"Ugh, kenapa kau harus ikut?!."
Canon menengok datar
"Hey turunkan volume bicaramu. Ibu yang menyuruhku, aku pun tak mau kesana sialan." Balas Canon dan masuk ke kereta kuda duluan
Ophelia menghentakkan kakinya kesal lalu menyusul Canon ke dalam kereta kuda
"Hati-hati kalian!." Sorak ketiga saudarinya dengan lambaian
Canon tentu menjawab lambaian dengan malas, sementara Ophelia fokus membaca bukunya. Kereta kuda itupun bergerak
"Hey kau tak bosan membaca itu terus selama sebulan?." Tutur Canon
Ophelia memutar matanya dan tak peduli. Canon menghela nafas bosan. Setengah jam kemudian mereka sampai di sebuah istana yang lebih besar nan megah, tidak itu bukan istana melainkan sebuah sekolah
"WELCOME TO ROYALTI CIRCLE ACADEMY"
"The school of royal princes and princesses ha?. Boring." Komen Canon dan terkejut ketika Ophelia menyenggolnya keras
"Hey apa masalahmu?!."
Ophelia tak peduli dan membawa kopernya meninggalkan gadis itu yang kesal
"Hey pak, aku harus kemana?." Tanya Canon kepada sang supir kereta kudanya
"Saya tidak tahu, nona. Mungkin anda bisa masuk saja, seingat saya ada yang mengarahkan nanti."
"Oh oke, saya masuk." Canon melambaikan tangannya dan membawa kopernya masuk
Banyak orang yang berlalu-lalang dengan temannya disana
"Hai, kau Canon Levante?."
Canon terkejut dan terbelalak melihat makhluk kecil yang memiliki sayap itu dan cantik, pastinya. Ia adalah Fairy Roylt, semua orang mendapatkan satu. Semakin tinggi posisimu maka perimu pun akan semakin kuat dan membesar
"Ah ya. Wow, aku suka rambut putihmu itu. Lebih indah daripada sepupuku." Puji Canon
"Haha terimakasih nona. Namaku Kirene, aku yang akan menemanimu selama belajar di Roylt."
"Kalau begitu mohon kerjasamanya." Ujar Canon dengan senyumnya
"Iya!. Ayo kita cari loker nona!." Seru Kirene
"Ah panggil nama saja, karena kau adalah temanku. Aku akan memanggilmu Kay, oke?."
Kirene terdiam
"Tapi, aku bisa saja dihukum petuah Fairy."
"Hm?. Aku yang akan menanggung, untuk apa juga kita turuti kalau itu bukan keinginan kita?. Kau sangat tahu aku itu bagaimana bukan?." Tutur Canon
Kirene tersenyum lebar dan mengangguk semangat. Mereka menuju loker. Canon mengeluarkan kunci emasnya dan membuka loker itu
"Hmm, semuanya lengkap ternyata." Canon barang yang ia inginkan
Tiba-tiba pintu loker itu tertutup dengan kencang membuat Canon dan Kirene tersentak
"Wahh lihat ini, The Flourishing Princess. Kau sekolah disini juga ternyata."
Canon menghela nafas lalu mendekati laki-laki itu dan membaca name-tagnya
"Listen prince ... Zayn. Yang benar adalah, The Black Cheshire Princess. Salam kenal ya." Canon merapikan dasi laki-laki itu lalu kembali membawa barangnya pergi, sementara Zayn terdiam
"Kenapa dia terlihat cantik dari dekat?."
"Hey Zayn!. Kelas sudah mau dimulai!."
"Ah ya!."
* * * * *
"Apa ini?."
"Buku peraturan di Roylt yang harus kau patuhi."
Canon membuka buku itu dan wajahnya langsung berubah
"Apa-apaan?. Wajib ikut dansa?. Harus punya pasangan?. Harus ada pesta teh. Blablabla... whatever. Aku tak butuh ini." Ujar Canon seraya menaruh buku itu dengan hentakan
"Kau harus membaca halaman 140." Suruh Kirene
Canon menurut dan membuka kembali buku itu. Seketika matanya terbelalak
"What's?!. Para putri dan pangeran diperbolehkan menindas anggota kerajaan bawahan. What the f*ck is this?!." Sentak Canon
"Yahh begitulah. Untungnya keluarga Levante adalah keluarga teratas nomor 5. Kalau kau ikut campur, kau juga akan terkena sanksi." Tutur Kirene
"Sebenarnya aku tak suka mengurus urusan orang lain, tujuanku hanya satu yaitu mengawasi adikku. Tapi kalau ada yang kelewatan batas, aku tak bisa diam saja."
"Aku paham. Ayo ke kelas biologi!."