Chereads / Peace Hunter / Chapter 478 - Chapter 478 : Demon Sovereign Commanders, Leirion Vermeil von Lorea

Chapter 478 - Chapter 478 : Demon Sovereign Commanders, Leirion Vermeil von Lorea

Nexus pun terkejut ketika melihat seluruh lengan tangannya telah mengering dan hanya tersisa tulang dan kulit saja. Pengeringan yang terjadi itu mulai menjalar hingga ke bahu dan badannya. Tetapi sebelum itu terjadi, Nexus dengan cepat langsung menembak tangkai bunga yang menusuk pergelangan tangan kanannya hingga terpotong menjadi 2. Setelah tangkai bunga itu terpotong menjadi 2, pengeringan yang terjadi itu pun mulai berhenti. Itu dikarenakan tangkai bunga itu tidak lagi tersambung dengan nona Leirion karena sudah terpotong. Meski begitu, bagian tangkai bunga yang telah terpotong itu masih menusuk pergelangan tangan kanan Nexus. Sementara untuk bagian tangkai bunga yang lain, nona Leirion terlihat kembali memasukkan bagian tangkai bunga yang telah terpotong itu ke dalam telapak tangan kanannya.

Setelah itu, Nexus lalu mencabut potongan tangkai bunga yang masih menusuk pergelangan tangan kanannya itu dengan tangan kirinya. Setelah tangkai bunga itu telah dicabut, Nexus mencoba untuk menggerakkan lengan kanannya yang telah mengering itu, tetapi tidak bisa. Lengan kanannya benar-benar tidak bisa digerakkan. 

"Lengan kananku tidak bisa digerakkan. Meski lengan kananku masih menyatu dengan badanku, tetapi jika kondisinya seperti ini, ini sama saja aku sudah kehilangan lengan kananku," pikir Nexus.

Setelah mencoba beberapa kali untuk menggerakkan lengan kanannya, Nexus pun memilih untuk berhenti. Dia kemudian menaruh senapan kecil yang dipegangnya dengan tangan kirinya ke pinggangnya. Setelah itu, dia mengambil pedang miliknya yang terlepas dari tangan kanannya. Pedang miliknya itu terlepas tepat setelah tangan kanannya itu mengering.

Setelah mengambil pedang miliknya dan memegangnya dengan tangan kirinya, Nexus lalu melihat ke arah nona Leirion. Terlihat nona Leirion sudah selesai memasukkan kembali tangkai bunga yang sebelumnya keluar dari telapak tangan kanannya itu. Nona Leirion kini sedang terdiam sambil melihat ke arah Nexus.

"Kenapa nona iblis itu masih hidup? Lalu kenapa tubuhnya yang sebelumnya berhasil aku kalahkan berubah menjadi kelopak-kelopak bunga? Hal itu mirip dengan yang biasanya para Roh Elemental lakukan apabila tubuh mereka hancur atau terpotong. Mereka akan langsung berubah menjadi elemen dan kemudian membentuk tubuh mereka kembali,"

"Hal itu memang mirip dengan yang dilakukan oleh Roh Elemental, tetapi nona iblis itu bukanlah Roh Elemental. Aku sangat yakin dengan hal itu karena aku tidak melihat dan merasakan adanya 'Spirit Core' yang biasanya dimiliki oleh para Roh pada tubuh nona iblis itu. Lagipula para Roh tidak mungkin memihak ras Iblis. Satu-satunya tempat para Roh tinggal adalah di 'Geestenland' yang berada di tengah hutan 'Himnaskogur'. Hutan itu berada di benua utara, bukan di benua selatan yang dipimpin oleh ras iblis. Jadi tidak mungkin ada Roh yang memihak ras iblis dan jelas kalau nona iblis itu bukanlah seorang roh,"

"Jadi sebenarnya kenapa tubuhnya bisa berubah menjadi kelopak-kelopak bunga lalu tiba-tiba dia muncul di tempat lain? Apa tubuhnya yang aku kalahkan sebelumnya adalah sebuah klon? Atau itu adalah sebuah ilusi?," pikir Nexus.

Nexus terus memikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuh nona Leirion sebelumnya. Ketika Nexus sedang memikirkan itu, tangkai-tangkai bunga yang ada di sekitarnya kembali bergerak ke arahnya untuk menyerangnya. Nexus yang melihat dan menyadari hal itu pun langsung berhenti berpikir dan bersiap untuk menyerang.

"Tidak ada gunanya memikirkan itu. Sekarang yang terpenting bagaimana aku bisa bertahan dalam situasi ini dengan kondisiku yang sekarang," ucap Nexus.

Nexus lalu bersiap melancarkan sebuah serangan tebasan dengan menggunakan pedang miliknya.

~Light Magic : Full Moonlight Slash~

Nexus melancarkan sebuah tebasan dengan memutar dan membentuk lingkaran penuh. Tangkai-tangkai bunga yang menyerang Nexus dari segala arah pun langsung terpotong oleh tebasan itu. Setelah tangkai-tangkai bunga itu terpotong, tidak lama kemudian tangkai-tangkai bunga itu mulai pulih kembali.

Disaat yang sama ketika tangkai-tangkai bunga itu mulai pulih, nona Leirion tiba-tiba kembali menghampiri Nexus dan menyerangnya dengan menggunakan serangan tusukan seperti yang sebelumnya dia lakukan. Kali ini, nona Leirion kembali mengincar kepala Nexus untuk diserang. Nexus menyadari hal itu dan dia pun langsung menghindari serangan tusukan itu. Namun lagi-lagi dia tidak berhasil menghindari serangan itu dengan sempurna karena serangan itu berhasil mengenai pipi kanannya lagi. Pipi kanannya pun kembali terluka cukup parah setelah terkena serangan itu.

Namun meski pipi kanannya itu kembali terluka, Nexus terlihat tidak panik sama sekali karena memang dia mengincar momen ini. Dia mengincar momen ini karena satu-satunya momen dimana dia bisa menyerang nona Leirion adalah setelah nona Leirion menyerangnya secara langsung. Lalu, setelah Nexus menghindari serangan tusukan nona Leirion, Nexus lalu melancarkan sebuah serangan tusukan dengan menggunakan pedangnya. 

~Light Magic : Sanctus Gladius - Foratura~

Awalnya pedang Nexus tidak bisa menusuk nona Leirion secara langsung karena jarak antara nona Leirion dengan Nexus masih sedikit jauh meskipun mereka berada cukup dekat. Namun, pedang Nexus yang masih diselimuti oleh sihir cahaya secara tiba-tiba bertambah lebih panjang dari yang sebelumnya. Karena pedang itu menjadi lebih panjang, pedang itu pun langsung bisa mengenai dan menusuk tubuh nona Leirion. Nona Leirion tertusuk tepat di dada kirinya oleh pedang itu. Wajah nona Leirion terlihat terkejut ketika pedang itu berhasil menusuknya, sementara wajah Nexus terlihat biasa saja. Dia tidak terlihat puas atau senang karena dia tahu nona Leirion yang saat ini berhasil ditusuk olehnya bisa saja menjebaknya seperti sebelumnya.

Dan benar saja, tidak lama setelah Nexus menusuk nona Leirion, tubuh nona Leirion yang telah tertusuk itu tiba-tiba kembali berubah menjadi kelopak-kelopak bunga berwarna hitam.

"Lagi-lagi nona iblis itu berubah menjadi kelopak-kelopak bunga," ucap Nexus.

Nexus kali ini terlihat tidak terkejut sama sekali karena dia memang sudah bisa menebak kalau nona Leirion mungkin akan melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan sebelumnya, yaitu merubah tubuhnya menjadi kelopak-kelopak bunga berwarna hitam setelah terkena serangan. Kelopak-kelopak bunga yang berasal dari tubuh nona Leirion itu lalu mulai beterbangan ke salah satu tempat yang ada di hutan itu.

Setelah kelopak-kelopak bunga itu pergi beterbangan, Nexus kembali waspada dengan sekitarnya. Karena jika mengingat dari kejadian sebelumnya, setelah tubuh nona Leirion berubah menjadi kelopak-kelopak bunga, akan ada serangan lagi yang dilancarkan oleh tubuh nona Leirion yang lain. Dan benar saja, tidak lama kemudian, sebuah tangkai bunga berwarna hitam melesat dengan sangat cepat ke arah Nexus. Nexus yang melihat dan menyadari itu pun langsung bersiap untuk mengatasi tangkai bunga itu. Kali ini Nexus tidak berniat untuk menghindari serangan tangkai bunga itu, melainkan berniat untuk menghadapi tangkai bunga itu secara langsung dengan menyerangnya.

Ketika tangkai bunga itu sudah berada dalam jarak yang dekat dengannya, Nexus langsung melancarkan serangan tebasan ke tangkai bunga itu.

~Great Light Slash~

Nexus melancarkan tebasan cahaya secara horizontal dengan menggunakan pedang miliknya yang masih berukuran panjang seperti sebelumnya. Karena ukuran pedangnya itu, tebasan yang dikeluarkan oleh pedang itu pun juga menjadi lebih besar. Tebasan itu pun langsung memotong tangkai bunga yang melesat dengan cepat ke arahnya. 

Meski tebasan cahaya itu berhasil memotong tangkai bunga itu, tebasan itu tidak berhenti sampai disitu saja. Tebasan itu terus melesat ke depan, ke arah munculnya tangkai bunga yang melesat dengan cepat itu. Sama sepertinya sebelumnya, tangkai bunga yang melesat dengan cepat itu muncul dari dalam telapak tangan kanan nona Leirion. Saat ini nona Leirion berada cukup jauh di depan Nexus. Dan sekarang tebasan yang dilancarkan oleh Nexus itu sedang melesat ke arah nona Leirion dengan cepat.

Nona Leirion tidak sempat untuk bereaksi terhadap tebasan cahaya itu. Dia pun terkena tebasan itu dengan telak. Ini pertama kalinya Nexus berhasil menyerang nona Leirion tanpa menyerangnya dari jarak dekat.

Lalu, tebasan itu pun memotong tubuh nona Leirion menjadi 2. Tidak hanya nona Leirion saja, objek-objek yang ada di samping nona Leirion seperti pepohonan dan tankai-tangkai bunga yang muncul pun juga terpotong menjadi 2. 

Setelah memotong tubuh nona Leirion, tebasan cahaya itu terus melesat dan memotong objek apapun yang berada di jalur lintasannya. Tidak lama kemudian, tebasan cahaya itu pun mulai mengecil dan secara perlahan mulai menghilang.

Sementara itu, tubuh nona Leirion yang sudah terpotong menjadi 2 pun jatuh dan tergeletak di tanah. Nexus terus melihat ke arah tubuh nona Leirion yang sudah tergeletak itu. Tidak lama kemudian, tubuh nona Leirion itu pun kembali berubah menjadi kelopak-kelopak bunga berwarna hitam.

"Lagi-lagi sama seperti sebelumnya. Sebenarnya apa itu? Apakah itu sebuah klon atau aku sedang berada dalam sebuah ilusi?," pikir Nexus ketika melihat tubuh nona Leirion kembali menjadi kelopak-kelopak bunga.

Setelah tubuh nona Leirion kembali menjadi kelopak-kelopak bunga, kelopak-kelopak bunga itu pun lalu beterbangan ke suatu tempat yang ada di hutan itu. 

Setelah itu, Nexus kembali waspada karena dia tahu setelah ini akan ada serangan lagi dari nona Leirion. Dan benar saja, tidak lama kemudian, tangkai-tangkai bunga yang muncul di seluruh hutan itu kembali bergerak ke arah Nexus untuk menyerangnya. Nexus yang melihat hal itu pun langsung menyerang tangkai-tangkai bunga itu dengan menggunakan pedang miliknya. Ketika Nexus sedang menyerang tangkai-tangkai bunga itu, nona Leirion kembali menyerang Nexus dari jarak dekat. Nexus berhasil menghindari serangan nona Leirion itu meskipun lagi-lagi dia tidak berhasil menghindari serangan itu dengan sempurna karena serangan itu tetap berhasil melukainya. Lalu setelah Nexus menghindari serangan itu, Nexus kembali menyerang nona Leirion. Nona Leirion pun terkena serangan yang dilancarkan oleh Nexus. Namun tidak lama setelah terkena serangan oleh Nexus, tubuh nona Leirion kembali berubah menjadi kelopak-kelopak bunga berwarna hitam. Kelopak-kelopak bunga itu pun juga kembali beterbangan ke suatu tempat yang ada di hutan itu.

Kejadian-kejadian yang dialami oleh Nexus itu terus berulang. Mulai dari tangkai-tangkai bunga yang menyerangnya, nona Leirion yang ikut menyerang baik dari jarak dekat ataupun jarak jauh, lalu Nexus yang berhasil menghindari atau menahan serangan yang dilancarkan oleh nona Leirion, kemudian menyerang balik nona Leirion dan diakhiri dengan tubuh nona Leirion yang berubah menjadi kelopak-kelopak bunga. Nexus terus mengalami hal itu hingga membuatnya sangat kelelahan saat ini.

"Haaaahhh...Haaahhhhh...ini benar-benar tidak ada habisnya. Nona Iblis itu sepertinya sedang mempermainkanku saat ini," ucap Nexus dengan napas yang terengah-engah karena kelelahan.

-

Sementara itu, di suatu tempat yang ada di hutan tempat Nexus dan nona Leirion berada.

Nona Leirion terlihat sedang berada di tempat itu. Nona Leirion sedang berdiri sambil mengarahkan tangan kanannya ke depan. Di sekitar tangan kanannya yang sedang di arahkan ke depan itu, ada banyak kelopak bunga berwarna hitam yang beterbangan. Tidai hanya di sekitar tangan kanannya saja, tetapi di sekitar tempatnya berada saat ini juga terdapat banyak kelopak-kelopak bunga. Seiring waktu, kelopak-kelopak bunga itu mulai bertambah banyak karena ada beberapa-beberapa kelopak bunga lagi yang berdatangan. Kelopak-kelopak bunga yang baru berdatangan itu berasal dari 'tubuh-tubuh' nona Leirion yang berhasil diserang oleh Nexus. Kelopak-kelopak bunga yang berasal dari tubuh-tubuh itu kini sedang berkumpul di tempat nona Leirion berada saat ini. 

Kelopak-kelopak bunga itu awalnya hanya beterbangan saja di sekitar nona Leirion, tetapi ketika kelopak-kelopak bunga itu sudah bertambah banyak, kelopak-kelopak bunga itu secara perlahan mulai mendekat ke tangan kanan nona Leirion yang sedang di arahkan ke depan. Kelopak-kelopak bunga itu lalu mulai menyatu untuk membentuk sesuatu.

~Dark Flower Creation Magic : Dark Flower Petal Sword - Negrum Lilium~

Kelopak-kelopak bunga yang beterbangan itu pun saling menyatu di tangan kanan nona Leirion. Kelopak-kelopak bunga itu terus menyatu hingga membentuk sebuah pedang berwarna hitam pekat. Meski sudah terbentuk menjadi sebuah pedang berwarna hitam pekat, tetapi pembentukan yang dilakukan oleh kelopak-kelopak bunga itu masih belum selesai karena kelopak-kelopak itu masih menyatu ke pedang itu. Tidak lama kemudian, pembentukan itu pun selesai tepat setelah kelopak bunga terakhir yang beterbangan di tempat itu telah menyatu ke pedang itu. Pedang yang terbentuk dari kelopak-kelopak bunga itu pun berhasil dibuat. Pedang itu awalnya hanya berwarna hitam pekat tetapi sekarang pedang itu memiliki corak bergambar bunga dengan warna merah yang samar-samar menghiasi bilah dan gagang pedang itu. 

Karena pedang itu terbentuk tepat di tangan kanan nona Leirion, pedang itu pun kini sudah dipegang oleh nona Leirion dengan menggunakan tangan kanannya. Setelah itu, nona Leirion menatap tajam ke arah depannya sambil memegang pedang itu.

"Sudah waktunya untuk mengakhiri permainan ini," ucap nona Leirion.

Setelah itu, nona Leirion langsung melesat dengan cepat ke depan.

-

Kembali ke tempat Nexus berada.

Nexus baru saja mengalahkan tubuh nona Leirion yang lain di tempatnya berada saat ini. Setelah dikalahkan, tubuh nona Leirion itu lagi-lagi berubah menjadi kelopak-kelopak bunga berwarna hitam. Nexus tidak mengatakan apa-apa setelah melihat tubuh nona Leirion yang berubah menjadi kelopak-kelopak, mungkin karena dia sudah sering mengalami ini sebelumnya. Dia hanya melihat ke arah tubuh nona Leirion dengan nafas yang terengah-engah karena dia sudah sangat kelelahan.

*Haaaahh *Haaaahhhh

Setelah tubuh nona Leirion sudah berubah menjadi kelopak-kelopak bunga seluruhnya, Nexus yang kelelahan pun bersiap untuk melawan tangkai-tangkai bunga yang kembali bergerak untuk menyerangnya. Lalu, ketika Nexus sedang bersiap, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang melesat dengan cepat dari arah kanannya. Nexus pun langsung menoleh ke arah kanannya dan kemudian dia melihat nona Leirion yang sedang melesat dengan cepat sambil memegang sebuah pedang di tangan kanannya. Nexus pun terkejut ketika melihat nona Leirion yang sedang memegang pedang itu.

"Apa?! Sebuah pedang?!,"

"Aku merasakan adanya bahaya yang sangat besar dari pedang itu. Aku harus melakukan sesuatu," pikir Nexus.

Setelah itu, Nexus langsung memegang pedang miliknya itu dan menempatkannya di depannya. Nexus melakukan itu karena dia ingin menahan serangan yang dilakukan oleh nona Leirion dengan pedangnya itu. Dia tahu kalau dia tidak akan sempat untuk menghindar, jadi dia memilih untuk menahan serangan yang dilakukan oleh nona Leirion nanti dengan pedangnya. Dia juga meningkatkan kekuatan sihir cahaya yang menyelimuti pedangnya itu agar bisa menahan serangan nona Leirion.

Lalu, tepat setelah Nexus sudah bertahan dengan menggunakan pedangnya, nona Leirion pun kini sudah berada di hadapan Nexus. Setelah itu, dia bersiap untuk menyerang Nexus dengan menggunakan pedangnya.

"Maafkan aku, tuan muda. Izinkan aku untuk meminjam teknik berpedang milikmu," ucap nona Leirion.

Setelah itu, sebuah sihir kegelapan yang sangat pekat tiba-tiba menyelimuti pedang yang dipegang oleh nona Leirion. Kemudian, nona Leirion pun melancarkan sebuah serangan tebasan ke arah Nexus.

~Secret Demonic Sword Art : Hel Snijder~

Nona Leirion pun menebas Nexus mulai dari sisi kanan tubuhnya hingga ke sisi kiri tubuhnya. Tepat setelah nona Leirion selesai melakukan serangan tebasan, objek yang berada di sebelah kanan Nexus hingga ke sebelah kirinya seperti pepohonan ataupun tangkai-tangkai bunga yang muncul di seluruh hutan itu tiba-tiba terbelah menjadi 2 secara bersamaan. Objek yang terbelah menjadi 2 itu tidak hanya objek yang berada di dekat Nexus saja, tetapi semua objek yang berada dalam radius 100 hingga 200 meter dari sebelah kanan Nexus hingga ke sebelah kirinya juga ikut terbelah menjadi 2. 

Disaat yang bersamaan dengan terbelahnya objek-objek yang berada di sebelah kanan hingga sebelah kiri Nexus, pedang Nexus yang sudah diselimuti oleh sihir cahaya pun ikut terbelah menjadi 2. Tubuhnya yang tidak terlindungi oleh pedangnya itu karena pedangnya sudah terbelah menjadi 2 pun terkena serangan tebasan yang dilancarkan oleh nona Leirion dengan telak. Bagian bawah dadanya mengalami luka robek yang sangat parah setelah terkena serangan tebasan nona Leirion. Bahkan saking parahnya, luka robek yang dialaminya itu sudah memperlihatkan bagian dalam dari bagian bawah dadanya itu. Tidak hanya bagian bawah dadanya saja yang mengalami luka robek yang cukup parah itu, lengan kirinya pun juga mengalami luka robek yang cukup parah hingga hampir putus karena ikut terkena serangan tebasan yang dilakukan oleh nona Leirion. Nexus pun juga mengalami muntah darah setelah terkena serangan tebasan itu.

"Apa-apaan serangan tebasannya itu?! Aku tidak bisa menahannya sama sekali?!," pikir Nexus dengan ekspresi yang terkejut.

Lalu setelah terkena serangan tebasan itu dengan telak, Nexus pun langsung terhempas beberapa meter ke belakang. Dia berhenti terhempas setelah menabrak dan menghantam pepohonan yang sudah tumbang karena terkena efek serangan tebasan yang dilancarkan oleh nona Leirion.

Nexus pun lalu duduk bersandar di pepohonan yang dihantamnya itu. Dia terlihat masih tersadar meskipun sudah terkena serangan nona Leirion. Tetapi dia sudah tidak bisa bergerak lagi. Wajahnya pun terlihat sangat lemas.

"Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali. Apakah ini akhir dari hidupku?," pikir Nexus.

Setelah Nexus memikirkan itu, terdengar langkah kaki yang sedang mendekat ke arah Nexus. Nexus yang mendengar suara langkah kaki itu pun langsung menggerakkan kedua matanya untuk melihat siapa pemilik langkah kaki itu. Nexus sama sekali tidak bisa menggerakkan kepalanya jadi dia hanya bisa menggerakkan kedua matanya untuk melihat siapa pemilik langkah kaki itu. Setelah menggerakkan kedua matanya ke arah suara langkah kaki itu berasal, Nexus melihat nona Leirion yang sedang berjalan perlahan ke arahnya. Nona Leirion terlihat masih memegang pedang miliknya itu. Tetapi tidak lama kemudian, pedang miliknya itu tiba-tiba berubah kembali menjadi kelopak-kelopak bunga berwarna hitam. Kelopak-kelopak bunga itu pun beterbangan di tempat mereka berada. Kini nona Leirion mendekati Nexus tanpa memegang pedang atau senjata sama sekali.

Nona Leirion terus berjalan mendekati Nexus. Lalu ketika nona Leirion sudah berada dekat dengan Nexus, nona Leirion pun berhenti berjalan. Nona Leirion lalu mengatakan sesuatu kepada Nexus sambil melihat ke arahnya.

"Apa cuma segini saja kekuatan komandan pertama dari organisasi yang ingin memusnahkan ras malaikat? Padahal teknik tebasan yang aku gunakan tadi tidaklah sempurna, tetapi kamu tetap terluka parah seperti ini. Jika tebasan yang aku gunakan itu sempurna sama seperti yang digunakan oleh tuan muda, kamu saat ini mungkin sudah mati dengan kondisi tubuh yang terbelah menjadi 2," ucap nona Leirion.

Nexus hanya terdiam saja sambil melihat ke arah nona Leirion. Dia hanya terdiam karena dia sudah tidak bisa berbicara sama sekali.

"Organisasi kalian tidak akan pernah bisa memusnahkan ras malaikat. Kalian mungkin bisa melawan dan membunuh malaikat-malaikat yang setara dengan iblis tingkat rendah dan menengah. Kalian juga mungkin bisa melawan dan membunuh beberapa malaikat yang setara dengan iblis tingkat tinggi. Tetapi kalian tidak akan bisa melawan kekuatan tempur utama mereka yaitu para 'Archangel Commanders'. Para 'Archangel Commanders' memiliki kekuatan yang setara dengan kami, para 'Demon Sovereign Commanders',"

"Bahkan aku yang merupakan komandan terlemah dari 8 'Demon Sovereign Commanders' yang ada pun kamu sebagai komandan pertama organisasi itu tidak bisa melawan apalagi membunuhku. Apalagi jika kalian nanti berhadapan dengan para 'Archangel Commanders', kalian pasti akan langsung dibasmi oleh mereka semua,"

"Aku pikir kalian sangat kuat sampai kalian dengan percaya dirinya bilang ingin membasmi semua ras malaikat, tetapi ternyata kekuatan kalian hanya segini saja," lanjut nona Leirion.

Nexus tetap terdiam setelah mendengarkan perkataan nona Leirion. Meski Nexus hanya terdiam, nona Leirion terus melanjutkan perkataannya.

"Ya sudah lah. Sekarang saatnya mengakhiri ini," ucap nona Leirion.

Setelah nona Leirion mengatakan itu, tangkai-tangkai bunga yang muncul di seluruh hutan itu kembali bergerak dengan meliuk-liuk. Bahkan tangkai-tangkai bunga yang sebelumnya terpotong setelah terkena tebasan yang dilancarkan oleh nona Leirion pun kini sudah pulih kembali. Meski tangkai-tangkai bunga itu sudah bergerak kembali, Nexus tetap hanya diam dan tidak bergerak sama sekali. Dirinya benar-benar sudah tidak bisa bergerak. Jika tangkai-tangkai bunga itu menyerangnya, dia pun hanya bisa pasrah menerima serangan tangkai-tangkai bunga itu karena dia sudah tidak bisa bergerak lagi.

"Biasanya aku membunuh orang-orang dengan menggunakan tangkai-tangkai bunga ini. Tangkai-tangkai bunga ini akan menusuk orang-orang yang ingin aku bunuh dan kemudian tangkai-tangkai bunga ini akan menghisap darah dan daging dari orang yang ditusuknya hingga orang itu mengering dan hanya tersisa tulang dan kulit saja,"

"Tetapi kali ini aku akan membunuhmu dengan cara yang lain. Aku akan membunuhmu dengan melenyapkan seluruh tubuhmu tanpa bersisa sedikitpun," ucap nona Leirion.

~Dark Flower Magic : Sunflowers of Underworld~

Setelah nona Leirion mengaktifkan sihirnya itu, tiba-tiba tanah yang ada di seluruh hutan itu dan di sekitarnya bergetar dengan sangat hebat. Getaran itu pun dirasakan oleh para iblis bawahan nona Leirion yang saat ini berada cukup jauh dari hutan tempat nona Leirion dan Nexus berada. Mereka semua saat ini sedang terkejut karena getaran itu.

"Getaran apa ini?," tanya salah satu iblis itu.

Sementara Agaris yang saat ini sedang dirawat oleh beberapa iblis itu terlihat lebih terkejut daripada para iblis yang lainnya.

"Getaran ini, jangan-jangan Yang Mulia Ratu akan menggunakan sihir itu?," tanya Agaris yang terkejut.

Sementara itu, di tempat nona Leirion dan Nexus berada. Nexus pun juga terkejut ketika merasakan getaran yang hebat itu. Itu terlihat dari ekspresinya sendiri dan sorot matanya.

"Getaran apa ini?," tanya Nexus.

Tidak lama setelah getaran itu tiba-tiba muncul, bunga matahari berwarna hitam dan berukuran raksasan tiba-tiba muncul di luar hutan tempat Nexus dan nona Leirion berada. Tidak hanya satu bunga matahari saja, melainkan belasan bunga matahari raksasa yang muncul di luar hutan itu. Belasan bunga matahari raksasa itu muncul dengan mengelilingi bagian luar dari hutan itu. Saat ini, seluruh hutan itu sudah dikelilingi oleh bunga matahari raksasa itu. Semua bunga matahari yang muncul itu terlihat menghadap ke arah hutan yang ada di tengahnya.

Para iblis bawahan nona Leirion terlihat terkejut dengan kemunculan bunga matahari raksasa itu.

"Apa-apaan bunga matahari raksasa itu?," 

"Apa itu salah satu sihir milik Yang Mulia Ratu?," tanya para iblis itu.

Sementara Agaris yang mengetahui tentang bunga matahari raksasa itu langsung memberi perintah kepada para iblis itu.

"Kalian semua, cepat pergi menjauh dari tempat ini!!," ucap Agaris.

Sementara itu, Nexus yang masih bersandar di pohon yang dihantamnya sebelumnya terlihat juga terkejut dengan kemunculan bunga-bunga matahari raksasa itu.

"Bunga matahari raksasa? Apa yang mau dilakukan nona iblis itu?," pikir Nexus.

Setelah itu, pada mahkota bunga di bunga matahari tersebut tiba-tiba berkumpul sihir kegelapan yang sangat pekat. Sihir kegelapan yang berkumpul itu awalnya hanya sedikit dan berukuran kecil, namun secara perlahan sihir itu bertambah banyak dan ukurannya pun bertambah besar. 

Nexus yang melihat itu pun kembali terkejut. Dia sepertinya tahu apa yang akan dilakukan oleh bunga matahari raksasa itu.

"Sihir kegelapan? Jangan bilang kalau bunga-bunga raksasa itu.....," pikir Nexus.

Setelah sihir yang berkumpul di mahkota bunga itu sudah bertambah besar, nona Leirion yang saat ini masih berada di depan Nexus kemudian langsung melompat dengan tinggi di udara. Dia kemudian terbang melayang ke bunga matahari raksasa yang ada di depan penglihatan Nexus. Setelah itu, dia kemudian berpijak di atas bunga matahari raksasa itu. 

Setelah berpijak di atas bunga matahari raksasa itu, nona Leirion lalu mengatakan sesuatu.

"Lenyaplah," ucap nona Leirion.

Tepat setelah nona Leirion mengatakan itu, sihir kegelapan yang berkumpul di mahkota bunga-bunga matahari raksasa itu pun langsung ditembakkan ke depan. Semua bunga-bunga matahari raksasa itu telah menghadap ke arah hutan, jadi ketika sihir kegelapan itu ditembakkan, tembakkannya jelas mengarah ke hutan yang ada di hadapan mereka.

Sihir kegelapan yang ditembakkan oleh bunga-bunga matahari raksasa itu pun langsung melesat ke arah hutan itu. Nexus yang masih terkejut terlihat hanya pasrah saja ketika sihir-sihir kegelapan itu sudah mau mendekat ke hutan tempat dia berada saat ini.

"Sepertinya ini memang akhir bagiku. Maafkan aku karena tidak bisa menemani anda untuk mencapai tujuan anda, tuan Raven," pikir Nexus.

Tepat setelah Nexus memikirkan itu, sihir-sihir kegelapan yang ditembakkan itu pun mulai mengenai hutan itu satu persatu. Setelah sihir-sihir kegelapan yang ditembakkan itu mengenai hutan itu, ledakan sihir kegelapan yang sangat besar pun langsung muncul. Ledakan sihir kegelapan yang sangat besar itu pun langsung menyelimuti seluruh hutan itu dan sekitarnya.

-Bersambung