Beberapa menit kemudian, di tempat yang berada cukup jauh dari hutan tempat Nexus dan nona Leirion berada.
Agaris dan para iblis bawahan nona Leirion terlihat masih terkejut ketika melihat ke arah hutan tempat nona Leirion berada. Itu dikarenakan di tempat itu saat ini sudah dipenuhi oleh asap tebal yang membumbung tinggi di udara. Asap tebal itu langsung muncul setelah ledakan sihir kegelapan berukuran besar yang terjadi di tempat itu telah menghilang secara perlahan.
Ledakan sihir kegelapan yang terjadi di hutan itu tidak hanya menimbulkan kepulan asap tebal yang membumbung tinggi itu saja. Sebelumnya, ketika ledakan sihir kegelapan itu baru saja terjadi, tanah dan pijakan yang ada di sekitar hutan itu tiba-tiba langsung bergetar. Ombak-ombak yang berada di bibir pantai yang ada di dekat hutan itu pun menjadi lebih mengganas daripada sebelumnya akibat efek ledakan sihir kegelapan itu.
"Ledakan sihir kegelapan yang baru saja terjadi itu benar-benar gila. Jika tuan Agaris tidak memerintahkan kita untuk pergi ke tempat ini, mungkin kita akan terkena dampak dari ledakan itu,"
"Iya, kamu benar. Jika kita masih berada di tempat itu, kita semua mungkin akan mati," ucap para iblis itu.
Sementara Agaris terlihat terus melihat ke arah kepulan asap yang membumbung tinggi itu.
"Yang Mulia Ratu..," ucap Agaris.
-
Sementara itu, di hutan tempat nona Leirion berada.
Saat ini, tidak tepat untuk menyebut tempat itu sebagai hutan, lebih tepatnya 'bekas hutan'. Itu karena seluruh hutan yang sebelumnya menjadi tempat bertarungnya nona Leirion dan Nexus itu kini sudah lenyap sepenuhnya akibat ledakan sihir kegelapan yang ditembakkan oleh bunga-bunga matahari raksasa ciptaan nona Leirion. Meskipun saat ini tempat itu masih dipenuhi oleh asap tebal yang membumbung tinggi, tetapi dapat terlihat sekilas kalau seluruh pohon, batu atau objek apapun yang ada di hutan itu kini telah musnah dan hancur. Tidak hanya seluruh hutan itu saja yang terkena dampak dari ledakan sihir kegelapan itu, tetapi area yang berjarak puluhan meter dari bagian perbatasan hutan itu pun juga terkena dampaknya. Semua objek yang ada di area itu kini telah hilang. Bahkan rerumputan yang tumbuh di area itu maupun di hutan itu juga telah hilang. Kini hanya ada tanah tandus yang ada di tempat-tempat itu.
Sementara itu, nona Leirion terlihat sedang melayang di atas tempat bekas hutan itu. Sebelumnya dia berdiri di atas salah satu bunga matahari raksasa ciptaannya, tetapi setelah bunga matahari raksasa ciptaannya itu menembakkan sihir kegelapan ke arah hutan, nona Leirion langsung terbang melayang lebih tinggi ke atas. Bunga-bunga matahari raksasa ciptaan nona Leirion terlihat sudah tidak ada lagi di sekitar tempat itu. Entah bunga-bunga matahari raksasa itu musnah karena terkena ledakan sihir kegelapan yang sangat besar itu atau nona Leirion sendiri yang mengembalikan bunga-bunga itu ke dalam tanah.
Lalu, ketika nona Leirion sedang melayang di atas, nona Leirion terlihat sedang menatap tajam ke tempat bekas hutan itu. Setelah menatap tajam ke tempat itu, nona Leirion lalu melihat ke sekelilingnya dari atas. Dia terus melihat ke sekelilingnya seperti sedang mencari sesuatu. Nona Leirion terus melihat ke sekelilingnya selama beberapa menit, setelah itu dia pun berhenti.
"Aku tidak menemukan jejaknya sama sekali. Ya sudah lah, lebih baik aku kembali saja," ucap nona Leirion.
Setelah mengatakan itu, nona Leirion lalu melesat ke arah Agaris dan para iblis bawahannya yang berada cukup jauh dari tempatnya berada saat ini.
Tidak perlu waktu lama bagi nona Leirion untuk sampai ke tempat Agaris dan para iblis lainnya. Ketika nona Leirion telah sampai dan mendarat di tempat mereka berada, mereka terlihat sedikit terkejut.
"Yang Mulia Ratu!?," ucap para iblis itu.
Mereka terkejut karena mereka tidak menyangka kalau nona Leirion tiba-tiba sudah berada di tempat mereka. Namun keterkejutan mereka hanya berlangsung beberapa saat saja, setelah itu mereka pun langsung menghampiri nona Leirion karena mereka juga khawatir kepadanya.
"Apa anda baik-baik saja, Yang Mulia Ratu?,"
"Tolong beritahu jika anda terluka, Yang Mulia Ratu. Kami akan langsung menyembuhkan anda,"
"Tolong beritahu juga apabila anda kelelahan, Yang Mulia Ratu. Kami akan merawat anda," ucap para iblis itu.
Mendengar para iblis yang khawatir kepadanya itu, nona Leirion pun langsung menanggapi perkataan mereka.
"Aku tidak apa-apa. Aku tidak terluka ataupun kelelahan sedikitpun, jadi kalian tidak perlu khawatir," ucap nona Leirion.
Setelah mendengar perkataan nona Leirion, para iblis itu terlihat lega. Sementara itu, Agaris yang masih belum sembuh total dari luka yang diterimanya dari Nexus terlihat mulai menghampiri nona Leirion.
"Yang Mulia Ratu, bagaimana dengan pertarungannya? Tidak, daripada pertarungan, mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai pembantaian karena manusia itu pastinya tidak bisa melayangkan satu seranganpun kepada anda," ucap Agaris.
"Sudah selesai," ucap nona Leirion menanggapi perkataan Agaris.
"Lalu bagaimana dengan nasib manusia itu?," tanya Agaris.
Nona Leirion terdiam sebentar setelah mendengar perkataan Nexus. Tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara kembali.
"Manusia itu melarikan diri," ucap nona Leirion.
Agaris dan para iblis bawahan nona Leirion terlihat sangat terkejut ketika mendengar perkataan nona Leirion.
"Melarikan diri?!,"
"Manusia itu melarikan diri dari Yang Mulia Ratu?,"
"Apa itu mungkin?," ucap para iblis itu.
"Tidak mungkin manusia itu bisa melarikan diri dari anda. Anda sedang tidak bercanda kan?," tanya Agaris.
"Aku sedang tidak bercanda. Manusia itu benar-benar telah melarikan diri," ucap nona Leirion.
"Saya masih tidak percaya. Padahal anda sudah menggunakan sihir yang memiliki dampak kerusakan yang besar seperti itu. Bahkan seluruh hutan itu telah hancur dan lenyap karena sihir anda itu. Tidak mungkin manusia itu bisa melarikan diri dari sihir itu," ucap Agaris.
"Iya, jika manusia itu hanya sendiri, memang tidak mungkin manusia itu bisa melarikan diri dari sihir itu. Apalagi aku sudah membuatnya terluka sangat parah sebelum aku menggunakan sihir itu,"
"Manusia itu bisa melarikan diri karena ada orang lain yang membantunya melarikan diri," ucap nona Leirion.
Agaris dan para iblis yang lain terlihat terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"Orang lain? Apa orang itu merupakan rekan dari manusia itu?," tanya Agaris.
"Jika orang itu datang untuk membantu manusia itu, sudah jelas kalau orang itu merupakan rekan dari manusia itu," ucap nona Leirion.
"Bagaimana bisa orang itu datang membantu manusia itu? Jika orang itu datang, seharusnya anda mengetahuinya dan bisa langsung mencegah orang itu. Apalagi anda mempunyai kemampuan untuk merasakan keberadaan seseorang dalam jarak yang cukup jauh," ucap Agaris.
"Iya, kamu benar. Aku memang bisa merasakan keberadaan seseorang dalam jarak yang cukup jauh. Apabila ada orang atau makhluk apapun yang berada dalam radius kemampuanku itu, aku bisa langsung merasakan keberadaan mereka. Tetapi untuk orang yang membantu manusia itu, aku awalnya tidak merasakan keberadaannya. Aku baru merasakan keberadaannya tepat sebelum sihir-sihir kegelapan yang ditembakkan oleh bunga-bunga matahari ciptaanku mengenai hutan itu," ucap nona Leirion.
Agaris dan para iblis lainnya kembali terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"Anda baru merasakan keberadaan orang itu? Apa orang itu menggunakan sihir untuk menyembunyikan keberadaannya sehingga anda tidak menyadari keberadaan dari orang itu?," tanya Agaris.
"Tidak. Meskipun orang itu menggunakan sihir untuk menyembunyikan keberadaan, aku tetap akan mengetahui keberadaan orang itu berkat kemampuanku,"
"Aku tidak hanya merasakan keberadaan orang itu yang tiba-tiba muncul saja, aku juga melihat orang itu secara langsung. Aku saat itu sedang berdiri di atas salah satu bunga matahari ciptaanku untuk melihat kondisi manusia yang aku lawan, namun tiba-tiba, bersamaan dengan aku yang merasakan keberadaan dari orang itu yang baru saja muncul, aku juga melihat orang itu tiba-tiba muncul di dekat manusia itu. Orang itu terlihat mengenakan sebuah jubah panjang tetapi aku tidak bisa melihat wajahnya karena orang itu muncul dengan membelakangiku,"
"Lalu tepat setelah orang itu tiba-tiba muncul, orang itu tiba-tiba langsung menghilang bersama dengan manusia itu. Dan tepat setelah itu, sihir-sihir kegelapan yang ditembakkan oleh bunga-bunga matahari ciptaanku pun mulai mengenai hutan itu dan menimbulkan ledakan yang sangat besar," ucap nona Leirion.
"Orang itu tiba-tiba muncul sekaligus tiba-tiba menghilang? Bagaimana bisa? Apa dia menggunakan sihir yang membuatnya bisa seperti itu? Bahkan sampai bisa melarikan diri dari anda," ucap Agaris.
"Iya, sudah jelas kalau itu adalah sebuah sihir. Aku menduga kalau orang itu menggunakan sihir teleportasi. Sihir itu yang pertama kali muncul di pikiranku setelah melihat orang itu," ucap nona Leirion.
Agaris kembali terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"Sihir teleportasi?! Itu merupakan salah satu sihir yang langka," ucap Agaris.
"Memang, orang itu kemungkinan bisa menggunakannya. Sihir teleportasi, sihir yang bisa memindahkan pengguna atau objek yang disentuh dan dipegang oleh pengguna ke suatu tempat tertentu dalam sekejap,"
"Orang itu bisa tiba-tiba muncul di dekat manusia itu karena dia sepertinya berpindah tempat dari tempat lain ke dekat manusia itu. Lalu ketika orang itu tiba-tiba menghilang bersama dengan manusia itu dari tempat itu, itu karena dia berpindah tempat ke tempat lain. Tetapi setelah orang itu dan manusia itu menghilang, aku sama sekali tidak merasakan keberadaan mereka dalam radius kemampuanku. Sepertinya mereka telah berpindah tempat ke tempat yang jauh dari tempat ini," ucap nona Leirion.
"Jika memang orang yang membantu manusia itu menggunakan sihir teleportasi, itu akan merepotkan. Jadi bagaimana, Yang Mulia Ratu, apa kita harus mencari orang itu? Apalagi orang itu juga telah membawa manusia yang telah membunuh para anak buahku," ucap Agaris.
"Tidak perlu. Mencari mereka berdua hanya akan membuang waktu. Apalagi jika benar orang itu menggunakan sihir teleportasi, jika kita nantinya menemukan mereka berdua, mereka berdua pastinya akan melarikan diri lagi dengan sihir teleportasi lagi," ucap nona Leirion.
"Anda ada benarnya," ucap Agaris.
"Lebih baik sekarang kita segera kembali ke kerajaanku. Lagipula aku juga harus bersiap untuk memberikan laporan kepada Yang Mulia Raja Iblis," ucap nona Leirion.
"Soal itu, ketika anda sedang dalam perjalanan untuk kembali ke benua selatan, saya menerima sebuah pesan dari salah satu utusan Yang Mulia Raja Iblis," ucap Agaris.
Nona Leirion terlihat sedikit terkejut ketika mendengar perkataan Agaris.
"Pesan dari salah satu utusan Yang Mulia Raja Iblis? Apa kamu sudah mengetahui isi pesan itu?," tanya nona Leirion.
"Sudah, Yang Mulia Ratu," ucap Agaris.
"Beritahu aku isi pesannya," ucap nona Leirion.
"Baik, Yang Mulia Ratu. Utusan Yang Mulia Raja Iblis memberikan pesan kepada anda yang merupakan salah satu dari Demon Sovereign Commanders untuk tidak perlu memberikan laporan secara mandiri kepada Yang Mulia Raja Iblis seperti biasanya. Utusan Yang Mulia Raja Iblis itu juga memberitahu kalau pesan ini juga disampaikan kepada Demon Sovereign Commanders yang lain," ucap Agaris.
Nona Leirion terlihat bingung dengan perkataan Agaris yang sedang memberitahu isi pesan dari utusan Raja Iblis itu.
"Tidak perlu memberikan laporan secara mandiri seperti biasanya? Apa alasannya?," tanya nona Leirion.
"Alasannya karena Yang Mulia Raja Iblis ingin mengundang semua Demon Sovereign Commanders untuk mengadakan pertemuan di bulan depan. Di pertemuan itu lah para Demon Sovereign Commanders memberikan laporannya secara sekaligus kepada Yang Mulia Raja Iblis. Jadi kali ini tidak ada pemberian laporan secara mandiri kepada Yang Mulai Raja Iblis seperti biasanya," ucap Agaris.
Nona Leirion terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Agaris.
"Yang Mulia Raja Iblis ingin mengadakan pertemuan dengan semua Demon Sovereign Commanders?! Dan juga pertemuan itu akan diadakan bulan depan?! Ini mengejutkan. Entah sudah berapa tahun sejak pertemuan terakhir antara para Demon Sovereign Commanders dengan Yang Mulia Raja Iblis dan sekarang Yang Mulia Raja Iblis ingin mengadakan pertemuan lagi. Jika Yang Mulia Raja Iblis ingin mengadakan pertemuan dengan semua Demon Sovereign Commanders, itu berarti ada sesuatu hal yang penting yang akan dibahas nantinya. Pertemuan itu pastinya bukan untuk memberikan laporan kepada Yang Mulia Raja Iblis saja," ucap nona Leirion.
"Sepertinya begitu, Yang Mulia Ratu," ucap Agaris.
Setelah itu, nona Leirion pun terdiam sambil memikirkan sesuatu. Tidak lama kemudian, tangan nona Leirion terlihat sedikit gemetar. Wajahnya pun terlihat sedikit ketakutan.
"Jika pertemuan antara Demon Sovereign Commanders diadakan kembali, itu berarti aku pastinya akan bertemu dengan 'putri Riena'. Sebelumnya aku berharap untuk tidak bertemu dengannya ketika ingin memberikan laporan secara mandiri, tetapi karena kali ini pemberian laporan secara mandiri akan diganti dengan pertemuan antara Demon Sovereign Commanders yang lain, aku tidak akan bisa menghindar dari beliau," ucap nona Leirion.
Tangannya terlihat masih gemetar dan ekspresi wajahnya pun masih terlihat sedikit ketakutan ketika nona Leirion mengatakan itu. Agaris terlihat sedikit terkejut sekaligus bingung setelah melihat wajah nona Leirion yang sedikit ketakutan. Melihat nona Leirion yang seperti itu, Agaris pun langsung menghampiri nona Leirion.
"Yang Mulia Ratu, anda tidak apa-apa?," tanya Agaris.
Ketika Agaris ingin menghampiri nona Leirion, nona Leirion pun langsung menghentikannya.
"Aku tidak apa-apa. Aku hanya teringat tentang sebuah kenangan yang cukup buruk saja," ucap nona Leirion.
Agaris pun kembali bingung setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"Kenangan yang cukup buruk? Apa ini soal 'putri Riena'? Sebelumnya ketika saya sedang berkomunikasi dengan anda yang sedang dalam perjalanan kembali ke benua selatan, anda bilang kalau anda juga tidak ingin bertemu dengan 'putri Riena'. Apa anda memiliki kenangan yang cukup buruk dengan beliau?," tanya Agaris.
"Iya, aku memiliki sebuah kenangan buruk dengan beliau. Maka dari itu aku sebisa mungkin tidak ingin bertemu lagi dengan beliau tetapi sepertinya sulit," ucap nona Leirion.
"'Putri Riena', saya pernah melihat wajahnya di poster atau surat kabar, tetapi saya tidak pernah bertemu atau melihat wajahnya secara langsung. Saya mendengar rumor tentang beliau kalau beliau dikenal sebagai putri yang kejam dan menakutkan," ucap Agaris.
"Iya karena itu hampir semua orang dari ras iblis takut dengan dirinya. Selain takut, iblis yang lain juga tidak ingin berurusan dan mencari masalah dengan 'putri Riena'. Bahkan beberapa Demon Sovereign Commanders yang lain juga tidak ingin mencari masalah dan berurusan dengannya, salah satunya adalah aku. Untukku, selain tidak ingin berurusan dengannya, aku sebisa mungkin juga tidak ingin bertemu dengannya,"
"Ketakutan para iblis terhadap 'putri Riena' tentu ada alasannya. Itu karena saat ini, dimana 'tuan muda' dan putri tertua yaitu 'putri Rexilia' sedang 'tidak aktif', 'putri Riena' merupakan Demon Sovereign Commanders terkuat. Saking kuatnya 'putri Riena', beliau bahkan disebut sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan Yang Mulia Raja Iblis apabila Yang Mulia Raja Iblis berhenti atau turun dari jabatannya," ucap nona Leirion.
-
Sementara itu, di suatu desa yang berada di bawah langit yang saat ini sedang gelap gulita dengan disertai banyak kilat dan petir yang menyambar.
Keadaan di desa itu terlihat sangat mengerikan. Seluruh bangunan yang ada di desa itu terlihat sudah hancur total. Tetapi ada hal yang janggal dari hancurnya seluruh bangunan di desa itu. Itu dikarenakan selain adanya puing-puing bangunan yang berserakan secara tidak beraturan, ada juga banyak potongan dari bagian-bagian bangunan yang berserakan. Potongan-potongan dari bagian-bagian bangunan itu terlihat sangat rapi dan tidak berantakan, seperti dipotong oleh orang yang mahir menggunakan senjata tajam. Potongan-potongan bangunan itu tersebar hingga ke seluruh desa yang telah hancur itu.
Lalu selain seluruh bangunan yang sudah hancur di desa itu, di desa itu juga terdapat banyak mayat yang berserakan dan tersebar di seluruh desa itu. Mayat-mayat yang ada di desa itu terdiri dari mayat iblis, manusia, elf bahkan Demi-Human. Mayat-mayat itu terdiri dari mayat orang dewasa hingga mayat anak kecil. Semua mayat itu dalam kondisi yang mengenaskan. Mereka semua tewas dengan kondisi anggota tubuh yang sudah terpotong. Potongan pada anggota tubuh mayat yang telah terpotong itu terlihat sangat rapi, sama seperti yang terjadi pada potongan bangunan di desa itu. Ini menandakan kalau mereka tewas dengan dipotong atau ditebas oleh seseorang yang ahli dalam menggunakan senjata tajam. Anggota tubuh yang telah terpotong dari para mayat itu pun juga tersebar di seluruh desa itu, sama seperti para mayat itu.
Lalu, di tengah atau pusat dari desa itu, terlihat ada seorang wanita yang mengenakan gaun panjang berwarna hitam sedang duduk dengan menyilangkan kakinya di atas puing-puing sebuah bangunan yang telah hancur. Wanita itu terlihat juga membawa sebuah pedang yang ditaruh di pinggangnya. Pedang yang wanita itu bawa masih bersembunyi di balik sarung pedangnya yang berwarna hitam pekat. Wanita itu kini sedang melihat ke arah para mayat yang tergeletak di hadapannya itu.
"Ini akibatnya jika kalian tidak menuruti perintah dari Yang Mulia Raja Iblis," ucap wanita itu.
-Bersambung