Nona Laviena yang dadanya masih ditusuk oleh Undine kembali melihat ke arah para Holy Knights dan warga sipil yang sedang terjatuh. Dia begitu terkejut ketika melihat di permukaan sungai yang berada di bawah mereka ada seekor Naga air berukuran besar. Naga itu sedang membuka mulutnya untuk memakan mereka yang sedang terjatuh itu.
"S-seekor Naga air?," tanya nona Laviena yang terkejut.
Undine yang kebetulan mendengar pertanyaan nona Laviena itu langsung menanggapinya.
"Naga Air itu merupakan salah satu ciptaanku. Meskipun Naga air itu terlihat sedang bersiap untuk memakan mereka yang sedang jatuh itu, tetapi nyatanya Naga air itu tidak benar-benar memakan mereka. Naga air itu membuka mulutnya hanya untuk menangkap mereka. Naga air itu tidak akan membunuh mereka karena aku memerlukan mereka hidup-hidup,"
"Tetapi yang aku perlukan hidup-hidup hanyalah 2 orang dari ras Siren itu saja, sisanya tidak aku perlukan. Mungkin sisanya akan aku langsung bunuh setelah itu atau aku bisa membawanya ke markas dan memberikannya kepada ketua. Yah itu pun kalau mereka masih hidup setelah terkena serangan dari 'mereka' yang ada di atas sana," ucap Undine.
Setelah mendengar perkataan Undine, nona Laviena tiba-tiba mencekik leher Undine dengan lebih kuat dari yang sebelumnya. Nona Laviena terus mencekik leher Undine sambil melihat ke arah para Holy Knights dan warga sipil yang sedang terjatuh itu. Undine terlihat bingung dengan apa yang dilakukan oleh nona Laviena.
"Apa yang sedang kamu lakukan? Tidak peduli seberapa keras kamu mencoba memanipulasi tubuhku yang terbuat dari air ini, kamu tidak akan bisa melakukannya," ucap Undine.
"B-berisik, aku sedang tidak mencoba memanipulasi tubuhmu itu, melainkan aku sedang mencoba untuk melakukan ini," ucap nona Laviena.
Sebuah sihir berwarna putih tiba-tiba muncul dan menyelimuti seluruh tubuh nona Laviena. Ketika sihir berwarna putih itu muncul dan menyelimuti tubuhnya, Laviena masih terus mencekik leher Undine sambil mengangkat tubuhnya ke atas. Setelah itu, nona Laviena tiba-tiba langsung melempar tubuh Undine ke depan, tepatnya ke arah Naga air berukuran besar yang sedang bersiap untuk memakan para Holy Knights dan warga sipil itu. Ketika nona Laviena melempar Undine, trisula yang menusuk dadanya pun langsung terlepas karena trisula itu masih menyatu dengan tubuh Undine, tepatnya menyatu dengan tangan kanannya.
"Ah?," ucap Undine yang sedikit kaget.
Undine tidak menyangka kalau dia akan dilempar oleh nona Laviena ke arah Naga air itu. Undine pun melesat dengan sangat cepat setelah dilempar oleh nona Laviena. Tidak lama kemudian, tubuh Undine yang dilempar oleh nona Laviena itu langsung menghantam kepala Naga air itu hingga hancur.
Setelah menghantam kepala Naga air itu hingga hancur, tubuh Undine masih belum berhenti dan terus melesat hingga menghantam dinding tebing yang berada cukup jauh di belakang tempat munculnya Naga air itu. Tubuh Undine pun langsung hancur setelah menghantam dinding itu. Tubuh Undine yang hancur itu pun lalu jatuh ke sungai yang ada di bawahnya.
Setelah melempar tubuh Undine, sihir berwarna putih yang menyelimuti seluruh tubuh nona Laviena pun langsung menghilang. Nona Laviena yang dadanya masih terluka karena ditusuk oleh Undine tiba-tiba langsung melesat dengan sangat cepat ke arah bagian sungai tempat jatuhnya para Holy Knights dan warga sipil itu. Meski dadanya masih terluka, nona Laviena masih bisa melesat dengan cepat. Tidak lama kemudian, nona Laviena pun sampai di bagian sungai itu. Setelah itu, nona Laviena lalu menghentakkan kaki kanannya di permukaan sungai itu.
~Water Manipulation - Water Mattress~
Tidak lama setelah itu, para Holy Knights dan warga sipil itu pun mulai berjatuhan di bagian sungai tempat nona Laviena berada. Ketika terjatuh, mereka tidak tercebur ke dalam air, melainkan terjatuh dan mendarat di permukaan air. Ketika mereka mendarat di permukaan air pun mereka tidak mendarat dengan keras karena nona Laviena telah merubah sifat air di bagian sungai itu dengan kekuatannya agar mereka bisa mendarat dengan aman. Para Holy Knights dan warga sipil yang terjatuh itu satu per satu mulai mendarat di permukaan air tempat nona Laviena berada. Tidak lama kemudian, mereka semua pun kini sudah mendarat di permukaan air itu. Para Holy Knights dan warga sipil yang baru mendarat itu terlihat mengalami banyak luka di tubuh mereka. Selain itu, mereka juga terlihat tidak sadarkan diri karena mereka tidak bergerak sama sekali setelah mendarat.
Setelah mereka semua sudah mendarat, nona Laviena lalu mengaktifkan sebuah sihir lagi.
~Light Water Magic : Purifying Holy Water~
Setelah itu, seluruh air yang berada di bagian sungai tempat nona Laviena, para Holy Knights dan warga sipil itu berada tiba-tiba berubah warna menjadi putih. Selain berubah warna, air itu juga menjadi bercahaya. Alasan nona Laviena mengubah air itu menjadi air berwarna putih dan bercahaya agar Undine tidak bisa mengendalikan air yang berada di tempat mereka. Hal itu untuk mengantisipasi adanya serangan dadakan yang muncul dari bawah air tempat mereka berada.
Lalu, setelah nona Laviena telah mengubah air itu, nona Laviena tiba-tiba berlutut. Nona Laviena berlutut sambil memegangi dadanya yang terluka akibat ditusuk oleh Undine. Dadanya yang terluka itu terlihat masih mengeluarkan darah dan darahnya itu kini sedang membasahi tangannya yang sedang memegang dadanya itu.
"Undine menusuk dadaku sangat dalam. Tetapi untungnya tidak mengenai organ vitalku. Aku harus segera menyembuhkan lukaku ini," pikir nona Laviena.
~Light Magic : Holy Heal~
Tangan nona Laviena yang sedang memegangi dadanya itu tiba-tiba dilapisi oleh sihir berwarna putih. Setelah itu, luka yang ada di dadanya itu secara perlahan mulai pulih. Tidak lama kemudian, luka tusukan yang ada di dadanya itu pun sudah pulih sepenuhnya. Setelah lukanya telah pulih, nona Laviena lalu kembali berdiri.
Ketika nona Laviena sudah kembali berdiri, tiba-tiba nona Laviena mendengar suara wanita yang lirih.
"No....na," ucap suara itu.
Nona Laviena yang mendengar suara itu langsung menoleh ke arah asal suara itu. Suara itu terdengar persis di belakangnya jadi nona Laviena langsung menoleh ke belakang. Di belakang nona Laviena, ada beberapa Holy Knights dan warga sipil yang sedang tergeletak tak sadarkan diri. Namun di antara mereka ada seorang yang sudah sadarkan diri. Orang itu adalah Remia. Namun meskipun sudah sadarkan diri, Remia masih terbaring di permukaan air. Melihat Remia yang sudah sadarkan diri, nona Laviena menghampiri Remia.
"Remia!," ucap nona Laviena sambil menghampiri nona Laviena.
Setelah nona Laviena sudah menghampiri Remia, nona Laviena lalu mengarahkan tangannya ke arah Remia yang masih terbaring.
"No....na," ucap Remia.
"Jangan berbicara dulu, aku akan menyembuhkanmu," ucap nona Laviena.
~Light Magic : Holy Heal~
Nona Laviena pun lalu menyembuhkan Remia. Luka yang ada pada tubuh Remia secara perlahan mulai pulih. Tidak lama kemudian, tubuh Remia pun telah pulih sepenuhnya. Setelah Remia telah pulih, Remia pun kini sudah bisa berdiri kembali.
"Terima kasih karena telah menyembuhkan saya, nona," ucap Remia.
"Iya, sama-sama. Daripada itu, apa yang sebenarnya terjadi kepada kalian? Kenapa kalian bisa terjatuh dari atas sana dan mengalami banyak luka seperti itu? Selain itu, aku juga mendengar banyak ledakan yang terjadi di atas sana sebelum kalian terjatuh. Sebenarnya apa yang terjadi di atas sana?," tanya nona Laviena.
Setelah mendengar pertanyaan nona Laviena itu, Remia pun langsung menjawab dan menjelaskan tentang apa yang terjadi.
"Maafkan saya, nona. Sebelumnya nona telah meminta kami untuk melarikan diri. Tetapi kami telah gagal melarikan diri karena kami telah dikepung oleh banyak makhluk yang terbuat dari air di atas tebing itu," ucap Remia.
Nona Laviena terlihat sedikit terkejut setelah mendengar perkataan Remia.
"Makhluk yang terbuat dari air?," tanya nona Laviena.
"Iya. Makhluk air itu lah yang telah menyerang kami hingga kami terjatuh kesini. Ledakan yang terjadi di atas sana merupakan dampak dari serangan yang para makhluk air itu lakukan," ucap Remia.
Setelah mendengar perkataan Remia, nona Laviena pun terdiam.
"Makhluk air, apa itu makhluk air ciptaan Undine?," pikir nona Laviena.
Ketika nona Laviena terdiam, Remia secara tidak sengaja menoleh ke atas tebing tempat mereka mencoba untuk melarikan diri sebelumnya. Ketika Remia sudah melihat ke atas, ekspresi Remia tiba-tiba menjadi terkejut.
"N-nona, lihatlah ke atas sana," ucap Remia.
Nona Laviena yang mendengar perkataan Remia itu pun langsung ikut melihat ke atas. Ketika nona Laviena sudah melihat ke atas, ekspresinya pun tiba-tiba juga menjadi terkejut.
"Apa-apaan ini? Mereka ada banyak sekali," ucap nona Laviena yang terkejut.
Alasan nona Laviena dan Remia terkejut ketika melihat ke atas terbing adalah karena di atas tebing itu saat ini ada banyak sekali makhluk yang terbuat dari air yang sedang melihat ke bawah. Mereka tidak hanya berada di 1 puncak tebing saja, melainkan juga berada di puncak tebing yang ada di seberangnya. Makhluk-makhluk yang terbuat dari air itu sebagian besar berwujud hewan seperti burung, serigala, kadal dan yang lainnya. Ukuran dari makhluk yang berujud hewan itu ada yang kecil sampai yang besar. Sementara sisanya ada yang berwujud bola berukuran kecil hingga besar. Dan ada juga yang berwujud monster seperti Slime.
Setelah makhluk-makhluk itu melihat ke bawah, makhluk-makhluk itu lalu melompat turun ke bawah sungai tempat nona Laviena dan yang lainnya berada. Makhluk-makhluk itu kemudian mendarat di bagian sungai yang warnanya belum berubah menjadi warna putih.
Perlu diketahui, bagian sungai yang warnanya telah berubah menjadi warna putih yang menjadi tempat berpijaknya nona Laviena dan yang lainnya itu berukuran cukup besar. Meski begitu, jika dibandingkan dengan keseluruhan sungai itu, bagian sungai yang warnanya telah berubah menjadi putih itu hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan sungai itu saja. Selain itu, bagian sungai yang berubah warna menjadi putih itu hanya berada di bagian tengah sungai saja. Bagian samping sungai yang berada dekat dengan dinding kedua tebing yang ada di samping sungai itu tidak berubah menjadi warna putih. Bagian samping sungai dan bagian sungai yang berada di sekitar bagian sungai yang telah berubah warna itu lah yang kini menjadi tempat berpijaknya para makhluk-makhluk air yang baru saja turun itu.
Makhluk-makhluk air itu pun kini sudah mendarat di permukaan sungai itu. Hanya makhluk yang tidak memiliki sayap saja yang mendarat di permukaan sungai itu, sementara makhluk yang memiliki sayap saat ini sedang terbang di atas permukaan sungai itu. Para makhluk air itu kini sedang mengelilingi dan mengepung nona Laviena dari segala arah.
-Bersambung