Chereads / Peace Hunter / Chapter 480 - Chapter 480 : Pencarian Informasi Ras Siren

Chapter 480 - Chapter 480 : Pencarian Informasi Ras Siren

Sementara itu, di suatu pinggir pantai. 

Pantai itu terlihat berbeda dengan pantai tempat nona Leirion berada sebelumnya, tetapi melihat gelombang laut dahsyat yang ada di pantai itu, bisa disimpulkan kalau pantai itu masih terhubung dengan lautan Sangu Mare. Di pinggiran pantai itu, terlihat ada 2 sosok orang. 1 orang yang sedang mengenakan jubah sedang berdiri sambil melihat ke arah barat yang masih terhubung dengan dataran tempat mereka berada saat ini. Sementara, 1 orang lagi sedang tergeletak di belakang orang yang sedang berdiri.

Orang yang sedang berdiri itu sedang melihat ke arah barat karena ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Sesuatu yang menarik perhatiannya itu adalah adanya kepulan asap yang sangat tebal yang membumbung tinggi di udara. Kepulan asap yang dilihat oleh orang itu nampak berukuran kecil yang berarti jarak orang itu dengan kepulan asap itu berada sangat jauh.

"Lihat daya hancurnya itu. Bahkan kepulan asap yang muncul akibat sihirnya itu masih terlihat dari tempat ini. Padahal tempat ini jaraknya sangat jauh dari tempat itu,"

"Jika aku tidak menyelamatkanmu dari serangan sihir itu, tubuhmu sekarang pasti sudah berubah menjadi abu, Nexus," ucap orang yang sedang berdiri itu.

Lalu beralih ke sosok yang sedang tergeletak di belakang orang yang sedang berdiri itu. Sosok yang sedang tergeletak itu ternyata adalah Nexus. Nexus saat ini sedang tergeletak dengan kondisi tubuh yang sedang diselimuti oleh cahaya yang bersinar cukup terang.

"Terima kasih karena telah menyelamatkan saya, tuan Raven. Terima kasih juga karena telah menyembuhkan saya," ucap Nexus.

Setelah Nexus mengatakan itu, orang yang sedang berdiri itu pun lalu berbalik dan melihat ke arah Nexus. Setelah orang itu berbalik, terlihat jelas siapa orang itu. Orang itu merupakan seorang pria yang sedang mengenakan topeng di wajahnya. Orang itu adalah tuan Raven, pemimpin dari Engill Forstorelse.

"Tetapi, kelihatannya sihir yang aku pakai tidak bisa langsung menyembuhkan tubuhmu. Meski aku sudah menghentikan pendarahan pada lukamu itu, tetapi luka yang ada di tubuhmu masih belum pulih dan sembuh. Sepertinya perlu waktu sedikit lebih lama bagi sihir penyembuhanku untuk bisa menyembuhkanmu,"

"Yah ini wajar, lagipula yang melukaimu bukanlah iblis biasa. Jadi penyembuhannya pun tidak bisa cepat," ucap tuan Raven.

Seperti yang dikatakan oleh tuan Raven, saat ini tubuh Nexus terlihat sudah tidak mengeluarkan darah lagi dari lukanya itu. Akan tetapi terlihat pada luka-luka yang diterimanya dari nona Leirion masih ada di tubuhnya itu. Luka-luka itu masih belum pulih sepenuhnya.

"Tidak apa-apa, tuan Raven. Yang terpenting anda sudah berusaha untuk menyembuhkan saya, saya tidak mempermasalahkan apabila penyembuhannya membutuhkan waktu sedikit lebih lama atau tidak," ucap Nexus.

Setelah Nexus mengatakan itu, tuan Raven kembali berbicara.

"Luka-luka yang ada di tubuhmu itu mungkin masih dapat disembuhkan meskipun membutuhkan waktu yang sedikit lama, termasuk dengan lengan kirimu yang hampir putus itu. Tetapi untuk lengan kananmu itu, sepertinya mustahil untuk disembuhkan. Terlihat kalau tidak ada perubahan sedikitpun pada lengan kananmu meskipun aku sudah menggunakan sihir penyembuhanku. Lengan kananmu masih tetap mengering. Jika tetap tidak ada perubahan, sepertinya lengan kananmu itu harus dipotong," ucap tuan Raven.

Setelah tuan Raven mengatakan itu, Nexus lalu melihat dan memperhatikan lengan kanannya yang sudah mengering.

"Jika anda mengatakan itu, maka apa boleh buat. Sepertinya lengan kanan saya memang harus dipotong," ucap Nexus.

"Kamu tidak perlu cemas apabila lengan kananmu dipotong nanti. Aku akan meminta kepada Debora atau Melgus untuk membuat lengan kanan yang baru untukmu. Mereka berdua pasti bisa membuatkannya," ucap tuan Raven.

"Terima kasih, tuan Raven. Lalu, saya juga ingin meminta maaf," ucap Nexus.

Tuan Raven terlihat bingung setelah mendengar perkataan Nexus.

"Minta maaf untuk apa?," tanya tuan Raven.

"Saya minta maaf karena saya benar-benar lemah dan menyedihkan. Sebagai komandan pertama Engill Forstorelse, saya tidak bisa melawan nona iblis itu dan malah berakhir babak belur oleh nona iblis itu. Saya bahkan hampir terbunuh oleh nona iblis itu jika saja anda tidak menyelamatkan saya," ucap Nexus.

"Kamu tidak perlu minta maaf. Wajar kalau kamu babak belur karena yang dilawanmu itu adalah salah satu dari Demon Sovereign Commanders. Mereka merupakan kekuatan utama dari ras Iblis. Mereka itu sangat kuat, mereka bahkan bisa menghancurkan sebuah negara besar dengan mudahnya,"

"Daripada itu, aku penasaran kenapa kamu bisa bertemu dengan nona iblis itu yang merupakan salah satu dari Demon Sovereign Commanders. Beritahukan kepadaku kenapa kamu bisa bertemu dengannya, Nexus," ucap tuan Raven.

Setelah itu, Nexus pun menjelaskan tentang dia yang bisa bertemu dengan nona Leirion. Setelah Nexus selesai menjelaskan, tuan Raven pun kembali berbicara.

"Begitu ya. Kamu melihat nona iblis itu keluar dari sebuah portal. Portal yang diletakkan di pesisir pantai yang dekat dengan laut Sangu Mare, sepertinya portal itu terhubung dengan portal lain yang kemungkinan berada di pesisir pantai yang ada di benua utara. Itu berarti sebelum bertemu denganmu, nona iblis itu baru saja kembali dari benua utara,"

"Lalu setelah mendengar penjelasanmu tentang nona iblis itu yang tahu tentang organisasi kita padahal organisasi kita hanya bergerak di benua utara, ini menjadi masuk akal karena nona iblis itu mengetahuinya sendiri ketika dia pergi ke benua utara. Tetapi aku tidak menyangka kalau nona iblis itu yang merupakan salah satu dari Demon Sovereign Commanders pergi sendiri ke benua utara. Sepertinya ras iblis sudah melakukan pergerakan secara diam-diam di benua utara," ucap tuan Raven.

"Iya, sepertinya begitu, tuan Raven. Sebelum saya bertarung dengan nona iblis itu, saya sempat mengajukan tawaran kepada nona iblis itu untuk bekerja sama karena musuh kita sama-sama ras Malaikat. Tetapi nona iblis itu menolak karena ras iblis tidak ingin melakukan kerja sama secara setara. Dia ingin agar kita bergabung dengan ras iblis dan tunduk kepada Raja Iblis. Tentu saja saya menolak setelah dia bilang seperti itu," ucap Nexus.

"Keputusanmu bagus, Nexus. Aku memuji kamu karena kamu berinisiatif untuk menawari kerja sama dengan nona iblis itu. Aku juga memujimu karena kamu langsung menolak ide dari nona iblis itu yang ingin kita bergabung dengan ras iblis dan tunduk kepada Raja Iblis. Aku sendiri juga akan menolak apabila ditawari seperti itu. Aku tidak sudi untuk tunduk kepada siapapun, baik kepada ras Malaikat ataupun ras Iblis," ucap tuan Raven.

"Terima kasih atas pujiannya, tuan," ucap Nexus.

"Melihat mereka yang melakukan pergerakan secara diam-diam di benua utara, sepertinya mereka akan bersiap untuk mendeklarasikan ~Great Holy War~ lagi. Jika perang itu pecah kembali maka ini akan menjadi hal yang bagus. Disaat ras Malaikat fokus berperang dengan ras Iblis, kita bisa menusuk ras Malaikat dari belakang," ucap tuan Raven.

"Tetapi, tuan, jika perang besar itu pecah kembali dan ras malaikat berperang kembali dengan ras iblis, bukankah itu agak sedikit melenceng dari tujuan organisasi kita?," tanya Nexus.

Tuan Raven sedikit bingung dengan apa yang ditanyakan Nexus itu.

"Melenceng? Apa maksudmu?," tanya tuan Raven.

"Bukankah tujuan organisasi kita adalah dengan melenyapkan semua ras Malaikat? Jika ras Iblis berperang kembali dengan ras Malaikat, beberapa Malaikat pasti akan terbunuh oleh ras Iblis dalam perang itu. Jika itu terjadi, ini seperti bukan kita sendiri yang membunuh mereka untuk melenyapkan seluruh ras mereka," ucap Nexus.

"Ah soal itu, tujuan kita memang melenyapkan seluruh ras Malaikat, tetapi bukan berarti kita sendiri lah yang harus membunuh dan melenyapkan mereka. Aku tidak keberatan apabila pihak lain seperti ras Iblis membunuh atau membantai ras Malaikat. Asalkan mereka tidak membunuh para 'Archangel Commanders' dan tentu saja 'Sang Malaikat Agung' karena mereka adalah target utamaku. Aku harus membunuh mereka dengan tanganku sendiri," ucap tuan Raven.

Nexus terlihat merinding dan sedikit ketakutan setelah mendengar perkataan tuan Raven itu.

"Aku tidak pernah lupa dengan apa yang mereka lakukan terhadap kerajaan Framtida. Karena itu, aku harus membuat mereka membayarnya. Kalian semua harus membantuku nanti," ucap tuan Raven.

Nexus yang sebelumnya terlihat sedikit ketakutan pun kini langsung menanggapi perkataan tuan Raven.

"Baik, tuan Raven," ucap Nexus.

"Tetapi sebelum itu, sepertinya aku harus meningkatkan kemampuan dari para komandan sepertimu. Dengan kemampuan kalian yang sekarang, sulit untuk bisa melawan para 'Archangel Commanders' nanti. Ini dibuktikan dari kamu yang tidak bisa mengalahkan bahkan mengimbangi salah satu dari Demon Sovereign Commanders. Sebagai kekuatan utama dari masing-masing ras, Archangel Commanders dan Demon Sovereign Commanders memiliki kekuatan yang setara. Jadi dengan kamu yang tidak bisa mengalahkan salah satu Demon Sovereign Commanders, itu menandakan kalau kamu juga belum bisa mengalahkan Archangel Commanders atau bahkan mengimbanginya," ucap tuan Raven.

"Maafkan saya soal itu, tuan Raven," ucap Nexus.

"Tidak perlu minta maaf, kamu dan komandan yang lain tidaklah lemah, lawan yang kita hadapi kali ini lah yang sangat kuat. Karena itu aku memutuskan untuk meningkatkan kemampuan kalian. Aku akan meminta Melgus atau Debora untuk memodifikasi tubuh kalian. Kebetulan aku telah menyimpan beberapa jasad dari iblis tingkat menengah yang telah aku bunuh. Aku juga telah membunuh dan menyimpan 2 jasad dari iblis tingkat tinggi. 2 iblis tingkat tinggi ini merupakan pemimpin dari wilayah di benua selatan yang dekat dengan pegunungan Nebula Mortis," ucap tuan Raven.

Nexus terlihat terkejut setelah mendengar perkataan tuan Raven.

"Anda telah membunuh 2 iblis tingkat tinggi?," tanya Nexus.

"Iya, tetapi iblis yang aku bunuh bukan salah satu dari Demon Sovereign Commanders. Meski begitu 2 iblis ini cukup kuat dan layak disebut sebagai iblis tingkat tinggi,"

"Karena aku telah membunuh 2 iblis tingkat tinggi yang merupakan pemimpin wilayah, saat ini di wilayah yang dipimpin oleh 2 iblis itu dan di sekitar pegunungan Nebula Mortis yang dekat dengan wilayah itu sedang kacau. Aku pun memilih pergi dari pegunungan itu dengan terus bergerak menyusuri perbatasan antara benua utara dan benua selatan sampai akhirnya aku sampai disini," ucap tuan Raven.

"Begitu ya, jadi ini alasan kenapa anda bisa ada disini," ucap Nexus.

"Iya. Ya sudah lebih baik sekarang kita kembali ke markas kita yang berada di gurun Regnum. Kita harus menyembuhkan dan memulihkan tubuhmu terlebih dahulu di markas. Baru setelah itu kita akan memperkuat dan memodifikasi tubuhmu dengan menggunakan jasad iblis tingkat tinggi yang telah aku bunuh. Aku juga akan memodifikasi tubuh komandan yang lain sebelum mereka berangkat untuk melaksanakan misi baru yang akan aku berikan nanti," ucap tuan Raven.

"Baiklah, tuan Raven. Untuk sekarang saya akan kembali bersama anda, tetapi setelah anda memodifikasi dan memperkuat tubuh saya, saya akan kembali kesini lagi untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh anda yaitu untuk mencari pintu atau akses masuk menuju kerajaan Siren yang ada di dasar laut Sangu Mare," ucap Nexus.

Setelah mendengar perkataan Nexus, tuan Raven pun langsung menanggapinya.

"Itu tidak perlu. Setelah memperkuat tubuhmu, aku akan memberikanmu misi yang baru," ucap tuan Raven.

Nexus terlihat sedikit terkejut dengan perkataan tuan Raven.

"Kenapa, tuan? Apa saya sudah dinyatakan gagal karena tidak bisa memberikan informasi tentang pintu atau akses masuk ke kerajaan Siren setelah hampir 3 tahun saya diberikan misi ini?," tanya Nexus.

"Bukan begitu, kebetulan aku mendapatkan sebuah informasi tentang ras Siren. Kalau aku tidak mendapatkan informasi ini, aku akan tetap memerintahkanmu untuk mencari informasi tentang pintu masuk ke kerajaan Siren," ucap tuan Raven.

"Informasi tentang ras Siren? Informasi apa itu?," tanya Nexus yang sedikit bingung.

"Aku mendapatkan informasi kalau ada ras Siren yang bergabung dengan Holy Knights. Kita bisa mendapatkan informasi tentang pintu masuk ke kerajaan Siren dari ras Siren itu sendiri," ucap tuan Raven.

"Apa itu berarti anda sekarang mengincar Holy Knights itu untuk mendapatkan informasi tentang pintu masuk ke kerajaan Siren?," tanya Nexus.

"Iya. Sebelumnya aku sudah menghubungi Undine yang kebetulan berada dekat dengan Holy Kingdom dan memberitahunya tentang ras Siren yang bergabung dengan Holy Knights. Aku sudah memerintahkannya untuk mencari tahu tentang Holy Knights yang berasal dari ras Siren itu. Dan apabila dia sudah menemukan Holy Knights itu, aku memerintahkannya untuk mengorek informasi tentang pintu masuk ke kerajaan Siren dari Holy Knights yang berasal dari ras Siren itu," ucap tuan Raven.

"Begitu ya," ucap Nexus.

"Iya, karena itu pencarian informasi tentang pintu masuk ke kerajaan Siren akan diserahkan kepada Undine terlebih dahulu. Kamu nanti akan aku berikan tugas yang lain, Nexus," ucap tuan Raven.

"Baik, tuan Raven," ucap Nexus.

Setelah itu, tuan Raven pun menghampiri Nexus yang masih tergeletak.

"Sekarang saatnya kita kembali ke markas," ucap tuan Raven.

Setelah mengatakan itu, tuan Raven lalu mengarahkan tangan kanannya ke arah Nexus yang tergeletak. Disaat tuan Raven sedang mengarahkan tangan kanannya itu, Nexus tiba-tiba berbicara.

"Tuan Raven, izinkan saya untuk menanyakan sesuatu," ucap Nexus.

"Menanyakan apa?," tanya tuan Raven yang sedang mengarahkan tangan kanannya ke arah Nexus.

"Jika anda bertarung dengan nona iblis yang merupakan salah satu dari Demon Sovereign Commanders itu, apa anda bisa mengalahkan nona iblis itu?," tanya Nexus.

Tuan Raven terdiam sesaat setelah mendengar perkataan Nexus. Tidak lama kemudian, tuan Raven pun kembali berbicara.

"Meski sulit karena aku pastinya akan terluka ketika bertarung dengan nona iblis itu, tetapi aku yakin kalau aku bisa mengalahkan nona iblis itu," ucap tuan Raven.

Setelah mengatakan itu, tuan Raven dan Nexus tiba-tiba menghilang dari tempat itu.

-

Sementara itu, di suatu tempat yang terlihat seperti sebuah perkemahan kecil.

Di tempat itu terlihat ada sekitar belasan orang yang sudah tergeletak dengan kondisi bersimbah darah. Beberapa dari mereka tergeletak dengan kondisi tubuh yang sudah terpotong dan hancur. Lalu sisanya tergeletak dengan kondisi tubuh yang sudah ditusuk oleh berbagai macam senjata tajam yang terliha terbuat dari air .

Sementara itu, di tengah-tengah belasan orang yang sedang tergeletak itu, ada seorang wanita yang mengenakan pakaian dengan perpaduan warna biru tua dan putih. Wanita itu memiliki rambut dan kedua bola mata yang sama-sama berwarna biru tua. Wanita itu adalah Undine, komandan kedua Engill Forstorelse, sekaligus merupakan 'Divine Water Elemental Spirits'.

Saat ini, Undine terlihat sedang mencekik seorang pria yang mengenakan jubah dengan perpaduan warna putih dan emas. Di belakang jubah pria itu, terlihat ada gambar seorang manusia yang mempunyai sepasang sayap sambil memegang sebuah pedang. Gambar di belakang jubah itu terlihat berwarna emas. 

Tidak hanya pria itu saja yang mengenakan jubah itu, belasan orang yang tergeletak di sekitar pria itu juga mengenakan jubah yang sama. Jubah itu merupakan jubah yang biasanya dikenakan oleh Holy Knights. Itu berarti mereka semua merupakan anggota Holy Knights.

Sementara itu, pria yang sedang dicekik oleh Undine terlihat sedang kesulitan untuk bernafas. Undine mencekik pria itu dengan mengubah tangan kanannya menjadi seperti sebuah tali tebal yang terbuat dari air. Lalu tali tebal dari tangannya itu dililit ke leher pria itu sehingga membuatnya kesulitan untuk bernafas.

"Jawab pertanyaanku. Dimana Holy Knights yang berasal dari ras Siren itu biasanya muncul?," tanya Undine.

Setelah menanyakan itu, Undine secara perlahan terus memperkuat lilitan tangannya yang telah berubah menjadi tali air di leher pria itu 

"Aku.....tidak tahu," ucap pria itu yang kesulitan untuk bernafas sekaligus berbicara.

"Jika kamu menjawab pertanyaanku, aku berjanji kalau aku akan melepaskanmu. Jadi sekarang jawab pertanyaanku," ucap Undine.

"Aku...benar-benar tidak.....tahu. Kalaupun.....aku tahu....., aku tidak.....akan memberitahumu,.....Undine. Kamu yang sudah.....diincar oleh nona Terra....kenapa bisa ada di tempat ini....yang jauh dari.....Holy Kingdom. Apa kamu....memutuskan untuk menjauh.....dari Holy Kingdom.....karena kamu tidak bisa.....melawan nona Terra? Padahal kamu...dan nona Terra sama-sama.....merupakan Divine Elemental Spirits,.....tetapi melihatmu.....yang menjauh dari nona Terra,.....itu menandakan kalau.....kamu aslinya sangat lah lem-," ucap pria itu.

Tetapi sebelum pria itu menyelesaikan perkataannya, tali air yang melilit leher pria itu tiba-tiba meledak. Kepala pria itu pun langsung terpotong dan terpisah dari badannya setelah tali air itu meledak. Badan pria itu pun lalu jatuh dan tergeletak di tanah.

Sementara itu, tangan Undine yang sebelumnya telah menjadi tali lalu meledak secara perlahan mulai pulih kembali seperti sedia kala. Kemudian, dia pun melihat ke arah pria yang tergeletak dengan kepala yang sudah terpisah itu.

"Aku memintamu untuk menjawab pertanyaanku, bukan untuk membicarakan hal lain. Lalu, orang lemah sepertimu tidak pantas menyebut orang lain lemah," ucap Undine.

Setelah itu, Undine lalu berbalik dan berjalan perlahan meninggalkan perkemahan kecil itu. Setelah Undine sudah berada di luar area perkemahan kecil itu, Undine lalu berhenti.

"Keluarlah, para 'Water Spirits'," ucap Undine.

Setelah Undine mengatakan itu, tanah tempat Undine berpijak dan di sekitarnya tiba-tiba berubah menjadi genangan air. Genangan air itu kemudian membentuk suatu wujud yang terbuat dari air. Ada yang berwujud kucing, anjing, burung, kadal dan makhluk hidup lainnya. Ada juga yang berbentuk seperti bola berukuran kecil hingga besar. Serta ada pula yang berbentuk seperti seekor monster. Semua wujud yang terbuat dari air itu kini sedang mengelilingi Undine. Semua wujud itu terutama yang berbentuk makhluk hidup terlihat sedang membungkuk ke arah Undine.

Lalu, setelah wujud yang terbuat dari air itu telah muncul, Undine lalu mengatakan sesuatu kepada mereka.

"Kalian semua, pergilah ke jalan atau tempat-tempat yang menjadi akses menuju ke Holy Kingdom. Awasi jalan dan tempat-tempat itu, apabila kalian menemukan orang yang berasal dari ras Siren, segera beritahu aku,"

"Satu hal penting, meski aku meminta kalian untuk pergi ke jalan atau tempat-tempat itu, kalian jangan pergi ke jalan atau tempat yang berada dekat dengan Holy Kingdom karena disana ada Terra dan para Spirits bawahannya yang sedang berjaga. Jika kalian ditemukan oleh Terra, kalian akan langsung dimusnahkan olehnya,"

"Itu saja, sekarang cepat pergi," ucap Undine.

Setelah Undine mengatakan itu, wujud-wujud berbentuk air itu pun langsung pergi meninggalkan Undine. Undine pun turut melihat ke arah mereka yang telah pergi menyebar ke tempat-tempat yang diperintahkan Undine.

"Aku juga harus pergi untuk mencari keberadaan Holy Knights yang berasal dari ras Siren itu," ucap Undine.

Setelah Undine mengatakan itu, seluruh tubuh Undine tiba-tiba berubah menjadi air yang kini sedang menggenangi tanah yang ada di bawahnya. Air yang menggenang itu pun meresap ke dalam tanah yang ada di bawah. Air itu secara perlahan terus meresap ke dalam tanah sampai akhirnya air yang menggenang itu sudah hilang sepenuhnya. Undine pun telah pergi dari tempat itu.

-Bersambung