"Putri Archiela!," ucap Miraela.
Setelah Miraela menurunkan surat kabar itu, wajah dari orang itu pun terlihat dengan jelas. Orang yang ada di hadapan Miraela adalah putri Archiela, putri dari ras Malaikat yang sempat muncul di langit kerajaan San Fulgen. Wajahnya yang sangat cantik itu terlihat masih sama seperti ketika dia muncul di langit kerajaan San Fulgen. Hanya saja, kedua matanya nampak berbeda. Sebelumnya, dia memiliki bola mata berwarna emas dengan pupil mata berwarna putih dan berbentuk bintang. Tetapi sekarang kedua bola matanya berubah berwarna kuning. Dia pun juga tidak memiliki pupil mata yang berbentuk bintang. Selain itu, rambutnya yang sebelumnya berwarna putih dengan campuran sedikit warna emas juga telah berubah menjadi warna kuning seluruhnya. Putri Archiela yang sebelumnya memiliki 2 pasang sayap pun kini terlihat tidak memiliki sayap sama sekali. Putri Archiela saat ini terlihat seperti seorang manusia.
"Ada apa sih, Miraela?," tanya putri Archiela setelah surat kabar yang sedang dilihatnya tiba-tiba diturunkan oleh Miraela.
"Saya sejak tadi memanggil anda, tetapi anda tidak meresponnya. Maka dari itu saya terpaksa melakukan ini," ucap Miraela.
"Aku sedang fokus melihat surat kabar ini," ucap putri Archiela.
"Meski begitu, tolong jangan mengabaikan saya. Anda sudah sejak tadi terus melihat surat kabar ini. Bahkan ketika saya sedang menjelaskan, anda terus melihat surat kabar ini. Saya ragu anda akan mengingat tentang apa yang saya jelaskan tadi karena anda terus melihat surat kabar ini. Memangnya anda sedang melihat apa sampai anda terus mengabaikan saya?," tanya Miraela.
Setelah menanyakan itu, Miraela lalu melihat surat kabar yang saat ini sudah berada di atas meja. Surat kabar itu kini sedang menampilkan halaman yang sebelumnya terus dilihat oleh putri Archiela. Halaman pada surat kabar yang dilihat oleh putri Archiela adalah halaman yang menampilkan foto-foto dan berita tentang Rid. Miraela lalu menatap tajam ke halaman surat kabar itu.
"Rid Archie..., jadi sejak tadi anda terus melihat berita tentang dia? Apa anda penasaran karena dia memiliki nama yang sama dengan anda? Atau jangan-jangan anda penasaran karena dia memiliki wajah yang mirip dengan 'pangeran dari ras Iblis' itu? Apa mu-," ucap Miraela.
Sebelum Miraela menyelesaikan perkataannya, perkataannya itu tiba-tiba dipotong oleh putri Archiela.
"Berhenti, Miraela. Aku sudah tahu apa yang akan kamu tanyakan selanjutnya," ucap putri Archiela.
Miraela terlihat terkejut ketika perkataannya tiba-tiba dipotong. Miraela yang sebelumnya sedang melihat ke halaman surat kabar itu, lalu menoleh dan melihat ke arah putri Archiela. Ketika Miraela sudah menoleh ke arah putri Archiela, alangkah terkejutnya dia karena putri Archiela saat ini sedang menatapnya dengan tajam. Bola matanya yang barusan berwarna kuning, kini telah berubah menjadi emas dengan pupil mata berwarna putih dan berbentuk bintang. Rambutnya yang barusan berwarna kuning pun juga telah berubah menjadi warna putih dengan sedikit warna keemasan. Penampilan putri Archiela saat ini sama dengan ketika dia muncul di langit kerajaan San Fulgen. Cuma saat ini, dia masih belum memunculkan 2 pasang sayap yang dimilikinya.
"Kamu selanjutnya akan menanyakan tentang 'rumor itu' kan? Bukankah aku sudah memperingatimu berkali-kali untuk tidak membahas atau menanyakan tentang 'rumor itu'? Bukankah kamu sudah tahu kalau 'rumor itu' tidak lah benar? Kenapa kamu terus menanyakan tentang itu?," tanya putri Archiela sambil menatap tajam ke arah Miraela.
Miraela terlihat ketakutan setelah ditatap oleh putri Archiela. Dia pun langsung membungkuk dan meminta maaf.
"Maafkan saya, putri. Saya benar-benar tidak bisa menahan diri saya. Begitu saya melihat wajah dari orang yang ada di surat kabar itu dan mengingat tentang 'pangeran dari ras Iblis' itu, saya jadi teringat tentang 'rumor itu'. Saya benar-benar minta maaf," ucap Miraela sambil membungkuk.
Putri Archiela pun terdiam sambil melihat Miraela yang terus membungkuk. Tidak lama kemudian, dia pun kembali berbicara.
"Sudahlah, berhenti membungkuk, Miraela," ucap putri Archiela.
Setelah mendengar perkataan putri Archiela, Miraela pun langsung berhenti membungkuk dan kembali berdiri.
"Apa anda memaafkan saya, putri?," tanya Miraela.
"Hmmmm bagaimana ya. Meskipun kamu baru saja meminta maaf tetapi kamu masih ingin menanyakan tentang 'rumor itu' kan? Semua itu terbaca jelas di pikiranmu, Miraela," ucap putri Archiela.
Miraela pun terkejut setelah mendengar perkataan putri Archiela.
"Aku lupa kalau putri Archiela bisa membaca pikiran," pikir Miraela.
Setelah itu, putri Archiela tiba-tiba tersenyum sambil melihat ke arah Miraela.
"Hmmm begitu ya, jadi kamu lupa kalau aku bisa membaca pikiran?," tanya putri Archiela.
Miraela pun kembali terkejut setelah mendengar perkataan putri Archiela. Melihat Miraela yang kembali terkejut, putri Archiela tiba-tiba tertawa.
"Ahahaha, menggodamu benar-benar seru, Miraela. Daripada itu, kamu tenang saja, aku memaafkanmu tadi. Asalkan kamu berhenti ingin menanyakan tentang 'rumor itu' di pikiranmu itu," ucap putri Archiela.
Setelah mendengar perkataan putri Archiela, Miraela terlihat sedikit lega.
"Baiklah, putri. Saya akan berusaha," ucap Miraela.
"Ya sudah. Sana kamu kembali duduk," ucap putri Archiela.
"Baik, putri," ucap Miraela.
Setelah itu, Miraela pun kembali duduk di kursi yang sebelumnya didudukinya. Sementara putri Archiela kembali memegang surat kabar yang ada di meja dan melihatnya kembali. Putri Archie lalu kembali berbicara sambil melihat surat kabar itu.
"Oh iya, sebelumnya kamu bilang kalau kamu ragu apakah aku mengingat tentang penjelasan kamu sebelumnya atau tidak. Aku mengingatnya, soal salah satu komandan pasukan iblis yang terlibat dalam penyerangan di kerajaan itu dan soal ras iblis yang ingin mendeklarasikan 'Great Holy War' lagi,"
"Yah, siapa sangka kalau mereka ingin mendeklarasikan perang besar itu lagi. Apalagi mereka juga sudah melakukan pergerakan di benua utara ini. Mereka sampai mengutus komandan pasukan iblis yang merupakan kekuatan tempur utama mereka untuk bergerak di benua utara ini. Jika mereka yang di atas sana tahu, mereka pastinya tidak akan bermalas-malasan lagi. Hmmm sepertinya ini bagus untuk mereka," ucap putri Archiela.
"Bisa-bisanya anda menganggap perang itu bagus bagi ras malaikat," ucap Miraela.
"Yah kalau tidak begitu, mereka akan terus bermalas-malasan. Sisi positif dari ras iblis yang ingin mendeklarasikan 'Great Holy War' lagi adalah mereka yang ada di atas sana pasti akan lebih turun ke bawah sini. Mereka pun jadi tidak bisa bermalas-malasan lagi,"
"Tetapi jika mereka jadi lebih sering turun ke bawah, aku berharap mereka tidak membuat kekacauan lagi yang sama seperti yang mereka lakukan terhadap kerajaan Framtida," ucap putri Archiela.
"Soal kerajaan Framtida, para malaikat tidak ada pilihan lain, putri. Jika kerajaan Framtida tidak dihancurkan, dampaknya akan menyebar ke kerajaan di sekitarnya. Anda tahu sendiri kan kenapa kerajaan Framtida harus dihancurkan?," tanya Miraela.
"Aku tahu, itu karena semua penduduk yang berada di dalam wilayah kerajaan Framtida telah berubah menjadi iblis," ucap putri Archiela.
"Benar. Jika kerajaan Framtida tidak dihancurkan, mereka yang telah berubah menjadi iblis di kerajaan itu akan pergi menyerang kerajaan di sekitarnya. Maka dari itu, Yang Mulia Ratu memilih untuk menghancurkan kerajaan itu dan membunuh semua orang yang ada di dalam wilayah kerajaan itu," ucap Miraela.
"Meski begitu, aku tetap tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh ibunda. Gara-gara itu reputasi ras Malaikat menjadi buruk. Semua ras yang ada di benua utara ini pun menjadi takut dengan ras malaikat. Selain itu, ada juga beberapa dari mereka yang membenci ras malaikat. Salah satunya adalah orang-orang yang selamat dari kerajaan Framtida. Mereka pastinya tidak akan memaafkan ras malaikat begitu saja setelah ras malaikat menghancurkan tempat tinggal mereka dan membunuh keluarga atau orang terdekat mereka. Meskipun keluarga atau orang terdekat mereka itu telah berubah menjadi iblis," ucap putri Archiela.
Miraela pun terdiam setelah mendengar perkataan putri Archiela. Meski begitu, putri Archiela terus melanjutkan perkataannya.
"Ras malaikat memang bersalah karena telah menghancurkan kerajaan Framtida dan membunuh semua orang yang ada di dalam wilayah kerajaan itu. Tetapi yang lebih bersalah dalam kejadian itu adalah ras iblis. Tidak hanya mengubah semua orang di kerajaan itu menjadi iblis, tetapi menyebabkan kekacauan di kerajaan itu juga merupakan salah mereka. Jika saja mereka tidak menyebabkan kekacauan, ras malaikat tidak akan turun dan kejadian setelahnya pun juga tidak akan terjadi,"
"Apalagi yang membuat kekacauan di kerajaan itu adalah 'Putri Iblis Kehancuran'. Karena ulahnya itu, ibunda sampai harus turun tangan," ucap putri Archiela.
"'Putri Iblis Kehancuran', anak terkuat yang dimiliki oleh Raja Iblis. Bahkan dia sendiri merupakan iblis terkuat setelah Raja Iblis. Tetapi untungnya sekarang dia telah tewas. Yang Mulia Ratu telah menewaskannya dalam satu serangan yang besar. Serangan itu juga yang telah menghancurkan seluruh wilayah kerajaan Framtida tanpa sisa," ucap Miraela.
"Hmmm aku tidak yakin kalau dia sudah tewas," ucap putri Archiela.
Miraela yang mendengar itu pun langsung membantahnya.
"Tidak mungkin kalau dia belum tewas, putri. Dia berada tepat di kerajaan Framtida saat Yang Mulia Ratu melancarkan serangan itu. Dia pasti sudah tewas dan tubuhnya pasti sudah hancur bersamaan dengan kerajaan Framtida," ucap putri Archiela.
"Aku tahu seberapa kuatnya dia. Aku sudah beberapa kali berhadapan dengannya saat 'Great Holy War' yang lalu. Saat itu, aku bahkan tidak bisa mengalahkannya. Jangankan mengalahkannya, membuatnya terluka pun sangat sulit. Bahkan kakak 'Mikhael' yang merupakan 'Archangel Commanders' terkuat mengalami kesulitan ketika berhadapan dengannya. Meski setelah kerajaan Framtida hancur tidak ada kabar sedikitpun tentang dia. Aku tetap yakin kalau dia sama sekali belum tewas," ucap putri Archiela.
Miraela pun terdiam setelah mendengar perkataan putri Archiela.
"Selain 'Putri Iblis Kehancuran' masih ada satu komandan pasukan iblis atau 'Demon Sovereign Commanders' yang lain yang ikut dalam kekacauan itu," ucap putri Archiela.
Miraela terlihat terkejut setelah mendengar perkataan putri Archiela.
"'Demon Sovereign Commanders' yang lain? Bukankah yang menyebab kekacauan di kerajaan itu hanyalah 'Putri Iblis Kehancuran' saja? Tidak mungkin ada 'Demon Sovereign Commanders' yang lain yang ikut dalam kekacauan di kerajaan itu," ucap Miraela.
"'Putri Iblis Kehancuran' hanya menyebabkan kekacauan secara langsung di kerajaan itu. Ada satu 'Demon Sovereign Commanders' yang lain yang menyebabkan kekacauan secara tidak langsung di kerajaan itu,"
"Berubahnya semua penduduk di kerajaan itu menjadi iblis bukanlah ulah 'Putri Iblis Kehancuran'. 'Putri Iblis Kehancuran' memang bisa merubah orang lain menjadi iblis dengan menggunakan darahnya, tetapi dia tidak memiliki kemampuan untuk merubah banyak orang apalagi semua orang dalam 1 kerajaan menjadi iblis dalam waktu singkat. Di antara 'Demon Sovereign Commanders' yang kita kenal saat 'Great Holy War', ada 1 orang yang memiliki kemampuan itu. Kamu seharusnya tahu siapa orang itu, Miraela," ucap putri Archiela.
Miraela pun kembali terkejut setelah mendengar perkataan putri Archiela.
"Maksud anda 'orang itu' juga terlibat dalam kekacauan di kerajaan Framtida!?," tanya Miraela.
"Iya. Memang aku sendiri tidak melihat wujudnya saat kejadian di kerajaan Framtida. Baik Ibunda dan 'Archangel Commanders' yang lain juga tidak melihat wujudnya. Tetapi begitu kami menyadari kalau semua penduduk di kerajaan Framtida telah berubah menjadi iblis dalam waktu singkat, kami menyadari kalau 'orang itu' juga terlibat,"
"Berubahnya semua penduduk kerajaan Framtida menjadi iblis merupakan ulah dari si 'Raja Vampire'," ucap putri Archiela.
Miraela pun kembali terkejut setelah mendengar perkataan putri Archiela.
"Saya tidak menyangkanya. Kenapa saya baru tahu tentang informasi ini?!," ucap Miraela.
"Itu karena informasi ini awalnya hanya diketahui oleh Ibunda, aku dan para 'Archangel Commanders' yang lain. Kami tidak berniat untuk memberitahunya kepada para Malaikat dan yang lain. Tetapi karena kini ras iblis telah melakukan pergerakan kembali dan berniat untuk mendeklarasikan 'Great Holy War' lagi, aku rasa kamu perlu mengetahui tentang informasi ini,"
"Kekacauan di kerajaan Framtida kelihatannya merupakan awal mula dari pergerakan ras iblis di benua utara. Kerajaan Framtida saat itu merupakan kerajaan paling maju dan paling modern di benua utara. Mungkin itu alasan kenapa mereka mengincar kerajaan Framtida. Bahkan mereka sampai mengutus 2 'Demon Sovereign Commanders' untuk pergi ke kerajaan itu. Tujuan mereka mungkin awalnya untuk merebut kerajaan itu secara diam-diam, tetapi entah karena ada kesalahan atau apa, mereka malah jadi membuat kekacauan di kerajaan itu,"
"Saat ini, kerajaan paling maju dan paling modern di benua utara merupakan kerajaan Dwarf. Ras iblis mungkin akan mencoba melakukan pergerakan di kerajaan itu. Tolong awasi kerajaan itu dengan sangat ketat, Miraela. Jangan sampai ras iblis tiba-tiba melakukan sesuatu di kerajaan itu apalagi merebut kerajaan itu secara diam-diam," ucap putri Archiela.
"Baik, putri," ucap Miraela.
Setelah itu, putri Archiela pun melanjutkan perkataannya.
"Kejadian hancurnya kerajaan Framtida seharusnya membuat ras malaikat menjadi lebih waspada. Tetapi hingga sekarang, mereka tetap saja bermalas-malasan di atas sana. Padahal sudah ada 'Demon Sovereign Commanders' yang melakukan pergerakan di benua utara, tetapi mereka masih tetap santai. Apa harus Raja Iblis sendiri yang melakukan pergerakan di benua utara ini agar mereka tidak bisa santai lagi?," tanya putri Archiela.
Miraela pun terdiam setelah mendengar perkataan putri Archiela. Dia terdiam sambil terus melihat ke arah putri Archiela yang sedang melihat surat kabar yang dipegangnya. Putri Archiela terus melihat surat kabar itu, bahkan ketika dia sebelumnya berbicara, dia berbicara sambil melihat surat kabar itu.
Tidak lama kemudian, Miraela lalu kembali berbicara.
"Soal 'Demon Sovereign Commanders', anda sebelumnya datang ke kerajaan San Fulgen ketika penyerangan yang melibatkan iblis terjadi di kerajaan itu kan? Apa anda tahu siapa 'Demon Sovereign Commanders' yang terlibat di kerajaan itu?," tanya Miraela.
Setelah mendengar pertanyaan Miraela, putri Archiela pun langsung menjawabnya sambil terus melihat surat kabar yang dipegangnya.
"Aku tidak melihat adanya 'Demon Sovereign Commanders' di kerajaan itu. Aku pun juga tidak merasakan aura dari 'Demon Sovereign Commanders' yang aku kenal. Tetapi, aku merasakan aura dari iblis yang aku kenal dari 'Great Holy War' di kerajaan itu. Aura itu adalah aura milik 'Ratu Bunga Kegelapan'," ucap putri Archiela.
"'Ratu Bunga Kegelapan'.....," ucap Miraela.
Miraela lalu terdiam sambil memikirkan sesuatu. Tidak lama kemudian, dia pun kembali berbicara.
"Saya ingat, bukankah dia merupakan salah satu bawahan terkuat yang dimiliki 'Pangeran Ras Iblis' itu? 'Pangeran Ras Iblis' itu merupakan salah satu 'Demon Sovereign Commanders', sementara dia sendiri bukanlah salah satu dari mereka," tanya Miraela.
"Benar. Aku merasakan auranya sekilas ketika aku tiba di kerajaan itu. Tidak lama setelah itu, auranya pun langsung hilang. Sepertinya dia langsung pergi dari kerajaan itu setelah dia mengetahui kalau para malaikat akan datang,"
"Aku hanya merasakan auranya saja, aku tidak merasakan aura dari ras iblis yang lain termasuk dari 'Demon Sovereign Commanders' yang aku kenal," ucap putri Archiela.
"Tetapi Ratu dari kerajaan itu bilang kalau yang terlibat dalam penyerangan di kerajaan itu adalah seorang 'Demon Sovereign Commanders'. Apa mungkin 'Demon Sovereign Commanders' yang terlibat itu sudah melarikan diri terlebih dahulu meninggalkan 'Ratu Bunga Kegelapan' yang juga terlihat dalam penyerangan itu?," tanya Miraela.
"Entahlah. Bisa juga kalau 'Demon Sovereign Commanders' yang terlibat itu adalah dia. Dulu saat 'Great Holy War', dia memang bukan salah satu 'Demon Sovereign Commanders', tetapi saat ini kemungkinan dia telah menjadi 'Demon Sovereign Commanders'. Anggota 'Demon Sovereign Commanders' saat ini kemungkinan sedikit berbeda dengan 'Demon Sovereign Commanders' saat 'Great Holy War' dulu. Sepertinya telah terjadi sedikit perubahan kekuatan tempur pada ras iblis," ucap putri Archiela.
"Jika memang 'Ratu Bunga Kegelapan' telah menjadi salah satu 'Demon Sovereign Commanders', itu berarti sudah ada 3 'Demon Sovereign Commanders' yang melakukan pergerakan di benua utara ini. 'Putri Kehancuran' dan 'Raja Vampire' yang melakukan kekacauan di kerajaan Framtida, lalu 'Ratu Bunga Kegelapan' yang terlibat dalam insiden penyerangan di kerajaan San Fulgen,"
"Mereka bertiga adalah para 'Demon Sovereign Commanders' yang pergerakannya telah diketahui. Kemungkinan ada 'Demon Sovereign Commanders' lain yang pergerakannya masih belum diketahui. Jika benar, berarti ada lebih dari 3 'Demon Sovereign Commanders' yang melakukan pergerakan di benua utara," ucap Miraela.
Putri Archiela tidak menanggapi perkataan Miraela itu. Dia hanya diam saja sambil terus melihat surat kabar yang dipegangnya. Tidak lama kemudian, Miraela pun kembali berbicara.
"Benar juga, bukankah 'Pangeran Ras Iblis' itu pernah melakukan pergerakan juga di benua utara? Kalau tidak salah, itu terjadi sekitar 21 tahun yang lalu. Saat itu, saya tidak tahu di kerajaan atau negara mana dia muncul. Yang saya ingat, banyak Malaikat yang diutus untuk mengejar 'Pangeran Ras Iblis' itu saat dia masih berada di benua utara. Kalau tidak salah, saat itu seharusnya anda juga diutus untuk mengejar 'Pangeran Ras Iblis' itu, tetapi saat itu anda sedang tidak berada di 'Pulau Langit Anahera'. Saat itu, kemana anda pergi, putri?," tanya Miraela.
Putri Archiela terdiam sesaat setelah mendengar pertanyaan Miraela. Tidak lama kemudian, putri Archiela mulai menjawab pertanyaan Miraela.
"Saat itu, aku sedang jalan-jalan mengelilingi benua utara. Kamu seharusnya tahu kalau sejak dulu aku memang sering jalan-jalan mengelilingi benua utara. Saat sedang jalan-jalan itu, aku tidak tahu kalau 'Pangeran Ras Iblis' datang ke benua utara," ucap putri Archiela sambil terus melihat surat kabar yang dipegangnya.
"Hmmmm begitu ya," ucap Miraela sambil melihat ke arah putri Archiela yang sedang melihat surat kabar yang dipegangnya.
Setelah mengatakan itu, Miraela pun kembali mengatakan sesuatu.
"Akibat dari anda yang tidak ada di 'Pulau Langit Anahera' saat 'Pangeran Ras Iblis' itu melakukan pergerakan di benua utara, 'rumor itu' pun jadi semakin kencang. Apalagi anda-," ucap Miraela.
Sebelum Miraela menyelesaikan perkataannya, dia lebih dulu memilih untuk menghentikan perkataannya itu. Karena saat dia mengatakan itu, putri Archiela sedang menatap tajam ke arahnya.
"Maafkan saya, putri," ucap Miraela sambil membungkuk kembali.
Putri Archiela pun terdiam tanpa menanggapi perkataan Miraela. Kemudian, suasana di tempat itu pun tiba-tiba menjadi hening karena baik Miraela dan putri Archiela sama-sama terdiam tanpa mengatakan sesuatu. Namun tidak lama kemudian, Miraela kembali berdiri dan mulai berbicara kembali.
"Ngomong-ngomong, saat itu, 'Pangeran Ras Iblis' itu berhasil melarikan diri dari kejaran para malaikat. Dia berhasil melarikan diri ke benua selatan yang merupakan wilayah dari ras iblis. Meski begitu, kabarnya para malaikat yang mengejarnya berhasil melukai tubuhnya hingga tubuhnya terluka cukup parah. Meski dia berhasil melarikan diri, tetapi dengan kondisi tubuhnya yang terluka cukup parah itu, apa menurut anda 'Pangeran Ras Iblis' itu masih hidup?," tanya Miraela.
Putri Archiela yang sebelumnya terdiam pun kini kembali berbicara.
"Entahlah. Meski kabar dari dia tidak terdengar sampai sekarang, mungkin saja dia masih hidup," ucap putri Archiela.
"Hmmm begitu ya," ucap Miraela.
Setelah itu, putri Archiela yang sebelumnya sedang duduk sambil melihat surat kabar yang dipegangnya tiba-tiba langsung berdiri. Dia kemudian melipat surat kabar yang sedang dipegangnya itu. Miraela terlihat bingung dengan apa yang dilakukan putri Archiela.
"Ada apa, putri?," tanya Miraela.
"Aku sudah cukup lama berada disini, sekarang waktunya untuk kembali. Lagipula, aku juga harus segera memberikan informasi yang kamu dapatkan ini kepada ibunda," ucap putri Archiela.
"Begitu ya. Baiklah, putri. Terima kasih karena telah mengunjungi saya, putri," ucap Miraela.
"Iya, sama-sama, Miraela. Aku akan membawa surat kabar ini bersama 2 buku catatan itu untuk diserahkan kepada ibunda," ucap putri Archiela.
"Baik, putri. Silahkan dibawa," ucap Miraela.
Setelah itu, putri Archiela pun mengambil 2 buku catatan yang ada di meja. Saat putri Archiela sudah mengambil 2 buku catatan itu, di depannya tiba-tiba muncul sebuah lingkaran cahaya berukuran sedang. Lingkaran cahaya itu terlihat seperti sebuah portal. Putri Archiela lalu menaruh 2 buku catatan itu beserta surat kabar yang dipegangnya ke dalam lingkaran cahaya itu. Setelah 2 buku catatan dan surat kabar itu telah selesai ditaruh, lingkaran cahaya itu pun tiba-tiba lenyap. Setelah lingkaran cahaya itu lenyap, putri Archiela lalu kembali berbicara kepada Miraela.
"Kalau begitu, aku pergi dulu, Miraela," ucap putri Archiela.
"Ah tunggu sebentar, putri," ucap Miraela.
Putri Archiela yang sudah bersiap untuk pergi pun tiba-tiba diminta berhenti oleh Miraela.
"Ada apa?," tanya putri Archiela yang bingung karena tiba-tiba diminta berhenti oleh Miraela.
"Maaf karena telah menghentikan anda, putri. Saya hanya penasaran ketika melihat pedang yang ada di pinggang anda," ucap Miraela.
Putri Archiela awalnya memang membawa sebuah pedang di pinggangnya. Tetapi ketika dia sedang duduk sebelumnya, pedangnya itu tidak terlihat dengan jelas. Barulah ketika dia telah berdiri, pedang yang ada di pinggangnya itu bisa terlihat dengan jelas. Pedang yang ada di pinggang putri Archiela itu saat ini sedang bersembunyi di dalam sebuah sarung pedang yang berwarna dominan putih dengan diselimuti corak berwarna emas. Meski begitu, pedang yang sedang bersembunyi itu telah membuat Miraela penasaran.
"Penasaran kenapa, Miraela?," tanya putri Archiela setelah mendengar perkataan Miraela.
"Pedang itu adalah pedang baru milik anda kan? Apa itu berarti 'Sword of Everlasting Light' milik anda masih belum ditemukan?," tanya Miraela.
Putri Archiela pun terdiam sesaat setelah mendengar perkataan Miraela. Tidak lama kemudian, putri Archiela pun kembali berbicara.
"Iya, pedang itu masih belum ditemukan, jadi untuk sekarang aku memakai pedang yang baru," ucap Miraela.
"Begitu ya. Kira-kira kemana ya perginya pedang itu?," tanya Miraela.
"Entahlah, aku sendiri pun masih berusaha mencarinya," ucap putri Archiela.
"Ya sudah, hanya itu saya yang ingin saya tanyakan, putri. Maaf kalau saya sempat meminta anda untuk jangan pergi dulu," ucap Miraela.
"Tidak apa-apa, Miraela. Kalau begitu, aku pergi dulu. Jaga dirimu, Miraela," ucap putri Archiela.
"Iya, tolong jaga diri anda juga, putri," ucap Miraela.
"Iya. Ngomong-ngomong, setelah ini lebih baik kamu segera bersiap-siap, karena sekitar 30 detik lagi, bawahanmu akan datang ke ruangan ini untuk mencarimu. Itu saja ingin aku katakan, sampai nanti, Miraela," ucap putri Archiela.
Setelah itu, 2 pasang sayap yang menyerupai seperti sayap burung tiba-tiba muncul di punggung putri Archiela. Kemudian, putri Archiela tiba-tiba melesat ke atas ruangan tempat mereka berada. Saat putri Archiela baru melesat ke atas, tubuhnya tiba-tiba langsung menghilang dari ruangan itu. Sementara itu, Miraela terlihat hanya terdiam sambil melihat ke atas ruangan, tempat putri Archiela tiba-tiba menghilang.
Lalu, sekitar 30 detik kemudian, pintu ruangan tempat Miraela berada tiba-tiba diketuk oleh seseorang.
*Tok *Tok *Tok
"Permisi, nona Maiden. Apa anda ada di dalam?," tanya orang dari balik pintu ruangan itu.
Miraela lalu menolah dan melihat ke arah pintu itu.
"Tepat 30 detik. Ya ampun, kemampuan mata putri Archiela benar-benar cukup mengerikan. Tidak hanya bisa membaca pikiran, matanya itu juga bisa melihat sedikit ke masa depan," ucap Miraela.
-
Sementara itu, tepat di atas langit Holy Kingdom.
Terlihat putri Archiela sedang terbang melesat di atas langit Holy Kingdom. Saat putri Archiela sedang terbang, sebuah lingkaran cahaya yang sama seperti sebelumnya tiba-tiba muncul di hadapannya. Putri Archiela lalu mengambil sesuatu dari dalam lingkaran cahaya itu. Setelah dia sudah mengambil sesuatu itu, lingkaran cahaya itu pun langsung lenyap. Sesuatu yang diambil putri Archiela dari dalam lingkaran cahaya itu ternyata adalah surat kabar yang sebelumnya dia terus lihat ketika bersama dengan Miraela.
Putri Archiela lalu membuka lipatan pada surat kabar itu. Dia kemudian melihat surat kabar itu kembali. Yang dia lihat bukanlah keseluruhan halaman di surat kabar itu, melainkan dia hanya melihat salah satu halaman di surat kabar itu saja. Halaman pada surat kabar yang dia lihat itu adalah halaman yang menampilkan foto dan berita tentang Rid. Putri Archiela terlihat sedang tersenyum saat melihat foto dan berita tentang Rid.
Sementara itu, cukup jauh di atas langit dari tempat putri Archiela berada, terlihat ada sebuah objek berukuran kecil yang melayang di langit. Namun, ketika putri Archiela terus melesat ke atas untuk mendekati objek melayang itu, ukuran objek melayang itu secara perlahan mulai membesar. Semakin dekat putri Archiela dengan objek melayang itu, semakin jelas juga bentuk dari objek melayang itu. Objek melayang itu ternyata adalah sebuah pulau yang berukuran sangat besar. Putri Archiela saat ini terus terbang melesat ke atas langit untuk menuju pulau melayang yang berukuran sangat besar itu.
-Bersambung