(Suara Orang Yang Membaca Al-Qur'an, Surah Yasin..)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillaahir-rohmaanir-rohiim
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
يٰسٓ ١
yaa-siiin
"Ya Sin".
وَا لْقُرْاٰ نِ الْحَكِيْمِ ٢
wal-qur-aanil-hakiim
"Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,"
اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ٣
innaka laminal-mursaliin
"sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,"
عَلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ ٤
'alaa shiroothim mustaqiim
"(yang berada) di atas jalan yang lurus,"
تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ ٥
tangziilal-'aziizir-rohiim
"(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang,"
......
Lalu terdengar bunyi Handpan dan seorang wanita melantunkan sebuah Nada yang Syahdu yang sangat menyentuh Qolbu yang di akhiri oleh Bunyi Gong....
Dan Awalnya Di perlihatkan Ada Banyak Orang yang meramaikan acara Tumpeng di sekitar Wilayah Ibu Kota Indunisia, Jyakarta.... Namun Di Wilayah Palyaun tempat Raja Tinggal, Sang Raja Pun Mengalami Sakit yang tidak diketahui Penyebabnya secara pasti....
sebagian Rakyat merasa Kecewa dengan Wilayah Palyaun karena tidak Menyelenggarakan Pesta Syukuran Tradisi Indunisia...
Namun setelah mengetahui bahwa Sang Raja Di Panggil Oleh Sang Pencipta, Semua Rakyat Indunisia Turut Berduka dan Merasa Bersalah...
(3 Hari Sebelum Rakyat Mengetahui Sang Raja Berpulang..)
Di Aula Kerajaan... Para Penasehat Berkumpul..
"Bagaimana ini? Kita Kehilangan Seorang Pemimpin Bijaksana..!"
"Dan Kita Belum punya Satu pun Calon Pengganti nya...." Kata Seorang Dari Penasehat Yang Garang, Khaidir Alim...
"Bagaimana Pendapatmu, Idsama?" Tanya Yukhya seorang Penasehat Cerdas dalam ilmu Kesehatan dan Kebatinan..
احمد مح محمد يه
"Ahmad Maha Muhammad Yaha.." (Artinya "Aku Tidak Tahu, Ku serahkan Jawaban Semua Ini Kepada Ahmad..") Ucap Idsama dengan Nada Serius dan Memejamkan matanya
ادم مد محمد يس
"Adam Mad Muhammad Yasin.." (Artinya "Dari Tidak Ada, Menjadi Ada.. Terpujilah Sang Hati..") ... "Kalian Semua Ikut aku, Aku punya 1 orang yang Pantas..." Jawab Ahmad dengan Sederhana dan Menutup Kepalanya Dengan Tudungnya..
Bersambung...