Chereads / Peace Hunter / Chapter 467 - Chapter 467 : Pesan Holy Maiden

Chapter 467 - Chapter 467 : Pesan Holy Maiden

"Orang sepertimu tidak berhak untuk mengatur dan memerintah nona Maiden," ucap nona Laviena.

Tubuh High Priest Theodor yang kepalanya hancur setelah ditembakkan sebuah gelembung oleh nona Laviena pun langsung tumbang dan tergeletak di lantai. Darah pun mengalir deras dari leher High Priest Theodor setelah kepalanya hancur. Ratu Kayana, Duke Louis, Duchess Arlet dan yang lainnya pun sontak terkejut setelah melihat hal itu.

"Nona Komandan itu membunuh High Priest Theodor?!," ucap Ratu Kayana.

"Apa yang sebenarnya terjadi?!," tanya Duke Louis.

Beberapa Priest yang masih tersadar setelah terkena efek tekanan aura pun juga terlihat sangat terkejut setelah melihat High Priest Theodor tiba-tiba sudah terbunuh.

"Tuan High Priest!!!," ucap beberapa Priest itu.

Sementara Remia, Willa dan Alexis, meskipun mereka sempat terkejut, tetapi mereka tidak mengatakan sepatah katapun.

Lalu, setelah nona Laviena membunuh High Priest Theodor, nona Laviena lalu melaporkannya kembali kepada nona Maiden.

"Saya sudah membungkamnya, nona," ucap nona Laviena.

"Bagus. Sejak tadi dia berisik sekali memintaku untuk merekrut orang bernama Rid Archie itu. Sepertinya dia ingin sekali Rid Archie untuk bergabung dengan Holy Kingdom, entah apa alasannya. Jika dia ingin sekali Rid Archie bergabung dengan Holy Kingdom, seharusnya dia sendiri yang berusaha untuk merekrut Rid Archie, jangan malah terus memaksaku untuk merekrutnya," ucap nona Maiden.

"Perkataan anda benar, nona," ucap nona Laviena.

"Ya sudahlah, lupakan saja tentang dia, lagipula dia sudah mati. Sekarang aku akan segera mengakhiri komunikasi ini,"

"Tetapi sebelum itu....., nona Ratu dan orang-orang penting dari kerajaan San Fulgen, aku ingin menyampaikan permintaan maaf atas keributan yang disebabkan para anak buahku," ucap nona Maiden.

Ratu Kayana dan yang lainnya pun terkejut setelah medengar permintaan maaf dari nona Maiden. Tidak hanya Ratu Kayana dan yang lainnya saja, nona Laviena, Remia, Willa dan Alexis bahkan juga terkejut.

"Anda tidak perlu minta maaf, nona. Jika ada orang yang perlu minta maaf, seharusnya orang itu adalah saya karena saya yang menyebabkan keributan di ruangan ini," ucap nona Laviena.

"Itu benar, nona Holy Maiden. Anda tidak perlu minta maaf, justru saya yang seharusnya minta maaf karena saya juga menyebabkan keributan di ruangan ini. Saya bahkan sempat menyerang nona Komandan yang merupakan wakil yang anda kirim ke kerajaan ini," ucap Ratu Kayana.

"Anda tidak perlu minta maaf soal itu, nona Ratu. Saya yang seharusnya minta maaf," ucap nona Laviena.

"Sudahlah, tidak perlu berdebat untuk menentukan siapa yang seharusnya minta maaf,"

"Nona Ratu, jika kamu meminta maaf kepadaku, maka aku akan menerima permintaan maafmu. Tetapi kamu juga harus menerima permintaan maafku karena aku juga meminta maaf kepadamu," ucap nona Maiden.

Ratu Kayana pun terdiam setelah mendengar perkataan nona Maiden. Tidak lama kemudian, Ratu Kayana pun mulai berbicara kembali.

"Baiklah, nona Holy Maiden. Saya akan menerimanya," ucap Ratu Kayana.

"Baguslah kalau begitu. Setelah menyampaikan permintaan maaf, selanjutkan aku ingin menyapa seseorang terlebih dahulu sebelum aku mengakhiri komunikasi ini,"

"Aku tahu kalau kamu ada di ruangan yang sama dengan Laviena. Lama tidak berjumpa, Violetta," ucap nona Maiden.

Nona Violetta pun sontak terkejut setelah namanya tiba-tiba disebut oleh nona Maiden. Selain terkejut, nona Violetta juga terlihat sedikit ketakutan. Meski begitu, dia tetap menanggapi sapaan nona Maiden.

"L-lama tidak berjumpa juga, nona Maiden," ucap nona Violetta.

"Bagaimana kabarmu, Violetta?," tanya nona Maiden.

"S-saya baik-baik saja, nona Maiden. B-bagaimana dengan kabar nona Maiden sendiri?," tanya nona Violetta.

"Kabarku juga baik," ucap nona Maiden.

"S-syukurlah kalau begitu," ucap nona Violetta.

"Apa kamu senang bisa kembali lagi ke kerajaan tempatmu berasal dan bekerja disana?," tanya nona Maiden.

"Y-ya, saya senang, nona Maiden," ucap nona Laviena.

"Baguslah kalau begitu. Ya sudah, cuma itu saja yang ingin aku katakan kepadamu," ucap nona Maiden.

"B-baik, nona Maiden," ucap nona Laviena.

Nona Maiden pun berhenti berbicara dengan nona Violetta. Ketika nona Maiden sedang berbicara dengan nona Violetta sebelumnya, Ratu Kayana menyadari adanya keanehan pada nona Violetta saat berbicara dengan nona Maiden.

"Kenapa Violetta berbicara dengan gugup kepada nona Holy Maiden? Apa itu karena nona Holy Maiden merupakan pimpinannya dulu? Tetapi Violetta juga terlihat sedikit ketakutan saat berbicara dengan nona Holy Maiden. Apa ada sesuatu yang terjadi antara Violetta dan nona Holy Maiden?," pikir Ratu Kayana.

Keanehan yang terjadi pada nona Violetta tidak hanya dirasakan oleh Ratu Kayana saja, beberapa orang yang ada di ruangan itu juga menyadari keanehan itu.

Lalu, setelah nona Maiden berbicara dengan nona Violetta, nona Maiden kembali mengatakan sesuatu.

"Sekarang aku ingin mengatakan sesuatu kepada orang berbakat yang dikatakan oleh Laviena, yaitu Rid Archie," ucap nona Maiden.

Ratu Kayana dan yang lainnya pun sontak terkejut begitu mendengar kalau nona Maiden ingin mengatakan sesuatu kepada Rid.

"Nona Holy Maiden ingin berbicara dengan Rid?!," pikir nona Karina.

"Apa yang ingin beliau bicarakan?!," pikir Duchess Arlet.

Ketika Ratu Kayana dan yang lainnya sedang memikirkan apa yang ingin dibicarakan oleh nona Maiden kepada Rid Archie, nona Maiden pun melanjutkan perkataannya.

"Rid Archie, meskipun kamu hanya diam saja sejak pertama kali aku berbicara, tetapi aku tahu kalau kamu sejak tadi terus mendengarkan pembicaraan yang terjadi disini,"

"Aku dengar kalau sebelumnya kamu telah membunuh salah satu High Priest dari gereja Sancta Lux yang aku pimpin," ucap nona Maiden.

Ratu Kayana dan yang lainnya pun kembali terkejut setelah mendengar perkataan nona Maiden.

"Jadi hal itu yang ingin dibicarakan oleh nona Holy Maiden, apa itu berarti nona Holy Maiden akan memberikan hukuman kepada Rid?," pikir Ratu Kayana.

Sementara itu, nona Maiden terus melanjutkan perkataannya.

"Normalnya aku akan langsung menargetkan orang yang melakukan pembunuhan kepada salah satu High Priest dan memberikan hukuman kepada orang tersebut. Aku pun juga tidak akan segan-segan untuk mengutus Holy Knights atau bahkan salah satu komandan Holy Knights untuk mengejar dan menangkap orang yang melakukan pembunuhan tersebut apabila orang tersebut sulit untuk dikejar. Setelah ditangkap, aku bisa langsung memerintahkan para bawahanku yang menangkap orang tersebut untuk memberikan hukuman secara langsung,"

"Tetapi saat ini, situasi di Holy Kingdom sedang tidak aman. Aku tidak bisa begitu saja mengutus Holy Knights atau salah satu dari komandan Holy Knights untuk mengejarmu yang telah melakukan pembunuhan terhadap High Priest. Meskipun saat ini Laviena dan 2 orang Holy Knights yang bersamanya sedang berada di kerajaan tempatmu berada, namun aku lebih memprioritaskan Laviena untuk segera kembali setelah menyelesaikan tugas yang aku berikan daripada mengejarmu. Karena saat ini ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan daripada mengejarmu,"

"Jadi kali ini, aku akan mengabaikan perbuatanmu, Rid Archie. Lagipula aku mendengar kalau kamu membunuh High Priest itu bukan tanpa alasan. Alasannya karena High Priest itu mencoba untuk membunuh orang yang berharga bagimu. Jadi aku akan mengabaikan perbuatanmu kali ini,"

"Bersyukurlah atas situasi yang terjadi saat ini, Rid Archie. Jika bukan karena situasi mendesak yang terjadi saat ini, aku tidak segan-segan untuk memberikan hukuman kepadamu karena telah membunuh seorang High Priest meskipun alasan kamu membunuhnya karena High Priest itu berusaha untuk membunuh orang yang berharga bagimu," ucap nona Maiden.

Setelah nona Maiden selesai berbicara, Rid hanya terdiam dan tidak menanggapi perkataan nona Maiden. Meski Rid hanya terdiam, nona Maiden terus melanjutkan perkataannya.

"Itu saja yang ingin aku katakan kepadamu, Rid Archie,"

"Lalu, Laviena, setelah ini kamu lekaslah kembali ke Holy Kingdom bersama dengan yang lainnya. Jangan berpikir untuk mengejar Rid Archie atau menunggu Rid Archie datang ke tempatmu berada saat ini," ucap nona Maiden.

Nona Laviena pun langsung menanggapi perkataan nona Maiden.

"Baik, nona," ucap nona Laviena.

"Lalu, Alexis, aku tahu kalau kamu saat ini sedang berada di ruangan yang sama dengan Laviena. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu," ucap nona Maiden.

Alexis pun langsung menanggapinya.

"Ada apa, nona Maiden?," tanya Alexis.

"Kamu sebagai salah satu Holy Priest, beritahukan pesanku ini kepada para Priest di kerajaan San Fulgen, baik para High Priest ataupun para Priest biasa. Aku tidak mempermasalahkan mereka yang ingin merekrut orang berbakat di kerajaan itu seperti Rid Archie. Tetapi jangan meminta bantuan kepada Holy Kingdom karena Holy Kingdom sendiri saat ini sedang mempunyai banyak masalah yang harus diselesaikan. Holy Kingdom untuk saat ini juga tidak akan bergerak apabila ada yang mengganggu atau menggagalkan rencana mereka yang ingin merekrut orang berbakat. Beritahukan ini kepada mereka, Alexis," ucap nona Maiden.

"Baik, nona Maiden," ucap Alexis.

"Lalu, sebagai Holy Priest kamu juga harus menunjuk 2 High Priest baru untuk menggantikan 2 High Priest yang telah terbunuh oleh Rid Archie dan juga oleh Laviena. Kamu koordinasikan penunjukan High Priest baru dengan para Priest yang ada di kerajaan itu. Jika penunjukan High Priest baru memakan waktu yang lama, kamu harus tinggal di kerajaan itu sendiri karena Laviena, Willa dan Remia harus segera kembali ke Holy Kingdom,"

"Tetapi kamu tidak perlu khawatir, aku akan segera mengutus beberapa Holy Priest ke kerajaan San Fulgen untuk menemanimu sekaligus menjemputmu untuk kembali ke Holy Kingdom apabila tugas yang aku berikan sudah selesai," ucap nona Maiden.

"Baik, nona Maiden," ucap Alexis.

"Selain itu berikan bantuan juga kepada kerajaan San Fulgen berupa potion buatanmu untuk menyembuhkan orang-orang yang masih terluka akibat penyerangan yang terjadi di kerajaan itu. Berikanlah secara gratis sebagai bentuk terima kasih karena mereka juga telah memberikan informasi yang berharga tentang penyerangan yang terjadi di kerajaan mereka," ucap nona Laviena.

"Baik, nona Maiden," ucap Alexis.

Ratu Kayana yang mendengar kalau nona Maiden ingin memberikan potion secara gratis pun langsung mengucapkan terima kasih kepada nona Maiden.

"Terima kasih atas bantuan yang anda berikan, nona Holy Maiden," ucap Ratu Kayana.

"Sama-sama, nona Ratu. Lagipula ini juga sebagai bentuk terima kasihku atas informasi yang kalian berikan,"

"Kebetulan sekali. Karena saat ini kita berdua sedang berbicara, aku ada satu hal terakhir yang ingin aku bicarakan denganmu, nona Ratu," ucap nona Maiden.

Ratu Kayana sedikit terkejut setelah mendengar kalau nona Maiden ingin membicarakan sesuatu dengannya. Meski sedikit terkejut,bRatu Kayana pun langsung menanggapi perkataan nona Maiden.

"Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya, nona Holy Maiden?," tanya Ratu Kayana.

"Aku dengar kalau ada suatu kejadian atau insiden yang terjadi di kerajaan San Fulgen, kejadian atau insiden itu akan diberitakan melalui surat kabar yang diedarkan ke seluruh kerajaan San Fulgen," ucap nona Maiden.

"Itu benar, nona Holy Maiden. Suatu kejadian atau insiden yang terjadi di kerajaan ini selalu diberitakan melalui surat kabar, jadi seluruh orang di kerajaan ini tahu tentang kejadian atau insiden itu," ucap Ratu Kayana.

"Hmmmm, menurutmu, apakah kejadian tewasnya High Priest oleh Rid Archie dan Laviena bisa diberitakan oleh surat kabar di kerajaan San Fulgen?," tanya nona Maiden.

"Jika ada bukti kuat tentang tewasnya High Priest itu seperti foto jasad High Priest itu, bisa saja kejadian itu diberitakan, nona Holy Maiden," ucap Ratu Kayana.

"Begitu ya. Kalau begitu aku memintamu untuk menutupi kejadian itu agar tidak diberitakan di kerajaan San Fulgen,"

"Aku tidak mempermasalahkan apabila kerajaan San Fulgen memberitakan tentang Laviena yang telah membunuh High Priest. Itu karena baik Laviena dan High Priest gereja Sancta Lux merupakan bagian dari Holy Kingdom dan juga bawahanku langsung. Orang-orang yang membaca berita itu mungkin hanya akan beropini kalau terjadi perseteruan antara Holy Knights dan gereja Sancta Lux atau High Priest itu dibunuh oleh Laviena yang merupakan salah satu komandan Holy Knights karena telah melanggar peraturan. Jadi aku tidak terlalu mempermasalahkannya,"

"Tetapi jika kerajaan San Fulgen memberitakan Rid Archie yang telah membunuh High Priest, opini orang-orang yang telah mengetahui berita tersebut akan sangat liar. Rid Archie yang bukan bagian dari Holy Kingdom telah seenaknya membunuh High Priest gereja Sancta Lux, apalagi Holy Kingdom juga tidak bergerak karena pembunuhan tersebut. Mereka akan mengira kalau pembunuhan terhadap High Priest dapat dimaklumi oleh Holy Kingdom. Karena itu, mereka bisa saja berbuat seenaknya kepada gereja Sancta Lux karena Holy Kingdom tidak akan bergerak meskipun mereka melakukan itu. Aku tidak mau hal itu terjadi karena itu aku memintamu untuk menutupi kejadian itu agar tidak diberitakan,"

"Aku memintamu untuk menutupi kejadian pembunuhan High Priest yang dilakukan oleh Rid Archie dan juga Laviena. Meskipun aku tidak mempermasalahkan apabila kejadian tentang Laviena diberitakan tetapi lebih baik ditutupi juga bersamaan dengan kejadian Rid Archie. Namun aku juga tidak mempermasalahkan apabila kamu mau memberitakannya. Asalkan kamu hanya memberitakan Laviena yang hanya membunuh seorang High Priest dan menutupi kejadian Rid Archie atau kamu memberitakan tewasnya kedua High Priest itu tetapi beritanya diganti menjadi Laviena yang telah membunuh 2 High Priest itu. Jika Laviena yang telah membunuh High Priest itu, opini orang-orang pun tidak akan menjadi liar,"

"Kamu diskusikan saja dengan Laviena nanti bagaimana baiknya," ucap nona Maiden.

"Baik, nona Holy Maiden," ucap Ratu Kayana.

"Ya sudah, itu saja yang ingin aku katakan. Aku akan segera mengakhiri komunikasi ini,"

"Laviena, setelah kamu mendiskusikan tentang apa yang barusan aku katakan dengan nona Ratu, kamu harus segera kembali ke Holy Kingdom bersama dengan Remia dan Willa. Setelah kamu sampai di Holy Kingdom, segera temui aku di gereja Angelica Castitat," ucap nona Maiden.

"Baik, nona," ucap nona Laviena.

"Aku tunggu," ucap nona Maiden.

Setelah nona Maiden mengatakan itu, suara nona Maiden pun tidak lagi terdengar di ruangan itu.

-Bersambung