Di luar The layers of the world, ada sebuah pohon yang menopang setiap dunia yang ditempati oleh para dewa. Pohon itu adalah Yusog. Pohon itu menyerap dunia-dunia yang sudah hancur, dan mengonsumsinya menjadi nutrisi, sehingga pohon itu dapat menciptakan dunia yang baru. Pohon ini diciptakan oleh ke-lima Primodial, dan tujuan dari keberadaan pohon ini adalah untuk menggerakkan siklus awal-akhir dari setiap layers yang ada di bawahnya. Pohon itu juga dijaga oleh ke-lima Manifestasi proyektor dari para Primodial, hal ini disebabkan karena dahulu kala ada seorang malaikat dari Surga, ia mencapai pohon Yusog, dan meminum setetes air dari pohon itu. Dan akibat itu, terjadi pertempuran yang besar di surga, bahkan malaikat itu juga hampir membunuh Primodial jiwa, Thrin's, dan ia juga membuat Primodial pengetahuan dan Primodial kegelapan harus turun tangan untuk melawannya.
Oleh sebab itu, pohon ini sekarang dijaga oleh ke-lima Manifestasi proyektor dari para Primodial, karena mereka tidak ingin bencana yang terjadi dimasa lalu, terulang kembali di masa depan. Dan kini apa yang mereka takutkan, kembali lagi.
Di alam puncak dari segalanya, Sora sedang melihat ke bawahnya dan ia melihat Anixus yang sedang tertidur pulas bersama dengan anak dari saudaranya, Queen. Ia menjadi kebingungan saat melihat Anixus yang tidak melakukan apapun, seakan-akan Anixus tidak mengingat apapun yang terjadi dimasa lalu.
"Hm... Apakah memang benar, dia ini ancaman dunia? Kenapa ia tidak melakukan penghancuran pada satupun layers yang ada, di sana...?" kata Sora dengan hati yang bimbang saat melihat, Anixus.
"Jangan bodoh, kau juga seharusnya tahu ini. Pak tua itu, tidak mungkin dia bukan ancaman bagi dunia. Tidak, bukan hanya dunia, ia juga ancaman bagi kita, para Primodial. Jangan lengah. Saat kita menciptakan layers world, Celestia, Yusog, Higher's time, time-space, dan layers of zero. Pak tua itu, dia selalu mengawasi kita semua, dan tidak mungkin dia tidak akan balas dendam. Kalian yang merupakan anak ku, tidak akan diberikan pengampunan, dari nya." jawab Arzen yang duduk di samping kanannya, dan sesudah ia menjawab Sora, ia mengubah dirinya menjadi sebuah embunan yang perlahan-lahan mulai menghilang.
"Hey, Sora. Aku akan memberitahukan mu sesuatu, kunci untuk mengalahkannya adalah dengan menebasnya menggunakan pedang yang aku berikan, kepada mu. Pedang Enovia, pedang itu aku pakai untuk memotong-motong seluruh tubuhnya, tapi tebasan pedang itu tidak mampu untuk menghapusnya dari dunia ini secara sempurna." kata Arzen kepada Sora, dan itu sangat membuat Sora terkejut saat mendengarnya.
"Kalau begitu, apa yang harus kami laku...-kan?!! Jangan pergi, ayah!" teriak Sora kepada Arzen yang perlahan-lahan mulai menghilang di hadapannya.
"HAHAHAHA! Untuk apa aku kau menangisi, ku? Sejak awal aku sudah tiada, dan berkat dirimu aku dapat memiliki masa waktu yang cukup lama di dunia ini. Selamat tinggal, Sora. Sampaikan salam ku kepada saudara-saudara mu~." kata Arzen kepada Sora, dan sesudah itu ia menghilang untuk selamanya dari dunia.
Sora ingin sekali menangis, akan tetapi ia tidak dapat melakukan itu. Surga, dan setiap layers akan mengalami bencana jika Sora menumpahkan air matanya. Oleh karena itu, ia hanya dapat menahan tangisnya, dan tersenyum kecil saat melihat Arzen lenyap di hadapannya.
"Hahaha... Apaan itu Primodial? apa itu dewa? apa itu pencipta? Pada kenyataannya, kami tidak jauh berbeda dari manusia. Kami juga memiliki perasaan dan hati, ternyata apa yang dikatakan oleh Ashtaroth itu, benar adanya. Hati dan perasaan, itu adalah kelemahan dari setiap makhluk, hati dan perasaan adalah kecacatan dari dunia, ini..." ucap Sora yang sedang terdiam dalam sepi, dan sunyi.
Disaat Sora sedang termenung diam didalam kesedihan, di hatinya. Seorang Primodial yang bernama Hyvwon, mendatangi Sora. Ia melangkahkan kakinya, dan mendekati Sora yang kondisinya mengenaskan.
"Itu mungkin ada benarnya, tapi jika hati dan perasaan tidak ada, aku yakin, dia akan membunuh kita semua, dan menyatukan kembali seluruh tubuhnya." kata Hyvwon kepada Sora, dari belakangnya.
"Apa maksudmu itu, Hyvwon?" tanya Sora kepada Hyvwon dengan kebingungannya.
"Chaos, ia tidak melakukan apapun, itu karena..."
"Karena, apa?" tanya Sora kepada Hyvwon, dan kali ini ia sedikit kesal, dan penasaran.
"Itu karena, dia takut istrinya terluka. Dia yang merupakan makhluk utuh, dan merupakan konsep dasar dan terutama dari dunia, tidak mengetahui apapun yang bernama 'Hati dan Perasaan'. Kau tahu kenapa...?" tanya Hyvwon kepada Sora.
"Tidak tahu!" jawab Sora dengan penuh semangat.
"Itu karena ia adalah makhluk yang asal mulanya adalah makhluk tanpa hati, perasaan, pikiran, dan ia tidak dapat dijelaskan samasekali." jawab Hyvwon kepada Sora, dan itu membuat Sora terkejut sekaligus bersemangat.
"Ah... Aku ingin melawannya!" teriak Sora, dan ia langsung turun dari Surga.
Hyvwon yang mendengar perkataan Sora, panik. Dan ia mengejar Sora yang nyaris memasuki setiap The layers of the world.
"(Ah, sial! Dia terlalu cepat!)" pikir Hyvwon dengan kekesalannya kepada Sora.
Sora nyaris menyentuh The layers of the world, tapi saat ia ingin memasukinya, ia dihentikan oleh Ashtaroth, Heron, dan Thrin's. Hyvwon menjadi sangat lega saat melihat Sora yang berhasil dihentikan oleh para saudara-saudaranya. Tetapi saat Hyvwon hampir mencapai mereka, Sora mengamuk, dan menghempaskan keempat saudaranya. Ia menggunakan wujud sejatinya, dan memasuki The layers of the world.
"Sora!!!" teriak Hyvwon dengan keras, sesudah itu ia mengubah dirinya menjadi wujud sejatinya, dan ingin memasuki The layers of the world untuk menghentikan Sora.
Tetapi ke-tiga saudara-saudaranya menghentikannya, dan menahan Hyvwon menggunakan rantai emas yang digunakan untuk menyegel naga iblis. Ashtaroth, Heron, dan Thrin's menahan Hyvwon dengan kuat, dan itu menyebabkan ke-lima Manifestasi proyektor dari mereka terbangun, dan menyaksikan Hyvwon yang sedang ditahan oleh ke-tiga saudara-saudaranya.
"Memalukan sekali, kalian adalah pencipta segalanya, tapi kalian justru saling bertengkar dan menyakiti satu sama lain." ucap salah satu dari Manifestasi proyektor, kepada mereka berempat.
Ashtaroth menjadi sangat kesal mendengar perkataan dari Manifestasi proyektornya sendiri, ia memisahkan tubuhnya, dan menyerang Manifestasi proyektornya sendiri hingga terlempar jauh, dan menabrak dinding alam pembatas.
"Argh ... sialan...!?" Manifestasi proyektor dari Ashtaroth tidak sempat menyelesaikan perkataannya, dan Ashtaroth dalam wujud rohnya memukul Proyektornya sendiri hingga terpental jauh ke akar dari pohon Yusog.
"Lebih baik kau menjaga ucapan mu, jika tidak, engkau akan ku hapus hingga membuatmu terhapus permanen, tanpa jejak apapun," kata Ashtaroth kepada Proyektornya sendiri, yang sedang terbaring lemah di akar pohon Yusog.
"Raider's, kau hanyalah ciptaan dari bagian lemah, ku. Dan aku tidak akan takut untuk menghapus mu di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Aku memegang akhir dari setiap makhluk, dunia, dan dunia-dunia yang berada di tingkatan tertinggi. Melenyapkan mu adalah hal yang mudah, jadi lebih baik kau sadari posisi mu." kata Ashtaroth kepada Proyektornya, Raider's.
Sesudah itu Ashtaroth menyatukan kembali dirinya, dan langsung memukul Hyvwon di dadanya, dan membuat Hyvwon terpental jauh ke langit-langit, hingga membuatnya menabrak dinding pembatas alam.
"Sadari posisi mu, juga, Hyvwon. Kau adalah Primodial pengetahuan, apakah kau tidak malu dengan apa yang kau lakukan, sekarang ini?" ucap Ashtaroth kepada Hyvwon, yang sedang tergantung pada dinding pembatas alam.
"Maaf, aku sedikit terbawa emosi." kata Hyvwon kepada ke-tiga saudara-saudaranya yang sedang berada di bawahnya.
Hyvwon sangat menyesali perbuatannya, dan sangat malu kepada dirinya sendiri. Setelah itu ia didatangi oleh Heron, dan Thrin's. Kedua saudaranya membantunya, dan melepaskan Hyvwon yang tersangkut di retakan pembatas alam.
Sesudah melihat ketiga saudara-saudaranya, Ashtaroth menatap ke bawahnya, dan melihat Sora yang masih terus menyelami setiap Layers.
"Sungguh bodoh, kau tidak layak untuk disebut sebagai Primodial, pencipta, ataupun Father of Heaven's. Kau lebih pantas disebut sebagai makhluk menjijikkan, yang terbawa oleh emosinya sendiri." gumam Ashtaroth saat sedang melihat Sora, yang sedang menyelami setiap layers.
Setelah itu ia berbalik, dan mendekati ketiga saudaranya, Raider's juga sudah siuman setelah beberapa detik meregenerasi tubuhnya sendiri. Melihat Ashtaroth yang tidak jauh darinya, Raider's bergegas menyusulinya.
"Hey, ayah, maaf atas ucapan ku, tadi." kata Raider's dengan penuh rasa bersalah, dan penyesalan yang mendalam terhadap Ashtaroth.
"Tidak masalah, terkadang orang tua wajib mendidik anaknya yang sedikit kurang hajar." kata Ashtaroth kepada Raider's dengan senyuman.
Setelah itu Raider's mengubah dirinya, menjadi wujud sejatinya, yaitu seekor Naga yang berwarna emas yang berkilauan.
"Apa, kau ingin aku bantu, ayah?" tanya Raider's dengan senyumnya, dan Ashtaroth sedikit tertawa kecil saat mendengar perkataan dari putranya.
"Hahahaha, benar juga, aku rasa menerima bantuan dari anak sendiri, bukanlah hal yang buruk juga, ya~." jawab Ashtaroth kepada Raider's, dan sesudah itu ia duduk di pundak Raider's.