Brukk…
"Ah!. K-kalian kenapa?."
"Kenapa kau bilang?. He dengar ya Ophelia, kakak sialanmu itu sudah mempermalukan ku di depan umum!. Dan aku tahu kau tak bisa tanpa kami bukan?."
"Renata, apa yang kau mau?." Tanya Ophelia
"Aku ingin … kakak sialanmu itu mati."
Ophelia terbelalak
* * * * *
"Wow Canon!. Dalam tiga hari kau sudah bisa menguasai lagunya." Puji Zayn dengan tepuk tangan heboh
"Of course, aku ini berbakat you know. Tapi sepertinya aku akan membeli gitar nanti. Sudah kan?. Aku harus menyusul teman-temanku ke ruang makan atau kami akan keduluan lagi." Ujar Canon kesal seraya memakai sepatunya
Kembar Z tertawa
"Kalian enteng-enteng saja ha?."
"Tempat kami sudah dijaga oleh Thompson, teman kami. Karena tak mau kehabisan makanan dia selalu datang paling awal haha." Cerita Zaken dengan tawanya
'Thompson, yang di peringkat 19?'
Canon tersenyum kecil
"Sepertinya circle kalian menyenangkan. Ajak aku lain kali ya." Tutur Canon
"Tentu saja."
Canon melambaikan tangannya dan pergi. Kebetulan ia berpapasan dengan lima gadis yang baru keluar dari asrama, salah satunya adalah Felicia Lagarde. Masih ingat kan?. Kamar mereka berada di kamar Canon, Ultraviolet
"Oh Ken!."
"Ah hai Cia."
"Mau ke ruang makan juga?. Ayo sama-sama!." Ajak Felicia
Canon mengangguk
"Oh ya siapa kalian?." Tanya Canon
"Oh aku Diana Lovearde, ini Bella Equestria, Olivia Prithamona, dan Grace Skyroman."
"Bukankah itu keluarga para ksatria dan orang-orang yang menjadi kepercayaan keluarga Lagarde?." Tebak Canon
"Exactly. Kami bisa sekolah disini untuk menjaga Felicia." Ujar Bella
"Tapi bagiku mereka adalah sahabatku dan orang yang paling mengerti aku." Tutur Felicia
Canon tersenyum kecil melihat mereka yang tertawa bersama
"Kalau begitu salam kenal ya, Ultraviolet."
"Em, salam kenal Canon!."
Saat sedang asyik mengobrol, di belakang ada seorang gadis yang berlari tergesa-gesa dan tepat di belakang Canon…
Jlebb…
"Canon!."
Canon berbalik dan segera menampar gadis itu hingga tersungkur. Canon berdesis ngilu dan mencabut pisau itu dari pinggangnya hingga darahnya menetes ke lantai. Semua orang juga terkejut, bahkan gengnya Theo dan Valent juga
"K-Ken, kau baik'saja?." Tanya Felicia panik
"I'm okay, pergilah ke ruang makan duluan. Aku tidak akan ikut kali ini." Tutur Canon dingin
"T-tapi lukamu-."
Melihat lirikan dingin Canon, Felicia berhenti. Canon memegang pinggangnya dan darah yang menempel di tangannya
"Sh*t, aku tak membawa baju ganti. You come with me." Canon menarik kasar gadis itu pergi dari sana
Suasana kembali seperti semula, semua orang mungkin berpikir bahwa hal itu wajar, tapi menyerang gadis itu terang-terangan adalah suatu hal yang sangat salah
"A-apa-apaan itu tadi?." Sentak Zayn yang masih terkejut
"Entahlah. Laks, kenapa kau diam saja?." Tegur Zero, kepada anak Tharos berambut merah itu
"Tidak. It's just that I feel dejavu." Ujar Laks membuat mereka bingung
"Apapun itu tadi, aku yakin ada yang menyuruh. Kau tak lihat tatapan gadis itu tadi?. Dia masih kelas 1." Tutur Valent
"Kurasa begitu. Sekarang ayo ke ruang makan!. Arnold dan Matthew pasti sudah menunggu." Ucap Zaken dan mereka pun pergi
(School Health Unit Room)
Brukk…
"Tetap disana."
Canon membuka laci dan mengeluarkan benang dan jarum, ia melempar sebuah kaca kepada gadis itu
"Pegang yang benar, arahkan ke lukanya." Perintahnya
Canon membuka seragamnya dan untung saja masih memakai sebuah baju didalam, ia berdesis ngilu melihat lukanya lalu menjahitnya tanpa berekspresi
"Who sent you?."
"H-ha?. Tidak!. Aku melakukannya atas kemauanku sendiri!."
Canon memotong benang itu lalu kembali menyimpan peralatan tersebut
"Jenna Jameson, keluargamu berada di peringkat 22 right?. Hal ini bisa membuatmu masuk ke penjara dewan kekaisaran. Apa kau mau menggantikan posisi orang itu di penjara?."
Jenna terdiam
Canon kembali memakai seragamnya
"Tak mau mengatakannya?. He dasar pengecut!. Secupu itu kah kau?." Canon terkekeh lalu memegang kenop pintu
"Emangnya kau tahu apa?!. Dikelas satu, aku adalah samsak mereka. Aku bisa apa?!."
Canon berbalik dan membuka handphonenya
"Hahh, kau terlalu drama. Lihat ini, sekarang dia bukan apa-apa."
Jenna terbelalak
"KELUARGA ZURONE DIDUGA MELAKUKAN PELECEHAN SEKSUAL KEPADA ANAK DIBAWAH UMUR DAN MENGORUPSI PARA PEKERJANYA."