Sementara itu, pada tengah malam di Holy Kingdom, tepatnya di gereja Angelica Castitat.
Di suatu ruangan yang ada di gereja itu, terlihat ada Laviena, para Holy Knights dan warga sipil yang mereka bawa. Melihat mereka sudah ada disana, itu berarti mereka berhasil melarikan diri dengan aman dari tempat dimana Undine menyerang mereka.
Di ruangan itu tidak hanya ada mereka saja, ada juga beberapa orang yang mengenakan seragam seperti seragam Priest gereja Sancta Lux. Beberapa Priest itu terlihat sedang menyembuhkan beberapa warga sipil yang masih terluka dan belum sadarkan diri. Lalu selain mereka semua, ada juga orang lain lagi yang berada di ruangan itu. Orang itu adalah Holy Maiden yang merupakan pemimpin tertinggi dari Holy Kingdom.
Holy Maiden masih mengenakan kain putih yang melingkar di kepalanya untuk menutupi kedua matanya. Meski matanya tertutup oleh kain putih itu, dia terlihat seperti sedang melihat dan memperhatikan warga sipil yang dibawa oleh Laviena dan para Holy Knights yang bersamanya.
Sementara itu, Laviena saat ini sedang bersandar di salah satu sisi dinding yang ada di ruangan itu. Dia terlihat sedang ditemani oleh Remia dan Willa yang berada di sampingnya. Selain itu, Laviena juga terlihat sedang berbicara dengan salah satu Priest wanita yang ada di ruangan itu.
"Nona Laviena, apa anda benar-benar baik-baik saja?," tanya Priest itu.
"Aku baik-baik saja. Kalaupun aku terluka, aku bisa menyembuhkan sendiri dengan sihirku. Lebih baik kamu sembuhkan orang-orang yang masih terluka itu saja. Kamu tidak perlu khawatir kepadaku," ucap Laviena.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu," ucap Priest itu.
"Iya," ucap Laviena.
Setelah itu, Priest itu pun pergi meninggalkan Laviena. Melihat Priest itu pergi, Remia lalu menoleh ke Laviena dan mulai berbicara.
"Dengan Holy Priest yang barusan, sekarang sudah ada 7 Holy Priest yang menghampiri anda dan menanyakan keadaan anda, nona," ucap Remia.
"Padahal seharusnya mereka semua sudah tahu kalau aku bisa menggunakan sihir penyembuhan, tetapi mereka selalu saja khawatir apabila ada sesuatu yang terjadi kepadaku," ucap Laviena.
"Itu wajar, nona. Lagipula anda merupakan salah satu orang penting di kerajaan ini. Wajar kalau para Holy Priest itu khawatir kepada anda. Tidak hanya anda saja, mereka juga pastinya akan khawatir kepada para komandan Holy Knights yang lain apabila terjadi sesuatu juga dengan mereka," ucap Remia.
"Yah kamu ada benarnya," ucap Laviena.
Setelah itu, Holy Maiden yang sebelumnya sedang melihat para warga sipil, tiba-tiba mulai berjalan untuk menghampiri Laviena. Laviena, Remia dan Willa yang sebelumnya sedang berbicara, langsung menundukkan sedikit kepala mereka setelah mereka melihat Holy Maiden sedang menghampiri mereka.
"Angkat kepala kalian," ucap Holy Maiden yang kini sudah berada di hadapan mereka bertiga.
Setelah mendengar perkataan Holy Maiden, mereka bertiga pun langsung mengangkat kepala mereka.
"Laviena, para warga sipil yang kamu bawa itu, sebagian besar merupakan penduduk Holy Kingdom. Sementara sisanya merupakan penduduk dari kerajaan tetangga. Setelah mereka telah pulih, aku akan memerintahkan beberapa Holy Knights untuk mengantarkan mereka ke kerajaan tempat mereka tinggal. Kerja bagus karena telah menyelamatkan mereka lalu membawa mereka kemari, Laviena," ucap Holy Maiden.
"Terima kasih atas pujiannya, nona. Tetapi saya dan para Holy Knights yang bersama saya hanya mampu menyelamatkan mereka saja, sementara sisanya tidak bisa saya selamatkan. Mereka langsung tewas setelah Undine menyerang kapal yang kami tumpangi," ucap Laviena.
"Mereka yang telah tewas sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, yang terpenting kamu berhasil menyelamatkan sisanya," ucap Holy Maiden.
"Iya, nona," ucap Laviena.
Setelah itu, pintu ruangan tempat mereka berada tiba-tiba terbuka. Orang-orang yang ada di dalam ruangan itu pun langsung menoleh ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka itu. Di pintu yang telah terbuka itu, terlihat ada seseorang yang sedang berjalan masuk ke dalam ruangan tempat mereka berada. Orang yang sedang berjalan masuk itu terlihat mengenakan armor berwarna perpaduan putih dan emas di seluruh tubuhnya. Mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala orang itu, semuanya dilapisi oleh armor berwarna perpaduan putih dan emas itu. Selain itu, orang itu juga mengenakan jubah yang sama dengan yang dikenakan oleh Laviena. Itu berarti orang itu juga merupakan salah satu dari komandan Holy Knights seperti Laviena.
Setelah orang itu sudah masuk ke dalam ruangan itu, orang itu lalu berjalan ke arah tempat Holy Maiden berada.
"Sesuai perkataan, Leader. Jadi anda ada disini, nona," ucap orang itu.
Ketika orang itu mengatakan itu, suara orang itu terdengar seperti suara seorang pria. Namun suaranya sangatlah berat.
Sementara itu, Holy Maiden yang melihat dan mendengar orang itu sedang berbicara kepadanya, kemudian mulai menanggapinya.
"Jadi kamu sudah kembali, Noir," ucap Holy Maiden.
Sesuai perkataan Holy Maiden barusan, nama orang itu adalah Noir.
"Iya, saya baru saja kembali dari kerajaan Dwarf," ucap Noir.
"Apa kamu sudah menyelesaikan tugas yang aku berikan kepadamu?," tanya Holy Maiden.
"Sudah, nona. Berbagai peralatan dan berbagai macam supply yang merupakan permintaan anda sudah diterima oleh pihak kerajaan Dwarf. Mereka akan memprosesnya dengan cepat dan akan segera mengirimkan permintaan anda itu ke Holy Kingdom," ucap Noir.
"Begitu ya, kerja bagus, Noir," ucap Holy Maiden.
"Terima kasih, nona," ucap Noir sambil sedikit membungkuk.
"Teruslah berkomunikasi dengan pihak kerajaan Dwarf. Pastikan mereka menyelesaikannya tepat waktu. Jika mereka tidak menyelesaikannya tepat waktu, kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan?," tanya Holy Maiden.
"Tahu, nona," ucap Noir.
"Bagus, kalau begitu aku mengandalkanmu," ucap Holy Maiden.
"Baik, nona," ucap Noir.
Setelah itu, Noir lalu melihat ke sekeliling ruangan itu. Setelah melihat ke sekeliling ruangan itu, dia lalu menoleh dan melihat ke arah Laviena.
"Aku sudah dengar dari Leader, katanya kamu diserang oleh Undine, Laviena," ucap Noir.
"Iya, tuan Noir. Kapal yang aku dan para Holy Knights tumpangi untuk kembali ke Holy Kingdom tiba-tiba diserang oleh Undine," ucap Laviena.
"Kenapa Undine tiba-tiba menyerang kapal yang kalian tumpangi? Selama ini bukankah dia hanya menyerang wilayah-wilayah yang dekat dengan perbatasan Holy Kingdom? Kenapa dia tiba-tiba menyerang kapalmu yang sedang melintas di sungai yang jaraknya sangat jauh dari wilayah Holy Kingdom?," tanya Noir.
"Benar juga, kamu belum memberitahu tentang alasan Undine menyerangmu, Laviena. Awalnya aku juga penasaran kenapa kamu diserang oleh Undine, tetapi saat itu aku sedang fokus kepada orang-orang yang kamu bawa, jadi aku tidak sempat untuk menanyakan itu," ucap Holy Maiden.
"Kalau begitu, saya akan memberitahu alasan kenapa Undine menyerang saya," ucap Laviena.
Setelah itu, Laviena pun memberitahu tentang alasan Undine menyerangnya. Ketika Laviena sedang menjelaskan, Noir dan Holy Maiden pun terdiam sambil mendengar perkataan Laviena. Setelah mendengar penjelasan Laviena, Holy Maiden pun lalu mulai berbicara kembali.
"Kerajaan Siren, untuk apa Undine memerlukan informasi tentang akses masuk ke kerajaan itu?," tanya Holy Maiden.
"Saya tidak tahu, nona. Undine tidak memberitahu alasannya, yang jelas dia ingin menangkap dan membawa saya, Remia dan Willa ke tempat pemimpinnya untuk diinterogasi," ucap Laviena.
"Hmmm," ucap Holy Maiden.
Holy Maiden lalu terdiam sambil memikirkan sesuatu. Sementara itu, Noir yang juga mendengar penjelasan Laviena lalu mulai berbicara.
"Undine bilang kalau dia ingin membawa kalian ke tempat pemimpinnya, itu berarti Undine selama ini tidak bergerak sendiri. Ada yang memerintahkannya untuk melakukan sesuatu, salah satunya seperti menyerang wilayah perbatasan Holy Kingdom. Jika Undine memiliki pemimpin, anggap saja Undine tergabung dengan suatu organisasi,"
"Ini hanya asumsiku saja, mungkin organisasi tempat Undine bergabung ingin mendapatkan informasi tentang kerajaan Siren untuk menjajah kerajaan itu. Organisasi itu ingin menguasai kerajaan Siren. Meski begitu, aku tidak tahu apa alasan dia ingin menjajah dan menguasai kerajaan Siren," ucap Noir.
Setelah itu, Holy Maiden yang sebelumnya terdiam pun mulai berbicara.
"Untuk menjadikan kerajaan Siren sebagai sekutu mereka. Kerajaan Siren merupakan salah satu kerajaan terkuat di dunia ini. Kerajaan mereka berada di bawah laut Sangu Mare yang merupakan perbatasan laut antara benua selatan dan benua utara, karena itu sulit untuk menentukan apakah kerajaan mereka masuk ke benua utara atau benua selatan. Meski begitu, saat 'Great Holy War' yang terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu, ras Siren ikut berperang dengan ras malaikat untuk melawan ras iblis. Jadi, bisa dikatakan kalau kerajaan Siren termasuk dalam kerajaan-kerajaan yang ada di benua utara,"
"Jika benar alasan kenapa organisasi itu membutuhkan informasi tentang akses masuk ke kerajaan Siren adalah untuk menguasai kerajaan Siren, maka itu berarti organisasi itu ingin menjadikan kerajaan Siren sebagai sekutu mereka. Jika mereka menjadikan salah satu kerajaan terkuat sebagai sekutu mereka, itu berarti mereka memiliki tujuan yang lain. Menurut kalian, apa tujuan organisasi itu setelah menjadikan salah satu kerajaan terkuat sebagai sekutu mereka?," tanya Holy Maiden.
Setelah mendengar pertanyaan Holy Maiden, Noir dan Laviena pun terdiam sambil memikirkan sesuatu. Tidak lama kemudian, Noir dan Laviena pun kembali berbicara.
"Jika ingin menjadikan suatu kerajaan atau negara sebagai markas bagi organisasi itu, seharusnya tidak perlu menjajah atau menguasai kerajaan yang kekuatannya besar. Kerajaan kecil atau kerajaan yang kekuatannya kecil seharusnya sudah cukup apabila ingin menjadikannya sebagai markas. Jika organisasi itu ingin menguasai kerajaan yang memiliki kekuatan yang besar dan menjadikannya sebagai sekutu, itu berarti tujuannya hanya satu," ucap Noir.
"Untuk menjadikan kerajaan itu sebagai tambahan kekuatan tempur mereka ya," ucap Laviena.
"Itu benar. Jika salah satu kerajaan terkuat menjadi sekutu mereka, tidak diragukan lagi kalau organisasi itu akan bertambah kuat. Dari awal organisasi mereka seharusnya sudah kuat apalagi Undine yang merupakan Divine Water Elemental Spirits telah bergabung dengan organisasi itu. Aku tidak tahu seberapa kuat pemimpin organisasi itu sampai bisa merekrut salah satu dari Roh tingkat tinggi ke dalam organisasinya,"
"Awalnya kita mengira kalau penyerangan yang dilakukan oleh Undine selama ini merupakan tindakannya sendiri. Tetapi setelah mendengar dari Laviena kalau dia memiliki pemimpin, ternyata dia tergabung dalam sebuah organisasi. Sekelompok orang yang sering menyerang di perbatasan Holy Kingdom kemungkinan juga berasal dari organisasi itu. Aku awalnya menduga kalau tujuan utama mereka adalah untuk menyerang ras Malaikat. Untuk menyerang ras Malaikat, mereka harus menyerang atau menghancurkan Holy Kingdom terlebih dahulu. Tetapi karena kekuatan tempur organisasi itu masih kurang, mereka hanya bisa menyerang wilayah perbatasan Holy Kingdom. Namun, jika mereka berhasil membuat kerajaan Siren untuk menjadi sekutu mereka, bukan tidak mungkin kalau selanjutnya mereka akan langsung menyerang pusat Holy Kingdom," ucap Holy Maiden.
Setelah mendengar perkataan Holy Maiden, Noir pun kembali berbicara.
"Jika benar begitu, untuk apa organisasi itu menyerang ras malaikat? Ras malaikat merupakan ras terkuat di benua ini. Meskipun mereka tidak pernah ikut campur dengan konflik yang ada di seluruh kerajaan di benua utara, adanya mereka di benua ini saja sudah membuat benua ini aman dari serangan ras iblis," ucap Noir.
"Tidak sepenuhnya aman, Noir. Seharusnya kamu tahu kalau diantara orang-orang yang menyerang perbatasan Holy Kingdom ada yang merupakan orang-orang yang telah menjadi iblis. Ini bukti kalau iblis masih bisa menyerang ke benua utara. Meski begitu, iblis yang bisa menyerang hanyalah iblis tingkat rendah atau menengah saja. Iblis tingkat tinggi tidak akan mungkin bisa menyerang ke benua utara karena begitu mereka ketahuan menyerang, ras malaikat akan langsung turun untuk memburu mereka," ucap Holy Maiden.
"Maaf, nona, saya lupa soal itu," ucap Noir.
"Tidak apa-apa. Lalu, mungkin iblis tingkat tinggi tidak akan bisa melakukan penyerangan di benua utara, tetapi mereka masih bisa datang dan melakukan sesuatu selain penyerangan di benua utara ini," ucap Holy Maiden.
Noir nampak bingung dengan apa yang dikatakan Holy Maiden.
"Apa maksud anda, nona?," tanya Noir.
Setelah itu, Holy Maiden menjelaskan kepada Noir tentang penyerangan secara tidak langsung yang dilakukan oleh salah satu komandan pasukan iblis di kerajaan San Fulgen. Setelah mendengar penjelasan Holy Maiden, Noir pun terkejut. Meski raut wajahnya tidak terlihat karena terhalang oleh armornya, namun keterkejutannya itu bisa didengar dari suaranya.
"Salah satu komandan pasukan iblis berniat untuk merebut kerajaan itu untuk menjadi sekutu mereka!? Selain itu, ras iblis juga berniat untuk mendeklarasikan 'Great Holy War' lagi!? Saya benar-benar tidak menyangka," ucap Noir.
"Aku awalnya juga tidak menyangka tetapi faktanya memang seperti itu. Komandan iblis itu menjadikan salah satu pemimpin di kerajaan itu sebagai bawahannya. Dia juga memberikan darahnya kepada bawahannya itu untuk mengubah orang-orang menjadi iblis agar bisa menjadi pasukannya. Jadi yang menyerang kerajaan itu adalah orang-orang yang telah berubah menjadi iblis karena darahnya itu,"
"Komandan iblis itu benar-benar pintar. Dia tahu kalau dia tidak mungkin menyerang dan merebut kerajaan itu secara langsung dengan kekuatannya karena ras malaikat akan langsung tahu kalau dia menggunakan kekuatannya di benua utara. Maka dari itu, dia menjadikan salah satu pemimpin di kerajaan itu sebagai bawahannya. Lalu memerintahkan pemimpin itu untuk melakukan penyerangan atau lebih tepatnya pemberontakan untuk merebut kerajaan itu," ucap Holy Maiden.
"Melakukan penyerangan dengan menggunakan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis, sama seperti yang terjadi di perbatasan Holy Kingdom. Apa itu berarti ada kemungkinan kalau orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang melakukan penyerangan di perbatasan Holy Kingdom merupakan ulah dari salah satu komandan pasukan iblis juga?," tanya Noir.
Setelah mendengar pertanyaan Noir, Holy Maiden pun langsung menjawabnya.
"Aku tidak yakin karena meskipun mereka bisa datang seenaknya ke benua utara, mereka pastinya tidak berani mendekati Holy Kingdom. Itu karena tepat di atas langit Holy Kingdom merupakan tempat tinggal para Malaikat. Jika mereka mendekati Holy Kingdom, keberadaan mereka pastinya akan langsung diketahui oleh para Malaikat,"
"Jika ada komandan pasukan iblis yang lain yang melakukan pergerakan di benua utara, mereka sepertinya hanya melakukan pergerakan di kerajaan atau negara yang jaraknya jauh dari Holy Kingdom. Jadi aku menduga kalau penyerangan yang dilakukan oleh orang-orang yang berubah menjadi iblis di perbatasan Holy Kingdom bukan dilakukan oleh salah satu komandan pasukan iblis, melainkan oleh suatu organisasi rahasia yang belum kita ketahui. Yang sekarang kita tahu, Undine tergabung dalam organisasi itu. Organisasi itu sepertinya memiliki tujuan untuk menyerang ras malaikat,"
"Soal pertanyaanmu sebelumnya tentang apa alasan organisasi itu menyerang ras malaikat, jawabannya adalah untuk membalas dendam," ucap Holy Maiden.
Noir dan Laviena terlihat sedikit terkejut dengan perkataan Holy Maiden.
"Membalas dendam?," tanya Laviena.
"Iya. Di dunia ini, yang memusuhi dan benci dengan ras malaikat bukan hanya ras iblis saja. Bahkan di benua utara yang dikuasai oleh ras malaikat pun juga ada yang benci dan memusuhi mereka. Aku yakin beberapa orang yang berasal dari ras-ras yang hidup dan tinggal di benua utara ini juga benci dengan ras malaikat,"
"Tetapi di antara mereka semua, ada orang-orang yang sangat benci dan sangat memusuhi ras malaikat," ucap Holy Maiden.
"Orang-orang yang sangat benci dan sangat memusuhi rasa malaikat? Siapa orang-orang itu, nona Maiden?," tanya Noir.
Holy Maiden terdiam sesaat setelah mendengar pertanyaan Noir. Tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara kembali untuk menjawab pertanyaan Noir.
"Orang-orang itu adalah orang-orang yang selamat dari tragedi hancurnya kerajaan Framtida," ucap Holy Maiden.
-Bersambung