Chereads / LUKA YANG TAK PERNAH USAI / Chapter 5 - Di nyatakan hamil

Chapter 5 - Di nyatakan hamil

akhir-akhir ini Ara kehilangan nafsu makannya, badannya pun selalu lemas sepey tidak ada tenaga.

Ara selalu suka dengan soto buatan Embu nya,saat Embu tahu Ara sedang kurang enak badan dan nafsu makannya berkurang. Embu dengan sigapnya membuatkan soto kesukaan anaknya itu dan mendatangi rumah Ara dan Rio.

"neng... ini Embu udah buatkan soto kesukaan kamu,ayo di makan dulu ya biar kamu kuat. Embu Udah siapkan di meja makan. yuk neng,Embu bantu berdiri."

"makasi ya Embu,udah repot-repot ke sini. tapi Ara tidak apa-apa Embu."

tapi saat Ara melihat soto yang sudah terhidang,perutnya sangat ingin memuntahkan isi perutnya. Ara sangat berasa mual dan menuju ke kamar mandi.

"uuuweekkk.... uuuweekkk...."

Embu yang mengkhawatirkan anaknya,sangat cemas melihat muka anaknya yang begitu pucat.

"neng,kamu kenapa?"

"tidak tahu Embu. kenapa Ara langsung mual saat melihat soto itu,padahal Ara sangat ingin memakan soto Embu pasti enak rasanya.maaf ya Embu,padahal Ara tahu Embu sudah repot-repot membuatkannya untuk Ara."

"jangan di pikiran ya sayang. tidak apa-apa,nanti bisa di makan buat nak Rio jadi tidak mubajir. ngomong-ngomong dimana suami kamu neng,istrinya sakit kok di bukannya menemani."

"eemmmm....Aa sedang bekerja Embu. Uda 2 hari ini dia selalu menemani neng di rumah, tidak enak sama atasannya Embu minta libur terus. Aa baru hari ini bekerjanya,itu juga neng yang paksa." menutup-nutupi agar Embu nya tidak cemas,padahal boro-boro Rio memperhatikan Ara. saat dalam ke adaan sakitpun Rio tetap meminta jatah di malam hari tanpa melihat ke adaan istrinya sedikitpun.

"oh gitu,kirain suami kamu cuek istrinya sakit."

"uuuweekkk..." kembali lagi Ara berlari ke kamar mandi.

"neng kita pergi aja ya ke rumah sakit. tapi tunggu neng... jangan-jangan kamu hamil? apa datang bulan kamu teratur neng?"

"masa si Embu. emm... oh ya Embu,neng Udah telat 1 bulan.tapi neng pikir ini masih wajar karena kan neng pernah telat juga kaya gini waktu belum nikah dan katanya ini hormon Bu."

"ya beda atuh neng,waktu gadis itu kan kamu belum melakukan hubungan suami-isteri neng. sekarang kan usah sah,bisa jadi beneran ada cabang bayi di perut kamu. atau jangan-jangan kamu sama Rio ingin menundanya? maaf Embu tanya pribadi,apa kamu melakukan intens hubungan suami-istri nya? dan selalu pelepasan di dalam rahim kan? neng tidak KB kan?"

"ich... Embu tanyain nya gitu. malu atuh Embu. neng baik-baik saja Embu,neng tidak ada KB-KB an."

"Embu tidak tahu aja menantu Embu itu kuat kalau urusan kasur,tiap malam selalu minta jatah. boro-boro mau di keluarin di luar,kadang abis pelepasan aja pasti dia ambruk dan tertidur pulas sampai lupa membersihkan nanti aku yang selalu kebagian membersihkan nya." tapi hanya bisa bicara pada dirinya sendiri.

setelah di periksa benar bahwa Ara di nyatakan hamil 8 Minggu dan kandungan sehat. banyak yang di sampaikan oleh bidan tentang menjaga kehamilan di semester pertama, apa lagi berhubungan suami istri terlalu sering dan terlalu kencang bisa membuat keguguran karena semester pertama memang sangat rentan keguguran.

Ara yang melihat suaminya pulang dan menyambut suaminya dengan suka cita.

"Aa aku sudah hangatkan soto,tadi Embu ke sini membawa soto tapi aku tidak memakannya karena mual."

"kamu kenapa senyum-senyum sendiri kaya gitu?"

"Aa aku ada kabar gembira buat kita."

"apa?"

"aku hamil Aa."

"apa??? kamu hamil."

"iya Aa. tadi aku sudah meriksa ke bidan dan kehamilan aku sudah memasuki 2 bulan. aku senang banget,kita akan punya anak." sambil mengelus-elus perutnya yang masih rata.

tapi respon dari Rio hanya diam dan meneruskan makanya. seperti tidak terjadi apa-apa.

"Aa apa kamu tidak suka mendengar tentang kehamilan ini?"

"emm... biasa saja. namanya kita sudah sering melakukan itu jelaslah kamu akan hamil kan aku selalu buang benih aku ke rahim kamu berarti itu namanya aku jantan bisa membuat kamu hamil."

Ara yang mendengar ucapan suaminya,malah sangat terkejut. dia pikir suaminya akan berubah menjadi manis dan lebih perhatian dengannya saat mendengarkan akan ada anak di tengah mereka. tapi nyatanya, suaminya memang tetap tidak bisa berubah.

"tuhan,kenapa aku harus menikah dengan orang macam dia. sakit rasanya tuhan." menahan tangisannya

malam harinya, seperti biasa Rio sudah mulai menciumi istrinya itu dan Ara hafal betul kemauan suaminya itu.

saat suaminya mulai ingin membuka bajunya "Aa... tadi kata bidan, karena kehamilan di semester pertama sangat rentan keguguran. bidan menyarankan jangan sering-sering melakukan hubungan suami-isteri Aa. jangan malam ini ya?" bicara dengan hati-hati.

"kalau gitu mending kamu tidak usah hamil aja dong,kalau kaya gini menganggu kenikmatan malamku. bikin repot aja!" pergi meninggalkan Ara yang terlihat menangis.

"kenapa hidupku jadi seperti ini? apa salahku sampai aku harus terus hidup dengan makhluk yang tidak punya perasaan seperti Rio. bapak,neng tidak bahagia menikah dengan Rio pak. apa bapak melihat neng dari atas sana. neng harus gimana pak???"

"nak... kamu harus tetap kuat ya. ibu akan terus jaga kamu. kita harus berjuang sama-sama ya nak." sambil menangis dan mengelus perutnya sampai Ara tidak sadar dia tertidur karena kelelahan menangis.