Remia terlihat sangat terkejut ketika melihat makhluk-makhluk air itu sudah mengepung mereka dari segala arah. Sementara nona Laviena terlihat hanya diam sambil memikirkan sesuatu. Meski begitu, wajahnya terlihat sedang cemas dan khawatir.
"Makhluk-makhluk air itu, apakah mereka merupakan ~Water Spirits~ atau mereka hanyalah makhluk ciptaan yang dibuat oleh Undine? Aku harus memastikannya terlebih dahulu," pikir nona Laviena.
Setelah itu, nona Laviena lalu melihat dan memperhatikan semua mahluk-makhluk air yang sedang mengepungnya.
"Sebagian dari makhluk-makhluk air itu merupakan makhluk ciptaan Undine, tetapi sisanya merupakan ~Water Spirits~ karena aku melihat dan merasakan adanya 'Spirits Core' pada tubuh mereka. Jika begitu, mungkin aku bisa mengendalikan mereka dengan suara senandungku dan membuat mereka menyerang makhluk air ciptaan Undine," pikir nona Laviena.
Setelah memikirkan itu, nona Laviena tiba-tiba mulai bersenandung.
~La La La La La~
Suara senandung itu terdengar jelas ke seluruh makhluk air yang mengepung nona Laviena. Tetapi, makhluk-makhluk air itu terlihat tidak bereaksi setelah mendengar suara senandung nona Laviena. Meski begitu, nona Laviena tidak berhenti dan terus bersenandung.
Lalu, ketika nona Laviena sedang bersenandung, para makhluk-makhluk air itu tiba-tiba langsung melancarkan serangan ke arah nona Laviena dan yang lainnya. Sebagian besar dari makhluk air itu melancarkan serangan dengan menyemburkan air yang sangat kuat dari mulut mereka. Sementara yang lainnya menyerang dengan serangan lain. Seperti contohnya para burung yang terbuat dari air, mereka menyerang dengan mengepakkan sayap mereka dan dari sayapnya itu muncul bulu-bulu tajam yang terbuat dari air. Bulu-bulu tajam itu lalu melesat ke arah nona Laviena. Semua serangan itu kini sedang mengarah ke nona Laviena dan yang lainnya.
Nona Laviena yang sedang bersenandung pun terkejut, namun dia langsung bereaksi cepat terhadap serangan-serangan makhluk air itu.
~Light Water Magic : Great Light Bubble Shield~
Sebuah gelembung bercahaya berukuran besar tiba-tiba muncul dari tempat nona Laviena berada dan langsung menyelimuti tempat mereka berada. Serangan dari makhluk-makhluk yang terbuat dari air itu pun langsung tertahan oleh gelembung bercahaya yang baru muncul itu. Meskipun serangan dari makhluk-makhluk air itu dilancarkan dari segala arah, gelembung bercahaya itu dapat dengan mudah menahannya.
Sementara itu, Nona Laviena, Remia, para Holy Knights dan warga sipil yang masih tergeletak yang berada di dalam gelembung itu terlihat baik-baik saja. Mereka sama sekali tidak terkena serangan itu.
"Untungnya masih sempat. Jika aku telat sedikit saja, kita semua pasti sudah terkena serangan dari para makhluk air itu. Daripada itu, aku tidak menyangka kalau suara senandungku tidak berpengaruh kepada mereka. Suara senandungku memang tidak berpengaruh kepada makhluk yang diciptakan oleh seseorang karena mereka bisa dikatakan sebagai 'benda mati', tetapi para ~Water Spirits~ itu berbeda, mereka adalah makhluk hidup. Selain itu, mereka bukanlah roh tingkat tinggi, seharusnya aku bisa mengendalikan mereka dengan suara senandungku," ucap nona Laviena.
Setelah nona Laviena mengatakan itu, tiba-tiba terdengar suara Undine.
"Kamu sebagai ras Siren memang memiliki kemampuan untuk mengendalikan makhluk hidup lain dengan suara senandungmu. Kamu pun seharusnya juga bisa mengendalikan para Spirits dengan suara senandungmu, begitupun juga dengan para ~Water Spirits~ itu,"
"Tetapi apa yang baru saja kamu lakukan itu sangatlah bodoh. Kamu mencoba mengendalikan para ~Water Spirits~ ketika aku yang merupakan pemimpin mereka sedang berada disini? Lucu sekali. Meskipun suara senandungmu seharusnya bisa mengendalikan mereka, tetapi mereka tidak akan tunduk padamu. Itu karena saat ini tingkat pengendalianku kepada mereka lebih tinggi dari suara senandungmu itu. Kamu tidak akan bisa mengendalikan para bawahanku ketika aku masih berada disini," ucap Undine.
Setelah mendengar suara Undine, nona Laviena lalu mulai mencari lokasi Undine. Dia melihat ke sekeliling untuk mencari lokasi Undine. Tidak lama kemudian, dia pun menemukan lokasi Undine. Undine saat ini sedang berdiri di permukaan sungai tempatnya terjatuh setelah menghantam dinding tebing sebelumnya. Jaraknya cukup jauh dari tempat nona Laviena dan yang lainnya berada. Untuk sampai ke lokasi Undine pun, nona Laviena harus menerobos makhluk-makhluk air yang saat ini sedang mengepungnya.
"Jadi dia ada disana," ucap nona Laviena.
Setelah mengatakan itu, nona Laviena lalu menoleh ke arah Remia yang masih terkejut setelah dikepung oleh makhluk-makhluk air itu.
"Remia, kamu bisa menggunakan sihir penyembuhan kan?," tanya nona Laviena.
Remia yang mendengar pertanyaan nona Laviena pun langsung menoleh ke arah nona Laviena dan kemudian menjawab pertanyaannya itu.
"Bisa, nona. Tetapi sihir penyembuhan saya tidak secepat sihir penyembuhan yang nona gunakan," ucap Remia.
"Tidak masalah, yang terpenting kamu bisa menggunakannya. Kalau begitu, aku serahkan kepadamu untuk menyembuhkan mereka semua satu persatu,"
"Ah benar juga, sebelum menyembuhkan mereka dengan menggunakan sihir penyembuhanmu, lebih baik kamu periksa barang-barang yang dibawa para Holy Knights itu terlebih dahulu. Mungkin saja ada beberapa dari mereka yang membawa ~Holy Potion~ yang dibuat oleh para Holy Priest. Jika ada yang membawa potion itu, kamu sembuhkan saja dengan menggunakan potion itu. Lalu, jika potionnya habis atau kamu tidak menemukan potion sama sekali, baru lah kamu menggunakan sihir penyembuhannya. Minta tolong kepada Holy Knights yang sudah sadar nanti untuk ikut membantu juga," ucap nona Laviena.
"Baik, nona," ucap Remia.
"Andai aku mempunyai sihir penyembuhan skala area, aku pasti bisa langsung menyembuhkan kalian semua sekaligus. Aku saat ini tidak bisa menyembuhkan kalian semua satu persatu, aku minta maaf," ucap nona Laviena.
Remia terlihat sedikit terkejut ketika mendengar perkataan nona Laviena yang meminta maaf.
"Anda tidak perlu minta maaf, nona," ucap Remia.
"Sebagai gantinya, aku akan segera mengakhiri ini," ucap nona Laviena.
Setelah itu, nona Laviena berjalan ke bagian pinggir gelembung yang menghadap ke arah tempat Undine berada. Para makhluk air yang berada di luar gelembung itu terlihat masih menyerang gelembung itu dengan serangan-serangan yang mereka miliki. Tetapi tidak ada satupun dari serangan mereka yang bisa menembus gelembung yang diciptakan oleh nona Laviena.
"Kamu tetap fokus untuk menyembuhkan mereka semua, Remia. Kamu tidak perlu khawatir kepada makhluk-makhluk air yang mengepung kita karena serangan mereka tidak akan bisa menembus gelembung yang melindungi kita ini. Selain itu, selama kamu dan yang lainnya berada di permukaan air yang berwarna putih bercahaya ini, kamu dan yang lainnya akan tetap aman dari serangan-serangan yang muncul dari bawah air," ucap nona Laviena sambil terus berjalan ke pinggir gelembung yang melindunginya.
"Baik, nona," ucap Remia.
"Kalau begitu, aku pergi dulu. Kamu segera lah sembuhkan mereka semua," ucap nona Laviena.
"Baik, nona," ucap Remia.
Setelah itu, Remia pun mulai mendekati para Holy Knights dan warga sipil yang masih terbaring. Sementara nona Laviena langsung berlari keluar dari gelembung yang sebelumnya melindunginya. Ketika nona Laviena telah keluar dari gelembung itu, para makhluk air yang berada di dekat bagian luar gelembung itu pun langsung mengarahkan serangannya ke arah nona Laviena. Serangan yang diarahkan ke nona Laviena itu ada banyak sekali. Tetapi nona Laviena terlihat hanya biasa saja ketika melihat banyaknya serangan yang di arahkan kepadanya.
Lalu ketika serangan-serangan itu sudah berada dekat dengan nona Laviena, nona Laviena langsung menangkap serangan-serangan itu dengan tangan kanannya. Karena semua serangan itu adalah serangan air, nona Laviena bisa menangkap serangan itu dengan mudah dengan kemampuan spesial yang dimiliki oleh rasnya. Nona Laviena terus menangkap serangan-serangan itu lalu mengumpulkan serangan yang sudah ditangkap itu di tangan kirinya. Tidak lama kemudian, serangan yang sudah dikumpulkan di tangan kirinya itu pun sudah banyak. Tangan kiri nona Laviena kini sedang memegang bola air berukuran sangat besar yang berasal dari serangan-serangan yang dikumpulkan itu.
Setelah dirasa serangan yang dikumpulkan sudah cukup, nona Laviena lalu melempar bola air berukuran sangat besar itu ke arah para makhluk air yang ada di hadapannya.
~Water Manipulation - Giant Water Bomb~
Bola air berukuran sangat besar yang dilemparkan itu kemudian mengenai permukaan air yang berada di tengah-tengah para makhluk air itu.
~DUARRRRRR
Ledakan yang sangat besar pun terjadi di tempat itu. Para makhluk air yang berada di tempat itu pun langsung hancur setelah terkena ledakan itu. Ledakan itu membuat seluruh air yang ada di sungai itu bergejolak hebat. Kedua dinding tebing yang berada di dekat terjadinya ledakan itu pun langsung hancur setelah terjadinya ledakan itu. Bagian dinding yang hancur itu pun langsung jatuh ke sungai yang ada dibawahnya. Selain itu, kabut asap yang sangat tebal pun langsung bermunculan di sekitar tempat terjadinya ledakan itu.
Setelah musnahnya para makhluk air itu, nona Laviena langsung berlari menembus kabut asap yang ada di tempat itu untuk sampai ke tempat Undine. Baru beberapa saat nona Laviena berlari di tengah kabut asap itu, di hadapannya tiba-tiba muncul sebuah serangan air yang sangat besar. Nona Laviena terkejut ketika melihat serangan itu karena serangan itu tiba-tiba sudah berada di hadapannya. Ini dikarenakan kabut asap yang menyelimuti sekitar tempat itu membuat penglihatan menjadi terganggu. Meski nona Laviena sempat terkejut, nona Laviena langsung bereaksi dengan cepat dengan mengarahkan kedua tangannya ke depan untuk menahan serangan air yang sangat besar itu.
Serangan air itu pun kini berhasil ditahan oleh nona Laviena. Meski begitu, serangan air itu sangat kuat. Nona Laviena yang sedang menahan serangan air itu terlihat mulai terdorong ke belakang.
"Serangan air ini kuat sekali. Darimana munculnya serangan air ini?," pikir nona Laviena sambil terus menahan serangan air itu.
Sementara itu, di bagian sungai tempat munculnya serangan air yang kuat itu, Undine terlihat sedang berdiri di atas kepala Naga air yang berukuran besar. Naga yang dinaiki air itu hanya nampak kepalanya saja, tubuhnya entah tidak ada atau tidak terlihat karena berada di bawah air. Naga air itu kini sedang menyemburkan sebuah serangan air yang sangat kuat dari mulutnya. Serangan air yang sangat kuat itulah yang saat ini sedang ditahan oleh nona Laviena.
"Serangan air sekuat ini jika mengenai gelembung pelindung yang ada di belakang pasti bisa merusak atau menghancurkan gelembung pelindung itu. Aku tidak boleh membiarkan serangan ini mengenai gelembung itu, aku harus terus menahannya," pikir nona Laviena.
Nona Laviena terus menahan serangan air yang sangat kuat itu. Tubuhnya saat ini sudah terdorong cukup jauh dari tempat pertama kali dia menahan serangan air itu. Setelah menahan serangan air yang sangat kuat itu cukup lama, nona Laviena tiba-tiba mencengkeram serangan air itu. Setelah itu, dia menarik serangan air itu, lalu dia melompat dan membawa serangan itu ke atas. Serangan itu pun ikut mengarah ke atas karena serangan itu saat ini sedang dicengkeram dan ditarik oleh nona Laviena.
Lalu, ketika nona Laviena sudah berada di udara, nona Laviena lalu melihat Undine yang sedang menaiki seekor Naga air yang masih menyemburkan serangan air yang sangat kuat itu.
"Jadi serangan air yang kuat ini berasal dari semburan Naga air yang diciptakan oleh Undine. Kalau begitu, aku akan membuatmu merasakan sendiri semburan air yang berasal dari Naga ciptaanmu," ucap nona Laviena.
Setelah itu, nona Laviena lalu melempar dan menghempaskan serangan air yang kuat itu ke arah Undine.
~Water Manipulation - Water Dragon Burst~
Serangan air itu pun melesat dengan sangat cepat ke arah Undine yang sedang menaiki seekor Naga air itu. Undine terlihat sedikit terkejut ketika melihat semburan air yang berasal dari naga air ciptaannya itu malah berbalik mengarah ke arahnya.
"Eh?," ucap Undine.
Undine terkejut dan tidak bergerak sama sekali ketika melihat serangan air itu. Serangan air itu pun lalu mengenai Undine dan naga air yang dinaikinya dengan sangat telak.
~BUMMMMM
Ledakan air yang besar pun langsung terjadi setelah serangan air itu mengenai tempat Undine berada. Undine dan naga air yang dinaikinya itu pun langsung hancur setelah serangan air itu mengenai mereka. Dampak yang terjadi setelah serangan air itu mengenai tempat itu sama seperti sebelumnya ketika nona Laviena melemparkan sebuah bom air besar ke arah para makhluk-makhluk air itu. Saat ini, kondisi di sungai itu benar-benar sangat parah.
Sementara itu, setelah nona Laviena melempar balik serangan air itu, nona Laviena lalu turun dan kembali berpijak ke permukaan air lagi. Setelah nona Laviena sudah berpijak kembali di permukaan air, nona Laviena lalu mengangkat kedua tangannya lalu melihat ke arah kedua telapak tangannya. Kedua telapak tangan nona Laviena terlihat sudah mengalami luka yang cukup parah. Kulit kedua telapak tangannya itu sudah terkelupas dan kedua telapaknya itu kini penuh dengan darah.
"Serangan air itu benar-benar kuat. Bahkan kedua telapak tanganku menjadi seperti ini setelah menahan serangan air itu," ucap nona Laviena.
Nona Laviena lalu menyembuhkan kedua telapak tangannya itu dengan sihirnya.
~Light Magic : Holy Heal~
Kedua telapak tangan nona Laviena yang terluka itu pun secara perlahan mulai sembuh. Setelah telapak tangannya sudah sembuh, nona Laviena lalu melihat ke arah tempat Undine yang sebelumnya terkena serangan. Di tempat itu tidak ada apapun, hanya ada permukaan sungai yang masih bergejolak hebat dan dinding tebing yang berjatuhan karena mengalami kerusakan setelah terkena dampak dari serangan yang nona Laviena lancarkan.
Namun tidak lama setelah itu, dari permukaan air itu tiba-tiba muncul sosok Undine yang tubuhnya baru saja terbentuk kembali dari air yang ada di permukaan sungai itu.
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau semburan air yang berasal dari naga air ciptaanku bisa ditahan lalu dibalikkan kembali kepadaku. Seperti yang diharapkan dari seorang komandan Holy Knights," ucap Undine setelah tubuhnya sudah terbentuk kembali.
Setelah Undine kembali muncul, nona Laviena pun menatap tajam ke arah Undine.
"Berapa kali pun aku serang, tubuhnya selalu pulih kembali. Sulit sekali menyerang tepat di 'Spirit Core' nya karena 'Spirit Core' yang dimiliki Divine Elemental Spirits memiliki karakteristik yang berbeda dari 'Spirit Core' yang dimiliki Roh biasa. Kalau begitu, sepertinya satu-satunya cara yang tersisa untuk mengalahkannya adalah dengan bertahan sampai dia kehabisan Mana. Tetapi entah sampai kapan aku harus bertahan sampai dia kehabisan Mana," pikir nona Laviena.
Setelah nona Laviena memikirkan itu, Undine tiba-tiba berbicara kembali.
"Aku ingin secepatnya mengalahkanmu lalu membawamu beserta 2 ras Siren itu ke ketua. Tetapi menumbangkanmu dengan cepat ternyata cukup sulit. Apalagi kamu juga bisa menggunakan sihir penyembuhan. Setiap kali kamu terluka, kamu pasti akan langsung menggunakan sihir penyembuhanmu. Jika kamu selalu menyembuhkan diri, bagaimana caraku untuk menumbangkanmu? Ini benar-benar merepotkan,"
"Hmmmm, 1 Naga air kelihatannya tidak cukup untuk mengalahkanmu. Kalau begitu, bagaimana dengan ini?," tanya Undine.
Setelah Undine mengatakan itu, dari bawah air tempat Undine berpijak tiba-tiba muncul kepala Naga air berukuran besar yang sama seperti sebelumnya. Namun kali ini tidak hanya 1 kepala Naga saja karena di samping kanan dan kiri dari kepala Naga yang baru muncul itu juga muncul sebuah kepala Naga yang lain. Jadi saat ini ada 3 kepala naga air berukuran besar yang telah muncul itu dan Undine saat ini sedang berdiri di atas kepala Naga yang berada di tengah.
"3 Naga air sepertinya sudah cukup untuk menumbangkanmu atau setidaknya membuatmu lengah," ucap Undine sambil melihat ke arah tempat para Holy Knights dan warga sipil yang sedang dilindungi oleh sihir nona Laviena.
Nona Laviena terlihat terkejut ketika melihat munculnya 3 kepala naga air itu.
"Tidak mungkin?!," ucap nona Laviena.
"1 semburan air yang berasal dari 1 naga saja sudah membuatmu cukup kesulitan untuk menahannya. Bagaimana jika yang menyerangmu itu adalah 3 semburan air sekaligus, apakah kamu bisa menahannya?," tanya Undine.
Nona Laviena pun terdiam setelah mendengar pertanyaan Undine. Wajahnya terlihat khawatir dan cemas.
"Kamu bisa saja memilih untuk menghindari atau mengabaikan semburan air yang ketiga naga ini akan lancarkan. Tetapi jika kamu memilih untuk menghindari semburan air ini, semburan air ini akan melesat tepat ke arah tempat para Holy Knights itu berada. Tempat itu saat ini memang sudah dipasang pelindung yang kamu ciptakan dari sihirmu. Tetapi apa kamu yakin kalau pelindung itu akan bisa bertahan setelah terkena semburan air ini?," tanya Undine.
Setelah Undine mengatakan itu, 3 naga air ciptaannya itu mulai membuka mulutnya. Terlihat sihir air mulai terkumpul secara perlahan di mulut 3 naga air yang sedang terbuka itu. Melihat itu, nona Laviena langsung melesat ke arah Undine dan 3 naga air itu.
"Aku akan menghentikan ketiga Naga air itu sebelum ketiga Naga air itu menyemburkan serangan air itu," ucap nona Laviena.
Undine yang melihat nona Laviena sedang melesat ke arahnya pun tersenyum.
"Lakukan saja jika kamu bisa," ucap Undine.
Setelah itu, dari bawah air tempat nona Laviena yang sedang melesat, tiba-tiba muncul banyak serigala yang terbuat dari air. Serigala-serigala yang baru muncul itu langsung menyerang nona Laviena. Nona Laviena awalnya terkejut dengan kemunculan serigala-serigala air itu. Namun dia tetap bisa beraksi dengan cepat dan langsung menghindari serangan serigala-serigala itu.
Setelah menghindari serangan serigala-serigala itu, nona Laviena berniat untuk kembali melesat ke arah Undine. Tetapi alangkah terkejutnya dia ketika dia melihat di depannya sudah ada banyak makhluk air yang sedang menghalangi jalannya untuk menuju ke Undine. Tidak hanya di depannya saja, tetapi para makhluk air itu juga berada di sekeliling nona Laviena. Saat ini, nona Laviena sedang dikepung oleh para makhluk air itu dari segala arah. Nona Laviena pun terkejut setelah para makhluk air itu tiba-tiba sudah mengepungnya.
"Bagaimana bisa mereka tiba-tiba muncul dan langsung mengepungku secepat ini?," tanya nona Laviena yang terkejut.
Para makhluk air itu tidak hanya muncul disekeliling nona Laviena saja, tetapi juga di tempat nona Laviena menghancurkan para makhluk air dengan bom air sebelumnya. Para makhluk air yang muncul di tempat itu saat ini sedang menyerang ke arah tempat para Holy Knights dan warga sipil itu bersama dengan para makhluk air yang masih mengepung tempat itu. Meski para makhluk air yang mengepung tempat itu terus menyerang, tetapi serangan itu dapat ditahan oleh pelindung yang diciptakan oleh nona Laviena. Meski begitu, Remia dan beberapa orang yang telah sadarkan diri yang ada di dalam pelindung itu terlihat tetap khawatir terhadap para makhluk air yang terus menyerang itu. Tetapi di tengah kekhawatiran mereka, mereka terus berusaha untuk menyembuhkan orang-orang yang masih terluka dan belum sadarkan diri.
Sementara itu, nona Laviena terlihat mulai melawan para makhluk air yang mengepungnya itu. Dan disaat yang sama, sihir air yang berada di mulut ketiga Naga terlihat sudah terkumpul banyak. Menyadari kalau sihir air yang terkumpul di mulut ketiga Naga itu sudah banyak, Undine pun kembali berbicara.
"Sayang sekali, nona komandan. Kamu tidak sempat untuk menghentikan ketiga Naga air ini. Sekarang, rasakanlah semburan air dari ketiga Naga ini," ucap Undine.
Ketiga Naga air itu lalu bersiap untuk menembakkan sihir air yang sudah terkumpul di mulut mereka. Melihat ketiga Naga air itu tengah bersiap, nona Laviena yang sedang melawan para makhluk air itu pun terlihat sangat cemas.
"Ini gawat," ucap nona Laviena.
Ketiga naga air itu pun kini telah bersiap untuk menembakkan sihir air di mulut mereka itu. Tetapi sebelum ketiga Naga air itu menembakkan sihir air di mulut mereka, kondisi di tempat mereka berada tiba-tiba menjadi lebih gelap seperti ada sebuah objek di atas mereka yang menghalangi cahaya. Undine terlihat sedikit terkejut ketika menyadari kalau di tempat dia berada saat ini menjadi lebih gelap. Undine pun lalu melihat ke atas untuk memeriksanya. Tepat setelah dia menoleh ke atas, sebuah batu yang sangat besar tiba-tiba langsung menimpanya.
*BUMMMMM
Suara dentuman yang sangat besar pun terdengar setelah batu itu menimpa Undine. Batu yang sangat besar itu tidak hanya menimpa Undine, tetapi juga menimpa 3 kepala Naga air yang berada di bawahnya. Tubuh Undine dan 3 kepala Naga air itu pun langsung hancur setelah ditimpa oleh batu yang sangat besar itu. Seluruh air sungai yang berada di sekitar tempat itu pun langsung bergejolak dengan dahsyat setelah jatuhnya batu yang besar itu. Selain itu, kedua tebing yang ada di samping sungai itu pun bergetar dan beberapa bagian dindingnya mengalami kerusakaan setelah jatuhnya batu yang besar itu.
Sementara itu, Nona Laviena terlihat sangat terkejut ketika melihat jatuhnya batu yang besar itu.
"Darimana datangnya batu yang besar itu?!," tanya nona Laviena.
Ketika nona Laviena sedang terkejut, para makhluk air yang masih berada di sekeliling nona Laviena pun mencoba untuk menyerang nona Laviena. Tetapi sebelum para makhluk air itu menyerang nona Laviena, sebuah batu yang berukuran cukup besar tiba-tiba langsung berjatuhan dan menimpa para makhluk air itu satu persatu. Tubuh para makhluk air yang ditimpa oleh batu yang berukuran cukup besar itu pun langsung hancur. Batu-batu berukuran cukup besar itu jatuh dari atas layaknya seperti sebuah hujan batu. Batu yang berukuran cukup besar itu tidak hanya menimpa para makhluk air yang berada di sekeliling nona Laviena saja, tetapi juga menimpa para makhluk air yang mengelilingi tempat para Holy Knights dan warga sipil. Mereka yang ada di tempat itu pun juga terkejut ketika melihat para makhluk air itu ditimpa oleh banyak batu berukuran cukup besar hingga tubuh mereka hancur.
Nona Laviena kembali terkejut setelah melihat para makhluk air yang mengelilinginya sudah hancur karena tertimpa oleh banyak batu berukuran cukup besar.
"Para makhluk air itu telah hancur, siapa yang melakukan ini?!," tanya nona Laviena yang terkejut.
Setelah nona Laviena menanyakan hal itu, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita.
"Apa kamu baik-baik saja, Laviena?," tanya suara wanita itu.
Nona Laviena langsung terkejut setelah mendengar suara itu.
"Suara ini, jangan bilang.....," ucap nona Laviena.
Setelah itu, nona Laviena menoleh ke arah asal suara itu. Nona Laviena menoleh ke atas batu besar yang menimpa Undine dan 3 naga air barusan karena suara itu berasal dari atas batu besar itu. Setelah menoleh dan melihat ke atas batu besar itu, nona Laviena melihat seorang gadis kecil. Entah gadis itu merupakan seorang anak kecil dari ras manusia atau seorang wanita dari ras Dwarf yang tubuhnya memang kecil, yang jelas orang yang dilihat oleh nona Laviena merupakan seorang gadis kecil. Gadis itu memiliki rambut dan bola mata yang berwarna coklat. Lalu gadis itu mengenakan gaun yang terlihat seperti gaun gothic berwarna coklat perpaduan dengan warna putih. Selain itu, gadis itu juga mengenakan jubah yang sama dengan jubah yang dikenakan oleh nona Laviena sebelumnya.
Gadis itu saat ini sedang duduk di pinggiran bagian atas batu besar itu sambil memegangi sebuah payung yang telah terbuka. Gadis itu saat ini sedang duduk sambil melihat ke arah nona Laviena.
Sementara itu, nona Laviena pun terkejut kembali ketika melihat ke arah gadis itu.
"Nona Terra!?," ucap nona Laviena.
-Bersambung