Chereads / THE BLACK CHESHIRE PRINCESS / Chapter 4 - [04]. The Curse Of The Fifth Member

Chapter 4 - [04]. The Curse Of The Fifth Member

"Sedang apa kau?!. Bagaimana bisa seorang putri bangsawan merokok?!."

Canon menengok ke bawah. Ia, Valent Vaughn, wakil ketua OSIS terkenal. Keluarga Vaughn berada di urutan ketiga

"This is none of your business, prince. Leave me alone!." Seru Canon sembari mengisap rokoknya

Valent menggeram kesal

"Hey kau The Flourishing Newbie itu kan?!. Baru tiga hari kau sudah berbuat seenaknya, cepat turun atau ku laporkan!." Pekik Valent

Canon menghela nafas lalu meloncat turun. Ia menjatuhkan rokoknya dan menginjak dengan kesal

"Satisfied?. Sekarang menjauhlah." Canon hendak melewati, namun Valent menahan tangannya

"Kau harus diberi hukuman, newbie." Dingin Valent. Canon menepis tangannya

"Okay i'm coming, tapi beritahu aku siapa yang memberi nama itu."

* * * * *

"Dia tak mau memberitahu?!."

"Ya, padahal aku sudah diceramahi selama 5 jam dan menahan kantuk mati-matian. Tapi si OSIS sialan itu tak mau memberitahu." Kesal Canon

"Bukankah sudah jelas?. Pasti Luxtine." Ujar Claire

"Luxtine?."

"Lux Destine, artinya bunga takdir. Sepupumu, Yumna Braille adalah anggota termudanya." Jelas Zoe

"Wow, i never know. Tapi kenapa namanya seperti itu?. Mereka terdengar seperti geng pembully." Komen Canon

"That's right. Mereka merasa seperti ratu takdir. Keluarga Braille berada di posisi 6 bukan, yang paling tinggi adalah keluarga Camellion yang berada di posisi dua." Ujar Evelyn

"Bahkan aku tak bersekolah disini tapi mereka seenaknya memberi nama. Ugh, lihat saja aku tak akan tinggal diam." Sungut Canon kesal

Yang lain hanya tersenyum. Mereka membicarakan hal lain seraya menuju ke tempat makan siang

"Ah itu ada meja kosong, ayo kesan-."

"Ah Flyxie, kalian memang seharusnya di tingkat bawah ya. Terlebih ada The Flourishing Newbie haha."

Canon menatap datar. Gadis berambut biru pendek itu, Ruu Camellion. Bos besar di Luxtine dan geng pembully di Roylt

"Kali ini kami mengalah." Ujar Canon membuat Ruu menyeringai

Canon menarik Shofie pergi dan disusul yang lainnya. Mereka menuju kantin kecil yang menjual makanan ringan

"Apa-apaan itu tadi?. Aku ingin melawan, hanya saja pasti banyak yang akan mengkritikku." Tutur Evelyn

"Ya. Kita akan semakin mempermalukan keluarga kita." Tambah Shofie sendu

"I wanna ask. Setahuku satu kamar akan mendapat nama panggilan jika anggotanya lima orang bukan?. Then who's Flyxie?. Nama itu sudah ada sejak aku belum disini bukan?."

Semuanya terdiam dan menatap Claire

"I guess you should know, Canon. Ayo cari tempat sepi!." Ujar Claire

Mereka mengikuti Claire ke taman. Karena ada bagian yang gelap, Canon tak melihat ada seorang laki-laki berambut merah yang berjalan sambil memainkan handphonenya dan tertabrak. Canon ingin membungkuk maaf, tapi melihat siapa laki-laki itu membuat wajahnya menjadi kesal

"Hoo i don't think we will meet here." Ujar laki-laki itu dengan seringainya

Canon berdecak kesal lalu menarik teman-temannya pergi meninggalkan laki-laki itu yang mengangkat pundaknya lalu pergi ke arah berlawanan

"Kau mengenalnya Canon?." Tanya Zoe

"Siapa sih yang tak mengenal keluarga Tharos?. Si posisi pertama." Ketus Canon

"Dilihat dari nada bicaramu sepertinya kau pernah dekat." Tutur Shofie

"Yeah, 'pernah'."

Semuanya saling tatap bingung

"Oke, jadi ada satu rahasia di Roylt. Yaitu tentang kutukan anggota kelima."

"Kutukan … anggota kelima?."

"Dulu sebelum kami bersekolah, ada seorang perempuan yang memiliki darah haram. Ia adalah hasil dari hubungan terlarang antara raja Lazrilye dan pelayannya, keluarga Lazrilye waktu itu menduduki posisi ketiga sebelum hal ini tersebar membuat nama keluarga itu menghilang di sejarah negri ini." Ujar Claire

"Aku tahu cerita itu." Sendu Canon

"Ya, of course i mean. Dan kau pasti sudah bisa menebaknya bukan?. Anggota kelima kami, Erica Lazrilye. Dia selalu tinggal sendiri, orang-orang diwajibkan untuk menindasnya. Seharusnya ia menduduki peringkat pertama di kelasnya, namun guru maupun murid sama saja. Hingga kami berempat bertemu dengannya, kami bisa paham perasaannya. Kami bersahabat dan itu membuat senyumnya tumbuh dalam pertama kali. Hingga akhirnya, musibah itu datang."

"Musibah apa?."

Melihat Claire yang tak sanggup melanjutkan, Zoe mengambil alih

"Kutukan ini sudah ada sejak orang tua kita bersekolah. Dalam tiga tahun sekali, akan ada murid perempuan dari Roylt … yang mati." Lanjut Zoe

"Mengapa demikian?!." Sentak Canon

"Kami tak tahu pasti. Tapi ini memang selalu terjadi, seperti sudah menjadi kebiasaan di Roylt." Tambah Shofie

"Biasanya yang mati adalah siswi-siswi yang berada di posisi teratas. Tapi untuk pertama kalinya murid Roylt senang dengan kematiannya kak Erica." Sahut Evelyn sambil menenangkan Claire yang menahan tangis

Canon diam

"Kapan … Erica mati?."

"Dua tahun yang lalu."