Chereads / Peace Hunter / Chapter 466 - Chapter 466 : Masalah Benua Utara

Chapter 466 - Chapter 466 : Masalah Benua Utara

"Sudah cukup, Laviena," ucap suara wanita itu.

Nona Laviena yang mendengar suara itu pun langsung terkejut. Tidak hanya nona Laviena saja, semua orang yang ada di ruangan itu juga terkejut.

"Suara wanita?," pikir Ratu Kayana.

"Suara siapa itu?," pikir Duchess Arlet.

Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut setelah mendengar suara wanita yang tiba-tiba muncul itu. Selain itu, mereka juga bingung karena mereka tidak tahu suara siapa itu. Suara itu terdengar asing bagi mereka. Selain itu mereka saat ini juga sedang kesulitan bersuara atau berbicara karena mereka sedang dalam pengaruh tekanan aura. Sementara wanita yang berbicara barusan terdengar berbicara dengan lancar tanpa kesulitan sedikitpun. Mereka pun bingung akan hal itu, apalagi yang mereka tahu di ruangan ini yang bisa berbicara dengan lancar hanyalah nona Laviena. Mereka masih bingung dan bertanya-tanya tentang siapa wanita yang berbicara sebelumnya.

"Suara ini, entah kenapa aku seperti pernah mendengarnya," pikir High Priest Theodor.

Sementara itu, disaat semua orang terlihat bingung dan bertanya-tanya tentang pemilik suara itu, nona Laviena terlihat tahu siapa pemilik suara itu. Itu karena wajah nona Laviena terlihat hanya terkejut dan tidak bingung sama sekali. Tidak seperti mereka yang terlihat bingung karena tidak tahu siapa pemilik suara itu. Tidak hanya nona Laviena saja, Remia, Willa dan Alexis juga terlihat tahu siapa pemilik suara itu.

"Suara ini.....," pikir Remia.

"Jangan-jangan....," pikir Alexis.

Bahkan nona Violetta juga terlihat tahu siapa pemilik suara itu. Wajah nona Violetta terlihat terkejut sekaligus takut setelah mendengar suara wanita itu.

Setelah itu, nona Laviena lalu menoleh dan melihat ke arah saku pakaian yang dikenakannya. Setelah melihat ke arah saku pakaiannya itu, nona Laviena lalu mulai berbicara.

"Nona Maiden...," ucap nona Laviena.

Semua orang yang ada di ruangan itu sontak terkejut setelah mendengar perkataan nona Laviena.

"Nona Maiden? Maksudnya nona Holy Maiden yang merupakan pemimpin dari Holy Kingdom?," pikir Ratu Kayana.

"Yang benar saja?! pemilik suara ini adalah nona Holy Maiden?!," pikir Duke Louis.

Semua orang yang ada di ruangan itu tidak menyangka kalau pemilik suara itu adalah nona Maiden. Meskipun mereka terkejut, mereka pun juga bingung karena mereka hanya mendengar suaranya saja tanpa mengetahui dimana nona Maiden berada.

"Jika benar pemilik suara ini adalah nona Holy Maiden, kenapa hanya ada suaranya saja? Dimana dia berada?," pikir Duchess Arlet.

Sementara disaat mereka masih terkejut, wanita yang sebelumnya bersuara yang disebut nona Laviena sebagai nona Maiden kembali berbicara.

"Berhenti main-main dan membuang waktu, Laviena. Jika kamu sudah menyelesaikan tugas yang aku berikan, segera lah untuk kembali ke Holy Kingdom," ucap nona Maiden.

Nona Laviena yang mendengar itu langsung menanggapi perkataan nona Maiden.

"Tetapi, nona, saat ini saya menemukan seseorang yang sangat berbakat di kerajaan ini. Orang ini memiliki kemampuan bertarung yang cukup hebat. Selain itu, orang ini juga memiliki kemampuan sihir penyembuhan yang lebih hebat dari kebanyakan Priest gereja Sancta Lux,"

"Orang ini harus kita rekrut ke Holy Kingdom, nona. Sangat amat disayangkan kalau kita mengabaikan orang ini begitu saja," ucap nona Laviena.

"Aku tahu, aku sudah mendengar seluruh percakapan kalian semua tadi. Aku tahu kalau dia mungkin adalah orang berbakat, tetapi kelihatannya untuk merekrutnya sangat membutuhkan banyak waktu. Pihak kerajaan itu sepertinya tidak akan memberikan orang itu begitu saja meskipun jika aku memintanya sendiri," ucap nona Maiden.

Ratu Kayana dan yang lainnya pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Maiden.

"Selain itu, orang itu sendiri pun menolak untuk bergabung dengan Holy Kingdom. Aku tidak keberatan apabila kamu membuang-buang waktu ketika situasi saat ini sedang aman. Tetapi saat ini situasinya berbeda, Laviena. Seharusnya kamu tahu kalau saat ini Holy Kingdom masih memiliki masalah yaitu masalah penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang-orang yang belum kita ketahui. Kamu tidak boleh membuang-buang waktu di kerajaan itu disaat kerajaan kita sendiri masih memiliki masalah," ucap nona Maiden.

Nona Laviena pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Maiden.

"Apalagi setelah mendengar percakapan kalian, penyerangan yang dilakukan di daerah perbatasan Holy Kingdom dan sekitarnya kemungkinan juga melibatkan ras Iblis karena ada beberapa orang yang telah berubah menjadi iblis yang ikut dalam penyerangan itu,"

"Situasi di benua Utara ini sedang tidak baik-baik saja. Ras Iblis yang ada di benua Selatan kemungkinan besar akan mendeklarasikan ~Great Holy War~ lagi. Mereka pun mengincar kerajaan atau negara di benua Utara ini secara diam-diam untuk dijadikan sekutu saat terjadinya perang besar itu nanti,"

"Lalu penyerangan yang terjadi di perbatasan Holy Kingdom dan di sekitarnya. Meskipun ada kemungkinan kalau ras Iblis terlibat dalam penyerangan itu karena adanya orang-orang yang berubah menjadi iblis yang ikut dalam penyerangan, tetapi ada juga orang-orang biasa dari berbagai ras yang ikut dalam penyerangan. Jadi kemungkinan lain yang melakukan penyerangan itu adalah sebuah kelompok atau organisasi yang ingin memberontak di benua Utara ini. Mereka mungkin melakukan penyerangan di perbatasan Holy Kingdom tetapi mungkin tujuan utama mereka bukan untuk menyerang Holy Kingdom, melainkan untuk menyerang ras Malaikat. Mereka tidak bisa melakukan itu tanpa menyerang atau menghancurkan Holy Kingdom terlebih dahulu,"

"Lalu ada juga Undine yang juga ikut melakukan penyerangan di perbatasan Holy Kingdom. Meski saat ini kita belum tahu motif dia melakukan penyerangan karena dia melakukan penyerangan secara sendiri. Tetapi ada kemungkinan kalau dia satu kelompok dengan orang-orang yang melakukan penyerangan itu. Hanya saja dia ditugaskan untuk melakukan penyerangan secara sendiri. Meski Terra saat ini dapat memukul mundur Undine, tetapi bukan tidak mungkin kalau dia nanti akan kembali lagi,"

"Dan masih banyak lagi masalah-masalah lain yang terjadi di benua Utara ini. Karena itu, ini bukan saatnya untuk membuang waktu. Apakah kamu paham, Laviena?," tanya nona Maiden.

Nona Laviena pun langsung menjawab pertanyaan nona Maiden.

"Saya paham, nona," ucap nona Laviena.

"Aku tidak masalah apabila orang itu ingin bergabung dengan sendirinya, tetapi aku menolak untuk membuang-buang waktu agar dapat merekrut dia. Jadi lebih baik kamu tidak membuang-buang waktu untuk merekrutnya entah dengan cara mengancam orang-orang di kerajaan itu atau dengan melakukan pertarungan dengan orang itu. Apa kamu mengerti, Laviena?," tanya nona Maiden.

"Saya mengerti, nona," ucap nona Laviena.

"Baguslah jika kamu mengerti. Sekarang lebih baik kamu lepaskan orang-orang yang sedang kamu tahan dengan menggunakan sihirmu. Lalu, hentikanlah tekanan aura yang saat ini sedang kamu keluarkan. Aku tahu kalau saat ini kamu sedang mengeluarkan tekanan aura meskipun aku tidak merasakannya secara langsung," ucap nona Maiden.

"Baik, nona," ucap nona Laviena.

Setelah itu, nona Laviena pun melepaskan Duke Louis, Duchess Arlet, komandan Asier dan Ratu Kayana yang terikat oleh tali buatan dia. Nona Laviena pun juga melepaskan komandan Oliver dan yang lainnya yang terkurung dalam gelembung besar buatannya dengan menghilangkan gelembung besar itu. Tekanan aura yang dikeluarkan oleh nona Laviena pun juga telah hilang. Mereka yang sebelumnya terkena efek tekanan aura pun sudah bisa bernafas dengan normal kembali. Hanya saja, ada beberapa orang yang berada di ruangan itu yang sudah tumbang tak sadarkan diri karena terkena efek dari tekanan aura yang dikeluarkan oleh nona Laviena. Orang-orang itu adalah Duchess Ecrin, Duchess Hazel dan beberapa Priest yang datang bersama High Priest Theodor. Sementara beberapa dari mereka yang masih sadarkan diri terlihat sudah lemas karena terkena efek tekanan aura. Lalu sisanya masih terlihat lumayan baik-baik saja. 

Duke Louis, Duchess Arlet, komandan Asier dan Ratu Kayana merupakan bagian dari orang yang terlihat lumayan baik-baik saja setelah terkena efek tekanan aura yang dikeluarkan nona Laviena. Mereka juga sudah terlepas dari tali-tali yang diciptakan oleh nona Laviena. Namun, meskipun mereka sudah terlepas dari tali itu, mereka hanya diam saja di tempat mereka berada saat ini. Padahal sebelum mereka diikat oleh tali yang diciptakan oleh nona Laviena, mereka hendak melakukan penyerangan baik terhadap High Priest Theodor ataupun ke nona Laviena sendiri.

Sama seperti komandan Oliver dan yang lainnya.

Setelah gelembung besar yang mengurung mereka telah menghilang, mereka tidak lagi melakukan penyerangan seperti sebelumnya. Mereka saat ini hanya diam sambil melihat ke arah nona Laviena yang sedang berbicara dengan nona Maiden.

Sementara itu, setelah nona Laviena sudah melepaskan sihirnya dan menghilangkan tekanan aura yang dia keluarkan, nona Laviena lalu melaporkannya kepada nona Maiden.

"Saya sudah menjalankan perintah anda, nona," ucap nona Laviena.

"Baguslah. Karena tugas yang aku berikan kepadamu sudah selesai, sekarang kamu dan yang lain segera lah kembali ke Holy Kingdom dan jangan membuang-buang waktu lagi," ucap nona Maiden.

"Baik, nona," ucap nona Laviena.

"Baiklah, setelah kamu sampai aku akan menung-," ucap nona Maiden.

Nona Maiden berniat mengatakan sesuatu kepada nona Laviena, tetapi perkataannya itu langsung dipotong oleh seseorang.

"Tunggu sebentar, nona Maiden," ucap High Priest Theodor.

High Priest Theodor lah yang telah memotong perkataan nona Laviena. Nona Maiden yang perkataannya telah terpotong pun lalu berbicara dengan High Priest Theodor.

"Siapa kamu?," tanya nona Maiden.

"Maaf karena telah memotong perkataan anda, nona Maiden. Nama saya adalah Theodor Wrangel, saya merupakan High Priest gereja Sancta Lux ibukota San Estella yang merupakan ibukota kerajaan San Fulgen. Saya juga merupakan High Priest Utama gereja Sancta Lux di kerajaan ini," ucap High Priest Theodor.

"Begitu, aku sudah tahu tentangmu setelah mendengar percakapan yang terjadi di antara kalian. Ada perlu apa kamu setelah tiba-tiba memotong perkataanku?," tanya nona Maiden.

"Sekali lagi saya minta maaf, nona Maiden. Saya hanya ingin bertanya, apakah anda benar-benar ingin mengabaikan orang yang sangat berbakat seperti Rid Archie?," tanya High Priest Theodor.

"Aku tidak mengabaikannya, jika orang yang bernama Rid Archie itu ingin bergabung dengan sendirinya ke Holy Kingdom, aku akan menerimanya. Tetapi aku tidak mau membuang-buang waktu untuk merekrutnya karena Holy Kingdom masih punya beberapa masalah sendiri. Karena itu aku meminta kepada Laviena untuk segera kembali dan tidak membuang-buang waktu karena aku akan memberinya tugas yang lain setelah dia kembali," ucap nona Maiden.

Mendengar itu, High Priest Theodor kembali berbicara dengan nona Maiden.

"Dengan tidak merekrutnya itu sama saja mengabaikannya, nona Maiden. Lagipula merekrut Rid Archid bukanlah sesuatu yang membuang-buang waktu. Jika anda memerintahkan nona Laviena untuk segera merekrut Rid Archie dengan cara apapun, nona Laviena pasti bisa merekrut Rid Archie dengan secepatnya. Saya pun juga akan membantu nona Laviena agar bisa merekrut Rid Archie dengan cepat dan saya pastikan kalau kami tidak akan membuang-buang waktu," ucap High Priest Theodor.

Nona Maiden pun langsung menanggapi perkataan High Priest Theodor.

"Bukankah aku sudah bilang sebelumnya? Laviena harus segera kembali ke Holy Kingdom setelah dia menyelesaikan tugas yang aku berikan. Meskipun Laviena mungkin bisa merekrut orang bernama Rid Archie itu, tetapi melihat ada banyaknya orang di kerajaan itu yang menentang untuk merekrut Rid Archie, prosesnya akan tetap tidak sebentar. Secepat-cepatnya Laviena bisa merekrut orang itu, mungkin memakan waktu 1 hari. Itu sangat membuang waktu bagiku. Aku sudah bilang sebelumnya untuk tidak membuang-buang waktu," ucap nona Laviena.

"1 hari itu bukanlah waktu yang lama, nona Maiden. Itu sudah cukup cepat untuk merekrut Rid Archie dengan banyaknya orang di kerajaan ini yang menentangnya. Pokoknya anda harus tetap merekrut Rid Archie. Anda tidak boleh mengabaikannya, nona Maiden. Anda tidak perlu khawatir, saya akan memban-," ucap High Priest Theodor.

Tetapi sebelum High Priest Theodor menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba nona Maiden mengatakan sesuatu.

"Laviena," ucap nona Maiden.

Setelah nona Maiden mengatakan itu, nona Laviena kemudian mengarahkan tangan kanannya ke arah High Priest Theodor lalu menunjuknya dengan jari telunjuknya. Setelah itu, dari jari telunjuk nona Laviena, tiba-tiba muncul sebuah gelembung berukuran kecil. Gelembung berukuran kecil yang keluar dari jari telunjuk nona Laviena kemudian secara tiba-tiba melesat dengan cepat ke arah kepala High Priest Theodor. Gelembung yang melesat itu pun mengenai kepala High Priest Theodor. Kepala High Priest Theodor tiba-tiba langsung hancur setelah terkena gelembung yang melesat dengan cepat itu.

"Orang sepertimu tidak berhak untuk mengatur dan memerintah, nona Maiden," ucap nona Laviena setelah menyerang High Priest Theodor dengan gelembung kecil di jari telunjuknya.

-Bersambung