidah, mereka bertiga juga saling meremas-remas payudara mereka satu sama lain.
Setelah bermain lidah, baik Ayase maupun Hibari. Mereka berdua sama-sama menggigit payudara Suwako untuk menikmati air susu langsung dari sumbernya. Suwako hanya bisa meringis menahan rasa perih, sementara Ayase, dan Hibari menikmati betapa segarnya air susu yang diminum langsung dari sumbernya.
Meskipun merasa perih ketika Ayase dan Hibari menggigit payudaranya. Akan tetapi, Suwako mengelus kepala kedua perempuan itu dengan lembut, dan penuh kasih sayang. Suwako membiarkan kedua perempuan itu menikmati tubuhnya sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian dari seorang pemimpin kepada bawahannya.
"Bagaimana rasanya meminum air susu langsung dari sumbernya?" tanya Suwako.
"Menyegarkan," jawab Hibari.
"Nikmat," jawab Ayase.
Setelah mereka berdua minum susu.
"Aku masih belum puas. Mari kita lanjutkan," kata Suwako.
Ayase berciuman kembali dengan Suwako. Kedua perempuan dewasa itu berciuman dengan penuh nafsu dan mereka berdua saling meremas-remas payudara.
Sementara Hibari, dia melucuti celana dalam Suwako, dan dia begitu takjub akan keindahan aset Suwako yang begitu vital. Aset vital itu terlihat begitu indah dengan hiasa tato berbentuk gurita di atasnya. Hibari segera mendekatkan wajahnya dan menciumi aset vital Suwako, di mana dari aset vital tersebut terlahir dua anak yang rupawan.
Sebagai seorang dengan hasrat seks yang begitu tinggi dan seorang bisexual. Suwako benar-benar merasakan kenikmatan dalam bercinta. Di mana dia berciuman dan saling meremas payudara dengan Ayase. Sementara area vitalnya dicumbu, dijilat, dan diciumi oleh Hibari. Ini adalah kenikmatan bercinta yang belum pernah Suwako rasakan sebelumnya.
Ayase menidurkan tubuh Suwako. Dia kemudian menjilati setiap centimeter lekuk badan Suwako yang begitu indah dan seksi.
"Gantian, Hibari," kata Ayase.
Hibari berhenti menikmati area vital Suwako dan kini Ayase menjilati, menciumi, dan mencumbu area vital Suwako.
Sementara Hibari berciuman dengan Suwako.
"Kau mengingatkanku akan Misumi. Walaupun kami ibu dan anak. Tapi kami sering bercinta layaknya pasangan lesbian. Kami saling memuaskan hasrat dan cinta satu sama lain. Buatlah aku sepuas mungkin karena tubuhku adalah milik kalian dan nikmatilah tubuhku ini sepuas kalian," ujar Suwako Hikosowa.
Hibari semakin bernafsu mencium bibir Suwako. Dia juga menjilati wajah cantik Suwako. Mereka berdua juga saling meremas-remas payudara.
"Cepat atau lambat payudaramu akan membesar. Payudara ini merupakan daya tarik terbesar perempuan dan juga salah satu sumber kepuasan dalam bercinta selain area vital," ujar Suwako.
"Aku akan memuaskanmu Suwako-sama," kata Hibari.
Ayase yang menciumi, menjilat, dan mencumbu area vital Suwako. Sementara kini Hibari saling berciuman dan saling meremas dada.
Ayase memasukkan jarinya ke dalam area vital Suwako dan merabanya dengan keras. Suwako benar-benar merasakan perih, hanya saja berciuman dengan Hibari membuatnya tidak merasakan rasa perih yang begitu besar. Semakin keras Ayase memainkan jarinya pada area vital Suwako, sehingga membuat Suwako sampai muncrat, dan air itu membasahi wajah cantik Ayase.
Setelah bercinta selama dua puluh menit. Ketiga perempuan lesbian itu terkapar di tengah hutan di belakang kuil Cthulhu.
"Kalian benar-benar membuatku puas. Bahkan suamiku saja tidak bisa memuaskan nafsu seks dan hasrat bercintaku yang begitu besar. Lagian tidak masalah jika kita sesama perempuan saling bercinta. Lagian aku sering bercinta dengan anak perempuanku sendiri, Misumi. Setelah suamiku tidak bisa memuaskan hasratku. Bahkan aku bercinta dengan Yuuma-sama. Memang sangat nikmat bercinta dengan orang yang lebih muda. Tidak peduli jika mereka itu laki-laki ataupun perempuan seperti kalian berdua," jelas Hikosowa Suwako.
"Ini adalah pengalaman pertama kami dalam berhubungan seks dengan sesama perempuan," ujar Miyahira Ayase. "Maksudku threesome seks."
"Sebelumnya kami sempat menonton video porno lesbian dan langsung mempraktekkannya sebelum kami memuaskan hasrat cintamu, Suwako-sama," kata Azuma Hibari. "Walaupun awalnya kami merasa canggung. Ternyata tidak buruk juga berhubungan seks sesama jenis."
"Lagian sebagai penyembah Cthulhu. Hubungan seks yang kita lakukan itu hanyalah ritual khusus yang dilakukan oleh para Miko seperti kita," ujar Suwako. "Anggap saja itu ibadah tertinggi kita yang kita persembahkan kepada Cthulhu yang agung."
"Jujur saja. ini adalah pengalaman pertama kami dalam bercinta sesama jenis. Aku saja sampai harus berhati-hati ketika melakukannya dengan Hibari. Agar suamiku tidak curiga," balas Ayase.
"Tapi kalau aku menggaulimu. Aku yakin suamimu akan pasrah. Mengingat dia tidak akan mungkin berani melawan Miko tertinggi sepertiku," balas Suwako.
"Kau sangat benar, Suwako-sama. Kalau ada waktu, aku ingin bercinta denganmu. Aku ingin kita berdua melakukan ritual suci ini. Mengingat aku benar-benar merasa nyaman dalam hubungan ini dan sepertinya tidak buruk menjadi bisexual," ujar Ayase.
Suwako memeluk Ayase dan juga Hibari.
"Jangan khawatir. Kalau waktunya tepat. Aku ingin bercinta dengan kalian secara pribadi. Mengingat kalian adalah bawahanku, keluargaku, dan juga orang yang aku cintai, dan aku sayangi," ujar Suwako. "Cthulhu yang agung telah menakdirkan kita dalam sebuah ikatan cinta. Kita bisa saling mencintai tanpa harus terikat moralitas layaknya suami-istri. Kita bisa bercinta walaupun sesama perempuan. Dan cinta ini adalah cinta murni karena aku mencintai kalian berdua layaknya aku mencintai Misumi dan Yuuma-sama."
Suwako lalu mencium bibir Ayase dan Hibari secara bergantian. Ciuman yang Suwako berikan kepada kedua bawahan tercintanya bukanlah ciuman penu nafsu yang mereka berdua lakukan terhadapnya. Namun ciuman yang Suwako berikan kepada mereka berdua adalah sebuah ciuman tulus penuh cinta dan kasih sayang. Ciuman itu adalah bahasa tubuh Suwako bahwa dia mencintai kedua bawahannya sepenuh hati dan mencintai mereka berdua dengan segala kelebihan dan kekuarangan yang ada pada diri mereka.