Setelah Nexus menembak nona Leirion sehingga membuat pipi kanannya terluka, nona Leirion terus menatap ke arah Nexus yang masih mengarahkan senapannya ke arah nona Leirion.
"Tambahan kekuatan dari percobaan yang dilakukan pada jasadku? Hmmm begitu ya, hal ini menjadi masuk akal. Aku pernah mendengar ada serangan yang dilakukan oleh iblis di beberapa kerajaan atau wilayah tertentu yang ada di benua utara. Anehnya, dari ras iblis sendiri tidak ada yang diperintahkan untuk menyerang kerajaan atau wilayah tertentu yang ada di benua utara itu. Jadi iblis-iblis itu merupakan milik organisasi kalian. Kalian telah menciptakan iblis milik kalian sendiri dengan menggunakan jasad dari ras iblis," ucap nona Leirion.
"Itu benar. Daripada itu, kelihatannya kamu tahu beberapa informasi yang ada di benua utara, bahkan kamu tahu tentang organisasiku padahal kamu dan ras iblis lainnya tinggal di benua ini yaitu benua selatan. Sepertinya ras iblis sendiri juga sudah melakukan pergerakan secara diam-diam di benua utara," ucap Nexus.
Nona Leirion hanya terdiam setelah mendengarkan perkataan Nexus. Meski nona Leirion hanya terdiam, Nexus terus melanjutkan perkataannya.
"Ini informasi yang menarik. Aku sebelumnya memang menduga kalau kalian nantinya akan mendeklarasikan 'Great Holy War' lagi, namun aku tidak menyangka kalau kalian sudah melakukan pergerakan di benua utara. Tetapi apapun itu, organisasi kami tidak peduli dengan pergerakan yang dilakukan oleh ras iblis. Organisasi kami akan tetap pada tujuan utama kami yaitu menghabisi ras Malaikat. Karena kalian, ras Iblis tidak mau bekerja sama, setidaknya jangan mengacaukan rencana kami," ucap Nexus.
Nona Leirion terlihat hanya diam saja setelah mendengar perkataan Nexus. Saat nona Leirion sedang terdiam, terlihat luka yang ada di pipi kanannya tiba-tiba mulai sembuh dengan sendirinya. Nexus pun menatap tajam ke arah nona Leirion ketika luka yang ada di pipi kanan nona Leirion tiba-tiba mulai sembuh.
"Lukanya di pipi kanannya tiba-tiba sembuh? Apa dia menggunakan sihir penyembuhan? Tetapi aku tidak melihatnya menggunakan sihir. Dia pun juga tidak menggumamkan sesuatu namun tiba-tiba luka di pipi kanannya itu sembuh dengan sendirinya," pikir Nexus.
Sementara itu, para iblis yang sebelumnya terkejut dengan ledakan cahaya yang tiba-tiba muncul di laut Sangu Mare, kini menoleh dan melihat kembali arah Nexus. Mereka semua kini sedang bersiap untuk menyerang Nexus dengan menggunakan sihir dan senjata mereka masing-masing.
"Kami sempat terkejut dengan ledakan bercahaya yang tiba-tiba muncul tadi, tetapi kami tidak lupa kalau sebelumnya kamu telah menembak Yang Mulia Ratu. Kamu pun berkata kalau kamu akan membunuh Yang Mulia Ratu. Mendengarmu mengatakan hal itu, apa kamu pikir kami akan diam saja?,"
"Manusia sepertimu mana mungkin bisa membunuh Yang Mulia Ratu,"
"Jika kamu ingin membunuh Yang Mulia Ratu, kamu harus menghabisi kami semua terlebih dahulu. Tetapi kamu pastinya juga tidak mungkin bisa menghabisi kami semua. Jumlah kami ada banyak, sedangkan kamu hanya seorang diri,"
"Lebih baik kamu menyerah saja, manusia," ucap para iblis itu.
Para Iblis itu lalu mulai bergerak untuk mendekat dan menyerang Nexus. Melihat para iblis itu yang sudah mulai bergerak, Nexus lalu mengambil satu senapan kecil miliknya lagi yang ada di pinggangnya dengan tangan kirinya. Setelah itu, Nexus dengan cepat langsung menembaki para iblis itu dengan senapan yang baru diambilnya.
Peluru yang ditembakkan oleh senapan milik Nexus pun melesat ke arah salah satu iblis yang bergerak ke arahnya. Namun sebelum peluru itu mengenai salah satu iblis itu, peluru itu tiba-tiba meledak saat sedang melesat. Ledakan pada peluru itu hanyalah ledakan kecil, bukan ledakan besar. Lalu setelah peluru itu meledak, dari ledakan itu tiba-tiba muncul banyak cahaya laser berwarna putih keemasan. Cahaya-cahaya laser itu lalu melesat ke para iblis yang sedang bergerak untuk menyerang Nexus. Cahaya laser itu melesat dengan sangat cepat sampai membuat para iblis itu tidak sempat untuk bertahan atau menghindari dari cahaya laser itu. Mereka pun terkena serangan cahaya laser itu dengan telak. Bagian tubuh mereka seperti kepala, dada, perut dan yang lainnya yang terkena cahaya laser itu langsung berlubang hingga tembus ke belakang. Para iblis yang terkena cahaya laser itu pun tumbang dan tergeletak di tanah. Darah pun mulai keluar dari lubang yang ada pada tubuh mereka. Tidak lama kemudian, darah mereka pun mulai membanjiri tanah tempat mereka tergeletak.
Sementara itu, setelah cahaya-cahaya laser itu mengenai tubuh para iblis itu, ada sebuah cahaya laser yang sedang melesat dengan cepat ke arah nona Leirion. Cahaya laser itu melesat tepat ke arah kepala nona Leirion. Tetapi sebelum cahaya laser itu mengenai kepala nona Leirion, nona Leirion telah lebih dulu memiringkan kepalanya untuk menghindari cahaya laser itu. Cahaya laser itu pun hanya melewati bagian samping kepala nona Leirion tanpa sedikitpun melukainya. Kali ini, nona Leirion berhasil menghindari serangan itu dengan sempurna.
Setelah menghindari cahaya laser itu, nona Leirion lalu melihat ke arah para iblis yang tergeletak di depannya. Para iblis itu adalah para iblis yang sebelumnya ingin menyerang Nexus. Tetapi sekarang mereka semua tergeletak dengan keadaan bersimbah darah. Tidak tahu bagaimana keadaan mereka semua. Tetapi melihat mereka yang sudah bersimbah darah dan tidak bergerak lagi, bisa dipastikan kalau mereka semua sudah tewas.
Meski begitu, tidak semua dari iblis yang bersama nona Leirion sebelumnya telah tewas. Mereka yang tewas adalah mereka yang bergerak ke depan untuk menyerang Nexus. Sementara mereka yang tidak tewas adalah mereka yang masih berada di belakang nona Leirion. Mereka yang berada di belakang nona Leirion awalnya juga ingin menyerang Nexus, tetapi karena mereka yang berada di depan sudah tumbang lebih dulu karena serangan Nexus. Mereka pun memilih untuk berhenti menyerang Nexus. Mereka yang ada di belakang kini sedang terkejut melihat rekan dan teman mereka yang sudah tumbang akibat serangan Nexus.
"Apa-apaan ini? Mereka semua tumbang hanya dengan 1 serangan saja!?!?. Selain itu, ledakan yang terjadi di laut Sangu Mare sebelumnya dan cahaya laser barusan memiliki warna yang sama yaitu warna putih keemasan. Hanya ada 1 sihir yang memiliki warna seperti itu. Tetapi bagaimana bisa manusia sepertinya menggunakan sihir itu?!," pikir Agaris yang terkejut.
Agaris saat ini juga sedang berada di belakang nona Leirion bersama dengan beberapa iblis yang tersisa.
Sementara itu, setelah melihat ke arah para iblis yang tergeletak di hadapannya, nona Leirion lalu kembali melihat dan menatap ke arah Nexus. Nexus terlihat sedang menodongkan kedua senapannya ke arah nona Leirion. Nona Leirion lalu melihat kedua senapan Nexus dengan teliti. Tidak lama kemudian, nona Leirion pun mulai berbicara.
"Kedua senapan yang kamu gunakan tidak terlihat seperti senjata sihir. Jadi alasan kamu bisa menggunakan sihir itu yaitu sihir cahaya bukan berasal dari senjatamu, melainkan kamu sendiri yang memang bisa menggunakan sihir cahaya,"
"Aku sedikit terkejut begitu melihatmu yang merupakan seorang manusia bisa menggunakan sihir cahaya. Normalnya, sihir cahaya hanya bisa digunakan oleh para Malaikat. Ras selain ras Malaikat tidak bisa menggunakan sihir cahaya. Tetapi ada cara lain bagi ras selain ras Malaikat untuk bisa menggunakan sihir cahaya. Pertama adalah dengan menggunakan senjata sihir yang mengandung sihir cahaya dan kedua adalah dengan mendapatkan ~Blessing~ dari para Malaikat,"
"Karena sihir cahayamu bukan berasal dari senjatamu, itu berarti kamu sepertinya adalah orang yang mendapatkan ~Blessing~ dari para Malaikat. Tetapi ini aneh, aku dengar orang-orang yang mendapatkan ~Blessing~ adalah orang-orang yang dekat atau memiliki hubungan dengan para Malaikat. Contohnya orang-orang yang memiliki jabatan penting di Holy Kingdom seperti komandan Holy Knights atau Holy Priest,"
"Apa itu berarti kamu merupakan salah satu dari orang yang memiliki jabatan penting itu? Tidak, karena kamu saat ini merupakan komandan pertama Engill Forstorelse yang ingin memusnahkan para Malaikat, mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai 'mantan' orang yang memiliki jabatan penting itu," ucap nona Leirion.
Nexus pun tersenyum setelah mendengar perkataan nona Leirion.
"Kamu tidak perlu tahu apa identitasku sebenarnya, nona Iblis. Lagipula kamu sendiri juga tidak memberitahuku identitasmu yang sebenarnya. Namun setidaknya aku sedikit tahu tentang kamu setelah mendengar para iblis tadi memanggilmu dengan sebutan 'Yang Mulia Ratu'. Itu berarti kamu merupakan seorang Ratu dari salah satu kerajaan yang sepertinya ada di benua selatan ini. Aku pernah dengar kalau semua kerajaan atau negara yang ada di benua selatan ini dipimpin oleh seorang iblis tingkat tinggi, meskipun kerajaan atau negara itu merupakan kerajaan atau negara yang mayoritas penduduknya bukanlah ras Iblis. Ini semua menjadi masuk akal," ucap Nexus.
Nona Leirion hanya terdiam setelah mendengar perkataan Nexus. Meski nona Leirion hanya terdiam, Nexus kembali melanjutkan perkataannya.
"Seorang iblis tingkat tinggi sekaligus seorang Ratu, jika aku mengalahkan dan membunuhmu, apa itu berarti aku akan mendapatkan kerajaanmu juga?," tanya Nexus.
Setelah itu, Nexus menembakkan kedua senapan yang ada di kedua tangannya secara bersamaan.
~Light Magic : Giant Light Cannon~
Sebuah cahaya berbentuk bola yang berukuran sangat besar pun langsung tercipta setelah Nexus menembakkan kedua senapannya secara bersamaan. Cahaya berbentuk bola itu langsung melesat dengan cepat ke arah nona Leirion. Nona Leirion terlihat hanya biasa saja ketika melihat cahaya berbentuk bola itu sedang melesat ke arahnya, sementara para iblis yang ada di belakang nona Leirion terlihat panik.
"Itu berbahaya, Yang Mulia Ratu!!,"
"Menghindarlah, Yang Mulia Ratu!!,"
"Yang Mulia Ratu!!," ucap para iblis itu.
Para iblis itu panik karena mereka khawatir terhadap nona Leirion yang ada di depan mereka. Meski para iblis itu sedang panik, nona Leirion masih bersikap biasa aja. Lalu, ketika cahaya berbentuk bola yang melesat itu sudah berada dekat dengan nona Leirion, nona Leirion lalu mengangkat tangan kanannya secara perlahan lalu mengarahkannya ke arah cahaya berbentuk bola itu.
Nona Leirion berniat untuk melakukan sesuatu terhadap cahaya berbentuk bola yang sedang melesat ke arahnya itu. Namun sebelum nona Leirion mau melakukan sesuatu, seseorang yang berada di belakang nona Leirion tiba-tiba melesat melewati nona Leirion. Setelah itu, dia pun langsung memotong cahaya berbentuk bola itu dengan menggunakan pedang miliknya.
~Demonic Sword Art: Hundred Slashes of Darkness~
Orang itu menebas cahaya berbentuk bola itu dengan banyak tebasan dalam waktu singkat. Cahaya berbentuk bola itu pun langsung terbelah menjadi pecahan-pecahan kecil. Setelah itu, pecahan-pecahan kecil dari cahaya berbentuk bola itu pun secara perlahan mulai menghilang. Cahaya berbentuk bola itu pun berhasil diatasi oleh orang itu. Nexus terlihat sedikit terkejut ketika melihat cahaya berbentuk bola yang ditembakkannya telah menghilang setelah sebelumnya dipotong-potong oleh orang itu.
"Menebas sihirku dengan banyak tebasan dalam waktu yang singkat, teknik pedang yang luar biasa," pikir Nexus.
Sementara itu, setelah cahaya berbentuk bola itu telah menghilang, nona Leirion yang sebelumnya berniat melakukan sesuatu terhadap cahaya berbentuk bola itu, kemudian menatap ke orang yang ada di hadapannya. Orang itu terlihat sedang memegang pedang yang telah diselimuti oleh sihir kegelapan yang sangat pekat. Selain itu, seluruh tubuh orang itu saat ini juga sedang diselimuti oleh sihir kegelapan. Sihir kegelapan yang menyelimuti tubuh orang itu bahkan membuat orang itu terlihat seperti mengenakan sebuah full armor yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Agaris...," ucap nona Leirion sambil menatap orang itu.
Orang yang ada dihadapan nona Leirion ternyata adalah Agaris. Agaris sebelumnya hanya berpenampilan biasa, bahkan pedangnya pun belum diselimuti oleh sihir kegelapan. Tetapi kini, baik seluruh tubuhnya maupun pedangnya itu telah diselimuti oleh sihir kegelapan.
"Maafkan saya, Yang Mulia Ratu. Sebelumnya saya sudah membuat manusia itu menyerang anda seenaknya, padahal sudah menjadi tugas saya untuk melindungi anda. Jadi kali ini saya harus menjalankan tugas saya untuk melindungi anda," ucap Agaris.
Nona Leirion terdiam setelah mendengar perkataan Agris. Meski nona Leirion hanya terdiam, Agaris terus melanjutkan perkataannya.
"Yang Mulia Ratu, saya memiliki permintaan," ucap Agaris.
Nona Leirion yang sebelumnya terdiam, kini mulai menanggapi perkataan Agaris.
"Permintaan apa?," tanya nona Leirion.
"Izinkan saya melawan manusia itu, Yang Mulia Ratu. Saya harus memberinya pelajaran karena manusia itu sempat menyerang anda sebelumnya. Selain itu, manusia itu juga telah membunuh para anak buah saya. Saya harus membalas kematian mereka," ucap Agaris.
Nona Leirion pun terdiam sejenak setelah mendengarkan perkataan Agaris. Tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara.
"Baiklah, aku izinkan," ucap nona Leirion.
"Terima kasih, Yang Mulia Ratu," ucap Agaris.
Setelah itu, Agaris terlihat sedang bersiap untuk melakukan serangan. Agaris pun juga sedang melihat dan menatap ke arah Nexus.
"Hei, manusia. Aku akan membuatmu 'membayar harga' karena telah menyerang Yang Mulia Ratu dan membunuh para anak buahku," ucap Agaris.
Kemudian, Agaris pun melesat dengan sangat cepat ke arah Nexus. Nexus pun terkejut ketika melihat Agaris yang melesat dengan sangat cepat ke arahnya.
"Cepatnya!," pikir Nexus.
Tidak lama kemudian, Agaris pun kini sudah berada di hadapan Nexus. Setelah itu, Agaris pun langsung menyerang Nexus dengan pedangnya.
"Matilah kau, manusia," ucap Nexus.
Kemudian, sebuah ledakan besar yang berasal dari sihir kegelapan pun langsung tercipta setelah Agaris menyerang Nexus dengan pedangnya.
-Bersambung